MASA ORIENTASI
PESERTA DIDIK BARU
(MOPDB)
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penerimaan peserta didik baru dan pembinaan masa orientas peserta didik baru
(MOPDB) telah menjadi tradisi setiap tahun ajaran baru. MOPDB menjadi sangat
penting karena merupakan pintu gerbang bagi peserta didik untuk mengikuti sistem
pendidikan sesuai dengan jenis, jenjang dan kurikulum pendidikan yang akan
diikutinya.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 disebutkan bahwa
pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan dilaksanakan dengan menegakkan
lima pilar belajar, yaitu (1) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (2) belajar untuk memahami dan menghayati, (3) belajar untuk mampu
melaksanakan dan berbuat efektif, (4) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi
orang lain, dan (5) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
MOPDB mempunyai fungsi yang strategis dalam proses pendidikan, terutama dalam
membentuk watak jati diri bangsa Indonesia. Selain sebagai pintu gerbang untuk
memulai menegakkan lima pilar bejajar, MOPDB juga mempunyai arti penting bagi
peserta didik untuk menyadari tugas dan kewajibannya sebagai anggota keluarga,
warga sekolah, sebagai warga Kota Bogor, sebagai warga negara, sebagai warga
dunia maupun sebagai anak bangsa yang mengemban tanggungjawab dalam mengisi
kemerdekaan NKRI, 17 Agustus 1945 maupun mempertahankan NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Mengingat besarnya peran strategis MOPDB sebagai wahana dalam menempa dan
menghasilkan kader pemimpinan bangsa, maka Dinas Pendidikan Kota Bogor tetap
komit untuk melaksanakan dan menyelenggarakan MOPDB Berbasis Wawasan
Kebangsaan (MOPDB-BWK
2
B. LANDASAN
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 2005;
3. Undang Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Sistem Pertahanan Nasional;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kota;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006
tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan/atau Bakat Istimewa;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 55 Tahun 2015 Tentang
MOPDB
13. Peraturan Daerah Kota Bogor No.13 tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat
Daerah
14. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Nomor 421.2/227 Disdik
Tahun 2015 tentang Pertunjuk Operasional Penerimaan Calon Siswa/Peserta Didik
Baru TK dan SD, SMP, SMA dan SMK Tahun Pelajaran 2015-2016;
15. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Dewan Harian Cabang Badan
Pembudayaan dan Kejuangan 45 Kota Bogor;
16. Naskah Bersama (MoU) tentang Pembudayaan Nilai-Nilai Kejuangan Bangsa
antara Disdikpora dan DHC BPK45 Tanggal 14 Juli 2008;
3
SASARAN
Sasaran MOPDB adalah peserta didik baru
TUJUAN
1. Membina proses adaptasi peserta didik terhadap norma, ketentuan dan kultur
kehidupan sekolah dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti kegiatan belajar
mengajar dengan lebih baik;
2. Memperkenalkan dan menyatukan peserta didik baru dengan warga sekolah
lainnya dalam rangka membangun lingkungan sosial sekolah yang menyenangkan,
inspiratif, edukatif, dan kondusif;
3. Membangun kesadaran, tanggungjawab dan peran aktif peserta didik sebagai anak
bangsa maupun sebagai anggota keluarga, warga sekolah, warga kota Bogor,
warga NKRI dan warga dunia;
4. Menanamkan wawasan wiyata mandala sehingga peserta didik memahami hak dan
kewajibannya maupun fungsi dan peran sekolah, guru, siswa dan masyarakat
lingkungan sekolah dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan pendidikan
secara komprehensif dan berkelanjutan;
5. Memperkenalkan berbagai kegiatan dan prestasi sekolah di bidang kurikuler, ko-
kurikuler maupun ekstra-kurikuler dalam rangka mengelorakan motivasi peserta
didik dalam mewujudkan cita-citanya sebagai bagian integral dari cita-cita bangsa
Indonesia yang harus ditempa dengan penuh semangat, percaya diri, disiplin, dan
dedikasi yang tinggi;
6. Meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap masalah lingkungan dalam rangka
menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, hijau, aman, dan nyaman;
serta
7. Membina mental peserta didik dalam rangka menghasilkan insan Indonesia yang
berahklaq mulia, memiliki ketahanan spiritual dan mampu membentengi dirinya
dari berbagai penyakit masyarakat;
4
PROGRAM KEGIATAN
A. PENGERTIAN
Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) perlu dimengerti sebagai upaya
untuk memperkaya materi kegiatan MOPDB dengan visi Kota Bogor dan wawasan
kebangsaan yang sinergis dengan tujuan pendidikan nasional;
Kesadaran peserta didik sebagai warga sekolah, antara lain, diwujudkan dalam
bentuk kepatuhan dan ketaatan terhadap segala ketentuan yang diatur oleh sekolah.
Melalui kepatuhan dan ketaatan ini diharapkan peserta didik mampu mawas diri dan
olah budi, meningkatkan motivasi dan prestasi, serta ikut menjaga citra dan nama
baik sekolah.
Kesadaran peserta didik sebagai warga kota Bogor, antara lain, diwujudkan
dalam bentuk mematuhi segala ketentuan peraturan perundang-undangan dan
5
kearifan lokal kota Bogor. Selain itu diharapkan peserta didik memahami visi dan
misi Kota Bogor maupun berpartisipasi aktif untuk ikut serta mewujudkan visi dan
misi tersebut.
Kesadaran peserta didik sebagai warga dunia, antara lain, diwujudkan dengan
menjaga lingkungan hidup sebagai upaya pelestarian dunia, menguasai bahasa
asing yang seimbang dengan kemampuan berbahasa Indonesia secara baik dan
benar, mempertebal rasa kebanggaan nasional, serta menempa diri menjadi
manusia yang lebih efektif, kreatif dan produktif dalam rangka persaingan global.
Prinsip edukatif. Hari pertama masuk sekolah selama 3 (tiga) hari diisi
dengan kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik Baru yang bersifat edukatif dan bukan
mengarah kepada tindakan destruktif dan atau berbagai kegiatan lain yang
merugikan peserta didik baru baik secara fisik maupun secara psikologis;
Berikut ini disajikan materi wajib dan materi pilihan yang perlu dilaksanakan
dalam MOPDB dengan memperhatikan prinsip multi-metode dalam daftar materi
berikut ini adalah materi MOPDB sesuai Pedoman Pembinaan Masa Orientasi Peserta
Didik Baru yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Depdiknas, Tahun 2008.
MATERI WAJIB:
MATERI PILIHAN:
1. Peran sekolah dalam mewujudkan Visi Kota Bogor adalah kota nyaman, beriman
dan transparan;
2. Cara belajar efektif sebagai strategi pembangunan manusia Indonesia seutuhnya (lima
pilar belajar; Permendiknas No.22/2006);
3. Dinamika kelompok sebagai strategi untuk menumbuhkan kebersamaan dan
kepedulian sosial, memecahkan masalah dan mengambil keputusan, serta menghargai
perbedaan dalam suasana yang demokratis dan menyenangkan (bhineka tunggal
ikka);
4. Lomba kreativitas bidang seni sebagai upaya untuk menggali potensi seni dan
menyeimbangkan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ);
5. Lomba kreativitas bidang olahraga sebagai upaya untuk menggali potensi olah-raga
dan menumbuhkan jiwa sportivitas;
6. Kepemimpinan sebagai basis kecakapan hidup dan kemampuan berorganisasi dalam
menyiapkan pemimpin bangsa masa depan;
7. Memaknai perkenalan dengan warga sekolah sebagai upaya menciptakan suasana
sekolah yang kondusif, inspiratif, dan komunikatif;
8. Bakti sosial sebagai upaya untuk menumbuhkan kepekaan sosial dan kepedulian
lingkungan;
9. Pemahaman bahaya narkoba dan HIV/AIDS untuk menghindari penyakit masyarakat
sebagai musuh bangsa;
10. Memaknai Tata Upacara Bendera Sekolah sebagai penanaman disiplin, cinta tanah air,
serta penghargaan terhadap perjuangan bangsa;
11. Memaknai baris-berbaris sebagai penanaman disiplin diri, kekompakan, kepatuhan dan
ketaatan kepada pimpinan;
12. Pengenalan kegiatan ekstrakurikuler sebagai upaya menggali potensi peserta didik
dalam pengembangan diri;
13. Memaknai pemanfaatan teknologi informasi secara positif dan bijaksana dalam
pembelajaran dan pergaulan (HP, internet, facebook, dan lain-lain);
14. Wawasan kepramukaan sebagai basis penanaman dan implementasi wawasan
kebangsaan;
15. Membangun komitmen bersama untuk meninggalkan kebiasaan coret-mencoret
fasilitas umum dan sekolah sebagai upaya menjaga aset sekolah dan kenyamanan
Kota Bogor.
9
1. Pembentukan Panitia
Pada hakekatnya Panitia MOPDB Kota Bogor terdiri dari dua unsur, yaitu
unsur Steering Committee dan unsur Organizing Committee. Unsur Steering
Committee merupakan personil dari Dinas Pendidikan Kota Bogor. Unsur Organizing
Committee merupakan panitia yang dibentuk oleh masing-masing sekolah. Untuk
selanjutnya organizing committee disebut sebagai panitia; Pengawas sekolah sesuai
dengan tupoksinya secara obligatori berperan sebagai steering committee; Panitia
MOPDB sebaiknya sudah dibentuk sebelum liburan akhir tahun pelajaran sehingga
panitia dapat melakukan persiapan dengan baik. Kepala sekolah sebagai
penanggungjawab kegiatan sebaiknya mengembangkan kepanitiaan dari unsur
guru, unsur siswa atau bisa pihak luar yang dipercaya sebagai
instruktur/penceramah dalam memantapkan penyampaian/ pemberian materi.
Kepala sekolah bersama panitia diharapkan dapat menambah contoh-contoh
pengayaan materi kegiatan dengan hal-hal yang berkaitan dengan visi kota Bogor
dan wawasan kebangsaan;
b. Sesuai dengan prinsip dan materi MOPDB, organizing committee membagi habis
tugas yang akan dilaksanakan, antara lain dalam bentuk (1) penentuan dan
pengembangan materi, (2) pengelolaan masalah teknis, (3) masalah akomodasi, (4)
masalah kesehatan, (5) masalah monitoring dan evaluasi, serta (6) mengantisipasi
adanya ekses-ekses yang tidak diinginkan.
c. Setiap guru yang terlibat baik sebagai pengisi materi, koordinator maupun fasilitator
diharapkan menyiapkan rincian masing-masing diskripsi kerja secara tertulis untuk
digunakan sebagai petunjuk teknis pelaksanaan MOPDB di masing-masing sekolah.
d. Secara teknis, penyusunan acara juga harus dibarengi dengan (1) penentuan materi,
(2) penentuan metode, (3) penentuan waktu dan lokasi, (4) penentuan
penanggungjawab masing-masing acara, (5) penentuan pihak-pihak yang mengisi
acara maupun yang terlibat dalam acara, serta (6) hal-hal yang bersifat khusus,
misalnya peralatan instruksional, pakaian yang sesuai, pentingnya antisipasi petugas
kesehatan, dan lain sebagainya;
11
Dalam penyusunan acara, pakaian peserta didik baru perlu diperhatikan. Misalnya
pada hari pertama pakaian yang disarankan adalah seragam sekolah masing-masing
mengingat acara lebih dititikberatkan pada ceramah dan diskusi kelompok; Misalnya
pada hari kedua pakaian yang disarankan adalah seragam kepramukaan, mengingat
acara lebih dititikberatkan pada kegiatan baris berbaris, simulasi tata upacara, simulasi
kepemimpinan; Misalnya pada hari ketiga pakaian yang disarankan adalah pakaian olah
raga mengingat acara lebih dititikberatkan pada olah raga, seni, bakti sosial, permainan,
dan outbond;
5. Pelaksanaan Kegiatan
6. Pemantapan Kegiatan
Pemantapan kegiatan ini dimaksudkan agar MOPDB terlaksana dengan lebih baik dari
tahun ke tahun. Beberapa pendekatan yang dilakukan antara lain:
PENUTUP
Pedoman pembinaan ini akan lebih berarti apabila diikuti peran aktif dan kreatif kepala
sekolah dan unsur sekolah lainnya serta dukungan orang tua, masyarakat, dan pihak-pihak
yang terlibat.
Lampiran
1. Fisik Laporan
a. Cover luar warna biru untuk SMP, warna Abu untuk SMA dan warna kuning untuk
SMK;
b. Cover dalam warna putih dengan mencantumkan (diurut dari atas ke bawah) nama
sekolah, judul laporan Laporan Pelaksanaan MOPDB Tahun 2015, logo sekolah,
keterangan instansi dan tahun;
2. Profil Sekolah
Nama Sekolah;
Alamat Sekolah;
Telepon Sekolah;
HP Kepala Sekolah;
Jumlah guru/instruktur;
Jumlah Peserta;
5. Dokumentasi
b. Berikan bentuk-bentuk kreativitas kakak kelas dan peserta didik baru dalam
pelaksanaan MOPDB yang mengarah pada tercapainya 7 tujuan MOPDB.
c. Berikan saran-saran bagi perbaikan pelaksanaan MOPDB untuk masa yang akan
datang.
menghargai perbedaan
dalam suasana yang
demokratis dan
menyenangkan (bhineka
tunggal ikka)
9. Lomba kreativitas bidang lomba dan permainan dan +++
seni sebagai upaya untuk penampilan olah outbound
menggali potensi seni dan raga dan seni
menyeimbangkan
kecerdasan emosional
dan spiritual (ESQ)
10. Lomba kreativitas bidang lomba dan permainan dan +++
olahraga sebagai upaya penampilan olah outbound
untuk menggali potensi raga dan seni
olah-raga dan
menumbuhkan jiwa
sportivitas.
Catatan : Semakin banyak tanda (+)menunjukkan besarnya bobot dan pentingnya materi
tersebut dipahami oleh peserta didik baru.
19
1. Ceramah.
b. Pengenalan Moderator dengan membacakan riwayat hidup singkat dan moto hidup
yang bersangkutan;
g. Pemberian reward. Peserta yang berani untuk tampil dan membacakan resume
yang dibuat atau peserta yang memiliki resume yang bermutu maka akan
mendapat reward dari panitia. Reward ini bisa berupa stiker bintang yang
ditempelkan pada tanda nama peserta atau hadiah lainnya.
h. Epilog. Acara ini memakan waktu 2-5 menit terakhir dari ceramah yang bisa berupa
closing statement dari penceramah atau dari moderator. Diusahakan, selain
berkaitan dengan topik ceramah, closing statement ini hendaknya dapat dikaitkan
dengan pentingnya mewujudkan visi kota Bogor maupun wawasan kebangsaan.
20
b. Pengenalan Fasilitator dengan membacakan riwayat hidup singkat dan moto hidup
yang bersangkutan disampaikan oleh pembawa acara;
d. Diskusi Kelompok. Kegiatan ini melibatkan peserta didik yang dibagi dalam kelompok
yang lebih kecil (tidak lebih dari 10 orang) atau disebut sub-kelompok. Setiap sub-
kelompok ini secara pararel membentuk lingkaran kecil untuk mendiskusikan pokok
permasalahan yang telah disampaikan oleh fasilitator. Setiap sub-kelompok
menunjuk pimpinan dan sekretaris diskusi. Hakekat dari kegiatan ini adalah ingin
menghargai setiap pendapat yang disampiakan oleh peserta didik. Caranya adalah
dengan mencatat adanya kesamaan atau perbedaan pendapat dari masing-masing
peserta didik. Setelah itu pendapat-pendapat tersebut diurutkan berdasarkan
besarnya bobot permasalahan tersebut atau berdasarkan alternatif pemecahan
permasalahan tersebut.
e. Dinamika kelompok. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari diskusi kelompok berupa
presentasi dari masing-masing pimpinan sub-kelompok dalam kelompoknya. Setelah
itu, peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
menanggapi/mengkomentari presentasi tersebut. Dalam hal ini fasilitator memegang
peran penting untuk mengendalikan jalannya dinamika kelompok dengan mengatur
arus perbedaan dan kesamaan pendapat maupun arus dukungan dan penolakan
atas pendapat pendapat tersebut.
f. Pemberian reward. Peserta yang berani untuk tampil menjadi pimpinan dan
sekretaris sub-kelompok maupun memberikan pendapat yang obyektif, konstruktif
dan bermutu, maka akan mendapat reward dari panitia. Reward ini bisa berupa
stiker bintang yang ditempelkan pada tanda nama peserta atau hadiah lainnya.
g. Epilog. Acara ini memakan waktu 2-3 menit terakhir dari diskusi dan dinamika
kelompok berupa closing statement dari fasilitator. Diusahakan, selain berkaitan
dengan pemecahan pokok permasalahan, closing statement ini hendaknya dapat
dikaitkan dengan pentingnya mewujudkan visi kota Bogor maupun wawasan
kebangsaan.
21
3. Pembinaan Mental
b. Pengenalan Fasilitator dengan membacakan riwayat hidup singkat dan moto hidup
yang bersangkutan disampaikan oleh pembawa acara;
e. Menilai respons proses mental peserta didik. Berbagai teknik dapat dikembangkan
untuk melihat adanya respons proses mental peserta didik. Misalnya dengan adanya
peserta didik yang menangis, menjawab pertanyaan dengan pola pikir baru,
menyampaikan penyesalan, menyampaikan komitmen untuk bersikap yang positif,
menyampaikan kesediaan untuk meninggalkan hal-hal yang negatif, atau hal-hal lain
yang mudah diamati.
g. Epilog. Acara ini memakan waktu 2-3 menit terakhir berupa closing statement dari
fasilitator. Diusahakan closing statement ini menekankan pentingnya memahami
perubahan diri yang lebih positif dengan penuh kedewasaan.
22
Keterangan:
Berbagai cara dapat dikembangkan agar peserta didik dapat menghapal lagi
kebangsaan dan lagu nasional Indonesia, diantaranya dengan (a) dalam rangka upacara
bendera, (b) dalam rangka pembukaan atau penutupan kegiatan, (c) sebagai selingan
lagu setiap pergantian acara, (d) sebagai bagian dari permainan dan outbond, atau (e)
sebagai bentuk punishment dengan menyanyikan lagu nasional.
Keterangan:
a. Lomba dan penampilan olah raga dan seni dimaksudkan untuk menggali potensi
peserta didik di bidang olah raga, seni-beladiri maupun seni-budaya dalam suasana
yang menyenangkan;
b. Lomba olah raga dimaksudkan untuk meningkatkan jiwa sportivitas dan rasa
kesetia-kawanan secara positif. Dalam pelaksanaan MOPDB ini lomba olah raga
antara peserta didik baru dengan kakak kelas sebaiknya dihindarkan;
c. Lomba olah raga atau seni beladiri dimaksudkan untuk menekankan pentingnya
kekuatan untuk mempertahankan dan melindungi diri, bukan untuk hal-hal negatif,
seperti tawuran;
d. Lomba seni dimaksudkan untuk mengasah dan menharmonikan wirasa, wirama dan
wiraga sebagia basis mengembangan budi-pekerti;
Keterangan:
7. Pengenaan atribut dan yel-yel yang memiliki makna kejuangan dan cinta tanah air
Keterangan:
a. Pada prinsipnya pengenaan atribut dan yel-yel yang memiliki makna kejuangan
dan cinta tanah air dimaksudkan untuk menggantikan yel-yel yang sering
dikembangkan dalam acara MOS. Secara tidak langsung hal ini juga dimaksudkan
untuk meningkatkan wawasan kebangsaan peserta didik.
23
Keterangan:
Keterangan:
10. Pembentukan gugus siswa dalam rangka kebersamaan, peningkatan mutu pendidikan
dan kepedulian sosial
Keterangan:
Keterangan:
a. Yang dimaksud lingkungan sekolah dapat berupa lingkungan fisik, biologi dan
sosial;
b. Indikator peserta didik dapat mengenali lingkungan fisik sekolah antara lain dapat
menggambarkan denah sekolah, termasuk sistem drainase dan tempat
pembuangan sampah. Kepentingan mengenali lingkungan sekolah sejak dini
dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik untuk memeriksakan kesehatan di
UKS, berkonsultasi dengan guru BP, meminta ijin kepada guru piket dan lain
sebagainya;
12. Kegiatan kreatif, edukatif dan inspiratif lainnya yang dikembangkan oleh masing
masing sekolah
Keterangan:
NGABOGOR
Bogor waluya sagala aya,
NGABOGOR BODAS
Kukuh pengkuh ngagem iman
NGABOGOR BULAO
Hayu batur pada guyub
NGABOGOR HEJO
Ngajaga Lembur ulah digusur
KEPRAMUKAAN