Anda di halaman 1dari 19

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

SISTEM KEDARURATAN & TRAUMATOLOGI


SEMESTER AWAL 2010/2011

NASKAH UJIAN AKHIR SEMESTER

Nomor Soal

Hari : Sabtu, 8 Oktober 2011


Jam : 14.00 15.40
Tempat : Fakultas Kedokteran UMI

NAMA :

NIM :

MAKASSAR 2011
Laki-laki 25 tahun masuk UGD Rumah sakit wahidin dengan keluhan nyeri pada daerah
sendi panggul akibat tabrakan mobil. Pada pemeriksaan fisik ditemukan posisi sendi panggul
kiri fleksi, adduksi dan internal rotasi. Dari pemeriksaan x-ray tampak kaput femur berada di
atas acetabulum, tidak tampak pecahan tulang.
Pertanyaan :
1. apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut
a. fraktur intertrokanter
b. dislokasi anterior hip joint
c. fraktur neck femur
d. dislokasi posterior hip joint
e. dislokasi inferior hip joint
2. pada pemeriksaan x-ray, apa lagi gambaran khas yang akan ditemukan
a. acetabular index < 300
b. disruption iliopectineal line
c. disruption shentons line
d. acetabular index >20o
e. disruption teardrop
3. yang akan ditemukan pada pemeriksaan fisik pasien tersebut adalah
a. tidak terbatasnya range of motion dari sendi panggul
b. disruption shentons line
c. leg length discrepancy < 1cm
d. acetabular index >30o
e. galeazzis test positif
4. terapi dari pasien tersebut adalah
a. open reduction internal fixasi
b. reposisi metode grafitasi oleh stimson
c. closed reduction dgn casting
d. reposisi dengan kocher manuver
e. reposisi dengan parvin methode

Wanita 30 tahun mengalami luka bacok pada daerah forearm kiri


5. Pada pemeriksaan fisik inspeksi, tanda bahwa terjadi fraktur pada luka tersebut adalah
a. shortening forearm
b. swelling pada sekitar luka bacok tersebut
c. froment test positif
d. tingling jari-jari
e. abduksi, external rotasi
6. Pemeriksaan yang penting dilakukan pada pasien tersebut
a. tanda-tanda inflamasi
b. range of motion
c. neurovascular
d. leg length discrepancy
e. capillary refill time
7. Pada pemeriksaan x-ray pasien tersebut di atas, terdapat fraktur 1/3 proximal dari radius,
terapi yang tepat adalah
a. closed reduction dan casting
b. open reduction internal fixation
c. segera reposisi
d. pemasangan mitella
e. debridement
8. Bila fraktur tersebut di atas posis cukup stabil, maka posisi lengan yang tepat untuk
mempertahankan fraktur tersebut adalah
a. memasang splint dengan posisi sendi siku fleksi 90 derajat & posisi lengan bawah
supinasi
b. memasang splint dengan posisi sendi siku fleksi 90 derajat & posisi lengan bawah
pronasi
c. memasang splint dengan posisi sendi siku ekstensi & posisi lengan bawah supinasi
d. memasang splint dengan posisi sendi siku ekstensi & posisi lengan bawah pronasi
e. memasang splint dengan posisi sendi siku ekstensi & posisi lengan bawah sedikit
supinasi
9. Fraktur tersebut di atas sering disertai dengan
a. dislokasi sendi siku
b. dislokasi distal sendi radius ulna
c. dislokasi kaput radius
d. dislokasi sendi radio-ulnar carpal
e. dislokasi anterior kaput radius
10. Fraktur tersebut di atas terkenal dengan istilah :
a. fraktur galeazzi
b. fraktur monteggia
c. fraktur colles
d. nightstick fracture
e. barton fracture
11. bila pada pasien tersebut terjadi gangguan nervus, maka nervus yang besar kemungkinan
terkena pada kasus di atas(fraktur 1/3 proksimal) adalah
a. nervus medianus
b. anterior interosseus nerve
c. nervus ulnaris
d. posterior interosseus nerve
e. nervus radialis
wanita 45 tahun datang ke rumah sakit dengan nyeri pada daerah bahu akibat jatuh dari
sepeda, kemudian dari hasil x-ray di temukan fraktur pada tulang klavikula kanan 1/3 tengah
non displace
12. Pemeriksaan fisik apa yang penting pada pasien tersebut di atas
a. leg length discrapency
b. capillary refill time
c. neuromuscular
d. magnetic resonance imaging
e. nerve conductor
13. Bila pasien tidak dapat melakukan gerakan ekstensi wrist joint, ada kemungkinan
a. lesi nervus axillaris
b. lesi nervus radialis
c. ruptur nervus medialis
d. ruptur nervus ulnaris
e. ruptur nervus musculocutaneus
14. Apakah terapi yang tepat untuk pasien tersebut di atas
a. pemasangan gips
b. pemasangan implant
c. pemasangan sling
d. pemasangan skin traksi
e. pemasangan skeletal traksi
15. Bila pada pasien tersebut ditemukan tulang yang menonjol keluar dari luka sekitar 2 cm,
penanganan pasien tersebut adalah
a. operasi pemasangan implant
b. operasi pemasangan eksternal fiksasi
c. operasi pemasangan plate dan screw
d. operasi pemasangan k-wire
e. operasi debridement
16. Yang tidak mempengaruhi arah dari fraktur tersebut pada kasus di atas
a. berat dari lengan
b. otot trapezius
c. otot latissimus dorsi
d. otot sternocleidomastoideus
e. otot supraspinatus

Pasien laki-laki 25 tahun masuk ke rumah sakit dengan keadaan tidak sadarkan diri setelah
dilindas mobil . Dari pemeriksaan fungsi vital, tensi = 80/50 mmHg, nadi sulit teraba. Dari
pemeriksaan x-ray ditemukan fraktur pelvis
17. Penanganan utama pada pasien tersebut adalah
a. dilakukan pemasangan pelvic sling
b. dilakukan pemasangan infus dua jalur
c. dilakukan pemasangan eksternal fiksasi
d. dilakukan pemasangan c-clamp
e. dilakukan pemasangan skin traksi
18. Bila pada pasien tersebut terjadi fraktur pelvis berdasarkan Tile klasifikasi adalah tipe C3
berarti
a. fraktur pelvis rotasi dan vertikal tidak stabil disertai fraktur asetabulum
b. fraktur pelvis rotasi dan vertikal bilateral
c. rotasi tidak stabil vertikal stabil, open book
d. rotasi tidak stabil vertikal stabil, kontralateral
e. fraktur pelvic ring minimal displace
19. Tulang pelvis tersusun oleh
a. symphisis pubis, os sacrum, os pelvis kiri dan kanan
b. os sacrum, os coccyx, os lumbal
c. os pelvis kiri dan kanan, os sacrum, os coccyx
d. acetabulum, symphisis pubis, os sacrum
e. suprapubis, infrapubis, dan os sacrum, os coccyx
20. Salah satu yang ditemukan pada pemeriksaan fisik pada pasien tersebut di atas adalah
a. leg length discrepancy < 1 cm
b. grey tuner sign
c. pelvic springing negatif
d. earles sign negatif
e. disruption shenton line
21. untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan
a. MRI pelvis
b. CT scan pelvis
c. X-ray pelvis Anterior posterior view dan lateral view
d. USG abdomen
e. pelvis x-ray , inlet dan outlet

22. Bila pada pasien tersebut setelah hasil pemeriksaan tambahan di soal no.5 menyatakan
tidak stabil dan kondisi pasien tidak stabil maka dilakukan tindakan
a. pemasangan c-clamp
b. pemasangan plat dan screw
c. pemasangan pelvic bandage
d. dilakukan angiography embolisasi
e. skin traksi

Wanita 35 tahun, hamil anak keempat, saat ini usia kehamilan 32 minggu, masuk ke rumah
sakit karena pelepasan darah dalam jumlah banyak. Dari anamnesis diketahui bahwa keadaan
ini adalah yang kedua kali. Ibu tidak merasakan gerakan janin.
23. Apakah penyebab pendarahan dari skenario diatas?
a. Vasa previa
b. Ruptura uteri
c. Plasenta previa
d. Solusio plasenta
e. Pecahnya sinus sirkulais
24. Pada ibu ini bila dilakukan pemeriksaan maka, batasan WHO untuk menyatakan bahwa
ibu ini anemia bila kadar Hb (hemoglobin) kurang dari :
a. 8 gr%
b. 9 gr%
c. 10 gr%
d. 10,5 gr%
e. 11 gr%
25. Pemeriksaan yang perlu dilakukan sebelum mengambil penanganan final adalah :
a. USG obstetri
b. urine lengkap
c. darah lengkap
d. glukosa sewaktu
e. Waktu bekuan dan waktu perdarahan
26. Keadaan atau situasi tersebut di bawah ini sesuai untuk tali pusat terkemuka
a. Tali pusat teraba, ketuban pecah
b. Tali pusat lebih tinggi dari bagian rendah anak, ketuban utuh
c. Tali pusat di samping bagian rendah anak, ketuban pecah
d. Tali pusat teraba, ketuban pecah
e. Tali pusat di samping bagian rendah anak, ketuban utuh
27. Indikasi untuk segera menyelesaikan persalinan jika dijumpai prolapsus tali pusat
a. Ketuban utuh
b. Ketuban pecah
c. Teraba tali pusat di depan bagian rendah anak
d. Bunyi jantung janin tidak ada
e. Bunyi jantung janin masih ada
28. Preeklampsia adalah penyakit hipertensi dalam kehamilan disertai proteinuri :
a. Sejak kehamilan muda
b. Sudah ada sebelum kehamilan
c. Kehamilan di atas 20 minggu
d. Kehamilan 28 minggu
e. Pada ibu hamil dengan glomeruli nefritis menahun
29. Obat antihipertensi diberikan bila tekanan darah pada hipertensi dalam kehamilan
mencapai :
a. 130/90 mmHg
b. 140/100 mmHg
c. 150/90 mmHg
d. 160/110 mmHg
e. 160/100 mmHg
30. Obat yang menjadi pilihan utama dalam mencegah/mengobati kejang pada hipertensi
dalam kehamilan adalah :
a. Valium
b. Magnesium sulfat
c. Lagaktil
d. Lytic cocktail
e. Luminal
31. Yang bukan merupakan Gejala subjektif dari preeklampsia berat adalah :
a. Sakit kepala
b. Mual sampai muntah
c. Penglihatan kabur
d. Kejang-kejang
e. Nyeri uluhati

Seorang anak usia 4 tahun datang ke Rumah sakit dengan riwayat tersedak kacang mete.
32. Bila kasus tersebut diatas, anak nampak tenang dan bernafas dengan normal,
kemungkinan yang tepat adalah:
a. Benda asing sudah tidak ada
b. Benda asing tertelan
c. Benda asing menjadi partikel kecil
d. Masuk ke dalam fase Asimptomatis
e. Tidak jelas tersedak benda asing.
33. Pemeriksaan yang paling tepat pada kasus tersebut diatas jika anda berada di daerah:
a. Segera lakukan pemeriksaan radiologis (Plain Photo)
b. Fisis diagnostik yang baik dan benar.
c. Pemeriksaan Bronkografi
d. Pemeriksaan CT-scan
e. Pemeriksaan dengan respirometri
34. Jika anda melakukan pemeriksaan X-rays (plain) pada kasus tersebut segera setelah
kejadian, ternyata tidak nampak benda asing maka tindakan selanjutnya berupa, kecuali:
a. Pasien diberi obat dan dipulangkan.
b. Observasi ketat
c. Lakukan pemeriksaan ulang radiologis setelah 2x24 jam
d. Lakukan pemeriksaan endoskopi.
e. Dapat dianjurkan dilakukan pemeriksaan Bronkografi atau Fluoroskopi
35. Jika pada kasus I tersebut diatas benda asing masuk ke Bronkus dengan ukuran kecil dan
mobil, maka menurut Jackson akan terjadi tipe sumbatan :
a. By pass check valce
b. Expiratory check valve
c. Inspiratory check valve
d. Stop check valve
e. Tidak ada yang benar

Seorang pasien wanita, berusia 45 tahun, dibawa ke UGD dengan kesadaran menurun. Hal ini
terjadi sejak 2 jam sebelumnya, sore hari. Sebelumnya pasien merasa lemas seluruh tubuh
disertai keringat dingin. Tidak didapatkan riwayat trauma kepala dan demam. Ada riwayat
diabetes (pemakaian insulin) dan hipertensi ringan. Pada pemeriksaan fisis didapatkan
tekanan darah 140/90mmHg, denyut jantung 90/menit, GCS E2M5V3, pupil normal, refleks
cahaya normal, tidak ada hemiparesis, dan babinski bilateral. Na 140, K 3,5, Cl 110; Gula
darah Sewaktu 50mg%.
36. Apa yang menyebabkan kesadarah menurun pada kasus ini?
a. Hipoglikemi
b. Infeksi Intrakranial
c. Hipertensi
d. Gangguan elektrolit
e. Cerebrovascular disease
37. Penanganan utama pada pasien ini adalah dengan pemberian:
a. Dextrose 40%
b. Dextrose 5%
c. NaCl 0,9%
d. KaEN3B
e. Mannitol 20%
38. Ny. A, saat iini sedang dalam proses persalinan, kepala telah lahir tetapi badan tidak bisa
dilahirkan, tertahan di dalam vagina. Manuever pertama yang anda lakukan untuk
menolong persalinan tersebut adalah :
a. Suprapubic pressure
b. McRobert manuever
c. Rubin manuever
d. Fundal pressure
e. Zavanelli
39. Tindakan yang tidak boleh dilakukan pada kasus di atas, adalah :
a. Suprapubic pressure
b. McRobert manuever
c. Rubin manuever
d. Fundal pressure
e. Zavanelli
40. Bayi ny. A, telah berhasil lahir. Setelah plasenta dilahirkan, terjadi perdarahan yang
banyak, pemeriksaan yang pertama kali anda lakukan adalah :
a. USG
b. Periksa dalam
c. Eksplorasi vagina
d. Eksplorasi kavum uteri
e. Pemeriksaan fundus uteri
41. Pada pemeriksaan yang dilakukan terhadap ny. A, kontraksi rahim tidak terjadi. Tindakan
yang pertama kali anda lakukan, adalah :
a. Masase uterus
b. Kompressi aorta
c. Pemberian oksitosin
d. Kompressi bimanual interna
e. Kompressi bimanual eksterna
42. Bila tindakan pertama di atas (soal 4), tidak berhasil, yaitu masih terjadi perdarahan,
tindakan selanjutnya yang harus anda lakukan adalah :
a. Masase uterus
b. Kompressi aorta
c. Pemberian oksitosin
d. Kompressi bimanual interna
e. Kompressi bimanual eksterna
43. Ny. S, dirujuk dari puskesmas setelah melahirkan karena ari-ari tidak lahir. Saat ini
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 92x/mnt, pernapasan 18x/menit, suhu 36,8oC. Saat
pemeriksaan darah banyak mengalir dan saat pemeriksaan dalam mulut rahim terbuka
sekitar 7 cm. Tindakan yang anda lakukan adalah :
a. Aspirasi vakum manual
b. Manual plasenta
c. Kuret plasenta
d. Histerektomi
e. Observasi
44. Dari hasil pemeriksaan USG, perlekatan plasenta mencapai lapisan serosa uterus.
Diagnosis dari kasus tersebut, adalah :
a. Plasenta akreta
b. Plasenta inkreta
c. Plasenta prekreta
d. Plasenta adhesiva
e. Plasenta inkarserata

Kasus 1: seorang anak perempuan umur 2 tahun 8 bulan dibawa oleh ibunya ke IRD dengan
berak encer 10 kali sehari dan muntah setiap makan dan minum. Kondisi saat itu lemah, mata
sangat cekung, bibir sangat kering, turgor jelek. Tekanan darah 105/80 mmHg, nadi 156
x/menit, pernapasan 58 x/menit, suhu 39,50C.
45. Berapa skor dehidrasi anak tersebut?
a. 14
b. 15
c. 16
d. 17
e. 18
46. Apa terapi cairan yang dapat diberikan pada pasien tersebut?
a. Rehidrasi dengan ringer laktat sistem 24 jam
b. Rehidrasi dengan ringer asetat sistem 24 jam
c. Rehidrasi dengan ringer laktat sistem 8 jam
d. Rehidrasi dengan ringer asetat sistem 8 jam
e. Rehidrasi cukup dengan oralit

Kasus 2 : seorang bayi umur 5 hari dibawa oleh ibunya ke unit gawat darurat oleh karena
berak encer sejak 3 hari sebelumnya, buang air besar frekuensi 10x/hari tidak ada ampas,
tidak ada lendir maupun darah. Ada muntah berisi susu frekuensi >5x/hari. Berat badan saat
masuk RS 3100 gr dan berat badan lahir 3500 gr. Ada ubun-ubun cekung.
47. Apa diagnosis bayi tersebut?
a. Tidak dehidrasi
b. Dehidrasi ringan
c. Dehidrasi sedang
d. Dehidrasi berat
e. Dehidrasi berat sekali

Kasus 3: seorang anak perempuan 6 tahun dibawa oleh orangtuanya masuk ke IRD karena
demam sejak 4 hari sebelum masuk RS. Anak malas makan dan minum, ada muntah tiap
makan dan minum. Ada riwayat perdarahan dari hidung 1 hari lalu. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan: Rumple leede (+), akral dingin, tekanan darah tidak terukur, nadi tidak teraba,
pernapasan52 x/menit, suhu tubuh 36,30C. Hepar teraba 3 cm bawah arcus costa.Pemeriksaan
laboratorium:Hemoglobin 10 gr%, hematokrit 44 %, lekosit 2800/mm3,
trombosit32.000/mm3.
48. Apa diagnosis anak ini?
a. Dengue Fever
b. DHF grade I
c. DHF grade II
d. DHF grade III
e. DHF grade IV
49. Apa terapi untuk pasien ini?
a. Oksigen 1-2 ltr/mnt dan Ringer laktat/asetat 100-200 ml bolus, 10-15 menit
b. Oksigen 1-2 ltr/mnt dan Ringer laktat/asetat 20 ml/kgbb/jam selama 1 jam
c. Oksigen 1-2 ltr/mnt dan Ringer laktat/asetat10 ml/kgbb/jam selama 4-6 jam
d. Oksigen 1-2 ltr/mnt dan Ringer laktat/asetat5 ml/kgbb/jam selama 24 jam
e. Oksigen 1-2 ltr/mnt dan Ringer laktat/asetat3ml/kgbb/jam selama 24 jam
50. Setelah 3 hari dirawat kondisi anak tersebut stabil, tidak ada demam, tidak perdarahan
dan tanda vital dalam batas normal. Hematokrit terakhir 36%, platelet count 72.000mm3,
Hb 12gr%. Berapa besar hemokonsentrasi pada pasien ini?
a. 8%
b. 12%
c. 18%
d. 22%
e. 28%

Kasus 4: Seorang anak umur 4 bulan ditemukan meninggal di tempat tidur oleh ibunya.
Kondisi anak sebelum diletakkan di tempat tidur stabil, tidak ada sesak dan tidak ada
penyakit lain, telah dilakukan autopsi dan hasil pemeriksaannya normal sehingga
disimpulkan anak meninggal karena SIDS.
51. Apa kemungkinan penyebab dari SIDS?
a. Hipotermia
b. Meletakkan bayi dalam posisi terlentang
c. ASI
d. Rebreathing asphyxia
e. Asfiksia Neonatorum

Kasus 5 : seorang anak laki-laki umur 5 bulan dibawa oleh orang tuanya ke unit gawat
darurat oleh karena buang air besar bercampur darah sejak 2 hari sebelumnya. Ada muntah
tiap minum susu.Ada sakit perut yang hilang timbul. Pada pemeriksaan palpasi ditemukan
sausage appearance, rectal toucher ditemukan pseudoportio dan hasil barium enema
ditemukan cupping sign.
52. Apa kemungkinan penyebab penyakit tersebut?
a. Pemberian susu formula
b. Dysentri
c. Fecalith
d. E.Coli
e. Amubiasis
Kasus 6: Seorang anak laki-laki umur 10 tahun dibawa oleh ibunya ke unit gawat darurat oleh
karena sesak yang dialami sejak 1 hari lalu. Keluhan ini dirasakan setiap anak berolahraga di
sekolah. Berat badan anak tidak naik tiga bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik ditemukan :
T 110/80 mmHg, nadi 172 x/mnt, pernapasan 68 x/mnt, suhu 36,80C, udem pada kelopak
mata dan kaki. Hepar teraba 4 cm bawah arcus costa, DVS meningkat. Foto toraks :
kardiomegali
53. Apa diagnosis pasien tersebut?
a. Kwasiorkor
b. Sindrom Nefrotik
c. Cirrosis Hepatis
d. Malnutrisi
e. Gagal jantung

Seorang laki-laki 30 tahun, naik sepeda motor tanpa helm dan menabrak pohon. Pada saat
kejadian penderita pingsan, dalam perjalanan ke RS penderita dapat berbicara tapi tidak ingat
kejadiannya. Tiba di RS dua jam kemudian kesadaran menurun, tekanan darah 160/100
mmHg, N : 50 kali/menit, pernafasan tidak teratur. Pada pemeriksaan neurologis penderita
tidak dapat buka mata spontan tapi bila dirangsang nyeri dapat buka mata, ada suara erangan
dengan kata-kata tidak jelas, lengan dan tungkai kiri flexi dengan rangsang nyeri, lengan dan
tungkai kanan tidak bergerak, pupil kiri lebih lebar daripada kanan. Pada secondary survey,
pada wajah ada hematoma kacamata dan perdarahan dari hidung.
54. Gejala dimana terjadi penurunan kesadaran setelah penderita kembali sadar seperti diatas
disebut sebagai :
a. Cushings response
b. Monro Kellys doctrine
c. Lucid interval
d. Cushings syndrome
e. Severe head injury
55. Gejala tersebut diatas disebabkan oleh :
a. Trauma batang otak
b. Penimbunan darah secara tiba-tiba
c. Secondary brain injury
d. Pada awalnya terjadi konkusi yang kemudian terjadi penimbunan hematoma perlahan-
lahan
e. Respons yang normal terjadi
56. Gejala seperti diatas paling banyak ditemukan pada :
a. Perdarahan intraserebral
b. Perdarahan epidural
c. Perdarahan subdural
d. Perdarahan intraventricular
e. Kontusio cerebri
57. Tekanan darah 160/100 mmHG, Nadai 50 kali/menit pada penderita tersebut merupakan
tanda dari :
a. Respons tubuh terhadap stress trauma
b. Tanda-tanda neurogenic shock
c. Tanda-tanda hemorraghic shock
d. Penurunan tekanan intracranial
e. Peningkatan tekanan intracranial
58. Tanda-tanda tersebut disebut sebagai :
a. Cushings response
b. Monro Kellys doctrine
c. Cushings syndrome
d. Lucid interval
e. Severe head injury
59. Tanda-tanda tersebut diatas merupakan reaksi tubuh untuk :
a. Menurunkan tekanan intracranial
b. Menaikkan tekanan intracranial
c. Mempertahankan tekanan perfusi otak
d. Menaikkan aliran CSF ke ruang spinal
e. Menurunkan aliran CSF ke ruang spinal
60. Pada penderita tersebut diatas terdapat hematoma kacamata yang merupakan tanda dari :
a. Fraktur basis cranii arterior
b. Fraktur basis cranii medial
c. Fraktur basis cranii posterior
d. Trauma wajah
e. Fraktur zygoma bilateral
61. Gejala tersebut diatas merupakan kontra indikasi untuk :
a. Pemeriksaan fotokepala polos
b. Pemeriksaan CT scan
c. Pemasangan pipa nasogastrik
d. Pemasangan sonde lambung melalui mulut
e. Pemasangan intubasi orotracheal
62. GCS pada penderita tersebut adalah :
a. E3 V3 M4
b. E2 V3 M3
c. E3 V4 M2
d. E2 V3 M2
e. E2 V2 M4
63. Kemungkinan pada penderita tersebut diatas perdarahan yang terjadi pada :
a. Hemisphere kiri
b. Hemisphere kanan
c. Cerebellum
d. Intraventrikular
e. Bifrontal
Bayi, laki-laki, umur 6 bln, masuk ke UGD Rumah sakit dengan keluhan berak darah campur
lendir, dialami sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk ugd, anak rewel, tapi anak bisa tidur
beberapa saat kemudian rewel lagi, tidak muntah, riwayat diare sebelumnya selama 3 hari,
saat ini tidak diare setelah diobati oleh dokter anak .
Pada pemeriksaan fisis : Perut tidak kembung, teraba massa diperut kanan atas, peristaltik
usus kesan meningkat. RT : spincter mencekik, ampula kosong pada handscoon tampak feses,
darah dan lendir.
64. Diagnosis klinis yang paling mungkin pada kasus di atas adalah :
a. Malrotasi usus
b. Invaginasi
c. NEC
d. Stenosis Ani
e. Polip Rekti
65. Pemeriksaan radiologi awal yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis diatas
adalah :
a. BNO abdomen (supine)
b. USG Abdomen
c. CT Scan Abdomen
d. MRI
e. Colon In Loop
66. Terapi operative pada kasus diatas adalah :
a. Laparotomi, bebaskan pelengketan
b. Laparotomi , milking
c. Laparotomi Explorasi
d. Repair Stenosis ani
e. Eksisi Tumor
67. Penyebab penyakit ini paling sering pada anak umur 3 12 bulan adalah :
a. Perubahan jenis makanan
b. Divertikle meckle
c. Polip usus
d. Limfoma
e. Duplikasi usus

Bayi, Perempuan, umur 1 bulan, BB Lahir 2900 gram, Masuk Rumah Sakit dengan keluhan
utama tidak bisa minum susu setiap kali minum susu (asi) selalu dimuntahkan, penderita
sering meludah,batuk sehabis minum susu, dan kadang2 sesak, setelah duduk sesak
berkurang, berat badan turun.
Pada pemeriksaan fisis :
Perut datar, tidak kembung, tidak teraba massa, peristaltik normal.
68. Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosa klinis penyakit :
a. Atresia esophagus
b. GER
c. CHPS
d. Atresia duodenum
e. Midgut volvulus
69. Pemeriksaan radiologis awal yang dianjurkan adalah :
a. Thorax Foto dgn memakai NGT
b. Barium Meal
c. MD foto
d. CT Scan Thorax
e. BNO Abdomen
70. Penanganan operative Pada kasus diatas, yaitu ;
a. Tutup Fistel dan gastrostomi
b. duodenoduodenostomi
c. Piloromiotomi
d. Laparotomi explorasi
e. Nissan Fundoplikasi

Anak, laki-laki, umur 3 tahun, . Datang ke poliklinik Bedah Anak dengan keluhan pusar
sering basah dan bau amis, keluhan lainnya tidak ada, pemeriksaan dalam batas normal,
penderita tidak muntah, buang air kecil lancar warna kehijauan. Riwayat demam disangkal.
Pada pemeriksaan fisis : Perut tidak kembung, Perineal : Perineum datar (Flat Bottom +),
tidak ditemukan lobang anus. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, Foto Cross
Table lateral Position. Jarak kulit perineum (marker) ke ujung colon adalah 3 cm.
Pertanyaan :
71. Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosis penyakit :
a. Stenosis ani
b. Malformasi anorektal letak rendah
c. Striktur ani
d. Malformasi anorektal letak tinggi
e. Invaginasi
72. Penanganan bedah yang paling tepat untuk kasus diatas adalah :
a. Spincterectomi
b. Milking Procedure
c. Kolostomi neonatus
d. Anoplasty
e. PSARP Minimal
73. Apakah saran pasca operasi penderita ini :
a. PSARP 4 8 minggu kemudian
b. Dilakukan Businasi saja
c. Dilakukan Spolling saja
d. Dilakukan Businasi dan Spolling
e. Hanya perawatan luka post operasi
74. Pada kasus malformasi anorektal dikatakan mempunyai prognosa jelek apabila pada
pemeriksaan perineum ditemukan :
a. Anal Dimple
b. Midline Groove
c. Flat Botton
d. Bucket Handle
e. Bakal Anus
75. Trauma pada anak berbeda dengan orang dewasa, dalam hal :
a. Struktur anatomi dan responfisiologis
b. Tipe dari trauma
c. Anatomi dan respon trauma
d. Causa dari trauma
e. Respon Fisiologis dan causa trauma
76. Syarat pemasangan infus intraosseous adalah :
a. Proximal tibia ( dibawah tuberositas tibia)
b. Mid Tibia
c. Umur Kurang dari 8 tahun
d. Gagal pemasangan infus kasus trauma ekstremitas
e. Distal Tibia
77. Prosedur diagnostik pada kasus trauma anak yang jarang digunakan adalah :
a. Plain X Rays
b. USG Abdominal
c. CT Scanning
d. DPL
e. MRI
78. Prosedur diagnostic pada trauma anak, yang dapat melihat cedera organ dengan jelas
adalah :
a. BNO Abdomen
b. USG Abdominal
c. CT Scanning + Kontras
d. Diagnostic Peritoneal Lavase
e. Angiografi
79. End Points Resusitasi untuk trauma pada anak adalah :
a. Produksi urin 0,5 mL/KgBB/Jam pada infant
b. Perbaikan kesadaran (GCS)
c. Decreased MAP
d. Produksi urin 2 mL/KgBB/Jam pada infant
e. Produksi urin 1 mL/KgBB/Jam pada infant

Seorang penderita laki-laki umur 30 tahun dibawa ke IRD dengan Riwayat Kecelakaan
lalulintas . Pada saat diterima di IRD ,tanda vital T : 80/- HR : 140 kali/menit P : 36
kali/menit , Saturasi 96% . Terlihat adanya tanda perlukaan didaerah fronto-temporal kiri
,laserasi didaerah dada kiri ,serta hematom yang luas pada pangkal paha kiri . Penderita
masih terdengar mengerang kesakitan .
80. Penanganan yang harus segera dilakukan pada penderita diatas adalah :
a. A.Bebaskan Jalan Napas
b. B.Evaluasi Kesadaran
c. C.Pasang jalur infus kaliber besar
d. D.Head to toe evaluation
e. E.Segera siapkan kamar operasi
81. Setelah beberapa saat tiba di IRD pasien terlihat bertambah sesak (frekuensi napas > 40
kali/menit) disertai penurunan saturasi < 80% walaupun telah diberikan Oksigen Masker
NonRebreathing dengan flow 12 liter . Penyebab sesak napas dan desaturasi yang
paling mungkin adalah :
a. A.Obstruksi Jalan Napas
b. B.Tension Pneumothorax
c. C.Kerusakan pusat pernapasan pada Medulla Oblongata
d. D.Syok Hipovolemik
e. E.Tamponade jantung
82. Berkaitan dengan Soal No.61 diatas , tindakan yang harus dilakukan adalah :
a. A.Head tilt ,Chin lift ,Jaw Thrust
b. B.Needle decompression
c. C.Craniectomy
d. D.Resusitasi Cairan
e. E.Perikardiosintesis
83. Berikut ini yang termasuk Second Peak Trauma Death adalah :
a. A.Perdarahan Massive
b. B.Laserasi kepala yang berat
c. C.Pneumothoraks
d. D.Trauma Jantung
e. E.Sepsis
84. Seorang pasien laki-laki 25 tahun ,Berat badan = 70 kg dibawa ke IRD dengan
perdarahan akibat multitrauma oleh karena Kecelakaan lalulintas . Diperkirakan jumlah
darah yang hilang (EBL) = 1500 CC (30% TBV) . Prioritas pertama yang harus dilakukan
pada pasien ini adalah :
a. A.Restorasi Volume dengan cairan kristaloid
b. B.Restorasi Volume dengan Whole Blood Transfusion
c. C.Restorasi Volume dengan Packed Red Cells
d. D.Normalisasi Status Koagulasi
e. E.Restorasi volume dengan Plasma Segar

Laki-laki 15 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan utama tidak bisa buang air kecil
disertai darah dari meatus uretra.
85. Yang bukan penyebab rupture uretra adalah :
a. Trauma tumpul
b. Trauma tembus
c. Iatrogenic
d. Spontaneous
e. A & C
86. Jika ada kecurigaan suatu rupture uretra maka pemeriksaan yang sebaikx dilakukan
a. Uretrographi retrograde
b. IVP + micturating cystouretrogram
c. micturating cystouretrogram
d. endoscopy
e. USG
87. Pada rupture uretra anterior, tanda yang akan didapatkan pada pemeriksaan fisis adalah
kecuali :
a. Perineum menjadi sangat tegang
b. Hematom pada perineum
c. Extravasasi urine pada perineum dan scrotum
d. Pemeriksaan RT didapatkan prostate melayang
e. Buli-buli teraba di supra pubik
88. Jika buli-buli over distended, tindakan yang dapat dilakukan :
a. Sistostomi perkutan
b. Open sistostomi
c. Immediate repair (end to end anastomosis uretra)
d. Pasang kateter uretra
e. A, B, & C

Seorang laki-laki umur 19 thn datang dengan keluhan nyeri dan bengkak testis kanan waktu
bangun tidur sejak 2 jam yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan skrotum kanan agak
bengkak kemerah-merahan dan testis kanan posisi agak lebih tinggi dari normal dan nyeri
pada palpasi.
89. Diagnosa paling mungkin adalah :
a. Orkitis dextra akuta
b. Hidrokel testikularis terinfeksi
c. Epididimitis tbc akuta
d. Hernia inguinalis inkarserata
e. Torsio testis dextra
90. Untuk lebih memastikan diagnosa perlu dicari lagi gejala-gejala atau tanda-tanda :
a. Bag of warm
b. Transilluminasi test positif
c. Angel dan Prehn sign
d. Manuver valsalva
e. Untaian tasbih/rosario pada epididimis
91. Setelah diagnosa ditegakkan, tindakan yang akan dilakukan adalah :
a. Reposisi dan orkidopeksi bilateral
b. Operasi Berkmann-Winkelman
c. Tuberkulostatika dan vasektomi
d. Orkidektomi dextra
e. Herniotomi

Laki-laki 30 tahun datang ke ugd post KLLD, penderita mengendarai sepeda motor
bertabrakan dengan mobil dari arah depan. Kecepatan kendaraan 60 km/jam. Penderita
datang dengan pucat, tampak gelisah dengan TD 90/60 mmHg, Nadi 110 x/menit. Pernafasan
24x/mnt.
92. Pada penderita diatas tindakan saudara adalah :
a. melakukan pemeriksaan USG abdomen
b. melakukan pemeriksaan CT Scan kepala
c. dilakukan tindakan laparotomi
d. resusitasi cairan dan pemeriksaan anamnesa, pemeriksaan fisik menyeluruh
e. dilakukan tindakan DPL
93. Pada anamnesa pasien diatas perlu diketahui mengenai :
a. penggunaan pelindung (helm)
b. mekanisme trauma
c. kecepatan kendaraan saat terjadi kecelakaan
d. riwayat minum obat atau alkohol
e. semua diatas benar
94. Pernyataan berikut adalah benar mengenai trauma tumpul abdomen kecuali:
a. trauma yang mudah ditangani.
b. pada multiple trauma sering terlewatkan
c. pada trauma kapitis berat sering terdapat masking
d. pada trauma tumpul abdomen 15 20 % memerlukan tindakan laparotomi
e. organ abdomen yang sering terkena hepar dan limpa
95. Alat Bantu diagnostic dapat dipakai mendiagnosa trauma tumpul abdomen adalah :
a. USG abdomen
b. CT Scan abdomen
c. DPL
d. Laparascopi
e. semua diatas benar
96. Pernyataan berikut benar mengenai DPL kecuali
a. tingkat accuracy 95 %
b. morbiditas kurang dari 1 %
c. positif bila ditemukan kadar eritrosi >500/mm3
d. kontra indikasi bila telah jelas indikasi laparotomi
e. positif bila enzim amylase 20 IU/L
97. Keuntungan pemeriksaan USG pada trauma tumpul abdomen adalah kecuali :
a. lebih cepat,
b. non invasif,
c. murah
d. USG menunjukan cairan bebas intraperitoneal dan trauma organ padat
e. USG sangat baik mengidentifikasi perforasi organ berongga.
98. Indikasi splenektomi pada pasien trauma limpa adalah kecuali :
a. pasien yang tidak stabil
b. kerusakan parenkim yang luas
c. terdapat trauma hepar
d. avulsi limpa
e. kerusakan pemb. darah hilus
99. Pernyataan berikut benar mengenai trauma hepar kecuali :
a. Organ padat yang paling sering cidera pada trauma tumpul.
b. Prioritas penanganan adalah resusitasi cairan.
c. > 85 % penanganan trauma hepar dengan hemostatik sederhana
d. trauma hepar grade IV dan V dapat dilakukan tindakan konservatif
e. pada operasi yang lama dapat terjadi hipotermi, asidosis metabolic, koagulopati
100. Komplikasi pada trauma hepar adalah
a. perdarahan
b. biloma
c. abses
d. fistel vaskuler-bilier
e. semua benar

Anda mungkin juga menyukai