Disusun Oleh :
Nama NIM
Adi Cipto Pratama 161022000084
STMIK ERESHA
2017
KATA PENGANTAR
Assalamulaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan sanggup menyelesikan dengan baik dan muah.
Makalah ini yang berjudul Pemodelan Sistem Penunjang Manangenguna untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Penunjang Keputusan..
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Apabila dalam penyusunan banyak terjadi kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran
penulis harapkan demi perbaikan Dengan demikian penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 MODEL DAN ANALISIS DALAM SPK................................................................3
2.2 Keuntungan Model....................................................................................................4
2.3 Pemodelan pada SPK mencakup tujuh permasalahan:..............................................4
2.4 PEMODELAN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN.......................................6
2.4.1 Subsistem Manajemen Model..............................................................................6
2.5 MODEL STATIS DAN DINAMIS............................................................................8
2.5.1 Model Statis.........................................................................................................8
2.5.2 Model Dinamis.....................................................................................................9
2.6 STRUKTUR DARI BEBERAPA MODEL YANG BERHASIL DAN
METODOLOGINYA...................................................................................10
2.7 ANALISIS KEPUTUSAN......................................................................................10
2.8 POHON KEPUTUSAN...........................................................................................11
2.9 OPTIMISASI PEMROGRAMAN MATEMATIKA...............................................13
2.10 METODE PENCARIAN PEMECAHAN MASALAH...........................................14
2.11 KERANGKA KERJA PEMECAHAN MASALAH................................................15
2.12 MENDEFINISIKAN MASALAH DAN STRUKTURNYA
PEMROGRAMAN HEURISTIC............................................................................16
2.13 SIMULASI..............................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
j. Mendefinisikan masalah dan strukturnya Pemrograman heuristik
k. Simulasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Model Grafik. Merupakan model yang menggambarkan entitasnya dengan
sejumlah garis atau simbol. model ini merupakan model yang sangat efektif
dalam menjelaskan suatu entitas.
d. Model Matematika. semua rumus dan persamaan matematika adalah suatu
model matematika. model ini memiliki kemampuan untuk memperkirakan
output masalah-masalah tertentu yang bersifat eksakta.
4
b. Identifikasi Variabel
Pada tahap ini akan diidentifikasi variabel-variabel yang relevan. Variabel tersebut
meliputi variabel keputusan, variabel intermediate (tak terkontrol), dan variabel
hasil. Untuk kepentingan tersebut, dapat digunakan influence diagram untuk
menunjukkan relasi antar variabel-variabel tersebut.
c. Peramalan (Forcasting)
Apabila suatu SPK diimplemantasikan, maka akibatnya akan dirasakan di
kemudian hari. Oleh karena itu, peramalan mutlak diperlukan.
f. Manajemen Model
Untuk menjaga integritas dan aplikabilitasnya, model perlu dikelola sebaik
mungkin. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan suatu model base management
system. Model Base Management System (MBMS) merupakan paket perangkat
lunak yang dibangun dengan kapabilitas yang mirip dengan DBMS.
Kapabilitas MBMS meliputi:
1. kontrol,
2. fleksibilitas,
3. umpan balik,
4. antarmuka,
5
5. adanya pengurangan redundansi, dan
6. adanya peningkatan konsistensi.
6
5. Blok Pembangunan Model dan Rutin : Selain berisi model strategis,
taktis, dan operasional, basis model juga berisi blok pembangunan model
dan rutin. Contoh-contohnya meliputi satu rutin generator dengan jumlah
acak, kurva, atau line-fitting rutin, rutin komputasi present-value, dan
analisis regresi. Blok pembangunan ini dapat digunakan dalam beberapa
cara. Dapat disebarkan untuk aplikasi sebagai analisis data, dapat juga
digunakan sebagai komponen present-value, dan analisis regresi.
b. Sistem Manajemen Basis Model
Fungsi perangkat lunak sistem manajemen basis model (MBMS) adalah untuk
membuat model dengan menggunakan bahasa pemrograman, alat sistem
pendukung keputusan atau subrutin, dan blok pembangunan lainnya,
membangkitkan rutin baru dan laporan, pembaruan dan perubahan model, dan
manipulasi data model. MBMS mampu mengaitkan model-model dengan link
yang tepat melalui sebuah database.
Peran direktori model yang terhubung ke MBMS sama dengan direktori
database. Direktori model adalah katalog dari semua model dan perangkat lunak
lainnya pada basis model. Yang berisi definisi model dan fungsi utamanya adalah
menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kapabilitas model. Sistem
Manajemen Basis Model/Model Base Management System (MBMS) berisi
beberapa elemen antara lain, yaitu :
1. Eksekusi Model : Eksekusi Model adalah proses mengontrol jalannya
model.
2. Integrasi Model : Model ini mencakup gabungan operasi dari beberapa
model saat diperlukan (misalnya mengarahkan output suatu model,
katakanlah perkiraan, untuk diproses model lain, misal model perencanaan
pemrograman linier).
3. Perintah (Comman Processor Model) : Model ini digunakan untuk
menerima dan menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dari
komponen antarmuka pengguna dan merutekannya ke MBMS, eksekusi
model atau fungsi-fungsi integrasi elemen-elemen tersebut beserta
antarmukanya dengan komponen sistem pendukung keputusan.
7
a. Mampu menciptakan model model baru dengan cepat dan mudah
b. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat
pemakai
c. Mampu menghubungkan model model dengan basis data melalui hubungan
yang sesuai
d. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan
database manajemen.
8
ultrabesar, dan sulit dipecahkan. Model tersebut merepresentasikan situasi
pengambilan keputusan dunia nyata yang makan waktu satu minggu, seperti produksi
sosis. Mereka mengirimkan system dan menyajikan hasilnya kepada presiden
perusahan, yang menanggapi, Hebat! Model mampu menangani masalah satu
minggu. Model dinamismerepresentasikan scenario yang berubah sepanjang waktu.
Contoh sederhana adalah proyeksi rugi-laba 5 tahun di mana data input seperti biaya,
harga, dan kuantitas berubah dari tahun ke tahun.
Model dinamis tergantung pada waktu. Sebagai contoh, dalam menentukan
berapa banyak poin checkout harus dibuat pada sebuah supermarket, orang harus
mengambil waktu satu hari karena jumlah pelanggan yang berbeda-beda dating
selama setiap jam. Permintaan harus diperkirakan sepanjang waktu. Simulasi dinamis,
berlawanan dengan simulasi steady-state, merepresentasikan apa yang terjadi ketika
kondisi berubah dari steady-state ke kondisi tergantung waktu. Mungkin ada variasi
pada bahan mentah (tanah liat). Metodologi ini digunakan pada desain control pabrik
(Boswell, 1999)
Model dinamis penting karena model ini sepanjang waktu menggunakan,
merepresentasikan, atau membuat trend dan pola-pola. Model ini juga menunjukkan
rata-rata per periode, rata-rata perubahan, dan analisi perbandingan. Model dapat
diperluas menjadi model aliran jaringan dinamis untuk mengakomodasi inventori
(Aronson, 1989).
a. Skenario yang mengalami perubahan sepanjang waktu. Misalnya proyeksi rugi
laba 5 tahun yang dipenagruhi oleh input biaya, harga dan kuantitas yang berubah
dari tahun ke tahun.
b. Model dinamis ditentukan oleh fungsi waktu
c. Representasi rata rata setiap periode
d. Rata rata perubahan
e. Analisis perbandingan
9
Kategori Proses dan Tujuan Teknik yang Digunakan
Optimalisasi masalah Menemukan solusi terbaik Tabel keputusan, pohon
sebagai alternatif dari beberapa alternatif keputusan
yang ada
Optimalisasi melalui Menemukan solusi yang Model pemrograman
algoritma terbaik dari sejumlah besar matematika linier dan
alternatif dengan model jaringan
menggunakan proses
pendekatan step by step
Optimalisasi dengan Menemukan solusi terbaik Beberpaa model inventory
rumusan analitik dalam satu langkah dengan
menggunakan suatu rumus
Simulasi Menemukan satu solusi Beberapa tipe simulasi
terbaik diantara berbagai
alternatif yang dipilih
dengan menggunakan
eksperimen
Heuristik Menemukan satu solusi Pemrograman heuristik,
yang cukup baik dengan sistem pakar
menggunakan aturan-aturan
Model-model prediktif Memprediksi masa depan Model forecasting, analisisi
untuk skenario yang markov
ditentukan
Model-model lainnya Memecahkan kasus what-if Pemodelan keuangan
dengan menggunakan
rumus
10
Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan investasi setelah satu tahun. Hasilnya
tergantung pada kondisi alamiah (keadaan ekonomi masa mendatang) dengan
pertumbuhan ekonomi secara kuat, stagnan atau inflasi. Hasil analisis pakar adalah
sebagai berikut :
Metode yang digunakan untuk penyelesaian masalah ini menggunakan analisis resiko.
Diasumsikan pakar memberikan estimasi pertumbuhan 50%, stagnan 30% dan inflasi
20% maka dapat dibuat table keputusan sebagai berikut :
11
atau prediksi adalah satu-satunya hal yang ditonjolkan, misalnya sebuah
perusahaan direct mail membuat sebuah model yang akurat untuk memprediksi anggota
mana yang berpotensi untuk merespon permintaan, tanpa memperhatikan bagaimana
atau mengapa model tersebut bekerja.
Kelebihan Pohon Keputusan
Kelebihan dari metode pohon keputusan adalah:
a. Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya kompleks dan sangat global,
dapat diubah menjadi lebih simpel dan spesifik.
b. Eliminasi perhitungan-perhitungan yang tidak diperlukan, karena ketika
menggunakan metode pohon keputusan maka sample diuji hanya berdasarkan
kriteria atau kelas tertentu.
c. Fleksibel untuk memilih fitur dari internal node yang berbeda, fitur yang terpilih
akan membedakan suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam node yang
sama. Kefleksibelan metode pohon keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan
yang dihasilkan jika dibandingkan ketika menggunakan metode penghitungan satu
tahap yang lebih konvensional
d. Dalam analisis multivariat, dengan kriteria dan kelas yang jumlahnya sangat
banyak, seorang penguji biasanya perlu untuk mengestimasikan baik itu distribusi
dimensi tinggi ataupun parameter tertentu dari distribusi kelas tersebut. Metode
pohon keputusan dapat menghindari munculnya permasalahan ini dengan
menggunakan criteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa
banyak mengurangi kualitas keputusan yang dihasilkan.
12
d. Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon keputusan sangat
tergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.
Model Optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai
alternatif, dimana masalahnya harus terstruktur sangat baik. Model Suboptimisasi,
sering disebut satisficing model, yang memungkinkan manajer memasukkan
serangkaian keputusan dan model akan memproyeksikan hasilnya, dimana model
tersebut menyerahkan tugas kepada manajer untuk mengidentifikasi keputusan yang
akan menghasilkan hasil terbaik.
Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan
sebagai berikut:
a. Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap
proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik
b. Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka
waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi
perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun
13
c. Model menyediakan daya prediksi suatu pandangan ke masa depan yang tidak
dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain
d. Model lebih murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan
model memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang
diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang
disebabkan keputusan yang buruk.
14
2. Masalah semi terstuktur, yaitu masalah yang sebagian elemennya difahami dan
sebagian lagi tidak difahami oleh manajer
3. Masalah tidak terstruktur, yaitu masalah yang elemen-elemennya atau hubungan
antarelemennya tidak difahami oleh manajer.
Dalam penyelesaian suatu masalah terdapat tiga fase penyelesaian masalah yaitu :
a. Kercedasan
Kecerdasan adalah kesadaran mengenai suatu masalah atau peluang. Dalam hal
ini, pembuat keputusan berupaya mencari lingkungan bisnis internal dan
eksternal, memeriksa keputusan-keputusan yang yang perlu dibuat, dan masalah-
masalah yang perlu diatasi. Mencari lingkungan yang kondusif untuk
mendadpatkan suatu solusi.
b. Perancangan
Dalam fase perancangan, pembuat keputusan merumuskan suatu masalah dan
menganalisis sejumlah solusi alternatif. Menciptakan, mengembangkan dan
menganalisais tindakan-tidakan yang mungkin dilakukan.
c. Pemilihan
Dalam pemilihan fase ini, pembuat keputusan memilih solusi masalah atau
peluang yang ditandai dalam fase kecerdasan. Memilih tindakan tertentu dari
berbagai kemungkinan yang ada
d. Aktivitas meninjau ulang, Menilai kembali pilihan atau keputusan yang telah
diambil.
15
Model lingkungan digunakan untuk dapat memahami lingkungan perusahaan dan
interaksi antara perusahaan dan masing-masing elemen lingkungan dalam bentuk
aliran sumber daya.
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah
Semiterstruktur.Dengan menggunakan keputusan kriteria ganda sebagai metode yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah semiterstruktur. Dalam membentuk
model keputusan-keputusan serialitas mungkin, peneliti mengembangkan beberapa
pendekatan untuk mengevaluasi tujuan ganda atau masalah-masalah kriteria ganda.
Pendekatan kritera ganda memungkinkan pembuat keputusan menyusun prioritas
mereka serta memungkinkan ditampilkannya analisis sensitifitas dengan menanyakan
jenis pertanyaan Bagaimana jika? Metode ini meliputi metode-metode pembobotan,
pendekatan batasan konjungtif, pemrosesan hierarki analitis, dan pemrograman tujuan.
Selama proses pemecahan masalah, menejer akan terlibat dalam pengambilan
keputusan, yaitu suatu aksi atau tindakan memilih dari berbagai alternatif tindakan.
Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih yang biasanya pemecahan satu
masalah akan membutuhkan atau menghasilkan beberapa keputusan. Membedakan
istilah pemecahan masalah dan pengambilan keputusan bisa sangat membingungkan.
Satu cara untuk dapat membedakan keduanya adalah dengan memeriksa tahapan-
tahapan atau fase-fase proses keputusan. Fase ini adalah inteligensi, perancangan,
pemilihan dan peninjauan (implementasi).
16
antara jam 8 dan 9 pagi
Investasi kapital pada proyek Mempertimbangkan proyek dengan
berteknologi tinggi periode pengembalian estimasi kurang
dari 2 tahun
Pembelian sebuah rumah Membeli hanya di lingkungan yang
strategis, tapi hanya membeli dalam
rentang harga yang lebih rendah.
17
Aplikasi heuiristik cocok untuk situasi-situasi sebagai berikut :
a. Data input tidak pasti atau terbatas
b. Realitas terlalu kompleks, sehingga model optimalisasi tidak dapat digunakan
c. Algoritma eksak yang reliabel tidak tersedia
d. Masalah-masalah kompleks tidak ekonomis untuk optimalisasi atau simulasi atau
memerlukan waktu komputasi yang berlebihan
e. Memungkinkan untuk efisiensi proses optimalisasi
f. Pemrosesan simbolik daripada numerik dilibatkan
g. Keputusan harus dibuat dengan cepat dan komputerisasi tidak layak
Keuntungan heuristik :
a. Mudah dipahami dan karena itu lebih mudah untuk diimplementasikan dan
dijelaskan
b. Membantu orang-orang untuk kreatif dan mengembangkan heuristik untuk
masalah-masalah lain
c. Menghemat waktu formulasi
d. Menghemat persyaratan pemrograman komputer dan persyaratan penyimpanan
e. Menghasilkan banyak solusi yang dapat diterima
Keterbatasan heuristik :
a. Tidak dapat menjamin solusi optimal, kadang-kadang batasan mengenai nilai
obyektif sangat buruk.
b. Mungkin terlalu banyak perkecualian pada aturan-aturan yang tersedia
c. Kesalingtergantungan dari statu bagian sebuah sistem Madang-kadang dapat
berpengaruh besar pada sistem keseluruhan.
1.16 SIMULASI
Simulasi adalah sebuah teknik untuk melakukan eksperimen dengan sebuah
komputer pada sebuah model dari sebuah sistem manajemen. Simulasi merupakan
model DSS yang paling umum digunakan. Simulasi merupakan suatu model deskriptif.
Tidak ada pencarian otomatis untuk suatu solusi yang optimal. Model simulasi
menggambarkan atau memprediksi karakteristik suatu sistem di bawah kondisi yang
berbeda.
18
Proses simulasi biasanya mengulangi sebuah eksperimen, berkali-kali untuk
mendapatkan estimasi mengenai efek keseluruhan dari tindakan-tindakan. Simulasi
lebih bersifat deskriptif (menjelaskan) daripada tool normatif; sehingga tak ada
pencarian otomatis untuk solusi optimal. Simulasi memperkirakan karakteristik sistem
tertentu pada berbagai keadaan yang berbeda-beda. Sekali karakteristik ini diketahui,
alternatif terbaik dari alternatif yang ada dapat dipilih. Simulasi digunakan bilamana
permasalahan yang ada terlalu kompleks/sulit bila diselesaikan dengan teknik optimasi
numerik (misalnya LP). Kompleksitas disini berarti bahwa permasalahan tadi tak bisa
dirumuskan untuk optimasinya atau perumusannya terlalu kompleks.
Keuntungan Simulasi:
a. Teori simulasi relatif mudah dan bisa langsung diterapkan.
b. Model simulasi mudah untuk menggabungkan berbagai hubungan dasar dan
ketergantungannya.
c. Simulasi lebih bersifat deskriptif daripada normative
d. Modelnya dibangun berdasarkan perspektif manajer dan berada dalam struktur
keputusannya
e. Simulasi dapat mengatasi variasi yang berbeda-beda dalam pelbagai jenis masalah
f. Sebagai sifat alamiah simulasi, kita dapat menghemat waktu
Kerugian Simulasi:
a. Tak menjamin solusi yang optimal.
b. Membangun model simulasi seringkali memakan waktu lama dan membutuhkan
biaya.
c. Solusi dan inferensi dari satu kasus simulasi biasanya tak bisa ditransfer ke
permasalahan yang lain.
d. Simulasi terkadang begitu mudah diterima oleh manajer sehingga solusi analitis
yang dapat menghasilkan solusi optimal malah sering dilupakan.
Metodologi Simulasi
a. Definisi masalah.
b. Membangun model simulasi.
c. Testing dan validasi mode
d. Desain percobaan.
19
e. Melakukan percobaan.
f. Evaluasi hasil.
20
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas menganai sistem pendukung manajemen, dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem pendukung manajemen mempunyai beberapa model yang dapat digunakan,
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing model.
3. Pemilihan model yang sesuai dengan yang dilapangan akan memberikan hasil yang
maksimal.
4. Membantu manajer dalam memanajemen perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Davis, S. Gordon. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Pengantar. Jakarta:
PT Pustaka Binaman Pressindo.
Davis, S. Gordon. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Struktur dan
Pengembangannya. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Moekijat. 2005.
Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Sutabri, Tata.
2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: ANDI. 16
22