Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Menurut Muchtadi dkk (2010) susu adalah cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar susu (mammae) baik dari binatang maupun dari seorang ibu. Air susu ibu
dikenal dengan ASI, sedangkan susu hewan atau susu tiruan sebagai pengganti susu
ibu disebut PASI (Pengganti Air Susu Ibu). Susu memiliki aroma yang ringan dan
umumnya dapat diterima orang-orang di wilayah perkotaan. Di pedesaan, sebagian
penduduk memang menolak untuk minum susu dengan alasan berbau amis dan tidak
biasa. Namun susu dengan nilai gizinya tinggi merupakan makanan penting bagi
mereka yang dalam keadaan sakit (Beck 1993).
Uji mikrobiologi terhadap susu perlu dilakukan untuk mengetahui mutu susu
sebelum diolah. Metode yang dilakukan untuk mutu mikrobiologi susu, yaitu metode
Mikroskopik Langsung (DMC) digunakan untuk menganalisis susu yang
mengandung bakteri dalam jumlah tinggi, metode MBRT (Methylene Blue Reduction
Test) untuk memberikan gambaran perkiraan jumlah bakteri yang terdapat dalam
susu, metode Resazurin, metode pengujian menggunakan alkohol, dan pengujin
secara visual.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kualitas susu dengan cara
melakukan pengujian secara mikrobiologi yaitu uji metode breed, pengujian alkohol,
uji MBRT (Methylene Blue Reduction Test), uji Resazurin pada susu segar dan susu
yang sudah ditambahkan mikroba dan uji visual.
BAB II
METODOLOGI
2.1.1 Bahan
Susu
Alkohol
Minyak imersi
Pewarna biru metilen
Resazurin
Pewarna biru metilen tiosianat
2.1.2 Alat
Bunsen
Jarum ose
Mikroskop
Mikro pipet ukuran 0.01 ml
Kartu penolong berukuran 1 cm2
Gelas Objek
Tabung reaksi
Penangas air bersuhu 36 C
2.2 Prosedur Kerja
Metode Breed
0,01 ml 0,01 ml
susu susu
1 cm 1 cm
1 cm 1 cm
Dibiarkan kering
Dikeringkan diudara
+ alkohol 70 %
Diamati penggumpalan
10 ml susu
Ditambahkan 1 ml MB Tiosianat
10 ml susu
+ 1 ml Resazurin
Dikocok
3.1 Hasil
Uji Visual
Hail Pengamatan
Warna Putih kekuning-kuningan
Gumpalan Tidak ada gumpalan
Uji Alkohol
HasilPengamatan
Gumpalan Tidak ada gumpalan
Uji Rezazurin
Kelompok Genap
Susu juga memiliki kadar air dan protein yang tinggi sehingga memungkinkan
mikroba tumbuh. Susu yang disimpan dingin pada suhu kurang dari 50 C selama 1-2
hari, kontaminasi mikroba disominasi oleh bakteri tahan dingin atau psikrotropik.
Bakteri psikotropik ini terdiri dari bakteri Gram negatif dan Gram positif. Contoh
bakteri psikrotropik Gram negatif yang mengontaminasi susu, antara lain
Pseudomanas, Flavobacterium, Alcaligenes, dan Acinetobacter. Sementara itu,
bakteri psikrotropik Gram Positif yang mengontaminasi susu pada umumnya
bergenus Bacillus dan Enterococcus. Jika jumlah bakteri melebihi 108 CFU/ ml, akan
tercapai fase stasioner dari pertumbuhan, saat bakteri akan mengekskresi enzim
protease dan lipase ekstraseluler yang stabil terhadap panas. Enzim protease dan
lipase ini merupakan enzim yang dapat merusak susu. (Winiati P. Rahayu dan C.C.
Nurwitri 2012)
DAFTAR PUSTAKA
Beck, Mary E. 1993. Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.
Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H., and Wootton, M., 2007, Ilmu Pangan,
Penerjemah: Hari Purnomo dan Adiono, Universitas Indonesia, Jakarta
Khosman, Ali, Prof. Dr. Ir. 2004. Pangandan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Maheswari, R.R.A 2004. Penanganan dan Pongalahan Hasil Ternak Perah. Bogor:
Institut Pertanian Bogor
Muchtadi, Tien R. Prof. Dr. Ir. M.S, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.
Bogor: Alfabeta, CV.
Rahayu, Winiati P dan C.C. Nurwitri. Mikrobiologi Pangan. 2012. Bogor: IPB Press.
Sudono A., Rosdiana F. R., Setiawan R. S. 2003. Beternak Sapi Perah Secara
Intensif. AgroMedia Pustaka. Jakarta.