Oleh :
Yuanita Safitri
26020213140095
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya (tingkat kejelasan)
dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Penelitian diskriptif
Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain.
2. Penelitian komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini
variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau
dalam waktu yang berbeda.
3. Penelitian asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan
tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol
suatu gejala.
Menurut Sugiyono, (2003:14) terdapat beberapa jenis penelitian antara lain:
1. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka
atau data kualitatif yang diangkakan.
2. Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema, dan gambar.
Berdasarkan teori tersebut diatas, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode
statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2003:115), terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian
antara Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. Misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah pegawai pada
organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2003:116) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Arikunto (2003:116) Penentuan
pengambilan Sample sebagai berikut :
Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau
lebih tergantung sedikit banyaknya dari:
3. Sampling
Menurut Sugiyono (2003:74-78). Sampling adalah teknik pengambilan sample. Ada
dua macam teknik pengambilan sampel menurut Sugiyono yaitu:
a. Random Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota
sampel.
c. Purposive sampling adalah cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai
dengan tujuan.
d. Quota sampling adalah ruang dan tempat belajar baik yang tersedia dirumah maupun
dikampus.
e. Double sampling atau sampling kembar sering digunakan dalam research dan penelitian
yang menggunakan angket lewat usaha menampung mereka dan mengembalikan dalam
angket.
f. Area probability sampling adalah cara pengambilan sampel yang menunjukkan cara
tertentu atau bagian sampel yang memiliki ciri-ciri populasi.
g. Cluster sampling adalah cara pengambilan sampel yang berdasarkan pada cluster-cluster
tertentu.
h. Combinet adalah gabungan antara beberapa sampling dalam teknik random sampling dan
teknik non random sampling di atas sehingga menyiapkan tampilan komunikasi.
1. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondenya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur (peneliti
telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak
terstruktur (peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap sebagai pengumpul datanya) dan dapat dilakukan secara langsung
(tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media seperti telepon).
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Serta merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.
Kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan terssebar
diwilayah yang luas.
3. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai cirri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Karena
observasi tidak selalu dengan obyek manusia tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
Sugiyono (2012:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua
diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Dari segi proses pelaksanaannya, observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu observasi berperan
serta (participant observation) dan observasi non partisipan (non participant observation).
1. Observasi
Sugiyono (2012:226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai
dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering
dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat
kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
diobservasi dengan jelas.
Sugiyono (2012:226) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi
(participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt
observation dan covert observation), dan observasi yang tak berstruktur (unstructured
observation). Selanjutnya Sugiyono (2012:226) membagi observasi berpartisipasi
menjadi empat, yaitu observasi partisipasi yang pasif (pasive participation), observasi
partisipasi yang moderat (moderate participation), observasi partisipasi yang aktif (active
participation) dan observasi partisipasi yang lengkap (complete participation).
2. Wawancara/interview
Sugiyono (2012:231) mendefinisikan interview sebagai berikut: a meeting of two
persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in
communication and joint construction of meaning about a particular topic. Wawancara
adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Sugiyono (2012:233) mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu wawancara
testruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh
sehingga peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang
alternative jawabannya pun telah disiapkan), wawancara semiterstruktur (pelaksanan
wawancara lebih bebas, dan bertujuan untuk menemukan pemasalahan secara lebih
terbuka dimana responden dimintai pendapat dan ide-idenya), dan wawancara tidak
terstuktur (merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya).
3. Dokumen
Sugiyono (2012:240), mengemukakan pendapatnya mengenai dokumen, dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
4. Triangulasi
Sugiyono (2012:241), Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka
sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu
mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai
sumber data.
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapat data dari sumber yang sama. peneliti menggunakan
observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang
sama secara serempak. Triangulasi sumbe berarti, untuk mendapatkan data dari sumber
yang bebeda-beda dengan teknik yang sama.
REFERENSI