PENDAHULUAN
Paronikia adalah suatau reaksi peradangan mengenai lipatan kulit dan jaringan di
sekitar kuku. Biasanya disebabkan oleh trauma karena maserasi pada tangan yang sering
terkena air. Paronikia akut paling sering diakibatkan oleh infeksi bakteri, umumnya
Paronikia ditandai dengan jaringan kuku menjadi lunak dan membengkak serta dapat
mengeluarkan pus (nanah), kuku bertambah tebal dan berubah warna. Bila infeksi telah
kronis, maka terdapat celah horizontal pada dasar kuku biasanya menyerang 1-3 jari.
Penyakit ini berkembang pada orang-orang yang tangannya lama terendam air, penderita
Kasus paronikia lebih banyak terjadi pada wanita, pekerjaan bar, tukang cuci dan
kadang-kadang penyakit ini muncul pada anak-anak, khususnya yang gemar menghisap jari
tangannya. Setiap jari tangan dapat terkena, tetapi yang lebih sering adalah jari manis dan jari
1
ANATOMI KUKU
Gambar 1.(3)
g. lempeng kuku
2
GEJALA KLINIS
Pasien datang dengan riwayat memotong kuku terlalu pendek, pernah trauma,
memiliki kebiasaan menggigit kuku, menghisap jari atau sering terendam air. Pasien yang
memiliki penyakit diabetes akan lebih sulit perawatannya. Keluhan tersering adalah pasien
Paronikia akut
pinggir kuku. Pada saat kuku ditekan bisa keluar nanah. Bengkak dan kemerahan
Paronikia kronik
Pasien dengan gejala lebih dari 6 minggu perlu dicurigai sebagai paronikia kronik.
Kuku cenderung kering, bengkak dan kemerahan tidak begitu nyata pada
paronikia kronik. Kuku tampak menebal dan berwarna pucat dan bisa terpisah
Gambar 1. Paronikia kronik dan akut. Infeksi pada kulit disekitar kuku jari tangan
3
PEMERIKSAAN PENUNJANG
penyakit ini. Kultur dari sampel yang diambil dari tempat infeksi dapat membantu
mengidentifikasi jenis bakteri yang menyebabkan infeksi pada pasien tersebut dimana pada
anaerob yang membentuk karakteristik seperti kelompok cocci terlihat dalam warna ungu
4
DIAGNOSIS BANDING
Onikomikosis
Onikomikosis adalah infeksi jamur pada lempeng kuku, yang dapat disebabkan oleh
dermatofita, kandida, dan jamur lain. Gambaran klinis bervariasi tergantung jenis penyebab
maupun cara infeksi. Pada onikomikosis yang disebabkan dermatofita, yakni tinea unguium,
gambaran tersering adalah distrofi dan debris pada kuku subungual distal. Sedangkan yang
disebabkan kandida sering didahului oleh paronikia atau peradangan jaringan sekeliling kuku
yang kronik akibat pekerjaan basah atau iritasi kronik. Penyebab pasti ditentukan dengan
pemeriksaan KOH dan kultur yang perlu dilakukan untuk pemilihan obat serta
5
PENGOBATAN
Pada paronikia akut, apabila masih ringan dan tidak bernanah bisa dilakukan
penanganan dengan obat-obatan. Basuh dengan air hangat 3-4 kali sehari atau kompres.
Apabila sudah timbul nanah maka kuku harus diangkat supaya mudah dibersihkan. Pada
paronikia kronik, obat-obatan anti jamur mungkin diperlukan. Pilihan pengobatan dapat
Pilihan obat anti jamur sistemik yang efektif pada paronikia adalah fluconazole oral
dan dosis anjuran adalah 100 mg/hari 1x1 selama 1-2 minggu. Pilihan anti jamur topical yang
effektif adalah salep ketakonazole 2x1 sampai gejala klinisnya tidak tampak lagi. Apabila
terjadi tanda radang yang berupa, kemerahan,panas, pembengkakan dan nyeri dianjurkan
pemberian amoxicillin ataupun clavulanate secara oral dengan dosis 500/125mg 3x1 selama 1
minggu, karena selalu ditemukan Staphylococcus disekitar luka yang masih sensitif terhadap
antibiotika tersebut. Antibiotika oral lain seperti clindamisin dengan dosis 150mg 3x1 selama
1 minggu juga masih efektif. Pilhan antibiotika sistemik yang dapat diberikan adalah
Setelah diberikan antibiotika dan kompres hangat akan terjadi pus yang terlokalisata,
kemudian terjadi drainase spontan melalui lekukan lipat kuku, atau dapat dilakukan insisi
KOMPLIKASI
Komplikasi yang mungkin terjadi ialah infeksi yang makin meluas, bila bakteri masuk
ke dalam aliran darah bisa menimbulkan sepsis yang sukar ditangani, walaupun hal ini jarang
terjadi. Bakteri dapat menembus tulang menimbulkan infeksi tulang atau osteomyelitis.(6)
6
PENCEGAHAN
Hindari trauma pada kuku seperti memotong kuku terlalu pendek maupun trauma
langsung misalnya kejatuhan benda keras. Hilangkan kebiasaan menggigit kuku, menghisap
jari dan memakai sepatu terlalu ketat. Selalu menjaga kebersihan kuku.(6)
PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis paronikia baik dengan penanganan yang tepat dan
menghindari komplikasinya.(6)
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Tosti A, Piraccini BM. Biology of Nails and Nails Disorders, In: Wolff K, Goldsmith
AL, Katz IS, Gilchrest AB, Paller SA, Leffel JD editors. Fitzpatricks Dermatology
In General Medecine 7th Edition. New York: Mc Grew Hill Medical. p. 783-786
p. 3345-3346
Kulit Dan Kelamin 5th Edition, Balai Penerbit FKUI Jakarta. p.313
4. James DW, Berger GT, Elston MD. Bacterial Infections. In: Andrews Disease of The
5. Bolognia JL, Lorizzo JL, Rapini PR. Infections. In: Callen PJ, Horn DT, Mancini JA,
Salache JS, Stone SM editors. Dermatology 2nd Edition, British Library Cataloguing.
http://www.aafp.org/afp