Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Persen Tumbuh Tunas dari stek

Presentase tumbuh tunas dari stek batang Titi (Gmelina mollucana, Back) selama 3

bulan yang disajikan pada Lampiran 1. menunjukan bahwa rata-rata presentase

tumbuh tunas dari Gmelina mollucana, Back adalah 67,4% (121 stek berhasil tumbuh

dengan baik dari total 180 stek).

Persen tertinggi yang dicapai dalam setiap ulangan adalah 24,5 %, dan untuk persen

tumbuh terendah adalah 20,6 %.

Tabel 1. Hasil analisis Persen Tumbuh Tunas Dari Berbagai Ukuran Diameter

Perlakuan Ulangan Rata-rata Tumbuh


(Diameter) I II III Persen Tunas
(Diameter 1 - 1,9 cm) 13 12 14 22,3%
(Diameter 2 2,9 cm) 13 16 13 24,5%
(Diameter 3 3,9 cm) 14 16 10 20,6%
Total 40 44 37 67,4%

Berdasarkan hasil yang disajikan pada Tabel 1. terlihat bahwa persen tumbuh tunas

pada stek ukuran diameter 1-1,9 cm berbeda nyata terhadap ukuran diameter 2 2,9

cm dan ukuran diameter 3 3,9 cm. Dan untuk ukuran diameter 2 2,9 cm persen

tumbuh tunas tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap ukuran diameter 1-

1,9 dan 3-3,9 cm. Pengaruh ukuran diameter stek terhadap persen tumbuh tunas yang

dihasilkan dari stek batang Gmelina mollucana, Back .


Pada akhir penelitian terlihat kondisi pertumbuhan stek cukup baik, hal ini diduga

kondisi persedian fotosintat pada sel (karbohidrat) masih optimum untuk

pertumbuhan (Febriana, 2009) ditambahakan oleh Hartmann dan Kester (1978)

bahwa bahan stek yang mengandung karbohidrat tinggi dan nitrogen cukup akan

membentuk akar dan tunas.

Menurut Harjadi (1989) terdapat beberapa faktor yang juga mempengaruhi

keberhasilan stek, yaitu asal stek (posisi stek pada tanaman induk), panjang stek, dan

lingkungan (media pengakaran, suhu, dan kelembaban, cahaya) . Selain ketersediaan

bahan makanan yang cukup untuk pertumbuhan stek, diduga keadaan lingkungan

(media pengakaran, suhu dan kelembaban cahaya) dan pemilihan bahan stek yang

baik juga merupakan salah satu faktor keberhasilan tumbuhnya stek.

Tabel 2. Hasil analisis Persen Tumbuh Tunas Dari Beberapa Mata Buku (Node)

Buku (node) Ulangan Rata-rata Persen


I II III Tumbuh Tunas
2 Buku (node) 12,7 11,11 10,6 1,43%
3 Buku (node) 8,9 10,6 11,11 1,05 %
Total 28,6 21,71 21,71 1,05%

Berdasarkan hasil yang di sajikan terlihat bahwa persen tumbuh stek dengan

menggunakan 2 mata buku (node) tidak berbeda nyata

4.2. Waktu Muncul Tunas

Tunas terbentuk akibat adanya proses morfogenesis menyangkut interaksi


pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ.
Pembentukan tunas sangatlah penting sebagai tahap awal pembentukan primordia
daun dimana daun merupakan organ tanaman yang memiliki jumlah klorofil terbesar
yang berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis untuk menghasilkan
karbohidrat sebagai sumber makanan (Febriana, 2009). Menurut Hartmann et al.
(2002), terbentuknya akar dapat lebih dahulu kemudian tunas atau sebaliknya. Jika
tunas yang terbentuk lebih dahulu, kondisi ini menggambarkan bahwa pembentukan
akar memerlukan suatu senyawa tumbuh yang mendukung untuk terjadinya
pembentukan primordia akar.

Table 3. waktu muncul tunas pada stek Titi (gmelina molucana, back) pada jumlah
perlakuan.

Pelakuan Waktu muncul tunas(hari)

A1.1 B1.1
A1.2 B1.2
A1.3 B1.3
A2.1 B2.1
A2.2 B2.2
A2.3 B2.3
A3.1 B3.1
A3.2 B3.2
A3.3 B3.3
Total

Tabel 4: Hasil uji rata-rata beda nilai muncul tunas pada tiap perlakuan (Diameter)

Beda
Perlakuan Rata-rata (%) A1 A2

(Diameter 1-1,9) 4,4

(Diameter 2-2,9) 5,6


5,8
(Diameter 3-3,9)
Ket :

Tabel 4: Hasil uji rata-rata beda nilai muncul tunas pada tiap perlakuan buku (Node)
Beda
Perlakuan Rata-rata (%) A1 A2

2 Buku (Node) 3,7

3 Buku ( Node) 6,6


4,2

Ket :

Berdasarkan hasil yang di sajikan terlihat bahwa jumlah buku memberi pengaruh

tidak nyata .

Pengamatan waktu muncul tunas dilakukan setiap hari untuk mengetahui kecepatan
pertumbuhan tunas pada beberapa diameter stek yang digunakan. Waktu muncul
tunas yang disajikan pada Tabel 3 memperlihatkan adanya pengaruh dari diameter
stek yang digunakan. Pada akhir pengamatan, tunas muncul paling cepat pada
diameter 2-2,9 dengan jumlah buku 3 buku.dan tunas muncul paling lambat pada
diameter 1-1,9 cm.
Pada awal pengamatan tunas muncul pertama kali pada diameter 2-2,9 cm
dengan panjang stek yang diperoleh berkisar hingga 15 cm yang terdapat pada
perlakuan A2.1 B2.1 dan A2.2 B2.2, dengan jumlah tunas yang diperoleh
sebanyak 3 tunas. tetapi munculnya tunas antara masing-masing sampel tidak
seragam sehingga ketika diuji secara statistika didapatkan hasil yang tidak
berbeda nyata antara diameter stek 1-1,9,2-2,9 dan,3-3,9 cm. Waktu muncul
tunas paling lambat terdapat pada diameter stek 1-1,9. Hal ini mungkin
disebabkan karena sedikitnya cadangan makanan yang terdapat pada diameter
1-1,9 sehingga kurang dapat memacu pertumbuhan tunas. Cadangan makanan
digunakan untuk memacu pertumbuhan dari tunas (Hartmaan dan Kester,
1975).

4.3. Tinggi Tunas


Pengamatan tinggi tunas dilakukan pada akhir penilitian setelah tanam untuk mengetahui
pertumbuhan tunas terbaik pada beberapa diameter dan jumlah buku pada stek yang
digunakan. Panjang tunas yang disajikan pada Tabel 5 memperlihatkan adanya pengaruh dari
diameter dan jumlah buku pada stek yang digunakan. Pada akhir pengamatan, tinggi tunas
berkisar antara 15 cm. Pada diameter stek 2-2,9 cm memperlihatkan pertumbuhan tunas yang
baik dibandingkan dengan diameter stek lainnya.hasil dapat dilihat pada tabel berikut

Pertambahan tinggi tanaman selama 3 bulan yang dipengaruhi oleh diameter stek

dan jumlah buku dapat dilihat pada Lampiran .. Dari percobaan tersebut diperoleh

nilai tertinggi dalam suatu percobaan yang berkisar antara .. cm .. cm untuk

diameter 1-1,9 (A1), sedangkan diameter 2-2,9 (A2) diperoleh tinggi tunas mencapai

. cm .. cm dan untuk diameter 3-3,9 (A3) tinggi tunas mencapai cm cm.

Rata-rata tinggi tunas dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 5. Rata-rata Tinggi tunas stek gmelina molucana,back dari perlakuan


diameter stek

Perlakuan Rata-rata tinggi semai

Diameter 1-1,9 22,9

Diameter 2-2,9 20,8

Diameter 3-3,3 21,7

Berdasarkan hasil yang di sajikan terlihat bahwa rata-rata tinggi tunas untuk diameter

1-1,9 memberi pengaruh tidak nyata .

Tunas terbentuk karena adanya proses morfogenesis yang menyangkut interaksi pertumbuhan
dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ. Pertumbuhan tunas
pada stek dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan seperti bahan stek yang
digunakan, lingkungan tumbuh dan perlakuan yang diberikan terhadap bahan stek (Prastowo
et al., 2006).

4.4. Jumlah Daun

Setelah jangka waktu 3 bulan masa pertumbuhan, rata-rata jumlah daun stek

gmelina moluca, back dengan kisaran pada satuan percobaan mencapai . helai

helai pada perlakuan A1 (diameter 1-1,9), untuk diameter 2-2,9 jumlah helai

daun mencapai helai 2,1 helai pada perlakuan A2 (diameter 2-2,9),

sedangkan pada perlakuan A3 (diameter 3-3,9) berkisar antara 1,5 helai 1,7

helai. Nilai rata-rata pertambahan jumlah helai daun semai Makila (Litsea

angulata) dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.

5. Tabel 5. Hasil Uji Beda Jumlah Daun Semai Makila (Litsea angulata)
Pada Setiap Perlakuan
Beda
Perlakuan Rata-rata A1 A2
Daun semai
-
A1 5,51
3,8** -
A2 9,31
0,09 tn 3,71**
A3 5,6
6. Ket : BNT 5% = 1,19 ** = sangat nyata
7. BNT 1% = 1,57 tn = tidak nyata

Anda mungkin juga menyukai