A. Judul
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII SMP Mujahidin
mencapai kehidupan yang lebih baik. Dalam sejarah, pendidikan sudah dimulai
sejak adanya makhluk yang bernama manusia, ini berarti pendidikan itu tumbuh
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala sitausi hidup
1
2
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
2013 : 3)
3
kepada peserta didik. Apa lagi jika dilihat pada zaman sekarang pendidikan
perhatian dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses
pembelajaran.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, Media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan. lebih
khusus lagi dalam mata pelajaran PAI kehadiran media sangat membantu
dalam menyampaikan materi kepada peserta didik.
Namun terkadang guru kurang akrap dengan media sehingga memilih cara
ceramah saja. daya tarik pesrta didik pun dalam belajar sanagat kurang karena
pembelajaran yang mereka terima itu tidak menarik dan peserta didik akan
merasa bosan. ini juga mempengaruhi hasil belajar mereka tentunya. Ketidak
akrapan guru dengan media juga mempesulit peresrta didik dalam menerima
pesan yang disampaiakan oleh guru. Apa lagi pada zaman sekarang media sudah
sangat canggih.
Peserta didik pun rata-rata sudah menggunakan HP android. Siswa sering
Facebook. mereka bisa mengakses apapun dari HP yang canggih dan membuka
Facebook berjam-jam sehingga lupa dengan membaca buku, dan lupa denga
4
PRnya. dengan demikian hal tersebut juga mempengaruhi hasil belajar peserta
didik. Memang media sosial banyak manfaatnya akan tetapi jika disalah
siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Siswa tidak
hanya dituntut untuk menghafal materi pembelajaran saja, namun juga dapat
belajar siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VII di SMP Mujahidin Pontianak
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VII di SMP
umum di atas menjadi lebih khusus. Adapun masalah penelitian yang akan
belajar siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VII di SMP Mujahidin
penggunaan Media Sosial terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI
2015/2016?
E. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu manfaat secara
F. Kajian Teori
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harafiah bearti perantara atau pengantar. Media
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan
bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau
belajar. sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala
alat fisik yang dapat menyajiakan pesan serta merangsang siswa untuk
sebagai alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar,
model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit,
motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
bahwa kedudukan media pendidikan sebagai alat bantu mengajar ada dalam
dengan siswa atau pererta didik. Alat bantu itu disebut media pendidikan,
c. Media Proyeksi Diam seperti film bingkai (slide), film rangkai (film strip),
a. Media Audio
b. Media Visual
9
alat proyeksi atau proyektor, karena melalui media ini perangkat lunak (soft
ware) yang melengkapi alat proyeksi ini akan dihasilkan suatu bias cahaya
c. Media Audio-Visual
pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling bersatu
yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk
1. Fungsi media
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
a. Fungsi atensi
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan
10
materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran
2011 :17)
b. Fungsi afektif
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
c. Fungsi kognitif
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. ( Azhar Arsyad, 2011 :
17)
d. Fungsi kompensatoris.
11
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
G. Sosial
1. Pengertian Sosial
Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia tampak lebih jelas pada
Kiranya tidak usah dipersoalkan bahwa tidak ada seorang manusia pun yang
secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial
Azzaini, 2015 : 38 ).
a. Facebook
b. Twitter
c. Youtube
d. Blog
e. Google Plus
Disini peneliti hanya membahas atau mengambil sampel media sosial Fecebook.
http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-
karakteristik.html (11 Januari 2016 Jam 14 : 16 )
satu situs jejaring sosial mengetren saat ini. Melihat perkembangan yang ada
saat ini, fenomena merebaknya media sosial bukan saja bernialai positif,
waktu yang lama. Lupa dengan tugas-tugas sekolah ini. Ini bisa perpengaruh
dimanfaatkan untuk berbagi informasi dan inspirasi, tapi juga ekspresi diri
http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-
jendrung curhat ke media sosial salah satunya fecebook. Karena penelitian ini
mengambil contoh Facebook dan alatnya berupa HP. Media sosial juga
sering disalah gunakan oleh para penggunanya untuk hal-hal yang negatif,
untuk menyindir, menghina orang lain dan membuka situs-situs yang tidak
bisa mempenagruhi hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran PAI di SMP
Mujahidin Pontianak.
15
I. Hasil Belajar
2. Belajar
Belajar adalah suatu pengalaman dalam tingkah laku, dimana perubahan
itu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, tetapi ada juga
perubahan yang terjadi akibat adanya latihan dan pengalaman. Cara belajar
melalui pendidikan dan latihan atau pengalaman. (Hajjah Bainar dkk, 2006 :
68)
Menurut Piaget, belajar merupakan proses yang berdasarkan pada
instrinsic motivation. Berpikir berkembang melalui tahapan di mana anak
menjadi lebih baik dan makin mampu berpikir secara abstrak dan logis.
(Soemiarti Patmonodewo, 2003 : 96)
siswa yang dibimbingnya. Karena itu guru harus memiliki hubungan dengan
siswa yang dapat terjadi melalui proses belajar mengajar. Setiap proses
hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang
(proses) belajar mengajar, dan hasil belajar. ( Nana Sudjana, 2012 : 02)
Untuk mencapai hasil belajar yang baik, tentunya diperlukan juga motivasi
yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri maupun motivasi dari guru,
16
karena motivasi merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam
belajar, namun seringkali sulit untuk diukur. ( Esa Nur Wahyuni, 2010 : 11)
hubungan ketiga unsur tersebut digambarkan dalam diagram 1
Tujuan Instruksional
(c)
(b)
pengalaman belajar Hasil Belajar
(proses belajar mengajar)
(b)
Garis ( a ) menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan pengalaman
belajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar dengan hasil
belajar, dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan instruksional dengan hasil belajar.
dari diagram diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegitan penilaian dinyatakan oleh
garis (c), yakni suatu tindakkan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan
instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai siswa dalam bentuk hasil-hasil belajar.
mengetahui keefektifan pengalaman belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
motivasi yang tinggi agar menumbuhkan semangat yang tinggi pula dalam belajar,
seorang guru hendaknya memberikan motivasi dalam mengajar. motivasi salah satu
aspek penting dalam mengajar berbagai cara telah dianjurkan oleh ahli pendidikan
untuk mencapai hal itu. Mengapa hal ini penting, karena motivasi seseorang adalah
bagaian internal manusia. Dia menetapkan alasan dan membuat keputusannya sendiri
sehingga siswa akan bertindak sesuai dengan yang diharapkan. (Abdul Aziz Wahab,
2008 :26)
J. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
a. Jenis Penelitian
1. Pengertian Eksperimen murni
b. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Burhan
Dari variabel ini, peneliti bisa langsung mencari data dengan menyebut
Variabel daalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantutatif).
Variabel juga disebut sebagai sifat yang diambil dari suatu nilai yang
Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas disebut juga
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada
diamati atau diobservasi ini penting, karena hal yang dapat diamatiitu
hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka
untuk diuji kembali oleh orang lain. (Sumadi Suryabrata, 2010 : 29-30)
Untuk memberikan arahan yang jelas dalam penelitian, maka variabel
ini harus dijelaskan secara operasional agar terhindar dari pengertian atau
yaitu: kualitas Penggunaan Media Sosial pada mata pelajaran PAI dan
Interaksi ini dapat dilakukan secara bebas tanpa dibatasi oleh ruang dan
juga waktu.
2) Hasil Belajar, adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
yang dapat terjadi melalui proses belajar mengajar. Setiap proses belajar
dicapai siswa.
atau diambil dari populasi. (Turmudi & Sri Harini, 2008 : 11)
Menurut Sugiyono (2011 : 90) sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang di ambil dalam populasi itu.
Pontianak.
4. Data dan Sumber Data
22
tinggi, rendah dan sebagainya. (Moersetyo Rahadi & Sudrajat, 2005 : 19)
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
lisan yang berlangsung satu arah, artinya pernyataan datang dari pihak
kepada siswa untuk memperkuat data yang telah ada, Kelas VII di SMP
2015/2016
d. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi ialah teknik pengumpulan data dengan mempelajari
data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa
untuk mengetahui
1) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkag-tingkat
(2008:168)
sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variable yang
diteliti secara tepat.
a) Validitas isi
Nawawi (2010:147) menyatakan
validitas isi disebut juga Curricular Validity yang diperoleh
dengan memeriksa kecockan setiap item dengan bahan yang
telah diberikan pada sekolompok individu. Sedangkan
validitas ini dalam penelitian ini tidak menggunakan uji
coba dan analisis statistic ataupun dalam bentuk angka
b) Validitas konstruk
Validitas konstruk (Construct Validity) berkaitang dengan
konstruksi atau konsep bidang ilmu yang akan diuji validitas alat
pengukurannya.
Suatu alat ukur matematika dikatakan memiliki validitas
konstruk yang tinggi apabila hasil alat ukur sesuai dengan ciri-ciri
tingkah laku yang diukur. Dengan kata lain, apabila diuraikan akan
satuan ukuran yang seragam, jika tidak maka akan terjadi kesalahan
b. Uji Hipotesis
1. Uji T Satu Sampel
Langkah-langkah pengujian :
1. Hipotesis
saat ini)
2. Statistik Uji
Keterangan :
x = rata-rata sampel
S = Standar Deviasi
Perhitungan :
28
0,001.
3. Keputusan Statistik
Karena nilai P pada tabel (< 0,025) yang berarti kurang dari nilai =
4. Kesimpulan
http://statistik-kesehatan.blogspot.co.id/2011/03/uji-t-satu-sampel-
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Wahab. 2008. Metode dan Model-Model Mengajar (IPS). Bandung :
Alfabeta
Arief Sukino. 2013. Ilmu Pendidikan Islam. Pontianak : STAIN Pontianak Press
Arief S. Sadiman, dkk. 2008. Media Pendidikan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada
Erwin Mahrus. 2013. Sejarah Pendidikan Islam. Pontianak : STAIN Pontianak Press
Esa Nur Wahyuni. 2010. Motivasi Dalam Pembelajaran. Malang : UIN-Malang Press
Hafied Cangara. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Hajjah Bainar, dkk. 2006. Ilmu Sosial, Budaya dan Kealaman Dasar. Jakarta :CV.
JENKI SATRIA
Hasbullah. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persaja
Jamil Azzaini. 2015. Sosmed Addict Kecanduan Yang Tak Perlu. Jakarta : Gema Insani
Marzuki. 2005. Metodologi Riset Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial.
Yogyakarta : EKONISIA
Moersetyo Rahadi & Sudrajat. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
Nana Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Nurul Zuriah. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : PT Bumi
Aksara
Turmudi & Sri Harini. 2008. metode statistik Pendekatan teoritis dan aplikatif.
Malang:UIN
Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT RINEKA
CIPTA
RPP yang memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran