Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Sanggam Atmajaya Nugraha
122011101051
Pembimbing:
1
Pendahuluan
2
sehingga kelaianan yang bersifat permanen dapat dicegah. Pemantauan tumbuh
kembang anak meliputi pemantauan dari aspek fisik, psikologi, dan sosial.
Pemantauan tersebut harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
Sedini mungkin pemantauan dapat dilakukan oleh orang tua. Selain itu
pemantauan juga dapat dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan posyandu
dan oleh guru di sekolah. Oleh karena itu, pengetahuan tentang deteksi dini
pertumbuhan dan perkembangan anak perlu dimiliki oleh orang tua, guru, dan
masyarakat.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
4
3. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan juga
berlangsung cepat.
5
berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi
berkesinambungan.
b. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi,
pendek, gemuk atau kurus.
c. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
d. Jenis makanan
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas,
pertumbuhan anak laki- laki akan lebih cepat.
e. Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi
anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik
yang berpengaruh padatumbuh kembang anak seperti kerdil.
6
f. Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Downs dan sindroma Turners.
e. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan / stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain dalam kegiatan anak.
7
bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu,
menjimpit menulis dan sebagainya.
8
sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa
ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan
fungsi-fungsi organ tubuh. Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig
G) dari darah ibu melalui plasenta. Pada periode ini
pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh
lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok
dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan
toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti
kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh
buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu
hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin
setelah kehamilan 5 bulan.
2 . Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan masa ini dibagi
menjadi 2 periode yaitu masa neonatal dan umur 0 sampai 28 hari.
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi
perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ.
Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode:
b. Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari.
c. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.
9
a. Berbalik dari telungkup ke telentang.
b. Mengangkat kepala setinggi 90 derajat
c. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.
d. Menggenggam pensil.
e. Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
f. Memegang tangannya sendiri.
g. Berusaha memperluas pandangan.
h. Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil.
i. Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
j. Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat
bermain sendiri.
10
a. Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
b. Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali.
c. Berjalan mundur 5 langkah.
d. Memanggil ayah dengan kata papa, memanggil ibu dengan kata
mama.
e. Menumpuk 2 kubus.
f. Memasukkan kubus di kotak.
g. Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek,
h. Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing.
11
a. Berdiri 1 kaki 2 detik
b. Melompat kedua kaki diangkat
c. Mengayuh sepeda roda tiga.
d. Menggambar garis luruso Menumpuk 8 buah kubus.
e. Mengenal 2-4 warna.
f. Menyebut nama, umur, tempat.
g. Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan.
h. Mendengarkan cerita
i. Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
j. Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
k. Mengenakan sepatu sendiri.
l. Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
bentuknya
n. Menyebut angka, menghitung jari
o. Menyebut nama-nama hari
p. Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
q. Menggosok gigi tanpa dibantu.
r. Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.
12
h. Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan
kegunaannya.
i. Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10
j. Mengenal warna-warni
k. Mengungkapkan simpatio Mengikuti aturan permainan
l. Berpakaian sendiri tanpa dibantu
2. Cerebral Palsy
Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak
progresif, yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada
sel-sel motorik pada susunansaraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai
pertumbuhannya.
3. Sindrom Down
Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal
dari fenotipnya danmempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi
akibat adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih. Perkembangannya
lebih lambat dari anak yang normal. Beberapa faktor seperti kelainan
jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan
lainnya dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik dan
keterampilan untuk menolong diri sendiri.
4. Gangguan Autisme
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang
gejalanya muncul sebelumanak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi
13
seluruh aspek perkembangan sehinggagangguan tersebut sangat luas dan
berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan
perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang
interaksisosial, komunikasi dan perilaku.
5. Retardasi Mental
Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang
rendah (IQ < 70) yangmenyebabkan ketidakmampuan individu untuk
belajar dan beradaptasi terhadap tuntutanmasyarakat atas kemampuan yang
dianggap normal.
14
yaitu masa sekolah atau masa pubertas, perempuan berusia 6 10 tahun,
sedangkan laki-laki berusia 8 - 12 tahun. Anak perempuan memasuki masa
adolensensi atau masa remaja lebih awal dibanding anak laki-laki, yaitu
pada usia 10 tahun dan berakhir lebih cepat pada usia 18 tahun. Anak laki-
laki memulai masa pubertas pada usia 12 tahun dan berakhir pada usia 20
tahun.
Penilaiaan Perkembangan
15
Penilaian perkembangan mempunyai parameter dan alat ukur
tersendiri. Salah satu instrumen skrining yang dipakai secara internasional
untuk menilai perkembangan anak adalah DDST II (Denver Development
Screening Test). DDST II merupakan alat untuk menemukan secara dini
masalah penyimpangan perkembangan anak umur 0 s/d < 6 tahun.
Instrumen ini merupakan revisi dari DDST yang pertama kali
dipublikasikan tahun 1967 untuk tujuan yang sama. Pemeriksaan yang
dihasilkan DDST II bukan merupakan pengganti evaluasi diagnostik,
namun lebih ke arah membandingkan kemampuan perkembangan seorang
anak dengan anak lain yang seumur. DDST II digunakan untuk menilai
tingkat perkembangan anak sesuai umurnya pada anak yang mempunyai
tanda- tanda keterlambatan perkembangan maupun anak sehat. DDST II
bukan merupakan tes IQ dan bukan merupakan peramal kemampuan
intelektual anak di masa mendatang. Tes ini tidak dibuat untuk
menghasilkan diagnosis, namun lebih ke arah untuk membandingkan
kemampuan perkembangan seorang anak dengan kemampuan anak lain
yang seumur.
16
secara umum untuk memperoleh taksiran kasar bagaimana seorang anak
menggunakan kemampuannya.
Diagnosis
1. Anamnesis
a. Prenatal dan perinatal penyakit penyakit ibu infeksi yang perna
diderita
b. Retardasi mental, kesukaran belajar, pertumbuan, status Gizi,
masalah- masalah sosial. Penyakit-penyakit
c. kepedulian orang tua teradap anaknya
2. Pemeriksaan fisik
a. menetapkan umur anak
b. terdapat dalam
a. Buku KIA dan KMS (Kartu Menuju Sehat)
Perkembangan anak tidak sesuai (terlambat) dengan
gambar perkembangan pada usianya.
b. Buku DDTK-2006 : Pengisian formulir Kuisioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP) untuk usia 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21 ,24 ,
30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan.
c. Denver II untuk usia 1 bulan- 6 tahun
d. Penunjang : Laboratorik apabila diperlukan (infeksi), TORCH,
CT Scan atas indikasi apabila didapatkan microcepali,
hydrocephalus.
1. KPSP
17
a. Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah
yang lebih kecil dari usia anak.
18
tidak pernah). Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak
sesuai dengan tahapan perkembangan (S). Bila jawaban YA = 7
atau 8, perkembangan anak meragukan (M). Bila jawaban YA = 6
atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P). Rincilah
jawaban TIDAK pada nomer berapa saja. Untuk Anak dengan
19
Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit
dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.
2. Denver II
20
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari
Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver
Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah satu dari
metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan
tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.
Terdiri dari 125 tugas perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali
skrining hanya berkisar 25-30 tugas. Aspek Perkembangan yang
dinilai ada 4 sektor perkembangan:
c. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan.
21
Lembar formulir DDST II
22
Petunjuk DDST
23
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
Penilaiannya jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak
tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).
Hasil Abnormal
24
b) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan
Plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia .
Hasil Meragukan
Diketahui:
Prematur : 32 minggu
25
________________________________
1 7 -26
Jadi usia An. S jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26
hari atau 1 tahun 8 bulan atau 20 bulan. Usia tersebut dikurangi usia
keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga usia
kronologis An. S untuk pemeriksaan DDST II adalah:
Advanced
OK
Caution
Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia
kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai
kelambatan, karena alasan untuk menolak mungkin adalah
ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu
Interpretasi tes
26
Normal jika tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu
kewaspadaan. Suspect jika satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua
atau lebih banyak kewaspadaan. Untestable jika penolakan pada satu
atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada lebih dari
satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai
90%. Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable adalah
skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor
temporer.
27
Daftar Pustaka
Depkes RI, 2005. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi dini
Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Depkes RI
Kemenkes RI, 2012. Instrumen Stimulasi, Deteksi dan Intervensi dini Tumbuh
Kembang Anak. Jakarta: Depkes RI
Tanuwidjaya, S. 2012. Konsep Umum Tumbuh Kembang dalam Buku Ajar I Ilmu
Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto.
28