BAHASA INDONESIA
PENGEMBANGAN PARAGRAF
Disusun Oleh :
MUDRIKA RISALIVA
158420148
PRODI. MATEMATIKA
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalahmata kuliah Bahasa Indonesia tepat pada waktunya.Makalah ini
berisikan tentang pembahasan pengertian, permasalahan dan solusi berbagai macam
keterampilan berbahasa.
Penulis pribadi berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi
baru untuk pembaca tentang pembahasan keterampilan berbahasa.
Pembuatan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan doa dari
beberapa pihak ,oleh karena itu,penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN DAN MANFAAT
BAB II : PEMBAHASAN
A. PENGANTAR
B. PENGERTIAN MENULIS
C. JENIS-JENIS PENULISAN
D. FUNGSI PENULISAN
E. LANGKAH-LANGKAH PENULISAN
F. JENIS PENULISAN AKADEMIK
G. BAGIAN-BAGIAN KARYA TULIS AKADEMIK
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu.
Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah
dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya
ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan,
dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah
mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu.
Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian,
instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah
kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam
bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu,
menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena
menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya
pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di
setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu,
pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau
tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat
disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami
membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran
B. Rumusan Masalah
1. Pengantar
Walupun saling berkaitan dengan kegiatan berbahasa lainnya, kegiatan menulis dapat
dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya. Pertama, menulis bersifat tidak langsung. Kedua,
menulis bersifat ekspresif. Ketiga, menulis bersifat produktif. Terakhir, menulis bersifat
langsung.
Karena komunikasu melalui tulisan itu bersifat tidak langsung, maka penulis tidak
dapat menjelaskan sesuatu yang diekspresikannya dengan unsure-unsur pembantu
komunikasi lainnya, seperti mimik, gerak anggota tubuh, nada suara, dan sebagainya.
Ketidaklangsungan hubungan atau komunikasi antara penulis dengan pembaca menuntut
kemampuan yang tinggi pada penulis untuk memunculkan pemahaman serupa pada benak
pembaca hanya dengan menggunakan sistem lambang dan tanda, atau angka dan kata secara
tertulis.
2. Pengertian Menulis
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa
tulis untuk tujuan, misalnya, member tahu, meyakinkan, menghibur. Hasil dari proses kreatif
menulis ini biasa disebut dengan istilah tulisan atau karangan. Kedua istilah tersebut
mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat yang mengatakan kedua istilah
tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah menulis sering dilekatkan pada proses
kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara, istilah mengarang sering dilekatkan pada proses
kreatif nonilmiah.
3. Jenis-jenis Tulisan
Penjenisan tulisan dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain berdasarkan
keobjektifan masalah dan berdasarkan isi dan sifatnya.
Permasalahan yang disajikan melalui tulisan yang bersifat ilmiah betul-betul objektif,
sebab permasalahan tersebut biasanya sudah diteliti dengan saksama, baik melalui penelitian
di lapangan, di laboratorium, maupun dengan cara mengkaji buku-buku sumber yang relevan
dengan permasalahan tersebut. Tulisan ilmiah disajikan secara sistematis, logis, dan
bahasanya lugas. Contoh karya tulis ilmiah (KTI) atau karya tulis akademik (KTA) adalah
skripsi, tugas akhir, projek akhir, makalah, laporan praktikum, tesis, buku teks, dan disertasi.
Tulisan populer juga disajikan dengan sistematis, dengan bahsa yang lugas, tetapi
kelogisan dan kelugasannya masih dapat dipertanyakan. Data yang dikemukakan cenderung
diwarnai oleh pendapatnya sendiri, walaupun mungkin saja apa yang dikemukakannya itu
dapat dibuktikan kebenarannya.
Pada tulisan fiktif, cerita dan fakta yang disajikan betul-betul sabfar diwarnai oleh
subjektifitas dan imajinasi pengarangnya, sehingga penafsiran pembaca terhadap masalah
tersebut dapat beraneka ragam.
Berdasarkan isi dan sifatnya, tulisan terdiri atas : (1) naratif, (2) deskriptif, (3)
ekspositorik, (4) persuasif, (5) argumentatif.
4. Fungsi tulisan
Dengan mengacu pada tujuan yang hendak dikemukakan penulis melalui tulisannya,
fungsi tulisan dapat diidentifikasi antara lainsebagai alat untuk; 1) menginformasikan sesuatu
kepada pembaca, 2) menyakinkan pembaca, 3) mengajak pembaca, 4)menghibur pembaca, 5)
, melarang atau memerintah pembaca, 6) mendukung pendapat orang lain, dan 7) menolak
atau menyanggah pendapat orang lain.
5. Langkah-langkah menulis
Suatu tulisan atau karangan dapat dikatakan terbentuk secara sistematis antara
lain apabila:
1) terdapat relevansi yang baik antara judul dengan bagian pendahuluan, bagian isi,
dan bagian penutup tulisan;
2) terdapat relevansi yang baik antara bagian awal/ pendahuluan dengan bagian isi
dengan bagian akhir/ penutup tulisan, atau sebaliknya;
3) terdapat relevansi antara kalimat/ klausa yang satu dengan kaliamat/ klausa yang
lain dalam tiap alinea; dan
4) terdapat relevansi yang pas antara isi tulisan dengan tujuannya.
6. Jenis Karya Tulis Akademik
Karya tulis akademik yang dimaksud di sini adalah karya tulis yang biasa
disusun oleh masyarakat akademik atau sebagai tugas-tugas yang bertalian dengan
kegiatan akademik pada suatu jenjang pendidikan tinggi. Karena itu karya tulis
akademik dapat berupa karya tulis yang sederhana sampai dengan karya tulis yang
kompleks.
Jenis KTA meliputi; makalah, artikel, kertas kerja, laporan penelitian, laporan
praktikum, lapotran buku yang merupakan tugas-tugas yang diberikan seiring dengan
proses/ kegiatan akademik. Selain itu ada KTA yang merupakan prasyarat
penyelesaian suatu jenjang pendidikan tinggi. Misalnya: jenjang Diploma III,
Diploma IV, dengan namanya yang bervariasi: Tugas Akhir, dan ada juga yang
menggunakan istilah KTI (Karya Tulis Ilmiah); sedangkan untuk program/ Jenjang
Strata I, II, dan III namanya hampir seragam di berbagai PT, Skripsi (untuk
menyelesaikan program/ jenjang S-1, gelar Sarjana), Tesis (untuk menyelesaikan
jenjang/ program S-2, bergelar Master atau Magister), dan Disertasi (untuk jenjang
S-3, untuk meraih gelar Doktor).
Secara umum, bagian-bagian karya tulis akademik dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian yakni: bagian depan, bagian tengah, dan bagian belakang.
Kelengkapan dan urutan untuksetiap bagian KTA (skripsi, Tugas Akhir, Proyek
Akhir, dan Karya Tulis Ilmiah) di samping ada keseragaman juga terdapat keberagaman.
Keberagaman ini ditandai dengan adanya aturan setempat-selingkungan yang berlaku khusus
pada suatu lembaga pendidikan.
Berikut ini akan dijelaskan serba ringkas mengenai ketentuan pembuatan bagian-
bagian KTA mulai dari sampul depan sampai dengan lampiran, dan sampul belakang.
1. Bagian depan
a. Lembar sampul
Bagian paling depan sebuah KTA adalah lembar sampul. Lembar sampul dapat
dibedakan atas lembar sampul luar dan lembar sampul dalam. Pada dasarnya, isi
lembar sampul, baik luar maupun dalam sama saja, lazimnya berisi hal-hal
sebagai berikut:
Penulisan lembar sampul dapat dibedakan atas dua macam, yakni system lurus
dan system simetris. Pada lembar sampul yang situlis dengan sistem lurus, semua
pernyataan ditulis lurus dari sebelah kiri, sedangkan yang menggunakan sistem
simetris bertolak pada tengah halaman, kemudia diatur panjang ke kiri dank e kanan
secara simetris.
Penulisan dengan sistem lurus terasa kurang indah. Hanya untuk tulisan ilmiah yang
disusun sebagai syarat akademik segi keindahan atau artistic biasanya diabaikan, sebab
dikonsumsi oleh pembaca yang sangat terbatas, tidak dipublikasi secara meluas.
Contoh Lembar Sampul Makalah
Sistem Lurus
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan
Bahasa Indonesia yang Dibina oleh Warta Sumirat, M.Pd.
Sistem Simetris
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
dalam Menempuh Ujian Akhir
Program Diploma III
Oleh :
ANEU LINDA YUSTIAN
Nomor Induk: 200313203
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi
Di dalam tulisan ilmiah, daftar isi memiliki peranan yang cukup penting,
terutama bagi pihak pembaca. Dengan membaca daftar isi, pembaca akan
mengetahui gambaran permasalahan yang di kemukakan penulis dengan agak
terinci. Hal ini sangat membantu pembaca dalam hal mencari bagian-bagian tulisan
yang diperlukan, selain itu pembacapun akan terbantu dalam memahami isi tulisan
1) Daftar Isi harus ditulis pada halaman yang utuh, halaman baru
2) Perkataan DAFTAR ISI harus ditulis dengan huruf kapital semuanya
3) Perkataan Daftar Isi harus ditulis di bagian tengah atas halaman atau di
sebelah kiri atas bergantung pada sistem penulisan lembar sampul
4) Pada sebelah kanan atas, di bawah perkataan daftar isi tuliskan pada kata
halaman dengan huruf kecil semua
5) Tuliskanlah semua judul beserta subjudulnyasecara berurutan , tanpa nomor
urut
6) Hubungkan judul/ subjudul dengan nomor halamannya dengan tanda titik-
titik.
7) Nomor halaman Daftar Isi dengan angka Romawi kecil di bagian bawah
tengah halaman.
Jika di dalam tulisan yang kita susun terdapat banyak tabel/ bagan/ grafik
hendaknya kita buat daftarnya, agar memudahkan pembaca untuk mengecek tabel/
bagan/ grafik yang dibutuhkannya.
Ketentuan pembuatan daftar table/ bagan/ grafik adalah sebagai berikut.
1) Daftar tabel/ bagan/ grafikharus ditulis pada halaman yang utuh
2) Perkataan DAFTAR TABEL/ BAGAN/ GRAFIK ditulis dengan huruf kapital
3) Perkataan daftar tabel/ bagan/ grafik ditulis di tenga atas halaman atau di
margin kiri atas bergantung pada penulisan lembar sampul
4) Di bawah-kanan perkataan daftar tabel/ bagan/ grafik ditulis kata halaman
dengan huruf kecil semuanya.
5) Setiap tabel/ bagan/ grafik yang terdapat di dalam tulisan di tulis secara
berurut mulai dari nomor tabel/ bagan/ grafik terkecil hingga terbesar.
6) Hungakan setiap judul tabel/ bagan/ grafik dengan nomor halaman dengan
tanda titik-titik.
7) Daftar tabel/ bagan/ grafik dinomori halaman dengan angka romawi kecil
ditengah bawah.
e. Daftar Lampiran
Bila di akhir tulisan kita terdapat melampirkan banyak hal, maka harus pula
kita buat daftar nya dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Halaman daftar lampiran dibuat pada halaman yang utuh.
2) Tuliskanlah perkataan daftar lampiran dengan huruf kapital secara simetris
atau dimulai dari margin sebelah kiri.
3) Di sudut sebelah kanan halaman di bawah perkataan daftar lampiran
tuliskanlah halaman dengann huruf kecil
4) Tuliskanlah semua lampiran yang ada secara berurut, tanpa di beri nomor urut
5) Hubungkanlah setiap judul lampiran dengan nomor halaman dengan tanda
titik.
6) Halaman daftar lampiran diberi nomor halaman dengan angka arab di
bagian bawah tengah halaman.
Bagian tengah tulisan dalam hal ini memuat keseluruhan isi KTA. Isi tulisan
bisa beragam, bergantung pada keluasan permasalahan yang dikemukakan dalam
KTA. Bila permasalahannya cukup luas, misalnya, permasalahan di dalam skripsi/
tesis/ tugas akhir, bagian tengah KTA biasanya terdiri dari beberapa bab. Setiap
bab, berisi hal-hal sebagai berikut. Misalnya, Bab I, Pendahuluan, Bab II,
Landasan Teoritis, Bab III, Analisis Data, Bab IV, Simpulan dan Saran.
Setiap bab tersebut terdiri atas sub-subbab. Tetapi, bila permasalahan tidak
terlalu luas, misalnya, permasalahan dalam sebuah makalah, maka bagian tengah
KTA hanya meliputi: bagian permasalahan (sebagai pendahuluan), bagian data,
bagian pemecahan masalah dan penutup.
Ada empat hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan bagian
tengah-isi KTA adalah penomoran halaman, pengutipan, penyajian data,
sistematika penulisan judul bab dan subjudulnya.
a. Penomoran Halaman
Sebagai bagian tengah halaman KTA, mulai dari Bab I (pendahuluan) sampai
dengan bab terakhir yang lazimnya berupa bab simpulan dan saran, dinomori
dengan angka Arab, yakni angka: 1, 2, 3, 4, dst. Di sudut kanan halaman.
Sedangkan halaman yang berjudul bab, maka di tuliskan di tengah bawah
halaman. Halaman lanjutannya bernomor halaman di sebelah kanan atas.
Penomoran halaman berlaku mulai dari halaman pertaman Bab I sampai dengan
halaman akhir lampiran.
b. Pengutipan
Pengutipan dalam penulisan karya tulis akademik (KTA) merupakan sesuatu
yang lumrah, bahkan bisa dikatakan sebuah keharusan. Pengutipan biasa
dibedakan menjadi dua, yaitu dari segi cara dan kuantitasnya. Dari segi caranya:
ada kutipan langsung dan tidak langsung; kedua, dari segi kuantitasnya, kita kenal
ada kutipan pendek dan kutipan panjang.
Kutipan langsung artinya, si penulis mengutip suatu pendapat teori, data, atau
definisi secara langsung apa adanya, seperti tercetak pada sumber kutipan, tanpa
perubahan sedikit pun. Sedangkan kutipan tidak langsung, maksudnya, adalah si
penulis hanya mengutip intisari gagasan, pokok, pikiran pakar, misalnya,
sedangkan redaksinya merupakan redaksi-kalimat si penulis.
Kutipan panjang adalah kutipan yang panjangnya terdiri dari lima baris atau
lebih. Sedangkan kutipan pendek adalah kutipan yang panjangnya hanya terdiri
dari empat baris atau kurang.
Perlu di pahami ada perbedaan dalam cara menuliskan kutipan panjang dan
pendek.
Kutipan pendek, panjang kutipan empat baris atau kurang, kutipan diketik,
dengan spasi ganda/dua spasi, sama dengan jarak ketikan KTA, kutipan diapit
oleh tanda kutip; dan kutipan diserangkaikan dengan kalimat penulis. Sedangkan
kutipan panjang, panjang kutipan terdiri dari lima baris atau lebih; kutipan diketik
dengan spasi rapat/ satu spasi; kutipan, ditempatkan pada alinea tersendiri dan
kutipan tidak diapit tanda kutip.
c. Penyajian Data
Data baik berupa angka maupun fakta biasanya disajikan dalam bentuk tabel,
grafik, atau diagram. Bila data disajikan dalam tabe;, makaharus di perhatikan
empat hal, yaitu: nomor tabel, judul tabel, sajian data, dan sumber data.
Contohnya:
TABEL 10
KONDISI AKTUAL
ARDJUNA PLATINUM MEMEBERSHIP
THE ARDJUNA BOUTIQUE & SPA BANDUNG
TAHUN Target Aktual Jumlah
2006 400 352 352
2007 400 338 690
2008 400 335 925
2009 400 325 745
(Sumber Front Office Departemen, 2008)
Beberapa ketentuan:
- Jika nama pengarang terdiri atas dua unsure atau lebih, pidahkan unsur
nama paling belakang ke depan, ikuti dengan koma, kemudian ikuti dengan
usur nama lainnya, dan ikuti pula dengan tanda titik.
- Jika pengarang terdiri atas dua orang, tuliskanlah keduanya, unsure nama
yang pertama dibalik, nama kedua ditulis tetap, tambahkan kata dari
kemudia diikuti dengan tanda titik.
- Jika pengarang ada tiga atau lebih, tuliskan-balikkan nama pengarang yang
pertama saja, nama kedua dan selanjutnya tidak dituliskan, diganti dengan
dkk.
- Jika nama pengarang terdiri atas dua unsur atau lebih tetapi unsur yang
terakhir berupa singkatan.
Contoh :
Suryawan, Kirana. 2009. Manusia dan Perilaku Aslinya. Cetakan 1.
Bandung: CV Pancasona.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1984. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Edisi empat. Jakarta: PN Balai Pustaka.
b) Sumber majalah
(1) nama pengarang
(2) tahun penerbitan/ terbit
(3) judul tulisan/ artikel (diberi tanda kutip)
(4) nama majalah (dicetak miring, awalai kata Dalam.)
(5) bulan penerbitan
(6) tahun kesekian majalah tersebut terbit
(7) nomor penerbitan majalah
(8) kota tempat majalah terbit
ketentuan :
Tuliskan nama pengarang (ikuti tanda titik), tahun penerbitan (ikuti tanda
titik), judul tulisan/ artikel (diapit tanda petik, ikuti tanda titik), nama majalah
dicetak miring (awali kata dalam ikuti nama majalah, ikuti tanda titik),
bulan, nomor, dan tahun penerbitan (di dalam tanda kurung, ikuti tanda titik),
nomor majalah (ikuti tanda titik) dan tuliskan nama kota tempat majalah
tersebut diterbitkan (ikuti tanda titik).
Contoh :
Fald, Christine. 2007. Kembangkan Kemahmu. Dalam Nebula.(No.12/
Tahun III / November). Jakarta.
c) Sumber surat kabar
(1) nama penulis/ pengarang
(2) tahun penerbitan
(3) judul tulisan/ artiket (diberi tanda kutip)
(4) nama surat kabar (dicetak miring, diawali kata Dalam)
(5) tangal dan bulan penerbitan
(6) kota tempat terbit surat kabar
ketentuan :
Tuliskan nama penulis (ikuti tanda titik) tahun penerbitan (ikuti tanda titik),
judul tulisan/ artikel (diapit tanda kutip), tuliskan nama surat kabar (dicetak
miring, akhiri titik, atau garis bawahi bila dalam tulisan tangan atau
menggunakan ketikan manual), ikuti tanda titik, waktu/tanggal bulan
penerbitan (ikuti titik), dan kota tempat surat kabar terbit (ikuti tanda titik).
Contoh :
Baihaki, Eki. 2008. Menjadi Polisi yang Dipercaya. Dalam Pikiran
Rakyat. 2 Juli. Bandung.
d) Dari antologi
(1) nama pengarang
(2) tahun penerbit
(3) judul tulisan
(4) nama editor
(5) judul antologi
(6) kota dan penerbit
Ketentuan :
Tuliskan nama penulisnya (ikuti tanda titik), tahun penerbitan (ikuti tanda
titik), judul tulisan (dia antara tanda petik, ikuti tanda titik), judul buku dicetak
miring bila dicetak computer atau digarisbahwahi bila dengan tulisan tangan/
ketikan manual, (ikuti tanda titik), kota tempat buku tersebut diterbitkan tanda
titik dua,dan nama penerbit (akhiri dengan tanda titik).
Contoh :
Suryani, Dadan. 1989. Perilaku Anak-anak ABG. Dalam Nanang
Irawan (editor). Manusia dan Perilakunya. Bandung: PT Pancakarsa.
e) Dari Internet
(1) nama pengarang
(2) tahun pembuatan
(3) judul tulisan
(4) alamat web
(5) waktu akses
perhatikanlah apakah informasi yang kita kutip itu karya perseorangan, karya
kolektif, atau berupa artikel jurnal, artikel dari majalah/ surat kabar atau
kiriman e-mail.
Beberapa ketentuan:
Bila karya perseorangan, penulisannya sebagai berikut:
Penulis/ penyunting. (Tahun). Judul tulisan (dicetak miring). Edisi, jenis media,
Tersedia alamat di internet. [Tanggal diakses].
Contoh:
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum [online]. Tersedia:
http://www.ed.uiuc.edu./EPS/PES-Yearbook/1998/thomson.html
[30 Maret 2000]
3) Jarak Spasi Pengetikan Daftar Pustaka
Bila jarak pengetikan KTA dua spasi, maka pengetikan isi DAFTAR
PUSTAKA pun berjarak dua spasi. Tetapi bila suatu isi daftar pustaka itu
bersambung, lebih dari satu baris
c. Pembuatan lampiran
Bila akan menyusun lampiran, harus kita perhatikan hal-hal berikut
1) Kata lampiran ditulis dibaguan atas tengah lampiran.
2) Kata LAMPIRAN ditulis dengan huruf kapital semua
3) Judul lampiran ditulis di bawah nomor lampiran ditulis dengan angka
arab. Misalnya LAMPIRAN 7
4) Setiap lampiran dinomori dengan angka arab di sudut kanan atas
halaman
5) Nomor halaman merupakan nomor urut kelanjutan dari nomor halaman
sebelumnya.
d. Riwayat hidup penulis
Riwayat hidup penulis dapat dituliskan dengan dua cara. Pertama, ditulis
secara narasi; kedua dituliskan dengan cara pointer atau garis besar.
Contoh Riwayat Hidup Narasi
RIWAYAT HIDUP
Wahyudin Wibowo, lahir di Jakarta, 8 Maret 1957. Dia merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara, buah pernikahan Bapak Panji Sutadipura dengan Ibu Larasati Arimbi. Dst.
Contoh Riwayat Hidup Pointer
1. Data Pribadi
Nama : Sulistia Anggraini
NIM : 200029839
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 14 agustus 19884
Agama : Islam
Alamat : jalan rawa bebek
2. Data Orang Tua
Nama Ayah : Haryadi
Pekerjaan : PNS
Nama Ibu : Rustina
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
3. Data Pendidikan
No. Sekolah Tempat Tahun Lulus
1 SDN SEMANAN 01 PAGI Jakarta 1996
2 SMPN 205 JAKARTA Jakarta 1999
3 SMAN 94 JAKARTA Jakarta 2002
4 UNIVERSITAS Tangerang 2007
MUHAMMADIYAH TANGERANG
4. Data pengalaman : PKN selama enama bulan di Hotel Aryaduta Jakarta
Daftar Pustaka
Winarto, Yunita T., Totok Suhardiyanto, dan Ezra M. Choesin (eds.), 2004, Karya Tulis Ilmu
Edisi 1.
http://czifa24.blogspot.co.id/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang-penulisan.html?m=1