Anda di halaman 1dari 11

Sudut Hukum | Hukum Murni Dalam Pandangan Hans Kelsen

Teori berasal dari bahasa latin, theoria (perenungan), dan berasal dari
bahasa yunani, thea (cara atau hasil pandang). Teori adalah suatu konstruksi di alam
cita atau ide manusia (realitas in abstracto), dibangun dengan maksud untuk
menggambarkan secara reflektif fenomena yang dijumpai di alam pengalaman (=
alam yg tersimak bersaranakan indera manusia= realitas in concreto). Sedangkan
teori hukum, menurut JJH.Bruggink pada hakikatnya merupakan suatu keseluruhan
pernyataan yang saling berkaitan dengan sistem konseptual aturan-aturan hukum
dan putusan-putusan hukum, dan sistem tersebut untuk sebagian yang penting
dipositifkan.
Arief Sidharta memberikan definisi serupa, menurutnya teori hukum adalah

disiplin hukum yang secara kritis dan perspektif interdisipliner menganalisis

berbagai aspek dari gejala hukum baik secara tersendiri maupun dalam kaitan

keseluruhan, baik dalam konsepsi teoritisnya maupun pengejawantahan praktisnya,

dengan tujuan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan penjelasan yang lebih

jernih tentang bahan yang tersaji dan kegiatan yuridis dalam kenyataan

kemasyarakatan. Teori hukum yang dipelajari adalah teori hukum alam dan teori

hukum positif.

Positivisme merupakan salah satu aliran yang telah mendominasi pemikiran

dan konsepsi-konsepsi hukum di berbagai negara sejak abad XIX. Penganut paham

ini akan senantiasa menggunakan parameter hukum positif, bahkan cenderung

mengagung-agungkan hukum positif untuk melakukan penilaian terhadap suatu

masalah dengan mekanisme hirarki perundang-undangan. Dengan penggunaan aliran

ini dimana penegakkannya mengandalkan sanksi bagi siapa yang tidak taat, para

pengikutnya berharap (bahkan telah memitoskan) akan tercapai kepastian dan

ketertiban serta mempertegas wujud hukum dalam masyarakat.


Aliran ini mendekonstruksi konsep-konsep hukum aliran Hukum Alam, dari

konsepnya yg semula metafisik (hukum sebagai ius atau asas-asas keadilan yg

abstrak) ke konsepnya yang lebih positif (hukum sebagai lege atau aturan

perundang-undangan), oleh sebab itu harus dirumuskan secara jelas dan pasti.

Terdapat tiga aliran hukum positif, yaitu : Positivisme Hukum Analitis, Positivisme

Pragmatis dan Teori Hukum Murni. Pembahasan makalah ini tentang Teori Hukum

Murni.

Hans Kelsen (Reine Recthslehre: I), menyatakan ada dua hal yang penting

bagi seseorang yang mempelajari Teori Hukum : pertama untuk memahami unsur-

unsur penting dari teori hukum (teori hukum murni), kedua untuk merumuskan teori

tersebut agar dapat mencakup masalah-masalah dan institusi-institusi hukum

terutama berkaitan dengan tradisi dan suasana hukum sipil, anglo saxon.

Teori hukum umum menurut Kelsen adalah berguna untuk menerangkan hukum

positif sebagai bagian dari suatu masyarakat tertentu. Jadi teori ini berusaha

untuk menerangkan secara ilmiah tentang tata hukum tertentu yang menggambarkan

komunitas hukum terkait (misalnya: hukum Perancis, hukum Amerika dll). Ini berarti

teori hukum umum bekerja secara analisis komparatf dari sejumlah hukum positif

yang berbeda-beda.

Kajian utama dari teori hukum umum adalah norma-norma hukum, unsur-unsur

hukum (norma tersebut), interrelasinya (hubungan antara berbagai tata hukum),

tata hukum sebagai satu kesatuan, strukturnya termasuk hukum dalam pluralitas

tata hukum positif.

Disebut teori hukum murni karena teori ini tidak boleh dicemari oleh motif-

motif yang menggambarkan keinginan atau kepentingan baik individu atau kelompok

dari si pembentuk undang-undang. Jadi titik beratnya adalah substansi serta


analisis struktur hukum positif, bukan kepada kondidisi-kondisi atau penilaian moral

atau politik menyangkut tujuannya.

Kedua hal tersebut di atas di latar belakangi oleh dua hal yang menjadi

pertimbangan entitas (realita),yaitu:

1. Antara hukum disatu pihak yang dipandang hanya sebagai norma (rechts als

norm) dan hukum hukum sebagai kenyataan (rechts als feit) dengan masing-masing

metode pendekatan juridische dogmatisch disatu pihak berhadapan dengan metode

jurisdische histories in ruime zjin di lain pihak.

2. Hukum bersifat non analytical dan hukum bersifat analytical.

Pendapat di atas dikemukakan tentunya dengan beberapa alasan yang menjadi

dasar pertimbangan timbulnya istilah tersebut. Pendapat pertama memiliki latar

belakang yang diawali adanya suatu pemikiran atau asumsi bahwa hukum adalah

bersifat imperatif (pandangan yang bersifat dogmatis) dengan pendapat lain, hukum

bersifat fakultatif. Berangkat dari hal tersebut, maka teori hukum terbagi atas:

1. Seperangkat gagasan tentang bagaimana seharusnya kehidupan masyarakat

atau gagasan bagaimana seharusnya suatu bangunan hukum dalam masyarakat. Jadi

teori ini berkaitan dengan substantif dari suatu hukum yaitu lebih menekankan

kepada kajian hukum normatif. Para ahli hukum menyatakan teori hukum ini disebut

teori hukum tradisional.

2. Seperangkat gagasan tentang bagaimana kenyataan hukum/perilaku

kehidupan masyarakat atau bagaimana hukum dalam kaitannya dengan interaksi

masyarakat. Jadi teori ini berkaitan dengan kenyataan hukum dalam bentuk

perilaku, sikap, pendapat, atau dengan kata lain yuridis empiris. Teori hukum ini

disebut teori hukum modern.


Tujuan Hukum Menurut Para Ahli

Ini adalah Coretan khusus saya yang diambil dari beberapa referensi Internet mengenai
definisi dan seputar pengertian/arti dari hukum itu sendiri.

Hukum adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi peraturan hidup suatu masyarakat yang
bersifat kendalikan, mencegah, mengikat, memaksa.Dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan
yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat tertentu, dengan tujuan untuk
mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.

Dengan kata lain Hukum merupakan serangkaian aturan yang berisi perintah ataupun
larangan yang sifatnya memaksa demi terciptanya suatu kondisi yang aman, tertib, damai dan
tentram,serta terdapat sanksi bagi siapapun yang melanggarnya.Tujuan darinhukum
mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketenteraman, kedamaian, kesejahteraan dan
kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya hukum maka tiap perkara
dapat di selesaikan melaui proses pengadilan dengan prantara hakim berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku,selain itu Hukum bertujuan untuk menjaga dan mencegah agar setiap orang
tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri.

Hukum Menurut Para Ahli

Eksistensi hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat adalah memiliki tujuan yang
ingin diwujudkan. Tujuan secara etimologi adalah sesuatu yang ingin dicapai atau diwujudkan
oleh hukum. Terdapat beragam pendapat mengenai Tujuan Hukum Menurut Pemikiran Para Ahli

Berikut ini akan kita mengulas beberapa pendapat mengenai pemikiran Hukum Menurut
Pemikiran Para Ahli

Aristoteles

Sesuatu yang berbeda dari sekedar mengatur dan mengekspresikan bentuk dari konstitusi
dan hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim dan putusannya di
pengadilan untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelanggar.
Hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi
juga hakim.

Karl Max

Suatu pencerminan dari hubungan hukum ekonomis dalam masyarakat pada suatu tahap
perkembangan tertentu.

Thomas Aquinas

Hukum berasal dari Tuhan, maka dari itu hukum tidak boleh dilanggar.

Plato

Hukum merupakan peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat
masyarakat.

Grotius

Perbuatan tentang moral yang menjamin keadilan.

Van Vanenhoven

Suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergolak terus menerus dalam keadaan
berbenturan tanpa henti dari gejala-gejala lain.

Hugo de Grotius

Peraturan tentang tindakan moral yang menjamin keadilan pada peraturan hukum tentang
kemerdekaan (law is rule of moral action obligation to that which is right).

Van Kan

Keseluruhan aturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia
di dalam masyarakat.
Leon Duguit

Semua aturan tingkah laku para angota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya
pada saat tertentu diindahkan oleh anggota masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan
bersama dan jika yang dlanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang
melakukan pelanggaran itu.

Immanuel Kant

Keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat
menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti peraturan
hukum tentang kemerdekaan.

E Utrecht

Himpunan petunjuk-petunjuk hidup tata tertib suatu masyarakat dan seharusnya ditaati
oleh anggota masyarakat yang bersangkutan.

Eugen Ehrlich

Sesuatu yang berkaitan dengan fungsi kemasyarakatan dan memandang sumber hukum
hanya dari legal story and jurisprudence dan living law.

Roscoe Pound

Sebagai tata hukum mempunyai pokok bahasan hubungan antara manusia dengan
individulainnya, dan hukum merupakan tingkah laku para individu yang mempengaruhi
individulainnya. Adapun hukum sebagai kumpulan dasar-dasar kewenangan dari putusan-
putusan pengadilan dan tindakan administratif Law as a tool of social engineering

Hans Kelsen

Suatu perintah terhadap tingkah laku manusia. Hukum adalah kaidah primer yang
menetapkan sanksi-sanksi.
John Austin

Seperangkat perintah, baik langsung maupun tidak langsung dari pihak yang berkuasa
kepada warga rakyatnya yang merupakan masyarakat politik yang independen dimana
pihak yang berkuasa memiliki otoritas yang tertinggi.

Karl Von Savigny

Aturan yang terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui
pengoperasian kekuasaan secara diam-diam. Hukum berakar pada sejarah manusia,
dimana akarnya dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan, dan kebiasaan warga masyarakat.

Llywellin

Apa yang diputuskan oleh seorang hakim tentang suatu persengketaan.

Paul Scholten

Suatu petunjuk tentang apa yang layak dilakukan dan apa yang tidak layak dilakukan,
yang bersifat perintah.

Thomas Hobbes

Sebuah kata seseorang yang dengan haknya telah memerintah pada yang lain.

M J Van ApelDorn

Sebagai gejala dalam masyarakat, maka keseluruhan kebiasaan-kebiasaan hukum


yangberlaku dalam masyarakat adalah objek dari ilmu hukum.

Menurut Prof. Subekti SH.,

tujuan hukum adalah mengabadi pada tujuan negara yang pada pokoknya tujuan negara adalah
mewujudkan kemakmuran dan memberikan kebahagiaan pada rakyat di negaranya. Tujuan
hukum tidak hanya untuk memperoleh keadilan tetapi harus ada keseimbangan antara tuntutan
kepastian hukum dan tuntutan keadilan hukum. Hal tersebut dinyatakan dalam bukunya yang
berjudul Dasar-dasar hukum dan pengadilan.

Menurut Prof.Mr. Dr. L.J Van Apeldoorn,

tujuan hukum adalah untuk mengatur pergaulan hidup manusia secara damai karena hukum
menghendaki perdamaian. Hal itu dinyatakan dalam bukunya yang berjudul Inleiding tot de
studie van het Nederlandse recht.

Menurut Jeremy Bentham,

tujuan hukum adalah semata-mata untuk mewujudkan apa yang berfaedah bagi orang. Jeremy
Bentham adalah seorang yang menganut teori utilistis. Hal ini dinyatakan dalam bukunya yang
berjudul Introduction to the morals legislation.

Menurut Geny,

tujuan hukum adalah semata-mata untuk mewujudkan keadilan. Di dalam keadilan tersebut,
terdapat unsur yang dikatakan kepentingan daya guna dan kemanfaatan. Hal tersebut dinyatakan
Geny dalam Science et technique en droit prive positif.

Soerjono Soekamto Mempunyai berbagai arti:

1. Hukum dalam arti ilmu (pengetahuan)hukum

2. Hukum dalam arti disiplin atau sistemajaran tentang kenyataan

3. Hukum dalam arti kadah atau norma

4. Hukum dalam ari tata hukum/hukum positftertulis

5. Hukum dalam arti keputusan pejabat

6. Hukum dalam arti petugas


7. Hukum dalam arti proses pemerintah

8. Hukum dalam arti perilaku yang teraturatau ajeg

9. Hukum dalam arti jalinan nilai-nilai

Menurut Tullius Cicerco (Romawi) dala De Legibus:

Hukum adalahakal tertinggi yang ditanamkan oleh alam dalam diri manusia untuk
menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Hugo Grotius (Hugo de Grot) dalam De Jure Belli Pacis (Hukum Perang dan Damai),
1625:

Hukum adalah aturan tentang tindakan moral yang mewajibkan apa yang benar.

J.C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SH mengatakan bahwa :

Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah


laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang
berwajib.

Thomas Hobbes dalam Leviathan, 1651:

Hukum adalah perintah-perintah dari orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah
dan memaksakan perintahnya kepada orang lain.

Rudolf von Jhering dalam Der Zweck Im Recht 1877-1882:

Hukum adalahkeseluruhan peraturan yang memaksa yang berlaku dalam suatu Negara.

E. Utrecht

Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup perintah dan larangan yang mengatur
tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh seluruh anggota
masyarakat oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan
tindakan oleh pemerintah/penguasa itu.

R. Soeroso SH

Hukum adalah himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan tujuan
untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan
melarang serta mempunyai sifat memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi
yang melanggarnya.

Abdulkadir Muhammad, SH

Hukum adalah segala peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mempunyai sanksi yang
tegas terhadap pelanggarnya.

Mochtar Kusumaatmadja dalam Hukum, Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional


(1976:15):

Pengertian hukum yang memadai harus tidak hanya memandang hukum itu sebagai suatu
perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat,
tapi harus pula mencakup lembaga (institusi) dan proses yang diperlukan untuk
mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.

Anda mungkin juga menyukai