Anda di halaman 1dari 4

Jadi aku rencananya transportasi yg terintegrasi dengan gedung kita itu :

1. TMB/Damri

2. Cable Car

3. Monorel/LRT

4. Bus Sekolah (Jadi kalo sekeluarga mau berangkat bareng2 ntar ortunya naik TMB anaknya naiik
bus sekolah gt)

5. Bus Wisata (Soalnya banyak juga org2 mo ke pusat bandung

6. Angkot ( yg ini aku masih bingung si. Ga mungkin nyediain halte untuk jenis2 angkot yg berbeda.
Kalo nyediain lahan berhenti di sekitar park and ride malah ga efisien soalnya udh ada terminal leuwi
panjang. Jadi aku mikirnya gmn kalo @Amir Faturokhim bikin JPO. Soalnya terminal leuwi panjang ke
gedung kita kan dibatasin ama soekarno hatta (bypass) jadi perlu JPO. Ntar org2 yg mau naik angkot
dan bus2 yg keluar Bandung bisa lewatin JPO aja.

Yang belom:

1. Abstrak

Park and ride sebagai solusi pemecahan kemacetan Kota Bandung.

Jumlah penduduk, status kota Kota Bandung, permasalahan kemacetan yang dihadapi (jumlah
kendaraan pribadi, dan jumlah kendaraan umum), ketersediaan lahan parkir. Rencana
pengembangan untuk memecahkan masalah kemacetan

Pada tahun 2017 jumlah penduduk kota Bandung mencapai 2.394 juta jiwa menempati
peringkat ke-4 setelah Jakarta, Surabaya, dan Medan. Pada tahun ini juga diperkirakan terdapat
sekitar 1.25 juta kendaraan bermotor setiap harinya. Jumlah itupun belum termasuk kendaraan
komuter yang bekerja di Kota Bandung dari Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan juga kota lainnya
bagi penduduk yang menempuh pendidikan di Kota Bandung. Kecenderungan laju pertumbuhan
kendaraan lebih cepat dibandingkan pertumbuhan jalan dan ruang parkir. Panjang jalan di Kota
Bandung sekitar 1.236,48 km dan hanya tersedia lahan parkir resmi di 400 ruas jalan dan di 100
gedung. Kecenderungan penduduk untuk menggunakan kendaraan umum masih rendah di Kota
Bandung. Berdasarkan data LKIP Dinas Perhubungan Kota Bandung tahun 2015 rasio penduduk yang
menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum sebesar 78:22. Angka yang timpang ini
mungkin saja dipicu oleh rendahnya kepuasan penduduk terhadap kendaraan umum yang
disediakan pemerintah.

Menunggu adanya ketersediaan angkutan umum yang memadai tentunya akan memakan
waktu lama, oleh karena itu diperlukan langkah untuk menyelesaikan kemacetan yang ada di Kota
Bandung melalui pendekatan terhadap pengguna kendaraan pribadi. Konsep pengembangan sistem
perparkian park and ride dapat menjadi solusi yang tepat. Konsep ini mengusung pengguna
kendaraan pribadi untuk memarkirkan kendaraan pribadinya lalu menggunakan angkutan umum
yang terintegrasi untuk mencapai tujuan. Lokasi park and ride ini bisa diletakkan di pinggir kota
ataupun di tengah kota sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Lokasi penempatan park and ride yang kami ajukan berada di dekat Terminal Leuwi
panjang.. jelasin lagi aja alasannya kenapa?

2. Kata pengantar

3. Analisis kondisi sosial dan ekonomi, langsung analisis lokasi aja.

Sumber : google earth

Sumber : http://cityplan.id/cities/zonasi-bandung/
http://cityplan.id/cities/zonasi-bandung/

Lokasi park and ride berada di dekat terminal leuwi panjang dikelilingi oleh perdagangan dan jasa,
perumahan kepadatan tinggi, dan zona campuran tinggi. Yang secara keseluruhan bahwa daerah ini
dikelilingi oleh bangunan intensitas tinggi.

Lokasi ini terletak pada Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 10 tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang
dan Peraturan Zonasi Kota Bandung tahun 2015-2035 ditetapkan sebagai SWK Tegalega. SWK ini
direncanakan untuk dibangun jalur kereta ringan melingkar yang menghubungi SWK Bojonegara,
Cibeunying, dan Karees. SWK ini dikembangkan dengan tujuan pengembangan industri kreatif
(Mediapolis).

Lokasi park and ride ini akan menghadap langsung ke Jalan Soekarno-Hatta yang berstatus sebagai
Jaringan jalan arteri primer. Jaringan jalan ini juga menjadi salah satu akses untuk menuju terminal
penumpang tipe C Leuwipanjang. Dalam peraturan ini juga sudah ditetapkan bahwa akan dilakukan
penyediaan jalur pejalan kaki pada Zona pusat perdagangan dan jasa.

Lokasi ini juga memiliki penetapan pengembangan prioritas yakni zona sentra sepatu dan olahan
kulit yang terletak di Jalan Cibaduyut.

Melihat segala potensi yang ada dari pengembangan lokasi ini, maka pengembangan sistem parkir
park and ride dapat menunjang permasalahan kemacetan yang ada serta menunjang aktivitas
perekonomian eksisting.

(belum dibahas secara rinci mengenai bangunan2 yang ada di sekitarnya. Dan dampak kegiatan
bangunan di sebelahnya terhadap jalan)

4. Konsolidasi area gedung parkir

5. Analisis kelebihan gedung parkir

6. Inovasi bahan yg digunakan

7. Inovasi pelayanan tiket


8. Sistem pelayanan loket

9. Penentuan jumlah loket

10. Integrasi transport massal (belom selesai)

11. Fasilitas penunjang lainnya

12. Lampiran potongan gedung

13. Lampiran ilustrasi pelayanan tiket

14. Lampiran integrasi gedung parkir dengan transport massal

Anda mungkin juga menyukai