Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian Keluarga Berencana menurut UU No. 10 Tahun 1992 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera adalah

upaya peningkatan kepedulian peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia

perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,

peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga

Berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk

menghindari kehamilan yang tidak di inginkan, mendapatkan kelahiran yang

memang sangat diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol

waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan

jumlah anak dalam keluarga.1,2

Program Keluarga Berencana (KB) yang diwujudkan pada penggunaan

kontrasepsi juga memiliki manfaat yang bersifat langsung atau tidak langsung

bagi kesehatan ibu, bayi dan anak, kesehatan dan kehidupan reproduksi dan

seksual keluarga, dan kesejahteraan serta ketahanan keluarga. Manfaat ini kurang

memperoleh perhatian semestinya meskipun menjadi faktor yang menentukan

dalam mewujudkan kualitas keluarga. Hal ini karena cara pandang Keluarga

Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi belum tersosialisasikan dengan baik

sehingga penggunaan kontrasepsi pada akhirnya akan menentukan kualitas

keluarga (Hartanto, 2005).1

Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan

intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan

1
untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat

Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas.3

Kebijakan peningkatan KB masih perlu mendapatkan perhatian, utamanya

dalam penyelesaian struktur kelembagaan di kecamatan, sumber daya yang masih

rendah kualitasnya yang berdampak pada menurunya kualitas kemampuan

berkomunikasi bagi penyuluh KB dalam melakukan konseling KB. Fenomena

yang demikian ini berimplikasi pada penurunan tingkat kesertaan peserta KB baru

saat ini. Kondisi yang demikain ini diperlukan kebijakan penyelesaian dan

kepastian kelembagaan pengelola KB di Tingkat Kecamatan, serta perlunya

meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan.1

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KB

Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian peran serta

masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran,

pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia

dan sejahtera. Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu pasangan

suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak di inginkan, mendapatkan

kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan,

mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta

menentukan jumlah anak dalam keluarga menurut UU No. 10 Tahun 1992 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Program

Keluarga Berencana (KB) yang diwujudkan pada penggunaan kontrasepsi juga

memiliki manfaat yang bersifat langsung atau tidak langsung bagi kesehatan ibu,

bayi dan anak, kesehatan dan kehidupan reproduksi dan seksual keluarga, dan

kesejahteraan serta ketahanan keluarga.

Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan

intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan

untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat

Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas..1,2

3
B. Pil KB

Menggunakan pil KB untuk menghambat kehamilan dapat berjalan

dengan baik jika mengonsumsinya secara teratur. Pil KB bekerja dengan

cara menekan atau mencegah ovulasi pada wanita, namun tidak

membahayakan kesuburan di waktu yang akan datang. Cocok untuk

perempuan menyusui yang ingin memakai pil karena tidak menurunkan

produksi ASI dan dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat. Selain itu,

kelebihan yang didapat dari pil KB adalah mengurangi resiko kanker ovari,

mengurangi rasa sakit kram menstruasi.4

Berikut adalah jenis-jenis pil KB

a. Pil Oral Kombinasi

Pil oral kombinasi (POK) merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormon

sintesis estrogen dan progesteron (Handayani, 2010,p.99). Estrogen bekerja

primer untuk membantu pengaturan hormone releasing factors di hipotalamus,

membantu pertumbuhan dan pematangan dari ovum di dalam ovarium dan

merangsang perkembangan endometrium. Progesteron bekerja primer menekan

dan melawan isyarat-isyarat dari hipotalamus dan mencegah pelepasan ovum yang

terlalu dini/prematur dari ovarium, serta juga merangsang perkembangan dari

endometrium. Dasar dari pil kombinasi adalah meniru proses-proses alamiah. Pil

akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil

akan menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal, sehingga juga

menekan releasing factors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi.3

Terdapat 3 jenis pil kombinasi, yaitu:


1) Monofasik

4
Pil jenis ini adalah jenis pil yang paling banyak digunakan. Pil yang

tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif

estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa

hormone aktif.

2) Bifasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon

aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7

tablet tanpa hormon aktif. Biasanya pil ini diberi kode dengan warna yang

berbeda, misalnya BiNovum.

3) Trifasik

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif

estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet

tanpa hormon aktif. Selain ke-tiga jenis pil diatas, terdapat 2 jenis POK,

yaitu:

Pil ED (every day)

Pil monofasik atau trifasik tetapi merupakan pil 28 hari. 21 pil berisi

estrogen dan progesteron, dan tujuh pil lainnya adalah pil tidak aktif yang

tidak berisi hormon.3

Tricycling

Tricycling bermakna tiga siklus pil monofasik diminum dalam satu

urutan tanpa terputus. Minggu bebas pil adalah pada akhir bulan ke-3,

yang kemudian diikuti oleh 3 paket pil berikutnya. Tipe ini mengurangi

jumlah minggu bebas pil yang dimiliki wanita, sehingga jika memiliki

kelainan pada minggu bebas pil (misalnya sakit kepala), tipe ini akan

5
mengurangi jumlah sakit kepala yang dialami dalam satu tahun. Namun,

tipe ini bukan praktik yang rutin dilakukan dan biasanya diresepkan pada

situasi tertentu.

Cara kerja POK antara lain adalah sebagai berikut:

1. Menekan ovulasi

POK dapat menekan ovulasi, oleh sebab itu POK harus diminum setiap

hari agar efektif karena dimetabolisir dalam 24 jam. Bila akseptor lupa minum 1

atau 2 tablet, maka terjadi peninggian hormon-hormon alamiah, yang selanjutnya

mengakibatkan ovum menjadi matang lalu dilepaskan.

2. Mencegah Implantasi

Kadar estrogen dan progesteron yang berlebihan atau kurang/inadekuat

atau keseimbangan estrogen-progesteron yang tidak tepat, menyebabkan pola

endometrium yang tidak normal sehingga menjadi tidak baik untuk implantasi.

3. Lendir serviks mengental

Preparat hormon steroid menyediakan mekanisme kontraseptif sekunder

yang dapat melindungi terhadap kehamilan meskipun terjadi ovulasi, misalnya

lendir serviks menjadi lebih kental dan seluler, sehingga merupakan barier fisik

terhadap penetrasi spermatozoa. Pada saat yang bersamaan, perubahan-perubahan

kelenjar dalam endometrium timbul lebih awal dan dengan intensitas lebih besar,

sehingga endometrium tidak berada dalam fase yang sesuai dengan ovulasi dan

6
kurang dapat mendukung ovum yang mungkin dilepaskan dan mengalami

fertilisasi.

4. Pergerakan tuba terganggu

Kombinasi antara hormon estrogen dan progesterone dapat menjadikan

pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan

terganggu pula.

Keuntungan dari Pil KB

Sangat efektif bila digunakan secara benar

Tidak mengganggu hubungan seksual

Tidak mempengaruhi ASI, Kesuburan cepat kembali,

Nyaman dan mudah digunakan, Sedikit efek samping

Dapat dihentikan setiap saat

Kerugian dari Pil KB

Harus digunakan setiap had dan pada waktu yang sama, bila lupa satu pil

saja, kegagalan menjadi lebih besar, mual terutama pada tiga bulan

pertama, perdarahan bercak atau perdarahan sela terutama pada tiga bulan

pertama, pusing, nyeri payudara, berat badan naik sedikit, namun pada

perempuan tertentu kenaikan berat badan justru meililki dampak positif,

Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat.

Berhenti haid (aminore) jarang terjadi pada penggunaan pil


kombinasi tidak boleh diberikan kepada ibu menyusui karena akan
mengurangi produksi ASI. Pada sebagian kecil perempuan dapat
menimbulkan depresi dan perubahan suasana hati sehingga keinginan
untuk melakukan hubuungan seksual berkurang, pada perempuan usia
lebih dari 35 tahun dan merokok perlu hati hati.

7
a. KB Suntik

Metode ini dilakukan dengan cara menyuntikkan progestin kedalam

tubuh wanita. Jangka waktu yang dihasilkan melalui penyuntikan ini

adalah selama 3 bulan. Sehingga tidak perlu waktu yang sering untuk

menggunakan alat kontrasepsi ini. Metode suntik ini berkerja dengan

menghalangi pengeluaran hormon FSH dan LH sehingga menekan ovulasi

yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur, bekerja

juga dengan mengendalikan lendir mulut rahim menjadi lebih kental

sehingga sel mani atau spermatozoa sukar dapat masuk ke dalam Rahim,

perubahan peristaltik tuba falopi, sehingga konsepsi dihambat, menipiskan

lapisan endometrium, sehingga tidak siap untuk kehamilan.

1. Suntik progestin

Merupakan metode kontrasepsi yang efektif, aman, kembalinya ke

kesuburan lebih lambat (3 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak

mempengaruhi ASI.

Kelebihan suntik progestin, yaitu:

Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang

Tidak berinteraksi dengan obat-obatan lain.

Relatif aman untuk ibu menyusui

Bermanfaat bagi wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang

mengandung estrogen.

Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setiap

hari.

8
Tidak perlu berhitung lebih dulu saat berhubungan seksual. Bergantung

jenisnya, suntikan dapat bertahan hingga 8 13 minggu.

Dapat memberikan perlindungan terhadap kanker rahim dan penyakit


radang panggul

Tidak mempengaruhi hubungan suami istri

Aman untuk ibu yang sedang menyusui

Tidak berpengaruh terhadap ASI

Kekurangan suntik progestin, yaitu:

Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan

memendek

Klien bergantung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan

sewaktu-waktu

Peningkatan BB dan terlambatnya kembali ke kesuburan setelah

penghentian pemakaian.

1. Suntik KB 1 Bulan (Suntik Kombinasi)

Sesuai namanya, KB ini disuntikkan tiap 30 hari sekali. Suntik KB ini

bekerja dengan menghentikan pelepasan sel-sel telur dari rahim dan juga

membuat cairan vagina menebal sehingga mencegah sperma bertemu

dengan sel telur. Selain itu suntikan ini juga mempertipis dinding rahim

sehingga mempersulit implantasi sel telur. Jika tidak terlambat diberikan,

suntikan KB bulanan ini efektif menunda kehamilan hingga 99%.

Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo

9
Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan

injeksi intramuscular.7

Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:

Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami


istri.
Risiko gangguan menstruasi lebih kecil dibanding suntikan 3 bulan.
Aman digunakan wanita dengan HIV/AIDS yang mengonsumsi obat
antiretroviral (ARV).
Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setiap
hari.
Kekurangan suntik kombinasi, yaitu
Terjadi perubahan pola haid, spotting, perdarahan selama sampai 10 hari
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

10
BAB III

PENUTUP

Pil KB dan KB Suntik adalah alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan

setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan

memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. KB sendiri

memiliki beberapa kerugian dan kelemahan seperti penggunaan pil yang harus

diminum setiap hari, ada interaksi dengan beberapa jenis obat seperti rifampisin,

barbiturat, fenitoin, fenilbutason dan antibiotik tertentu, tidak mencegah penyakit

menular seksual, HBV, HIV/AIDS. Namun penggunaan Pil KB dan KB Suntik

juga memiliki manfaat yang bersifat langsung atau tidak langsung bagi kesehatan

ibu, bayi dan anak, kesehatan dan kehidupan reproduksi dan seksual keluarga, dan

kesejahteraan serta ketahanan keluarga.Sangat efektif sebagai kontrasepsi, Resiko

terhadap kesehatan sangat baik, tidak mengganggu hubungan seksual, mudah

digunakan, serta mudah dihentikan setiap saat. Dikarenakan banyaknya jenis

kontrasepsi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter alat kontrasepsi yang baik

dan cocok untuk digunakan.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Keluarga berencana dan alat kontrasepsi. 2016. Diambil dari situs

http://www.sangkoeno.com/2016/05/keluarga-berencana-dan-alat-

kontrasepsi.html.

2. Anshori A. Keluarga berencana pil dan suntik. 2014. Diambil dari situs

http://www.slideshare.net/annasanshorie/keluarga-berencana .

3. Permata P. pil kombinasi. 2016. Diambil dari situs

http://putipermata21.blogspot.co.id/2016/04/v-

behaviorurldefaultvmlo_47.html

4. Kontrasepsi yang aman dan tepat. 2014. Diambil dari situs

http://ivansini.com/kontrasepsi-yang-aman-dan-tepat-tips-dokter-ivan-

sini/.

5. KB (Keluarga Berencana). 2013. Diambil dari situs

http://astrysweety.blogspot.co.id/2013/06/kb-keluarga-berencana.html

6. Keluarga Berenca. 2015. Diambil dari situs

http://midwifenote.blogspot.co.id/2015/03/leaflet-keluarga-berencana-

kb.html

7. Menimbang Kelebihan Dan Kekurangan Suntik KB. 2016. Diambil dari

situs http://www.alodokter.com/menimbang-kelebihan-dan-kekurangan-

suntik-kb

12

Anda mungkin juga menyukai