Anda di halaman 1dari 22

Arsitektur Islam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel ini adalah bagian dari seri tentang:

Islam

Rukun Iman[tampilkan]

Rukun Islam[tampilkan]

Teks dan hukum[tampilkan]

Sejarah dan pemimpin[tampilkan]

Denominasi[tampilkan]

Budaya dan masyarakat[tampilkan]

Topik terkait[tampilkan]

Portal Islam

Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekuler maupun di bangunan
keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitekturjuga telah turut membantu
membentuk peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan arsitektur Islam adalahmasjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya
memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya
bakpemandian umum, air mancur dan bangunan domestik lainnya.

Daftar isi
[sembunyikan]

1Defenisi & Kaidah


2Sejarah Awal
3Pengaruh dan Gaya
o 3.1Arsitektur Persia
o 3.2Arsitektur Moor
o 3.3Arsitektur Islam di Indonesia

Defenisi & Kaidah[sunting | sunting sumber]


Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan metafisik
bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Quran, Sunnah Nabi, Keluarga
Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim. Aspek Fisik adalah sesuatu yang
nampak secara jelas oleh panca indera. Dalam hal ini sebuah bangunan dengan fasade yang
memiliki bentuk dan langgam budaya islam dan dapat dilihat secara jelas melalui beberapa budaya,
seperti budaya arab, cordoba, persia sampai peninggalan wali songo. Bentuk fisik yang biasa
diterapkan dalam sebuah bangunan sepetri penggunaan kubah, ornamen kaligrafi, dan
sebagainya. Aspek Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak panca indera tetapi dapat
dirasakan hasilnya. Hal ini lebih kepada efek atau dampak dari hasil desain arsitektur islam tersebut,
seperti bagaimana membuat penghuni/ pengguna bangunan lebih nyaman dan aman ketika berada
di dalam bangunan sehingga menjadikan penghuni merasa bersyukur. Contoh lain hasil desain
ruang2 dalam sebuah rumah, bisa menjadikan komunikasi orangtua dan anak lebih dekat, sehingga
membuat mereka rajin beribadah.
Kaidah Arsitektur Islam 1) Di dalam dan luar bangunan tidak terdapat gambar/ornamen yang
makhluk hidup yang utuh 2) Di dalam dan luar bangunan terdapat ornamen yang mengingatkan
kepada yang Maha Indah...Allah SWT. 3) Hasil Desain bangunan tidak ditujukan untuk pamer dan
kesombongan. 4) Pengaturan ruang-ruang ditujukan untuk mendukung menjaga ahlak dan prilaku.
5) Posisi toilet tidak dibolehkan menghadap atau membelakangi kiblat. 6) Keberadaan bangunan
tidak merugikan tetangga disekitar 7) Pembangunan sampai berdirinya bangunan seminimal
mungkin tidak merusak alam. 8) Menggunakan warna yang mendekatkan kepada Allah, seperti
warna-warna alam.

Sejarah Awal[sunting | sunting sumber]

salah satu bagian dari era UmayyahMshatta Facade, sekarang disimpan di museum Pergamon di Berlin, diambil dari

Kerajaan Amman

Ada beberapa bangunan di jaman Nabi Muhammad yang menjadi penanda munculnya arsitektur
Islam, salah satu contohnya adalah masjid Juatha di Arab Saudi. Khilafah Rashidun (632661)
adalah pemimpin Islam pertama yang mulai mempopulerkan arsitektur Islam.
Khalifah Umayyah (661750) mengkombinasikan beberapa elemen dari arsitektur
Byzantium dan arsitektur Sassanid. Arsitektur Umayyah memperkenalkan bentuk baru yang
mengkombinasikan gaya barat dan timur.[1] Model pelengkung yang berbentuk sepatu kuda mulai
muncul pertama kali pada masa dinasti Umayyah, lalu kemudian berkembang pesat
di Andalusia.[2] Arsitektur Umayyah memunculkan penggunaan berbagai jenis dekorasi, termasuk
diantaranya adapalah penggunaan berbagai macam mosaik, cat dinding, patung dan relief dengan
motif Islam.[3] Pada masa Umayyah, diperkenalkan sebuah ruang transept yang membagi ruang
solat berdasarkan axis terpendek.[4] mereka juga menambahkan mihrab ke dalam desain
masjid.[4] Masjid di Madinahdibangun oleh al-Walid I menjadi masjid pertama yang memiliki mihrab,
sebuah ruang tambahan menghadap kiblat yang menjadi tempat imam memimpin shalat atau khatib
memberikan ceramah. Mihrab kini seolah menjadi standar dari desain sebuah masjid di seluruh
dunia.[4]
Arsitektur Abbasiah dimasa Khalifah Abbasiah (7501513) sangat kuat dipengaruhi oleh arsitektur
Sassanid, dan arsitektur dari Asia tengah. masjid Abbasiah memiliki sebuah courtyard. Awal mula
arsitektur Abbasiah dapat ditemui di masjid al-Mansur yang dibangun di Baghdad. Masjid Agung
Samarra dibangun oleh al-Mutawakkil berukuran 256 by 139 meter (840 456 ft). Masjid ini memiliki
atap datar dari kayu yang disangga oleh tiang-tiang. Masjid ini memiliki dekorasi marmer dan mosaik
kaca.[5] Masjid Samarra memiliki menara spiral, satu-satunya yang ada di Iraq.[5] Sebuah masjid
di Balkh atau sekarang terdapat di wilayah Afghanistan berukuran 20 by 20 meter (66 66 ft), yang
memiliki sembilan kubah.[6]
langit-langit bergaya Moorish di Alhambra

Konstruksi Masjid Agung Crdoba (sekarang menjadi sebuah katedral bernama Mezquita) dimulai
pada tahun 785 sekaligus sebagai penanda berdirinya eraarsitektur Moorish di Iberian
peninsula dan Afrika utara. Masjid ini memiliki bentuk pelengkung yang menjulang. Arsitektur
Moorish mencapai masa jayanya pada saat konstruksi Alhambra, sebuah istana dan benteng yang
megah di Granada, Ruang interiornya terbuka sehingga memungkinkan angin bergerak masuk dan
didominasi warna merah, biru dan emas. Dindingnya diberi hiasan bermotif dedaunan yang saat itu
sedang menjadi tren, Kaligrafi Arab, dan pola arabesque, Dindingnya dilapisi keramik. Bangunan
lainnya yang bertahan hingga kini antara lain bangunan Bab Mardum di Toledo, atau gerbang
lengkung Medina Azahara. Arsitektur Moorish berakar dari kebudayaan Arab dan berkembang pada
masa kekhalifahan Umayyahdi Levant tahun 660 dengan ibu kotanya Damascus yang memiliki
banyak arsitektur Islam Arab yang bercirikan pola-pola geometris.

Pengaruh dan Gaya[sunting | sunting sumber]


Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim
memadukannya dengan gaya arsitektur dari Roma, Mesir, Persia dan Byzantium. Contoh awal yang
paling populer misalnya Dome of The Rock yang diselesaikan pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya
arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan
yang melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang. Masjid Raya Samarra di Irak, selesai
pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan adanya minaret. Juga masjid Hagia
Sophia di Istanbul, Turki turut memengaruhi corak arsitektur Islam. Ketika Ustman merebut Istanbul
dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah sebuah basilika menjadi masjid (sekarang museum),
yang akhirnya muslim pun mengambil sebagian dari kebudayaan Byzantium kedalam kekayaan
peradaban islam, misalnya penggunaan kubah. Hagia Sophia juga menjadi model untuk
pembangunan masjid-masjid Islam selanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya masjid
Sulaiman, dan masjid Rustem Pasha. Motif yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir selalui
mengenai pola yang terus berulang dan berirama, serta struktur yang melingkar. Dalam hal pola
ini, geometri fraktal memegang peranan penting sebagai materi pola dalam, terutama, masjid dan
istana. Pemakaian kubah juga sama pentingnya dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam
Dome of The Rock pada tahun 691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.
Arsitektur Persia[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur Persia

Masjid Shah di Isfahan, Iran

Persia merupakan kebudayaan yang diketahui melakukan kontak dengan Islam untuk pertama
kalinya. Sisi timur dari sungai eufrat dan tigris adalah tempat berdirinya kekaisaran Persia pada
sekitar abad ke-7. Karena kedekatannya dengan kekaisaran persia, Islam cenderung bukan saja
meminjam budaya dari persia namun juga mengadopsinya. Arsitektur Islam mengadopsi banyak
sekali kebudayaan dari Persia, bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakanevolusi dari
arsitektur persia, yang memang sejak kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai pudar yang menunggu
digantikan oleh kebudayaan lain. Banyak kota, misalnya Baghdad, dibangun dengan contoh kota
lama persia misalnyaFirouzabad. Bahkan, sekarang bisa diketahui bahwa dua arsitek yang
dipekerjakan oleh Al-Mansur untuk merancang kota pada masa awal adalahwarisan dari kekaisaran
Persia, yaitu Naubakht, seorang zoroaster persia, dan
seorang Yahudi dari Khorasan, Iran yaitu Mashallah. Mesjid gaya persia bisa dilihat dari ciri
khasnya yaitu pilar batu bata, taman yang luas dan lengkungan yang disokong beberapa pilar.
Di Asia Timur, gaya arsitektur Hindu juga turut memengaruhi namun akhirnya tertekan oleh
kebudayaan persia yang ketika itu dalam masa jayanya.
Arsitektur Moor[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur Moor
Pembangunan masjid raya di Cordoba pada tahun 785 menandakan bergeliatnya arsitektur islam di
peninsula Iberia danAfrika Utara. Mesjid dengan gaya Moor sangat mencolok dengan interior
lengkungannya yang penuh dekorasi. Arsitektur moor meraih masa puncaknya dengan
dibangunnya Alhambra, istana sekaligus benteng di Granada, dengan interior yang memiliki
ruangan terbuka yang luas dan memungkinkan udara mengalir secara lancar, dan didominasi
dengan pemakaian warna merah, biru dan emas.
Arsitektur Islam di Indonesia[sunting | sunting sumber]

Masjid bercorak khas Minangkabau di Fort de Kock (kini Bukittinggi) di sekitar tahun 1900

Wikimedia
Commonsmemiliki galeri
mengenai:

Islamic architecture

Templat:Arsitektur

1. ^ Petersen 2002, hlm. 295.


2. ^ Ali 1999, hlm. 35.
3. ^ Petersen 2002, hlm. 296.
4. ^ a b c Ettinghausen, Grabar & Jenkins 2001, hlm. 24.
5. ^ a b Bloom & Blair 2009, hlm. 80.
6. ^ Bloom & Blair 2009, hlm. 82.
Miftah Sholehudin
Senin, 24 Maret 2014

MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Era globalisasi saat ini, teknologi terus berkembang memacu peradaban manusia
yang semakin terus berubah. Tidak hanya perkembangan dari bidang teknologi tetapi juga
berkembang dari bidang budaya. Oleh sebab itu budaya asing dapat ditemui dengan mudah,
terutama budaya barat yang tidak sesuai dengan adat budaya timur seperti Indonesia. Budaya
asing dapat menambah edukasi bagi bangsa Indonesia, terutama dibidang Ilmu Pengetahuan.
Namun budaya asing tidak selalu berdampak positif, kerena dengan adanya budaya asing,
budaya kita sendiri mulai diabaikan.
Kebudayaan itu sangat penting, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang
berbudaya. Contohnya Jepang, walaupun Jepang negara maju dan terkenal dangan teknologinya,
masyarakat Jepang tetap menjungjung kebudayaannya yang merupakan warisan leluhurnya.
Berbanding terbalik dengan masyarakat Indonesia terutama yang berdomisili di kota-kota
besar,cara berpakaian, cara bicara, bahkan sifat, sudah lebih bergaya asing.
Apalagi kini masyarakat kota sudah terprogram untuk bekerja, pulang untuk istirahat,
dan bangun pagi untuk berkerja lagi. Dan bila ada waktu luang, masyarakat modern lebih sibuk
didepan komputer hanya untuk bermain di dunia maya seperti bermain facebook, twitter, atau
bermain game online. Masyarakat sekarang lebih bangga memiliki banyak teman di dunia maya
ketimbang memiliki banyak teman di dunia nyata. Bahkan bertegur sapa dengan tetanggapun
sudah jarang. Kegiatan tersebut dilakukan terus berulang-ulang tanpa henti, sehingga tanpa
disadari budaya kita yaitu beramah-tamah dan saling menyapa mulai pudar. Gotong-royong yang
dulu dibanggakan kini mulai diabaikan. Kebaya dan batik kini mulai berganti dengan dress
ataupun kain distro yang tidak ada dalam sejarah kita, dengan alasan kebaya dan batik sudah
kuno dan ketinggalan zaman.
Sangat disayangkan bila melihat Indonesia yang merupakan negara majemuk
denganmulticulture terbesar didunia, mengabaikan kebudayaannya sendiri. Padahal banyak
negara lain yang mulai meniru kebudayaan kita, seperti negera Malaysia yang mengakui
budaya kita adalah budaya bangsanya. Apakah kita akan tetap membiarkan hal tersebut terus
terjadi, seharusnya kita malu. Kita seharusnya bisa mempertahankan, menghidupkan,
mengembangkan, memelihara, dan mempopulerkan kebudayaaan kebudayaan kita sendiri.
Jika dibiarkan budaya kita sendiri akan luntur. Jika luntur, maka Negara Indonesia yang
dikenal sebagai Negara terhormat dan berbudaya hanya tinggal sejarah. Dari itu kita harus
mampu mempertahan budaya kita. Jangan sampai kita lebih PD dan lebih merasa gaul jika kita
menggunakan budaya asing. Kita harus pandai memilih budaya apa yang kita gunakan, budaya
yang harus sesuai dengan norma dan adat bangsa Indonesia. Jangan sampai budaya yang kita
gunakan melanggar norma, terutama norma agama yang berhubungan langsung dengan sang
maha pencipta.
Kita sebagai warga Negara yang mencintai tanah kelahirannya, sepatutnya kita dapat
menjaga apa yang telah leluhur kita berikan yaitu berupa Kebudayaan. Salah jika kita
mencemooh apa yang telah nenek moyang berikan kepada kita. Dan merupakan sebuah
keanehan jika ada warga Negara jika lebih membanggakan kebudayaan lain, dan membiarkan
kebudayaannya hilang dicuri tetangga.
Marilah jaga kebudayaan dan warisan leluhur kita yang beragam ini. Alangkah baiknya
jika kita tidak hanya menjadi penonton kebudayaan kita sendiri, tapi ikut berperan dalam
melestarikan kebudayaan itu sendiri. Karena jika tidak kita siapa penyambung kebudayaan ini ke
generasi selanjutnya?. jika kebudayaan kita luntur, maka anak cucu kita kelak, hanya akan
menjadi penikmat dan penonton kebudayaan asing di masa yang akan datang. Jangan sampai
Penyesalan datangnya di akhir itu benar-benar terjadi. Oleh karena itu kami membuat karya
makalah yang berjudul Melestarikan budaya lokal di Indonesia.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran betapa
pentingnya melestarikan budaya lokal terhadap kemajuan bangsa, sekaligus mengingatkan
karena melihat betapa kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan
budaya Indonesia yang beragam ini, dan betapa mudahnya generasi muda saat ini yang dengan
mudahnya dapat dipengaruhi oleh budaya asing yang tidak sesuai dengan adat budaya timur.
1.3 Perumusan Masalah
-1.3.1 Apa yang dimaksud budaya?
-1.3.2 Apa pengaruh kebudayaan terhadap kemajuan bangsa Indonesia?
-1.3.3 Bagaimanakah pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan di Indonesia?
-1.3.4 Bagaimana perkembangan kebudayaan Indonesia saat ini?
-1.3.5 Apa faktor pendukung lunturnya budaya di Indonesia?
-1.3.6 Bagaimana cara melestarikan budaya Indonesia?
1.4 Metode Penelitian
-1.4.1 Buku
-1.4.2 Internet
1.4 Sistematika Penulisan
-1.4.1 Pengesahan
-1.4.2 Kata Pengantar
-1.4.3 Daftar isi
-1.4.4 Pendahuluan
-1.4.5 Pembahasan
-1.4.6 Penutup

BAB II PEMBAHASAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
2.1 Pengertian/Definisi
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan
dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat
dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung
pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya
seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang
layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk
memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas
seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
2.1.1 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
kemudian disebut sebagai superorganic.
MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI
INDONESIA 5
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang
sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

2.1.2 Pengertian Kebudayaan Indonesia


Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun
kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
2.1.2.1 Kebudayaan Nasional
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi
kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI
INDONESIA 6
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa
bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan
wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.
Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang
berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak
Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 199.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah puncak-puncak dari
kebudayaan daerah. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan,
sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara
kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan
oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: yang khas dan bermutu dari suku bangsa
mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan nasional. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan
kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika
ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, Kebudayaan Daerah dan
Kebudayaan Nasional
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD
1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi
kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada
pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan
perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan
secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi
kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-
kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh
Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang
sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam
kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan
mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan
unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
2.1.2 Unsur-unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai
berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
alat-alat teknologi
sistem ekonomi
keluarga
kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
organisasi ekonomi
alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
organisasi kekuatan (politik)

MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI


INDONESIA 7

2.1.3 Wujud dan Komponen Kebudayaan


1. Wujud Kebudayaan
Gagasan (Wujud ideal),Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu
berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Aktivitas (tindakan), adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata
kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
Artefak (karya), Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang
dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud
kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu
tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI


INDONESIA 8

2. Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli
antropologi Cateora, yaitu :
Kebudayaan material

Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata,


konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari
suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan
material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,
pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
Kebudayaan non material
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI


INDONESIA 9

Lembaga sosial

Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan
berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbantuk dalam suatu Negara akan
menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia
pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja
pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota kota besar hal tersebut terbalik, wajar
seorang wanita memilik karier
Sistem kepercayaan

Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan


terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat.
Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan
kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, musik, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari
tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap
masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala
peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di
beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus
meletakan janur kuning dan buah buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda.
Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya
menggunakan cara tersebut.

MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI
INDONESIA 10
Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian
dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa
merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan
komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan
kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif
dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
2.1.4 Hubungan Antara Unsur-unsur Kebudayaan
1. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan
perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan
rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan
macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
alat-alat produktif
senjata
wadah
alat-alat menyalakan api
makanan
pakaian
tempat berlindung dan perumahan
alat-alat transportasi
2. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa
sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang
bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan
perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan
seterusnya.
Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga
besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok
kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa
dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
3. Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional
saja, di antaranya:
Berburu dan meramu
Beternak
Bercocok tanam di ladang
Menangkap ikan
4. Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik
lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan
bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama
masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum
adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi
bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari
naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang
dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai
corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

5. Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia
alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga
mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup
bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion,
yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam
sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion(Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai
berikut:
... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah

paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan

sejati.
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama
Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga
memengaruhi kesenian.

2.2 Budaya Untuk Kemajuan Bangsa


Budaya sangat penting untuk kemajuan bangsa, karena selain agama, budaya juga dapat
mempengaruhi arah dan tujuan hidup. Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat
kompleks. Keberagaman budaya bukanlah suatu pembeda yang dapat menjadi perpecahan,
melainkan untuk dijadikan sarana agar dapat saling mengenal antara budaya yang satu dengan
budaya lainnya. Perubahan dan perkembangan budaya di suatu masyarakat, tidak terlepas dari
perkembangan pola pikir masyarakat itu sendiri.
Di belahan dunia mana pun, kebudayaan menjadi kunci untuk kemajuan bangsa. Budaya
suatu bangsa selalu berubah dan bersifat dinamis, tergantung dari pengelolaan masyarakat dan
bangsa itu sendiri.
Sebagai contoh, China yang semula mengusung budaya tertutup dan kolektivisme
sehingga masyarakatnya sulit maju dan berkembang. Namun, perubahan secara struktural
disertai perubahan kebudayaan yang mengarah pada penghargaan kreativitas individu dan
kepemilikan pribadi, masyarakat China bisa berkembang. Beberapa negara yang kebudayaannya
berubah secara dinamis, diantaranya Singapura dan Korea yang mengusung kerja keras dan
disiplin tinggi sehingga masyarakatnya berkembang dengan pesat.
Direktur Eksekutif Reform Institute, Yudi Latif, dalam diskusi Penyerbukan Silang
Antarbudaya: Sebagai Strategi Kebudayaan yang diselenggarakan oleh Yayasan Nasional
Building (Nabil) pada hari Kamis (2/8) di Jakarta, mengatakan, Indonesia memiliki potensi
untuk berkembang pesat dengan penyerbukan (baca: pernikahan) silang antarbudaya. Model
penyerbukan silang antarbudaya sudah terbukti efektif pada masa lalu, seperti perpaduan antara
kebudayaan Hindu, China, dan Islam, yang kemudian melahirkan kebudayaan baru yang penuh
toleransi dan memutuskan setiap persoalan melalui musyawarah.
Indonesia pada masa lalu pun bisa maju karena mengutamakan potensi maritim.Jika
Indonesia kini makin terpuruk, hal itu disebabkan potensi maritim dan penyerbukan silang
antarbudaya diabaikan. Masing-masing kelompok merasa paling hebat, kata Yudi.
Pendiri Yayasan Nabil, Eddie Lembong, mengatakan, Jika ingin maju Indonesia harus
mengoptimalkan potensi maritim serta mengoptimalkan kebudayaan-kebudayaan Nusantara
yang sangat beragam.
Keberagaman ini harus kita lihat sebagai sisi positif sekaligus keuntungan yang dimiliki bangsa
Indonesia. Misalnya, perbedaan budaya di Indonesia yang beraneka ragam membuat masyarakat
di dunia internasional tertarik untuk berkunjung ke Indonesia. Banyak turis asing yang datang
bukan hanya sekadar liburan atau rekreasi semata, tetapi lebih dari itu untuk mengenal budaya
negara kita yang pada akhirnya akan menambah devisa melalui pariwisata, bertambahnya
lapangan kerja seperti pemandu wisata sangat dibutuhkan turis asing, pembangunan hotel dan
penginapan yang menyerap karyawan sekaligus menambah pendapatan negara dari sektor pajak,
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar melalui penjualan aksesori dan atribut budaya
daerahnya, serta berbagai keuntungan lain yang bisa didapat oleh masyarakat dan negara
Indonesia.
Lain halnya jika masyarakat menganggap perbedaan budaya sebagai suatu ancaman,
maka perbedaan itulah yang akan mengahancurkan bangsa tersebut. Sebagai contoh, perang
antarsuku di Papua yang hingga saat ini masih sering terjadi. Kerusuhan di Poso, Sulawesi
Tengah, dan kerusuhan Ambon, Maluku, yang disebabkan perbedaan suku dan agama, dan masih
banyak lagi pengalaman buruk lain dari sejarah bangsa Indonesia yang disebabkan oleh
pandangan sempit mengenai keberagaman.
Setiap manusia pasti memiliki sikap yang berbeda dalam menanggapi perbedaan itu sendiri.
Entah itu Anda atau saya, pasti memiliki perbedaan baik dari segi budaya maupun pola pikir.
2.2.1 Faktor Budaya Yang Mendorong Kemajuan Bangsa
Budaya yang mendorong kemajuan bangsa adalah Produktivitas kemajuan teknologi
merupakan salah satu sisi untuk meningkatkan produktivitas, sisi yang lain adalah penambahan
modal dan tenaga kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang di gunakan, semakin meningkat pula
produksi. Hanya saja apabila penggunaan tenaga kerja telah mencapai puncaknya, dalam arti
penambahan tenaga kerja sudah tidak efektip lagi(Walaupun ada penambahan tenaga kerja tetapi
tidak menambahi penambahan produksi),di perlukan penambahan modal.
Begitupun pula sebaliknya sejumlah modal hanya dikerjakan oleh tenaga kerja di bawah
batas yang diperlukan, sehingga modal itu belum berproduksi sesuai dengan kapasitasnya.
Pemanfaatan tenaga kerja ini bukan dilihat dari segi kuantitasnya. Untuk memperoleh
produktivitas yang optimal dipergunakan penggunaan faktor-faktor pruduksi (modal, sumber
daya manusia,dan alam) secara optimal pula, tanpa mengabaikan pertimbangan antara faktor
produksi itu.
Modal akan mengurangi kenuntungan karenamodal mengalami penyusutan. Begitu juga
sumber budaya manusia apabila tidak dipergunakanpun akan menimbulkan masalah-masalah
sosial, di samping juga upah-aset yang tidak produktif.
Untuk menaikan produktivitas barang modal adalah dengan mempergunakan teknologi
madern, dan untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan,
latihan serta alih teknologi.
Kemajuan dan perkembangan yang hanya terbatas pada kemajuan material saja akan
menimbulkan kepincangan pada kehidupan manusia. Hidup mereka kurang sempurna, berat
sebelah dan batin mereka akan kosong. Akibatnya tidak akan memperoleh ketentraman,
ketertiban hidup, melainkan justru dapat lebih merusak.
Akan hilanglah sifat kebersamaan dan tenggang rasa, karena sagala tindakan manusia
akan diperhitungkan seberapa besar tindakan itumenguntungkan dirinya sehingga rasa
kemanusiaan akan lenyap, karena saingan hidup sesama manusia.
Sebagai penentu kemanusiaan akal dan budi pasti selalu menuntut suasana yang
menggambarkan dijaminnya kemanusiaan tersebut. Wujudnya ialah suatu suasana kehidupan
yang ditaburi oleh rasa kasih antara anggota masyarakat sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan,
suatu kehidupan yang damai, tentram, bebas dari rasa takut akan pihak lain.
Di satu sisi akal dan budi selalu mengajak berbuat dengan tindakan-tindakan yang sesuai
dengan moral, di sisi lain pada manusia ada nafsu yang menyeretnya kepada tindakan yang tidak
baik dan merusak kemanusiaan. Namun sesungguhnya nafsu itu tidak selamanya buruk, sebab
nafsu itu tidak lebih dari keinginan atau hasrat saja untuk memuaskan atau menyenangkan diri.
Untuk menjadi manusia susila yang berbudaya, manusia yang sadar akan perannya
sebagai pengemban nilai-nilai moral, ialah manusia yang selalu berusaha memperhatikan dengan
sunggu-sungguh penerangan akal dan budi dan berusaha menaatinya.
FilsufHegel dalam abad ke-19 membahas budaya sebagai keterasingan manusia dengan
dirinya sendiri. Dalam berbudaya manusia tak menerima begitu saja apa yang di sediakan oleh
alam, tetapi mengubahnya dan mengembangkannya lebih lanjut. Dengan berbuat demikian itu
terjadi jurang antara manusia dengan dirinya yang dialami. Itulah yang dimaksud dengan
keterlepasan atau keterasingan dan sebagai akibatnya terjadilah ketegangan yang terus menerus
mendorong kemajuan itu.
Budaya Barat selain memiliki dampak negatif juga memiliki dampak positif dan perlu
ditiru, seperti budaya kerja keras, budaya disiplin, budaya bersih dan teratur serta budaya cinta
ilmu dan milakukan penelitian.
Ini hanya beberapa contoh dari budaya yang mendorong kemajuan dan budaya gotong
royong, kita sebagai orang pribumi yang akhirnya merdeka setelah dijajah berabad abad oeleh
para penjajah kalau kita tidak saling bergotong royong bersama sama dan memiliki tekat yang
bulat untuk merdeka rasanya sulit untuk bias lepas dari penjajah,bergotong royong sangatlah
penting dimasyarakat ini apabila kita sering bergotong royong akan timbul rasa kebersamaan
untuk saling membantu sama lain dan rasa tidak egois,jadi marilah kita melestarikan budaya
gotong royong karena budaya gotong royong dapat memajukan suatu bangsa dengan
kebersamaan dan tekat yang sama untuk melestarikan dan mensejahterakan rakyat dan
bangsanya.
Jadi menurut pendapat saya budaya yang dapat menghambat kemajuan sebaiknya harus
cepat ditinggalkan karena semakin lama budaya itu melekat pada bangsa ini maka akan
mempengaruhi produktifitas bangsa ini akan berkurang kualitas kerjanya seperti contohnya
Budaya Mencontek,apabila seluruh masyarakat tidak mau berusaha hanya melihat punya orang
lain tidak menutup kemungkinan rakyat bangsa ini akan menjadi malas walaupun tidak semua
rakyat seperti itu apalagi Budaya Korupsi, itu sangat menghambat kemajuan karena akan
merusak dibanyak sector sector penting dalam suatu Negara, seperti yang telah dijelaskan tadi
korupsi akan merusak ekonomi kesejahteraan rakyat dan moral orang itu sendiri dan akan
menjelekan nama Negara itu sendiri. Sebaiknya kita tinggalkan budaya korupsi dan mencontek
dan kita tingkatkan budaya gotong royong,disiplin,kerja keras dan yang positif lainnya,karena
apabila orang itu bekerja keras mau berusaha dan mencari pengetahuan maka orang itupun akan
menjadi orang yang berguna dan secara tidak sengaja akan meningkatkan produktifitas budaya
bangsa itu sendiri.
2.2.2 Faktor Budaya Yang Menghambat Kemajuan Bangsa

1. Korupsi
Korupsi adalah penyalah gunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi,seharusnya
apabila kita mempunyai atau berkedudukan jabatan yang tinggi digunakan untuk hal yang positif
bukan malah menyalahgunakannya.korupsi adalah suatu perbuatan yang sampai saat ini sulit
untuk dihilangkan dari Indonesia dan sudah menjadi budaya dalam negeri ini,korupsi sangatlah
merugikan semua orang yang seharusnya uang yang diberikan untuk kesejahteraan masyarakat
yang kurang mampu tapi ini malah diambil sebagian uangnya untuk kebutuhan sepihak itu
sesuatu hal yang tidak adil sebagai orang yang mempunyai akal dan pengetahuan,oleh sebab itu
banyak dampak negative dari korupsi antara lain :
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik,
korupsi mempersulit Demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan
cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif
mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem
pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan
ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan
institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat
diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi
mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan.
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak
efisienan yang tinggi. Dalam sektor private, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian
dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko
pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Walaupun ada yang menyatakan bahwa korupsi
mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, konsensus yang baru muncul
berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan
baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga
mengacaukan lapangan perniagaan. Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari
persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.
Korupsi menimbulkan distorsi (kekacauan) di dalam sektor publik dengan mengalihkan
investasi publik ke proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih
banyak. Pejabat mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan
praktek korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi
pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain.
Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; dan menambahkan
tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.
2. Mencontek
Selain korupsi budaya Mencontek juga telah menyebar diberbagai Negara ini,mencontek adalah perbuatan yang
dilakukan oleh seorang pelajar yang malas untuk mencari tahu jawaban dari sebuah persoalan yang diberikan,zaman sekarang ini
budaya mencontek sudah menjadi suatu hal yang biasa mulai dari anak sekolah dasar sampai seseorang yang bersekolah
diperguruan tinggi negeri maupun swasta,orang yang melakukan perbuatan mencontek biasanya karena soal yang diberikan
terlalu sulit untuk dia kerjakan sehingga membuat dia putus asa dan malas akhirnya dia memutuskan untuk mencontek. Pada saat
ini internet sudah menyebar diseluruh belahan bumi sehingga membuat pelaku pelaku dengan sangat mudah mencari
bahan Contekan melalui internet,banyak sekali faktor faktor pendukung untuk membuat orang menjadi suka mencontek,salah
satunya telepon genggam,pada jaman sekarang telepon genggam sudah bukan menjadi hal yang tabu lagi,banyak anak anak muda
sekarang bahkan anak kecil yang sudah memiliki benda tersebut,pergaulan yang bebas dan perkembangan teknologi yang begitu
cepat dapat merubah suatu budaya kental dengan kesederhanaan menjadi budaya yang modern. Pada saat ini telepon genggam
digunakan tidak hanya untuk komunikasi tetapi juga digunakan untuk Mencontek,dengan cara memberikan jawaban atau
menanyakan pertanyaan yang tidak diketahui melalui pesan singkat,dan media social lainnya,oleh sebab itu apabila budaya
mencontek ini dibiarkan terus menerus makan aka nada banyak orang orang yang malas,akibat dari kemalasan tersebut orang itu
akan bodoh dan apabla orang itu bodoh atau tidak mempunyai ilmu pengetahuan makan orang tersebut tidak bias mempunyai
pekerjaan karena dia tidak mempunyai pekerjaan maka orang itupun menganggur apabila sudah menganggur dia tidak
mempunyai uang untuk membiayai hidupnya kalau sudah begitu pasti aka nada banyak masalah masalah baru yang timbul akibat
dari pengangguran contohnya seperti merampok,menjual uang palsu dan sebgainya oleh karena itu hilangkanlah budaya
mencontek tersebut.

2.3 Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia


Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran
teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai
sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau
menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya
menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup,
orientasi, dan budaya. Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah
dalam bidang kebudayaan,misalnya ,hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu
negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan
patriotisme,hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong,kehilangan kepercayaan
diri, dan gaya hidup kebarat-baratan.
Selain itu saat ini masyarakat sedang mengalami serbuan yang hebat dari berbagai produk
pornografi berupa tabloid, majalah, buku bacaan di media cetak, televisi, radio, dan terutama
adalah peredaran bebas VCD. Baik yang datang dari luar negeri maupun yang diproduksi sendiri.
Walaupun media pernografi bukan barang baru bagi Indonesia, namun tidak pernah dalam skala
seluas sekarang. Bahkan beberapa orang asing menganggap Indonesia sebagai surga
pornografi karena sangat mudahnya mendapat produk-produk pornografi dan harganya pun
murah. Dan contoh lain misal kita berjalan-jalan di mall atau di tempat publik sangat mudah
menemui wanita Indonesia yang berpakaian serba minim dan mengumbar aurat. Dimana budaya
itu sangat bertentangan dengan dengan norma yang ada di Indonesia. Belum lagi maraknya
kehidupan free sex di kalangan remaja masa kini. Terbukti dengan adanya video porno yang
pemerannya adalah orang-orang Indonesia.
Di sini pemerintah dituntut untuk bersikap aktif tidak masa bodoh melihat perkembangan
kehidupan masyarakat Indonesia. Menghimbau dan kalau perlu melarang berbagai sepak terjang
masyarakat yabg berperilaku yang tidak semestinya. Misalnya ketika Presiden Susilo Bambang
Yudoyono menyarankan agar televisi tidak merayakan goyang erotis denga puser atau perut
kelihatan. Ternyata dampaknya cukup terasa, banyak televisi yang tidak menayangkan artis yang
berpakaian minim.
Dari uraian dan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dampak globalisasi
kenyataannya sangat berpengaruh terhadap prilaku dan budaya masyarakat Indonesia dimana
fenomena pengglobalan dunia harus disikapi dengan arif dan positif thinking karena globalisasi
dan modernisasi sangat diperlukan dan bermanfaat bagi kemajuan. Namun kita tidak boleh
lengah dan terlena, karena era keterbukaan dan kebebasan itu juga menimbulkan pengaruh
negatif yang akan merusak budaya bangsa. Menolak globalisasi bukanlah pilihan tepat, karena
itu berarti menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi perlu kecerdasan
dalam menyaring efek globalisasi. Akses kemajuan teknologi informatika dan komunikasi dapat
dimanfaatkan sebagai pelestari dan pengembang nilai-nilai budaya lokal.Jati diri daerah harus
terus tertanam dijiwa masyarskat Indonesia, serta harus terus, meningkatkan nilai-nilai
keagamaaan.
2.4 Keadaan Budaya Indonesia saat ini
1. Pada Masyarakat
Dari penjelasan yang telah dijelaskan, bahwa pengertian Kebudayaan sebagai suatu
keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami
dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah
lakunya. Penetrasi kebudayaan pada zaman sekarang sudah jauh berbeda dengan budaya
Indonesia sebelumnya, contohnya pada Budaya barat yang sekarang terus mengerus kebudayaan
asli Indonesia sendiri, misalnya hilangnya rasa hormat anak kepada orangtuanya, budaya
sungkeman sudah dilihat jarang, budaya berpacaran yang berlebihan hingga berimbas kepada sex
bebas.
Ini semua merupakan kendala bagi moral penerus bangsa yang nantinya merusak moral, hingga
bangsa sendiri. Semoga Negara tidak buta melihat fakta ini.
2. Pada Pemerintah.
Budaya yang berada pada pemerintah pasti tidak hilang dari budaya politik, namun
budaya politik yang sehatlah yang dapat merubah dari keterpurukan menuju kesejahteraan
masyarakatnya.
Pada tahun terdahulu, saat para Pahlawan dan pemuda berjuang mati-matian demi
memerdekakan Negara ini, kekuatan NASIONALISME yang kuat mereka bisa mewujudkan
keinginan mereka, namun sekarang berbeda 180 derajat, Budaya politik sudah tidak sehat, para
pemegang kekuasaan hanya memikirkan perut mereka sendiri yang hingga akhirnya rakyat yang
menjadi korbanya, budaya dipemerintahan sekarang hanyalah ucapan kosong para pejabat yang
manis saat awal pencalonan, namun pahit disaat menjabat bagi para rakyatnya.
Kelalaian demi kelalaian terjadi, kemiskinan meningkat, kisruh masyarakat meruak,
hingga nyawa rakyat tak tahan kuat untuk hidup alias meninggal dunia. Kemana selama ini
pemerintah, Indonesia melakukan rencana yang hanya bagus diawal saja, namun terbengkalai
diakhirnya hingga mungkin hilang biaya rencana alias (Korupsi).
Seperti yang kita ketahui, perkembangan budaya indonesia salalu saja naik dan turun.
Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita
terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi
sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah
banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta
terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli
Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah
berkembang menjadi masyarakat modern namun akhir-akhir ini indonesia semakin gencar
membudidayakan sebagian budaya indonesia, buktinya, masyarakat luar lebih mengenal budaya
indonesia dibandingkan masyarakat indonesia.
Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya
masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial, Petama,
adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan
berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat
(external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung
maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya
dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali
kehidupan mereka .
Masyarakat Indonesia dewasa ini sedang mengalami masa pancaroba yang amat dahsyat
sebagai akibat tuntutan reformasi secara menyeluruh. Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal
pada kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan teknologi maju untuk mempercepat
pelaksanaannya. Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan
nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan orientasi baru. Tidaklah mengherankan apabila
masyarakat Indonesia yang majemuk dengan multi kulturalnya itu seolah-olah mengalami
kelimbungan dalam menata kembali tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa ini.
Penerapan teknologi maju untuk mempercepat pebangunan nasional selama 32 tahun
yang lalu telah menuntut pengembangan perangkat nilai budaya, norma sosial disamping
ketrampilan dan keahlian tenagakerja dengn sikap mental yang mendukungnya. Penerapan
teknologi maju yang mahal biayanya itu memerlukan penanaman modal yang besar (intensive
capital investment); Modal yang besar itu harus dikelola secara professional (management) agar
dapat mendatangkan keuntungan materi seoptimal mungkin; Karena itu juga memerlukan
tenagakerja yang berketrampilan dan professional dengan orientasi senantiasa mengejar
keberhasilan (achievement orientation).
Tanpa disadari, kenyataan tersebut, telah memacu perkembangan tatanan sosial di
segenap sector kehidupan yang pada gilirannya telah menimbulkan berbagai reaksi pro dan
kontra di kalangan masyarakat. Dalam proses perkembangan sosial budaya itu, biasanya hanya
mereka yang mempunyai berbagai keunggulan sosial-politik, ekonomi dan teknologi yang akan
keluar sebagai pemenang dalam persaingan bebas. Akibatnya mereka yang tidak siap akan
tergusur dan semakin terpuruk hidupnya, dan memperlebar serta memperdalam kesenjangan
sosial yang pada gilirannya dapat menimbulkan kecemburuan sosial yang memperbesar potensi
konflik sosial.dalam masyarakat majemuk dengan multi kulturnya.
Keterbatasan lingkungan (environment scarcity)
Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya cenderung bersifat exploitative dan
expansif dalam pelaksanaannya. Untuk mengejar keuntungan materi seoptimal mungkin, mesin-
mesin berat yang mahal harganya dan beaya perawatannya, mendorong pengusaha untuk
menggunakannya secara intensif tanpa mengenal waktu. Pembabatan dhutan secara besar-
besaran tanpa mengenal waktu siang dan malam, demikian juga mesin pabrik harus bekerja terus
menerus dan mengoah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap di lempar ke pasar.
Pemenuhan bahan mentah yang diperlukan telah menimbulkan tekanan pada lingkungan yang
pada gilirannya mengancam kehidupan penduduk yang dilahirkan, dibesarkan dan
mengembangkan kehidupan di lingkungan yang di explotasi secara besar-besaran.
Di samping itu penerapan teknologi maju juga cenderung tidak mengenal batas
lingkungan geografik, sosial dan kebudayaan maupun politik. Di mana ada sumber daya alam
yang diperlukan untuk memperlancar kegiatan industri yang ditopang dengan peralatan modern,
kesana pula mesin-mesin modern didatangkan dan digunakan tanpa memperhatikan kearifan
lingkungan (ecological wisdom) penduduk setempat.
Ketimpangan sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan perkotaan ini pada gilirannya
juga menjadi salah satu pemicu perkembangan norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang
befungsi sebagai pedoman dan kerangka acuan penduduk perdesaan yang harus nmampu
memperluas jaringan sosial secara menguntungkan. Apa yang seringkali dilupakan orang adalah
lumpuhnya pranata sosial lama sehingga penduduk seolah-olahkehilangan pedoman dalam
melakukan kegiatan. Kalaupun pranata sosial itu masih ada, namun tidak berfungsi lagi dalam
menata kehidupan pendudduk sehari-hari. Seolah-olah terah terjadi kelumpuhan sosial seperti
kasus lumpur panas Sidoarjo, pembalakan liar oleh orang kota, penyitaan kayu tebangan tanpa
alas an hokum yang jelas, penguasaan lahan oleh mereka yang tidak berhak.
Kelumpuhan sosial itu telah menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan dan
berlanjut dengan pertikaian yang disertai kekerasan ataupun amuk.
Seperti yang kita ketahui, perkembangan budaya indonesia salalu saja naik dan turun.
Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita
terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi
sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah
banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta
terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli
Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah
berkembang menjadi masyarakat modern namun akhir-akhir ini indonesia semakin gencar
membudidayakan sebagian budaya indonesia, buktinya, masyarakat luar lebih mengenal budaya
indonesia dibandingkan masyarakat indonesia.
Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya
masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial, Petama,
adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan
berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat
(external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung
maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya
dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali
kehidupan mereka .
Didalam budaya seni, indonesia mempunyai kemajuan. khususnya Tarian tradisional
telah mengalami kemajuan yang cukup baik dan telah meranjak ke internasional. Akan tetapi ada
beberapa bagian dari budaya indonesia yang di klaim oleh negara lain. Berikut, data dari budaya
yang di klaim oleh negara lain:
1. Batik dari jawa oleh Adidas
2. Naskah kuno dari riau oleh pemerintah malaysia
3. Naskah kuno dari sumatera barat oleh pemerintah malaysia
4. Naskah kuno dari sulawesi selatan oleh pemerintah malaysia
5. Naskah kuno dari sulawesi tenggara oleh pemerintah malaysia
6. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
7. Sambal bajak dari jawa tengah oleh oknum WN belanda
8. Sambal petai dari riau oleh oknum WN belanda
9. Tempe dari jawa oleh beberapa perusahaan asing
10. Lagu rasa sayange dari maluku oleh pemerintah malaysia
11. Tari reog ponorogo dari jawa timur oleh pemerintah malaysia
12. Lagu soleram dari riau oleh pemerintah malaysia
13. Lagu injit-injit semut dari jambi oleh pemerintah malaysia
14. Alat musik gamelan dari jawa oleh pemerintah malaysia
15. Tari kuda lumping dari jawa timur oleh pemerintah malaysia
16. Tari piring dari sumatera barat oleh pemerintah malaysia
17. Lagu kakak tua dari maluku oleh pemerintah malaysia
18. Lagu anak kambing saya dari nusa tenggara oleh pemerintah malaysia
19. Kursi taman dengan ornamen ukir khas jepara jawa tengah oleh oknum WN perancis
20. Pigura dengan ornamen ukir khas jepara dari jawa tengan oleh oknum WN inggris
21. Motif batik perang dari yogyakarta oleh pemerintah malaysia
22. Desain kerajinan perak desak suwarti dari bali oleh oknum WN amerika
23. Produk berbahan rempah-rempah dan tanaman obat asli indonesia oleh shiseido Co. Ltd
24. Badik tumbuk lada oleh pemerintah malaysia
25. Kopi gayo dari aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) belanda
26. Kopi toraja dari sulawesi selatan oleh perusahaan jepang
27. Musik indang sungai garinggiang dari sumatera barat oleh malaysia
28. Kain ulos oleh malaysia
29. Alat musik angklung oleh pemerintah malaysia
30.Lagu jali-jali oleh pemerintah malaysia
31. Tari pendet dari bali oleh pemerintah malaysia
Dari data tersebut, bisa dibuktikan bahwa masyarakat indonesia sendiri kurang
memperhatikan bagian dari budaya indonesia. dan diharapkan untuk masyarakat indonesia lebih
memperhatikan bagian dari peninggalan budaya indonesia. dan sekarang akan diupayakan oleh
pemerintah agar mendidik anak-anak muda untuk perduli terhadap hal tersebut, dan lebih
mengenalkan dari dini sikap akan pentingnya pengetahuan budaya indonesia.
2.5 Lunturnya Budaya Indonesia
Kebudayaan-kebudayaan bangsa sekarang sudah mulai luntur dari masyarakat kita karena
masyarakat kita khususnya para pemuda lebih condong senang meniru budaya-budaya luar dari
pada budaya asli kita sendiri. Sebagai contoh para remaja putri atau pemudi kita lebih senang
meniru memakai celana pendek seperti remaja putri atau pemudi bule yang ternyata merupakan
kebudayaan barat yang mereka anggap dapat membuat mereka lebih cantik dari pada memakai
pakaian yang menutup anggota tubuh yang merupakan salah ciri khas kita sebagai negara yang
penuh sopan santun dan keramahannya. Remaja sekarang ini berbeda jauh dengan remaja-remaja
zaman dulu. Jika remaja dulu cenderung aktif, kreatif, ulet dan mau berusaha sedangkan remaja
sekarang ini sudah dimanjakan dengan peralatan serba canggih dan makanan instan, dan
kebanyakan tidak mau berusaha dengan keras, sebagi generasi penerus hendaknya kita harus
berusaha lebih keras . Zaman yang serba ada ternyata mampu membuat seorang menjadi pemalas
dan lamban dalam berfikir serta bertindak.
Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaan sangat tergantung kepada kemampuan
penalaran, skill, dan manajemen masyarakat khususnya kaum muda sebagai generasi penerus.
Sayang sekali sampai dengan saat ini, masyarakat Indonesia mengalami krisis kebudayaan. hal
ini disebabkan Kebudayaan asli bangsa Indonesia dibiarkan merana, tidak terawat, dan tidak
dikembangkan oleh pihak-pihak yang berkompeten . Bahkan kebudayaan asli bangsa terkesan
dibiarkan mati merana digerilya oleh kebudayaan asing khususnya kebudayaan barat. Watak-
watak negatif masyarakat Indonesia seperti munafik, feodal, malas, tidak suka bertanggung
jawab, suka gengsi dan prestis, dan tidak suka bisnis, harus dihilangkan dan diganti dengan
watak-watak yang baik. Semangat rakyat yang senang bergotong royong dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan, bermusyawarah memutuskan cara penyelesaian masalah sudah sangat jarang
terlihat. Nilai-nilai kebudayaanpun sudah mulai hilang terlindas oleh kemajuan jaman . Dahulu,
nilai gotong royong sangat terasa sekali, jika ada tetangga yang melaksanakan hajatan. Ketika
petani mau menanam padi atau kedelai di ladang atau panenan, pasti tidak bayar, upahnya hanya
makan pagi dan siang atau makan kecil. Jadi, kalau ada diantara mereka menanam atau
memanen, maka warga yang lainnya ikut gotong royong dan begitu sebaliknya, terjadi semacam
barter tenaga. Sekarang keadaanya telah bergeser, kalau mau bercocok tanam atau panenan
sudah harus memperhitungkan upah. Bahkan sekarang jika ada kentongan dipukul untuk
bergotong royong di rumah tetangga, banyak orang yang berfikir praktis, cukup memberi uang
dan tidak udah ikut gotong royong.
Itulah mengapa indonesia krisis Identitas nasional, padahal Negara merupakan suatu
gambaran komunitas politik dimana masyarakat menyatakan dirinya sebagai bagian dari sebuah
negara tersebut (Benedict Anderson,1991). Sedangkan secara umum Identitas Nasional diartikan
sebagai keanggotaan seseorang dalam sebuah negara.
Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga
menunjukkan suatu keunikan serta membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal dari
kata nation yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural
tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama.Jadi, Identitas Nasional
adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-
bangsa lain di dunia. Identitas Nasional Indonesia meliputi segenap yang dimiliki bangsa
Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber kekayaan
alam Indonesia, demografi atau kependudukan Indonesia, ideologi dan agama, politik negara,
ekonomi, dan pertahanan keamanan. Identitas nasional merupakan konsep suatu bangsa
mengenai dirinya sendiri. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam
kebudayaan yang terdiri dari berbagai macam suku dari sabang sampai merauke dan pastinya
memiliki keanekaragaman identitas nasional. Basis dari identitas nasional diantaranya socially
(yaitu identitas yang mengarah kepada peran sosial dalam masyarakat berdasarkan proses
sosialisasi dari individu yang berbeda), culturally (yaitu identitas yang mengarah kepada atribut
kebudayaan) ,politically (identitas yang mengarah kepada sumber politik dari peran sosial dalam
masyarakat, contohnya sebagai pemilih dalam pemilu, atapun sebagai warga negara).
Menurut pendapat saya, identitas nasional dan jati diri suatu bangsa harus dijaga agar
bangsa tersebut tidak mudah dihancurkan oleh bangsa lain dan menjadi bangsa yang kuat. Kita
mungkin terkadang bingung mengenai apa itu identitas nasional bangsa indonesia, oleh karena
itu topik identitas nasional yang kita pelajari dalam pelajaran citizenship ini dapat membantu kita
memahami arti dari identitas nasional dan bagaimana kita bertindak sesuai dengan norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat. Topik identitas nasional dapat menumbuhkan rasa nasionalisme
yang tinggi diantara warga negara indonesia jika setiap warga negara menyadari dan
mengimplementasikan nilai-nilai identitas nasional yang telah ada. Namun dalam pengamatan
saya, identitas nasional di negara ini mulai memudar. Kurangnya rasa nasionalisme dan rasa
satu indonesia membuat identitas nasional negara ini menjadi kacau atau disebut krisis
identitas nasional. Salah satu definisi nasionalisme yaitu menurut Arif Budiman nasionalisme
adalah persatuan secara kelompok dari suatu bangsa yang mempunyai sejarah yang sama, bahasa
yang sama dan pengalaman yang sama. Sejarah mengenai nasionalisme di indonesia dimulai dari
berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908 yang menjadi tonggak berdirinya organisasi-
organisasi pemuda pada saat itu.
Saat ini dapat kita lihat bahwa indonesia telah mengalami krisis identitas nasional. Banyak
penduduk indonesia telah melupakan unsur unsur kebudayan yang merupakan basis dari identitas
nasional suatu bangsa. Contohnya yaitu budaya barat yang masuk ke indonesia melalui
globalisasi telah banyak mengubah pola hidup generasi muda saat ini, salah satunya yaitu
melupakan kultur budaya bangsa indonesia sendiri.

2.6 Cara Melestarikan Budaya Indonesia


Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan unsur kebudayaan yang semua
sebagaimana tersirat dalam Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda beda tetap
satu jua
Kebudayaan lama atau yang sering disebut kebudayaan asli bangsa indonesia dimana
kebudayaan ini belum terjamah oleh kebudayaan asing merupakan suatu harus tetap kita
pertahankan karena ini meryupakan suatu kebanggaan atau kekayaan bangsa kita, oleh karena itu
supay kebudayaan kebudayaan asli bangsa indonesia ini tetap ada marilah kita jaga bersama,
adapun cara memelihara kebudayaan asli bangsa indonesia adalah sebagai berikut :

2.6.1 Melalui Media Massa

Media massa mempunyai tugas dan kewajibanselain menjadi sarana dan prasarana komunikasi
untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui
pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (berita, artikel, laporan penelitian, dan lain
sebagainya)dari yang kurang menarik sampai yang sangat menarik, dari yang tidak
menyenangkan sampai yang sangat menyenangkan tanpa ada batasan kurun waktu.
Oleh karenanya, dalam komunikasi melalui media massa, media massa dan manusia mempunyai
hubungan saling ketergantungan dan saling membutuhkan karena masing-masing saling
mempunyai kepentingan, masing-masing saling memerlukan. Media massa membutuhkan berita
dan informasi untuk publikasinya baik untuk kepentingan media itu sendiri maupun untuk
kepentingan orang atau institusi lainnya; di lain pihak, manusia membutuhkan adanya
pemberitaan, publikasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Televisi sebagai media publik mempunyai daya tarik yang kuat tidak perlu dijelaskan lagi, kalau
radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur-unsur kata-kata, musik dan sound
effect, maka televisi selain ketiga unsur tersebut, juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan
gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang
mendalam pada penonton. Daya tarik ini selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab
segalanya dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman, sedang televisi itu selain
menyajikan film juga programa yang lain seperti seni tradisional. Sesuai fungsinya, media massa
(termasuk televisi), selain menghibur, ada tiga fungsi lainnya yang cukup penting. Harold
Laswell dan Charles Wright (1959) membagi menjadi empat fungsi media(tiga dicetuskan oleh
Laswell dan yang ke empat oleh Wright). Keempat fungsi media tersebut adalah:
- Pengawasan (Surveillance)
- Korelasi (Correlation)
- Penyampaian Warisan Sosial (Transmission of the Social Heritage)
- Hiburan (Entertainment)
2.6.2 Pementasan Pementasan
Walau tidak mudah upaya-upaya pelestarian budaya kita harus tetap gencar dilakukan dengan
berbagai cara diantaranya adalah pementasan-pementasan seni budaya tradisional di berbagai
pusat kebudayaan atau tempat umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Upaya
pelestarian itu akan berjalan sukses apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah
dan adanya sosialisasi luas dari media massa termasuk televisi. Maka cepat atau lambat, budaya
tradisional kembali akan bergairah
2.6.3 Melibatkan peran pemerintah
Mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan
sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada
dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja.
Dan tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan,
menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya
bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak
diklaim oleh negara lain.
2.6.4 Menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal
Dengan adanya Sekolah Selenggarakan Mata Pelajaran Muatan dan ekstrakurikuler wajib
berbasis pelestarian seni budaya setempat, dapat menimbulkan rasa cinta dan bangga memiliki
kebudayaan tersebut, dengan demikian para genarasi muda dapat mengetahui kebudayaan
kebudayaan yang ada di Indonesia.
BAB III PENUTUP
3.2 Kesimpulan
Budaya adalah suatu warisan dari leluhur atau nenek moyang kita yang tidak ternilai
harganya. Negara Indonesia disebut Negara maritim karena dikelilingin oleh banyak pulau,
budaya Indonesia sangat banyak dan beraneka ragam,budaya itulah yang seharusnya kita jaga
dan kita lestarikan agar tidak punah atuapun diclam oleh Negara lain.
Indonesia Negara yang sangat kaya dan unik,negara Indonesa juga beraneka ragam suku
bangsanya. Tapi sangat disayangkan setelah banyak pengakuan dari negara lain bahwa tari
pendet,masakan padang,reog diponogoro diclam oleh negara tetangga baru Indonesia merasa itu
adalah budaya yang harus dilestarikan. Negara tetangga menjadikan budaya kita sebagai aset
pariwisata yang sangat menguntungkan. Mangapa kita tidak melakukan itu? yang berdampak
positif bagi Negara kita, Baik dalam bertambahnya pendapatan Negara dan kita juga sudah
melestarikan budaya kita sendiri.
Saya sebagai generasi muda ingin sekali memberikan pencerahan bahwa budaya itu perlu
dilestarikan salah satunya adalah tidak malu belajar menari dari 30 propinsi yang ada diindonesia
dan seandainya kita bisa kita harus mengajarkannya kepada anak-anak yang masih dini karena
mereka adalah salah satu generasi bangsa yang akan memimpin negeri kita tercinta ini.
Satu hal lagi yang bisa kita lakukan, memang tidak akan mengalami perubahan besar
tetapi dari hal kecil yang kita lakukan kita mendapat perubahan yang besar. Janganlah malu
memakai produk dalam negeri bukan berarti produk dalam negeri itu kulitas dan kuantitasnya
tidak bagus. Justru produk indonesia banyak disukai oleh Negara tetangga. Buktinya saja batik,
banyak sekali turis mancanegara yang membawa cendra mata batik apabila datang keindonesia.
Jadi megapa kita harus malu memakai produk dalam negeri? justru itu bisa membantu
perekonomian di Negara kita.
3.2 Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://tutut-rusdy.blogspot.com/2012/08/budaya-kunci-kemajuan-bangsa.html
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/1b/Indonesian_Culture.jpg
http://kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com/2011/04/makalah-upaya-upaya-
pelestarian.html
http://www.kaskus.co.id/thread/51c090a2621243da2c000004/pentingnya-
melestarikan--kebudayaan-indonesia/
http://miftahsholehudin.blogspot.com/2014/02/pengaruh-budaya-asing-yang-
masuk-ke.html
http://imungblog.blogspot.com/2013/03/melestarikan-dan-menjaga-
kebudayaan.html
Diposkan oleh Mif Tah di 05.11
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya

Mif Tah
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog

2014 (2)
o Maret (1)
MELESTARIKAN BUDAYA
LOKAL DI INDONESIA
o Februari (1)
2013 (7)
Tema Kelembutan. Gambar tema oleh sndr. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai