PENDAHULUAN
normal atau kehilangan darah lebih dari 1000 ml setelah seksio cesarea (SC).1
sehingga sering pasien yang bersalin di luar kemudian terjadi perdarahan post
Menurut Depkes RI, kematian ibu di Indonesia (2002) adalah 650 ibu tiap
etiologi yang spesifik. Atonia uteri, retensio plasenta (termasuk plasenta akreta
1
penyebab sebagian besar perdarahan post partum. Dalam 20 tahun terakhir,
perdarahan post partum antara lain laserasi perineum, laserasi vagina, cedera
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lebih dari 500 ml setelah persalinan normal atau kehilangan darah lebih
2.2 Epidemiologi
tidak segera terlepas. Bidang obstetri membuat batas-batas durasi kala tiga
tunggal dan melaporkan median durasi kala III adalah 6 menit dan 3,3%
post partum yang dapat mengecohkan adalah nadi dan tekanan darah yang
3
masih dalam batas normal sampai terjadi kehilangan darah yang sangat
banyak.1
2.3 Klasifikasi
2.4 Etiologi
adalah atonia uteri, perlukaan jalan lahir, retensio plasenta, sisa plasenta,
Thrombin) : 1
1. Tonus
4
mensuplai darah pada tempat perlengketan plasenta. Atonia uteri terjadi
atonia uteri, uterus membesar dan lembek pada palpasi. Atonia uteri juga
dapat timbul karena salah penanganan kala III persalinan, dengan memijat
fungsi seksual dengan atrofi alat-alat genital, kehilangan rambut pubis dan
2. Tissue
tertinggalnya sisa plasenta atau selaput janin. bila hal tersebut terjadi,
5
plasenta adalah plasenta yang belum lahir seluruhnya dalam setengah jam
maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat
berkurang.5
adhesiva)
2. Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab vili korialis
6
Plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum
atau jaringan. Bila servik hanya dapat dilalui oleh instrument, lakukan
Bila kadar Hb<8 gr% berikan transfusi darah. Bila kadar Hb>8 gr%,
3. Trauma
jalan lahir, diantaranya ruptur uterus dan robekan jalan lahir. Ruptur
spontan uterus jarang terjadi, faktor resiko yang bisa menyebabkan antara
7
dan persalinan dengan induksi oxytosin. Rupture uterus sering terjadi
setelah persalinan.
4. Thrombin
trombosis, sampai keadaan klinis yang stabil yang hanya terdeteksi oleh
hipofibrinogenemia.
8
Etiologi dari perdarahan post partum berdasarkan klasifikasi di
atas, adalah :1
1. Atonia uteri
Uterus terlalu regang dan besar misal pada gemelli, hidromnion / janin
besar
solusio plasenta
3. Hematoma
9
4. Lain-lain
2.5 Diagnosis
apabila hal ini dibiarkan berlangsung terus, pasien akan jatuh dalam
10
Untuk menentukan jumlah perdarahan, maka darah yang keluar setelah uri
karena adanya kenaikan fundus uteri setelah uri keluar. Untuk menentukan
pemeriksaan dalam. 3
pada laserasi jalan lahir uterus berkontraksi dengan baik sehingga pada
partum adalah memimpin kala II dan kala III persalinan secara lega artis.
11
Penanganan umum pada perdarahan post partum :6
Lakukan observasi melekat pada 2 jam pertama pasca persalinan (di ruang
Atasi syok
jalan lahir.
12
BAB III
KESIMPULAN
persalinan normal atau kehilangan darah lebih dari 1000 ml setelah Seksio
Cesarea (SC). Perdarahan post partum dibagi dua yaitu perdarahan post
partum primer atau dini dan perdarahan post partum sekunder atau lambat.
kala IV yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam mencegah
13