Banjarmasin, InfoPublik - Bawang putih adalah salah satu komoditas pertanian
yang paling banyak dibutuhkan di Indonesia. Selain untuk bumbu masak, bawang putih juga digunakan sebagai bahan pengobatan dan kosmetik, sehingga kebutuhan bawang putih belum dapat terpenuhi di tengah minimnya ketersediaan komoditas tersebut. Kebutuhan nasional bawang putih hanya terpenuhi 5% dari produksi dalam negeri, sedangkan sisanya mengimpor dari Tiongkok, India, Malaysia, Pakistan d,an Amerika Serikat, kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Triatmo Doriyanto, Senin (31/8). Menurutnya, masih rendahnya produksi bawang putih di Indonesia disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu luas lahan tanam yang sedikit, dan produktivitas yang rendah. Lahan bawang putih biasanya terletak pada dataran tinggi yang luasnya terbatas. Produktivitas bawang putih nasional hanya 5,9 hingga 8,1 ton/ha. Pada tahun 2013, produksi bawang putih nasional hanya mencapai 15.776 ton di tengah kebutuhan nasional sebesar 287.500 ton per tahun, atau rata-rata konsumsi 1,35 kg bawang putih per kapita/per tahun, jelasnya. Bawang putih umumnya dapat tumbuh di berbagai ketinggian, tergantung varietas yang ditanam. Namun demikian, luas penanaman bawang putih yang paling besar adalah pada ketinggian di atas 700 meter dari permukaan laut. Daerah penyebaran bawang putih di Indonesia berada di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Daerah-daerah tersebut mempunyai agroklimat yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman bawang putih. Sebenarnya ada beberapa varietas yang bisa dan sesuai untuk dataran rendah, namun produktivitasnya lebih rendah dari dataran tinggi. Selain ketinggian tempat dan varietasnya, produktivitas bawang putih juga dipengaruhi oleh syarat-syarat lainnya, seperti udara sejuk dan kering pada fase pembentukan umbi dan waktu penanaman bawang putih juga berpengaruh, ujar Triatmo. Waktu yang cocok untuk menanam bawang putih adalah pada bulan Mei sampai dengan Juli dengan syarat keadaan lapangan yang mendukung. Beberapa varietas yang memang dianjurkan untuk dataran rendah, seperti Lumbu Putih, Jati Barang, Bogor, Sanur, memberikan peluang besar untuk dapat dikembangkan pada dataran rendah di KalimantanSelatan. Dalam rangka mencari upaya ekstensifikasi pengembangan tanaman bawang putih di wilayah Kalimantan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan melakukan terobosan. Dengan menggandeng BPTP Provinsi Kalimantan Selatan, KPw BI Provinsi Kalimantan Selatan melakukan Uji Adaptasi Varietas Bawang Putih di Lahan Kering, Kabupaten Tabalong, dan Desa Malilingin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang dimulai pada 24 April 2015. Seremonial penanaman perdana dilakukan di Banjarmasin oleh Hendar sebagai Anggota Dewan Gubernur BI, Kepala KPw BI Provinsi Kalsel, Gubernur Kasel, Wakil Bupati HSS dan Wakil Bupati Tabalong, tuturnya. (wln/toeb)