Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang
dimulai umur 8 14 tahun. Awal pubertas dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya
adalah bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan. Secara klinis mulai tumbuh ciri-ciri kelamin
sekunder, misalnya : tumbuh rambut pubis, ketiak, timbul jerawat pada wajah, peningkatan
berat badan dan tinggi badan, pada wanita mengalami pembesaran buah dada dan pada pria
terjadi perubahan pada suara dan tumbuh jakun. Sebagian besar remaja umur kawin pertama
dalam usia belia (<19 tahun).
Pada masa puber (13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka mencari jati diri dan
arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar.
Bisa dibilang karena rasa ingin tahunya yang besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan
akhirnya mereka berani untuk mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Diera gobalisasi seperti yang kita alami saat ini, , remaja harus terselamatkan dari
bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan. Sehingga banyak
kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok
dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan seks bebas itu tidak cocok dengan
kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang
mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai
pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa
memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal
masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan.
Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap
kesehatan reproduksi. Mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatan yang tidak
mempunyai status.
Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh
yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja. Begitu pula peran remaja harus mampu
mengendalikan diri dan menghindari hubungan seks pra nikah.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perubahan perilaku remaja dalam
urusan seks adalah masuknya budaya barat ke negara berkembang seperti Indonesia. Kita
telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh
kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya
bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.
Selain itu, Banyaknya media remaja yang getol menyajikan budaya Barat semakin
mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh (permissif ) alias bebas berbuat selama
tidak mengganggu orang lain. Termasuk dalam urusan seks. Karena di beberapa negara
Barat, perilaku seks bebas remaja memang tinggi sekali. Mereka para orang negara barat
menganggap bahwa seks bebas adlah suatu yang wajar, karna sebagian besar mereka disana
melakukan seks bebas. Hal tersebut dapat terjadi karena tidak adanya budaya serta norma-
norma yang mereka junjung, sedangkan di Indonesia sendiri ada budaya serta norma-norma
yang harus kita junjung hal tersebut seharusnya dapat menjauhkan diri kita dari seks bebas.

B. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang ada pada kalangan remaja dan mahasiswa
diperlukan suatu batasan masalah untuk dapat memberikan gambaran yang terarah, terperinci
dan tidak menyimpang dari apa yang telah diuraikan dalam perumusan masalah, serta dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik.

C. Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang diambil dalam Seks Bebas Di Kalangan Remaja dan Mahasiswa
adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan seks bebas?
2. Apakah faktor faktor yang mendorong para remaja atau mahasiswa melakukan seks
bebas?
3. Apa akibat dari seks bebas?
4. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah seks bebas?
5. Bagaimana Pandangan islam terhadap seks bebas?

D. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan seks bebas.
3. Mengetahui akibat dari seks bebas.
4. Mengetahui cara mencegah terjadinya seks bebas.
5. Mengetahui hukum seks bebas dalam agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Seks Bebas
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa
adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana bebas yang dimaksud adalah melewati batas-
batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun
dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar.
Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi
muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Padahal Generasi muda adalah tulang punggung
bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan
bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung
kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai
dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari
pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Sedangkan mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup dewasa.
Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan seks bebas dengan
pacarnya, karna kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar adalah calon suami yang
berhak mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah
sebagian dari pergaulan bebas. Karena saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan
sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa
sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang
kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hal
yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan
tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para remaja dan
mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari uang masih banyak lagi
jalan halal yang dapat mereka lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan
alasan mencari uang adalah alasan sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks
bebas tersebut tanpa berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran
dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun
yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang
idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering
tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula
dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya. Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik
selamanya maka seorang remaja ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk
melakukan seks bebas.

B. Faktor Pendorong Terjadinya Seks Bebas


Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak
bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa
kini telah jauh dari batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang
dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak
aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak
sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu mudah
memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja, namun sudah
merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja mengaku pernah melakukan
hubungan seks, ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau
kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan
umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau
mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul
dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin di puji
dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang
berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam
bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan
tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,karena
gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan
sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya
bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas
adalah sebagai berikut:
1. Karena kehidupan iman yang rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan
ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi
kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam
dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa harus meningkatkan
pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika
pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat
minim.
2. Kurangnya perhatian orang tua.
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang tua
sangat diperlukan oleh seseorang karna orang tualah yang paling dekat dengannya.
Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua
kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus
dalam kebiasaan berseks bebas.
Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian buruk, walaupun orang tuanya
sudah memberikan perhatian yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang
tergolong memiliki keprobadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang
tuanya. Hal tersebut akan meninggalan penyesalan pada akhir perbuatan remaja atau
mahasiswa tersebut.
3. Lengkapnya fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks bebas.
Tetapi tergantung pada diri masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas yang
diberikan orang tua dengan baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang remaja
atau mahsiswa memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka melakukan seks bebas
seperti rumah yang nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah
sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bias digunakan oleh para remaja dan
mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang selalu kosong juga dapat
menjadi tempat seorang remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas, oleh karena itu jangan
biarkan si anak berduaan dirumah.
4. Tekanan dari seorang pacar
Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan
apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal
ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap
orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan
harga diri selayaknya orang dewasa, dan pemikiran seperti itu sangat banyak dijumpai.
5. Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang
remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam
dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan
yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks bebas.
6. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.
Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih sayang
dalam sebuah hubungan berpacaran. Kebanyakan dari mereka merasa tanpa seks kegiatan
pacaran mereka tidak efektif, padahal pemikiran seperti itu adalah bentuk bujuk rayu setan.
Tidak sedikit para remaja juga para mahasiswa berfikiran seperti itu.
7. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual.
Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-
temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak
terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih
jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa percobaan
tersebut berbahaya.
8. Tontonan yang tidak mendidik.
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat besar. Apa yang
merka tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka,
terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang
ditonton di layar lebar. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin gerah,
Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bisa
meningkatkan gairah para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni
dengan pesan sesatnya.
Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar sekitar wilayah
dada, dan buka paha tinggi-tinggi, serta gambar yang tidak layak dilihat lainya. Konyolnya,
pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk
kritis dan inovatif. Oleh sebab itu sebaiknya tontonan yang mendidiklah yang harus diberika
pada seorang anak sejak dini sehingga kelak saat remaja menjadi remaja yang baik.
9. Pergaulan bebas.
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minum-minuman keras dan
sebagainya akan berujung pada seks bebas. Karna pergaulan bebas dapat menyebabkan
seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung pada
seks bebas. Yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat salah.
10. Masa remaja terjadi kematangan biologis.
Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya orang
dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini membawa
konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruhi oleh stimuli yang merangsang
gairah seksualnya, misalnya dengan melihat film porno, cerita cabul, dan gambar-gambar
erotis.
Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri
cenderung berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran.
Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan
membawa kebahagian remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan
seksual pranikah.
11. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.
Sehingga mereka beranggapan bahwa seks bebas adalah suatu hal yang wajar bagi
pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi,
kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat
memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai
seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat
suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
12. Faktor lingkungan seperti orang tua, teman dan tetangga.
Di dalam faktor ini tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di
karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken
home.Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terjerumus atau
terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin di bilang gaul.
13. Salah bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja dan mahasiswa.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah dalam memilih teman maka akibatnya akan
fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya
cerah ditengah bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia harus
pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul
dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.

C. Akibat dari Seks Bebas

Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat
negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama
malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah
khususnya bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:
a) Hilangnya Kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia
serta merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada
pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap
manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas
terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya.
b) Prestasi cenderung menurun.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks bebas, maka fikirannya
akan selalu tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga
tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun diperkuliahan akan
menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lains ebagainya dapat menurunkan
prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa tersebut.
c) Hamil Diluar Nikah.
Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku. Terutama bagi
remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta
didiknya ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan
menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua
d) Tercorengnya Nama Baik Keluarga.
Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga di
idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan
hal tersebut akan meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.
e) Tekanan Batin.
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut
sipelaku akan sering murung dan berfikir yang tidak rasional.
f) Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan,
seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan
sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali
lipat.

D. Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas


Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa
upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.
Mendekatkan diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari perbuatan mungkar.
2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika.
Antara lain : pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerjasama guru,
orangtua dan tokoh masyarakat.
3. Menanamkan Nila Ketimuran.
Kalangan remaja dan mahsiswa kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan
pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan
dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang
bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk
meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya
nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali
untuk terjun ke seks bebas.
Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual.
Melalui pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat merangkang
seksual seperti bergaul sangat dekat dengan orang yang berlainan jenis.
4. Pendidikan.
Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri,
mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat,
mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang
mampu mengatakan tidak tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.

E. Pandangan Agama Islam Terhadap Seks Bebas


Tidak ada satu agamapun yang mewajibkan pengikutnya untuk melakukan seks diluar
nikah, Pandangan dari berbagai agama mengenai sex bebas pastilah negatif terlebih lagi di
agama islam. Dibuktikan dengan Firman Allah SWT : Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Q.S.
Al-Isra: 32)
Dan pernyataan yang menyataakan bahwa perbuatan zina termasuk dosa besar setelah
syirik dan pembunuhan, dan termasuk kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang
mematikan. Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar
di sisi Allah dari setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak
dihalalkan baginya..
Adapun hukumannya yang diterapkan di agama Islam adalah dengan menegakkan
hukuman bagi pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah berupa
rajam dengan lemparan batu hingga meninggal agar seluruh anggota tubuhnya merasakan
siksaan itu sebagai hukuman bagi keduanya. Keduanya dilempar dengan batu sebagai
gambaran bahwa mereka telah menghancurkan suatu rumah tangga, maka keduanya dirajam
dengan menggunakan batu-batu dari bangunan yang telah mereka hancurkan itu. Bila
keduanya belum berkeluarga, maka mereka dicambuk sebanyak 100 kali dengan cambukan
yang paling keras dan dibuang dari negeri asalnya selama satu tahun. Di Indonesia tidak
dapat memberlakukan hukum rajam karena indonesi merupakan negara yang domokrasi,
hukum rajam berlaku di negara islami seperti arab.
Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau
terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu
saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi
remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk
menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya
membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan
pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada
kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua
sendiri. Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan
kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.
Melihat fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku
dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Jika hal ini dibiarkan, maka akan
sangat berabahaya bagi kelanjutan dawah Islam. Betapa sedihnya jika umat Islam yang
begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min
zaalik. Padahal Islam telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas
diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata dan memelihara kehormatan (tarji).
Solusi islam dalam penanggulangan seks bebas yaitu:
- Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga
manusia merasa takut untuk berbuat zina.
- Memberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan kedalam hati nurani kita bahwa
berzina itu salah dan akan menimbulkan malapetaka.
- Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa sunnah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dan mahasiswa dikarenakan banyak faktor,
yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman, hal tersebut membuat pergaulan
menjadi bebas, sehingga banyak remaja dan mahsiswa yang bergaul tanpa batasan dan etika.
Salah satu contohnya dalam berpacaran. Para remaja dan mahasiswa berpacaran tidak
mempunyai batasan serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negative
dibandingkan dampak positif seperti halnya seks bebas. Persepsi yang salah tentang seks
bebas menyebabkan mereka berfikir bahwa melalui seks bebaslah tersalurnya cinta dan kasih
sayang. Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam
perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Seks
bebas menyebabkan para remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para
mahsiswa yang terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar nikah. Selain itu, hamil diluar
nikah dapat berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh diri karena
tidak siapnya menerima kenyataan (hamil diluar nikah) tersebut.

B. Saran
1. Beberapa saran tentang seks bebas yang perlu diperhatikan adalah :
Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap
memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam
memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari
seks bebas.
2. Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar
lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan
mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga
dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas.
3. Kepada para remaja baik pelajar maupun mahasiswa agar selain belajar juga ikut
ambil bagian dalam kegiatan yang positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan
energi yang berlebih sehingga tidak mengarah pada penyaluran dorongan bilogis
secara langsung, misalnya dengan kegiatan. Keolahragaan, pecinta alam, dan
kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat masing-
masing.
DAFTAR PUSTAKA

Hussein, Muhammad Adam.2009.Penyakit Menular Seksual Penyebab Dari Seks


Bebas.Sukabumi :www.dewaster.co.cc
Rosyidahcharum,2009.Free Sex Dalam Tinjauan Psikologi.rosyidah charums blog
Hunzy,2009.Bahaya Sex Bebas.www.homeartikel.co.cc
Tugas Makalah

PERGAULAN BEBAS

Nama : WA ODE ASMAUL HUSNA


Kelas : XII PERKANTORAN C
Mapel: KEPROTOKOLAN

SMA

Anda mungkin juga menyukai