Anda di halaman 1dari 5

3.

ERGONOMI

3.1. PENDAHULUAN

Bidang Ergonomi merupakan pengetrapan ilmu biologi tentang manusia bersama


dengan ilmu tehnik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain
secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya sehingga mencapai efisiensi
dan kesejahteraan kerja.

Ergonomi dapat mengurangi beban kerja dengan evaluasi fisiologis, psikologis


atau cara kerja, maka beban kerja dapat diukur dan merubah yang sesuai antara
kapasitas kerja dan beban kerja maupun beban tambahan.

Tujuan utama adalah menjamin kesehatan kerja sehingga mencapai peningkatan


produktifitas.

Ergonomi (bahasa Inggris : Ergonomics") sebagai ilmu pengetahuan berkembang


setelah perang dunia II, dimana bagi prajurit yang maju perang dan memakai
persenjataan serta perlengkapan dan perbekalan perang

lainnya menjadi pertanyaan : seberapa banyak, seberapa berat dari perbekalan


serta bentuk dan ukuran dari senjata yang dipakai yang terbaik untuk prajurit
sehingga misi dan tugas yang diemban dalam peperangan dapat dicapai secara
maksimal. Hal ini kemudian berkembang dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
bekerja.

"Ergonomi" berasal dari kata ERGON yang berarti kerja atau segala sesuatu yang
berhubungan dengan kerja, dan NOMOS yang berarti hukum. Di Amerika dikenal
dengan istilah "HUMAN ENGINEERING" atau "HUMAN FACTORS
ENGINEERING".

Ergonomi
Ilmu yang mempelajari mengenai tindak tanduk dan fisiologi manusia
dengan pekerjaannya sehingga dicapai pola kerja dan lingkungannya yang sesuai
dan tepat guna.

Pemanfaatan ergonomi di tempat kerja adalah dengan membuat pola lingkungan


kerja agar harmonis dengan fisik maupun perilaku tenaga kerja.
Program ergonomi akan berjalan baik apabila semua jajaran pekerja
ikut melaksanakannya, antara lain :

a. Tanggung jawab manajemen dalam hal ini termasuk kebijaksanaan


dan perencanaan manajemen penyediaan peralatan kerja maupun kontrol
terhadap tenaga kerja dan lingkungannya.

b. Program tertutis ; program harus tertulis dengan jelas termasuk analisa


pekerjaan, kontrol teknis maupun administratif, kesehatan kerja dan pelatihan.

c. Keterlibatan semua tenaga kerja dan tingkat manager sampai tenaga


kerja dilapangan harus terlibat dalam pelaksanaan ergonomi. .

d. Evaluasi program
Program yang sudah dikerjakan harus dimonitor secara periodik.

Maksud dari ergonomi adalah bagaimana mengatur kerja agar dapat


aman dilaksanakan oleh pekerja, efiisien, produktif, juga "nyaman"
dilaksanakan serta terhindar dari penyakit serta kecelakaan kerja.
"National Research Council (USA)" pada tahun 1983 menyatakan
bahwa ergonomi adalah aplikasi dari prinsip-prinsip ilmiah, dimana
metoda kerja, pemakaian peralatan kerja, kondisi lingkungan tempat
kerja, ditinjau dari berbagai disiplin ilmu (system engineering:
psikoiogi, fisiologi, biomekanik, anthropologi, kondisi lingkungan
kerja) adaiah daiam kondisi penataan yang sesuai dengan kodrat
pekerja sebagai manusia.
Hasilnya adalah kondisi kerja yang aman, nyaman, efisien, dan
produktif.
3.2. PRINSIP ERGONOMI

Beberapa prinsip sebagai pegangan adalah :

a. SikapTubuh :
Bahwa pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk , susunan, ukuran dan
penempatan mesin, alat petunjuk dan cara melayani mesin.

b. Ukuran Antropometri
Sebagai dasar ukuran badan pekerja dengan penempatan alat-alat industri.

c. Normalisasi ukuran mesin dan alat industri sebagai contoh kursi dapat naik
turun, tempat kerja dapat diatur kesegala arah.

d. Ukuran Kerja.
- pada pekerjaan yang diiakukan berdiri tinggi, tempat sebaiknya
5-10 cm, dibawah tinggi siku.
- Untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian tinggi tempat kerja
5- 10 cm lebih tinggi.

- Untuk pekerja berat, atau perlu mengangkat barang, tempat kerja


10 - 20 cm, lebih rendah dari tinggi siku.

e. Tempat duduk yang baik harus memehuhi syarat:


- tinggi dataran duduk yang dapat diatur dengan papan kaki yang sesuai
dengan tinggi lutut, pada dalam keadaan datar.
- papan tolak pinggang dapat diatur dan menekan pinggang
- lebar papan duduk tidak kurang 25 cm .
- tinggi meja sesuai dengan sikap duduk.

f. Pekerjaan berdiri sedapat mungkin dirubah menjadi pekerjaan duduk,


paling tidak ada tempat dan kesempatan duduk.

g. Arah penglihatan untuk pekerjaan berdiri adalah 23 - 27' kebawah,


sedangkan untuk pekerjaan duduk 32 - 44' kebawah, arah penglihatan ini
sesuai dengan sikap kepala istirahat
h. Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung lengan seluruhnya dan
lengan bawah. Pegangan harus diletakkan dibawah lengan tersebut.

i. Gerakan, diutamakan yang kontinu dan berirama lebih diutamakan,


gerakan yang tiba-tiba dan berhenti mendadak akan sangat melelahkan,
hindarkan getaran kuat pada lengan dan kaki.

j. Pembebanan , beban fisik maximum sebesar 40kg Cara mengangkat dan


menolak hendaknya memperhatikan hukum ilmu gaya dan dihindarkan
penggunaan tenaga yang berlebih.

k. Derajat tanjakan optimum :


- Jalan menanjak 10'
- Tangga Rumah 30'
- Tangga + 70'
Dengan anak tangga antara 20 - 30 cm, tergantung pada pembebanan.

l. Waktu kerja, kemampuan seseorang bekerja seharinya, adalah 8 - 1 0 jam,


lebih dari itu efisiensi dan kuaiitas kerja akan menurun.

m. Waktu istirahat, waktu istirahat didasarkan pada keperluan dan pertimbangan


ergonomi, harus dihindari istirahat sekehendak tenaga kerja.

n. Daya penglihatan dipelihara sebaik-baiknya terutama dengan penerangan


ditempat kerja.

o. Mental psikologis, kondisi ini harus diperhatikan dengan adanya motifasi,


premi, iklim kerja dsb.

p. Beban kerja dinilai dengan mengukur 02, frekuensi nadi, suhu badan dll.
Batas kesanggupan kerja tercapai kalau nadi kerja mencapai angka
30/menit diatas bilangan nadi istirahat dan nadi kerja tidak terus menaik
dan sehabis bekerja akan pulih kembali pada bilangan nadi istirahat
sesudah 15menit.

q. Biomekanika.
Adalah ilmu tentang gerakan dan sikap badan
Aspek penting dalam ergonomi adalah gerakan dan sikap badan yang
berpengaruh pada pemakain energi dan fungsi Sensorimotoris.

Aspek utama dalam ergonomi yang diperlukan ditempat kerja antara lain
masalah penyimpanan bahan/material dan penanganan masalah
perkakas/organ, masalah peningkatan desain ditempat kerja, masalah
pengendalian substansi dan bahan berbahaya, masalah kenyamanan
fasilitas umum danbagaimana mengorganisasikan tugas pekerjaan ditempat
kerja.

Anda mungkin juga menyukai