Anda di halaman 1dari 28

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

(DECISION SUPPORT SYSTEM)

Abstract
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support
System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem
(DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer
dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam
pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat
memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus
bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah
yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources
individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk
meningkatkan kualitas keputusan.

Definisi
Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang
mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah
semi-terstruktur yang spesifik.

Tujuan
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan
masalah semi struktur
mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer
dari pada efisiensinya.

Tahap-tahap
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
kegiatan intelijen,
kegiatan merancang,
kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk
mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan
tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan
intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang
diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga
seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.

1
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,
mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang
mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan
dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-
pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan
tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan
kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian
tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian
terhadap tindakan yang telah dipilih.

Jenis - Jenis DSS


Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan
pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
Mengambil elemen-elemen informasi.
Menaganalisis seluruh file.
Menyiapkan laporan dari berbagai file.
Memperkirakan dari akibat keputusan.
Mengusulkan keputusan.
Membuat keputusan.

Model
Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.

Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS
generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog
manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti:
creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS
database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang
telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan
kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model
matematika. Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model
dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk
berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari
solusi.

2
Penerapan DSS Dalam Suatu Instansi
Mengapa DSS digunakan dalam suatu perusahaan?
Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang
meningkat.
Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak
jumlah operasi-operasi bisnis.
Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan
perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan
masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.

Dampak Pemanfaatan DSS


Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain :
Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi,
pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya
lebih baik.
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang
lebih efektif.
Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi
beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.

Faktor Pendukung DSS


Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh :
Faktor teknologi
Faktor kompleksitas struktural
Faktor pasar internasional
Faktor stabilitas politik
Faktor konsumerisme
Faktor intervensi pemerintah
Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
Faktor gaya pengambilan keputusan dan
Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah) serta
Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu
berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil.

3
Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan
membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah,
dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut
menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan
pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan
dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan
dapat menrberikan keuntungan yang maksimal.
Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS)
untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System
(EMS) dan Group Decision Support System (GDSS). Sistem
Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support system),
atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang
mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu
tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu
lingkungan yang digunakan bersama.

Studi Penerapan DSS di Bengkel Manchining Center PT. IPTN (PT. DI)

Bengkel Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari


Engineering Office. Pesanan yang datang berupa Jadwal Induk Produksi
lengkap dengan struktur produk, routing sheet dan lead time tiap item
produk. Manajer bengkel harus memutuskan dengan segera mampu atau
tidak mampu melayani pesanan tersebut. Tanpa bantuan suatu sistem yang
mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel tersebut dan yang
juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan pesanan
tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud. Kalaupun
manajer dapat segera memutuskan mampu, keputusan tersebut tentunya
hanya berdasarkan pengalaman masa lalu dan keberanian semata dalam
mengambil keputusan. Sehingga hasil akhirnya tidak seperti yang
diharapkan.

Suatu sistem pendukung keputusan yang mampu membantu manajer


menghadapi masalah tersebut diatas telah berhasil dirancang dalam tesis
Antonius Sarwedi (Teknik Industri ITB, 1995) yang berjudul RANCANGAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN WAKTU
PENYELESAIAN PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK BARANG.
Untuk dapat diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi
riil sistem tersebut perlu dimodifikasi karena pada sistem ini JIP yang
digunakan adalah JIP feasibel.

4
Tugas akhir ini memparkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan telah
berhasil dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop
floor sehingga didapatkan JPI realistis. Akan tetapi ternyata sistem ini tidak
dapat diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya.
Hal ini disebabkan karena di bengkel tersebut tidak tersedia data struktur
produk, data routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia.

Penerapan DSS dalam Manajemen Akademik

Berbagai proses dalam manajemen akademik, proses pengambilan


keputusan telah banyak bergantung pada DSS yang telah dikembangkan.
Penerapan DSS diterapkan pada saat :
keputusan penerimaan mahasiswa baru,
evaluasi prestasi akademik,
yudisium, dan
penentuan mahasiswa berprestasi.

Berbagai basis data dikembangkan oleh fakultas dan unit kerja sesuai
dengan aktivitas dan arah pengembangan masing-masing dengan
penerapan koordinasi matriks kepada unit lain yang terkait. Pangkalan data
utama meliputi sebagai berikut :
Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam
kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA),
termasuk di antaranya basis data presensi/absensi pegawai
(aplikasi Absensi sidik jari).
Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya basis data
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan
aplikasi SIPEMAS).
Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok
aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA).
Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi
Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA).
Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi Keuangan (SIAKEU).

Berikut ini ulasan Pengembangan Sistem Informasi Universitas Airlangga di


Surabaya berbasis web menggunakan Decision Support System.

5
1. Pengembangan Sistem Informasi Universitas Airlangga

Pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi merupakan salah satu


program Universitas Airlangga (Unair) untuk menunjang pengembangan
pendidikan dan pengelolaan universitas. Pengembangan pemanfaatan
teknologi informasi (TI), yang juga disebut sebagai teknologi informasi dan
komunikasi (information and communication technology = ICT) merupakan
strategi dasar pengembangannya sehingga dapat menunjang sistem
pendidikan dan pengelolaan universitas yang efisien dan efektif. Sedangkan
langkah pencapaian tujuan pengembangan adalah dengan meningkatkan
aksesibilitas sumberdaya dan aktivitas sivitas akademika dalam satu sistem
informasi manajemen (SIM) yang terpadu dan modern sehingga dapat
melakukan evaluasi diri, pemantauan, audit akademis maupun finansial, dan
perencanaan secara komprehensif.

Infrastruktur sistem informasi Unair dikembangkan untuk menunjang


decision support system dan menggunakan ICT pada semua unit kerja. ICT
bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengendalian
manajemen internal. Strategi implementasi pada unsur peningkatan kinerja
organisasi adalah dengan meningkatkan dan mengembangkan manajemen
sistem informasi .

Pengembangan SIM Unair diarahkan menjadi tiga jenjang, yaitu :


1) Executive Information System: kebutuhan informasi strategis untuk
pimpinan puncak;
2) Decision Supporting System: kebutuhan informasi untuk manager
menengah yang dipergunakan untuk implementasi perencanaan; dan
3) Transaction Processing System: dipergunakan untuk manager operasi
agar dapat melaksanakan fungsi tugasnya dan melakukan monitoring.

Dalam menunjang terciptanya jenjang sistem informasi tersebut, maka


diperlukan beberapa prasyarat, yakni tersedianya:
Sistem komputer untuk mengembangkan paperless office, internet,
intranet, pusat / gudang data (data centre / ware-house), PC network,
remote site telecom, dan e-learning dengan berbagai variannya.
Staf dan karyawan yang mampu menguasai sistem komputer. Ini
berguna bagi manajemen universitas dan fakultas dalam menyusun
rencana kerja dan mengontrol pelaksanaan kegiatan yang ada di
universitas dan fakultas.

6
Mengacu pada pencapaian sasaran strategis teknologi komunikasi dan
informasi yang handal, maka ditentukan beberapa target strategis berikut.
Seluruh data dan informasi strategis telah terdapat dalam bentuk data
digital.
Seluruh pegawai (staf administrasi dan staf pengajar) mampu dan
memiliki akses terhadap data dan informasi pendukung tugas sesuai
dengan kewenangan yang dimilikinya.
Seluruh proses pembelajaran telah memanfaatkan layanan teknologi
komunikasi dan informasi yang disediakan
Seluruh mahasiswa telah mampu memanfaatkan layanan teknologi
komunikasi dan informasi pendukung pembelajaran yang disediakan.
Sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Support System)
telah digunakan oleh seluruh tingkat manajerial sesuai dengan
kebutuhan.

Pengembangan Sistem Informasi Universitas Airlangga dilakukan secara


bertahap sesuai kinerja unit dan kebutuhan internal masing-masing Fakultas
yang ada di Universitas Airlangga.

Secara garis besar, pengembangan sistem informasi Unair diarahkan sesuai


dengan blue print pengembangan yang dituangkan dalam Proposal Projek
IMHERE B.2.b Unair dengan tujuan sebagai berikut.
1. To develop a realiable (valid, secure, and up to date) Airlangga University
MIS in all aspect of data and information by higher management.
2. To develop decision support system (DSS) for Airlangga University
higher management which will be utilized by Board of Trustees,
Academic Senate, Audit Board, and Rector in strategic decision making.

Tujuan tersebut akan dicapai melalui 3 kelompok aktivitas berikut.


1) Improve each MIS and ICT managing unit in Airlangga University to
accomplish their roles and responsibilities properly.
2) Develop and implement integrated Airlangga University MIS applications
that synergize with all potential resources.
3) Develop Airlangga University network system which is reliable and
efficient.
Projek IMHERE B.2.b berperan strategis sebagai akselerator
pengembangan sistem informasi Unair. Untuk menunjang kegiatan
administratif maupun akademik, Direktorat Sistem Informasi
mengembangkan sistem informasi yang ada dikantor administrasi dan
rektorat dan mengoordinasi pengembangan yang dilakukan oleh unit-unit
kerja di lingkungan Unair.

7
Pengembangan tersebut antara lain :
1. jaringan internet dan intranet Universitas Airlangga (AirNet)
2. aplikasi untuk fakultas, unit kerja dan universitas dilingkungan
Universitas Airlangga
3. website untuk fakultas, unit kerja dan universitas dilingkungan
Universitas Airlangga.

1.2 Pengelolaan Sistem Informasi Universitas Airlangga

1.2.1 Pengelola Sistem Informasi universitas Airlangga

Pengelolaan sistem informasi Universitas Airlangga berada di bawah


tanggung jawab langsung Wakil Rektor III. Direktorat Sistem Informasi (DSI)
mendukung tugas pokok dan fungsi Wakil Rektor III di bidang Sistem
Informasi. Sedangkan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan
sistem informasi Universitas Airlangga dilakukan oleh Direktorat Sistem
Informasi. Pada tingkat fakultas pengelolaan dilakukan oleh Unit Sistem
Informasi dengan penentu kebijakan operasionalnya adalah Wakil Dekan III.

Visi
Sebagai bagian dari Universitas Airlangga, Direktorat Sistem Informasi (DSI)
berusaha menunjang terealisasinya visi institusional Unair untuk menjadi
Perguruan Tinggi yang mandiri, inovatif, terkemuka, pelopor pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni, berdasarkan moral
agama, melalui ketersediaan sistem dan teknologi informasi yang handal
dan terpercaya.

Misi
Memberi dukungan teknologi komunikasi dan informasi terhadap :
a. Penyelenggaraan pendidikan akademik, vokasional dan profesi.
b. Penyelenggaraan penelitian dasar, terapan dan penelitian kebijakan
yang inovatif untuk menunjang pengembangan pendidikan dan
pengabdian kepada masyarakat.
c. Dharmabakti keahlian dalam bidang ilmu, teknologi, humaniora dan seni
kepada masyarakat.
d. Upaya kemandirian dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
melalui pengembangan kelembagaan manajemen yang berorientasi
pada mutu dan kemampuan bersaing secara internasional.

8
Rektor

Warek III

Direktur SI Dekan / Direktur PPs


Wadek
III / Asdir
II PPs

UPT / Lembaga / Unit / Badan


Kepala USI

Gambar 1 Hubungan antar pengelola Sistem Informasi Universitas


Airlangga

1.2.2 Sarana dan prasarana yang mencukupi

Sistem Informasi Unair dilengkapi dengan sejumlah piranti keras dan lunak
untuk mendukung kegiatan operasional yang mencukupi untuk pelaksanan
tugas pokok dan fungsi pengelolaan sistem informasi Unair pada umumnya.
Piranti keras secara umum terdiri dari server, piranti jaringan, dan piranti
pengguna (PC, printer, dan lain-lain). Piranti keras utama dikelola oleh
Direktorat Sistem Informasi dan lainnya dikelola bersama dengan Unit
Sistem Informasi fakultas/unit/lembaga, seperti:
backbone transmission menggunakan serat optis (fiber optic 12 cores,
ring system) dengan secondary / backup WiFi bridging 54 Mbps sebagai
Wide Area Network (WAN) antar kampus A-B-C
piranti aktif Layer-3 dan 2 manageable switch (Cisco catalist dan
3Com),
HP servers, IBM servers, dll
Cisco router (with firewall, intrussion detector, content filtering
features), pada beberapa fakultas diperkuat dengan piranti pengaman
khusus seperti Symantec Gateway Systems (dedicated server for
security) pada fakultas kedokteran
58 WiFi antena untuk WiFi hotpsot yang sedang dikembangkan dalam
satu sistem WiFiAIR (Wireless Fidelity Airlangga Integrated Roaming),
terintegrasi dengan jaringan WiFi dari Indosat IM2 secara nasional.

9
Tabel 1 Profil Jaringan Sistem Informasi Unair
(Airlangga Network = AirNet)
Parameter Capaian Satuan
Jumlah server 75 units
Kapasitas server 7076 Giga bytes
WAN Backbone 24 fiber optic cores
LAN Backbone 4 fiber cores
Jumlah terminal 2574 nodes
Jumlah WiFi hotspot 58 Area

Server yang dikelola oleh DSI dapat diklasfikasikan sebagai Web server,
Mail server, Database server, Aplikasi server, Proxy server, Anti virus
server, Bandwidth server, WiFi AIR server, dan Domain Name server.

Tabel 2 Distribusi Terminal Universitas Airlangga


Distribusi Terminal berdasar Pengguna Jumlah
Dosen (nodes) 609
Mahasiswa (nodes) 1012
Manajemen (nodes) 953
Total (nodes) 2574

Piranti lunak (software) yang digunakan di lingkungan Universitas


Airlangga Unair diupayakan memiliki legalitas dan teregistrasi di
antaranya meliputi:
Microsoft sofwares sesuai Airlangga-Microsoft Campus
Agreement
Berbagai piranti lunak Linux dan opensource softwares.
Postfix dan q-mail (e-mail server).

Secara berkelanjutan, DSI Unair senantiasa merekomendasikan dan


mengelola penggunaan piranti lunak resmi (berlisensi) atau piranti lunak
open source.

10
Gambar 2 Server Farm Kampus C di Direktorat Sistem Informasi

1.2.3 Sistem Aliran Data dan Otorisasi Akses Data

DSI melakukan penataan dan perbaikan SIM Unair beserta pengelolaan ICT
untuk menyempurnakan tata laksana dan responsibilitas dengan baik. Guna
menunjang kokohnya layanan informasi di lingkungan Universitas Airlangga,
DSI bergegas mendorong tercapainya aplikasi SIM Unair yang berjalan
realtime secara online dan up to date.

Beberapa yang dilakukan dalam menunjang hal tersebut, sebagai berikut:


a. Pendayagunaan Unit Sistem Informasi (USI) Fakultas
b. Pendayagunaan operator di setiap direktorat / unit /
lembaga / badan
c. Membangun SIM Unair yang terintegrasi
d. Melakukan perkuatan terhadap kebijakan, sasaran dan
strategi sistem informasi Universitas.

11
Gambar 3 Alur Data & Relasi Basis Data SIM Universitas Airlangga

Sebagaimana sistem aliran data pada Gambar 3, seluruh input yang diolah
diharapkan mampu memberikan output yang sesuai dengan kebutuhan
institusi.

12
DSI dalam hal ini, juga melaksanakan otomasi EPSBED ke dalam SIM
Unair, melalui :
a. Integrasi sistem akademik
b. Pengisisan nilai akademik tepat waktu
c. Pengisian data EPSBED secara online, termasuk entry data tabel mata
kuliah, data KRS, KHS, alumni, serta data kapasitas dan fasilitas.

Adapun data valid yang dimaksud, dengan menyertakan beberapa hal


sebagai berikut:
a. Laporan semester berjalan dalam kondisi valid
b. Kesediaan laporan data tahun 2002 gasal s/d yang terakhir
c. Tanda tangan KPS untuk print out evaluasi per semester.

Gambar 4 Homepage Sistem Informasi Manajemen Unair

Otorisasi akses data senantiasa dikelola untuk menjaga kelangsungan dan


stabilitas sebuah sistem aplikasi. Diharapkan, seluruh sistem informasi yang
dibangun, dapat sesuai dengan kebutuhan setiap user. Otorisasi terhadap
akses data merupakan jawabannya. Implementasi pengelolaan otoritas
biasa dimulai dengan login dan pencantuman user password. Implementasi
atas user classification dilakukan, dimana menu-menu yang muncul atau
aktif, dapat disesuaikan dengan group user yang telah melakukan login.

13
Gambar 5 Contoh Login User untuk Sinaga

Akses data memerlukan sebuah form khusus yang biasa digunakan untuk
melakukan sentralisasi objek. Selanjutnya, objek tersebut akan mengarah
pada akses database (basis data). Secara umum, klasifikasi user dalam
sistem informasi Unair dibagi menjadi :
a. Login operator. Berperan sebagai user yang hanya bisa mengisi dan
atau memutakhirkan content.
b. Login admin. Berperan sebagai administrator yang mampu mengisi
content, sekaligus berhak melakukan editing, penambahan atau
penghapusan user.
c. Untuk sistem aplikasi tertentu, dilakukan klasifikasi berdasarkan login
pimpinan, operator, user dan admin, atau terkadanng ditambahkan
super-admin.

Tabel 3 Klasifikasi User Aplikasi SIM Universitas Airlangga


No Aplikasi Klasifikasi User
1 Sinaga User operator, user admin, user pimpinan
2 Siakad User operator, user admin
3 Simalum User operator, user admin
4 Warta Online User operator, user admin
5 Siregmaba User operator, user admin, user pimpinan
6 Siregmama User operator, user admin, user pimpinan

1.2.4 Sistem Dissaster Recovery

Sistem dan teknologi informasi Unair perlu dijamin kehandalannya. Untuk


itu, DSI dan seluruh USI melakukan pengelolaan musibah (dissaster
management), antara lain penjaminan keamanan dari pencurian piranti
keras, penjaminan keamanan dari penggunaan jaringan secara ilegal,

14
penjaminan keamanan dari intervensi dan penggunaan secara ilegal atas
data dan piranti lunak dari jaringan yang dimiliki, melakuan data backup, dan
penjaminan suplai tenaga listrik untuk server dan piranti aktif jaringan.

Mekanisme penjaminan keamanan dari pencurian piranti keras meliputi


penempatan server dalam lemari server yang terkunci di dalam ruangan.
Lokasi ruang server juga tidak dipublikasikan secara luas.

Mekanisme penjaminan keamanan dari penggunaan jaringan secara


ilegal meliputi mekanisme login user, user terdaftar, dan penerapan Cisco
Gateway System dan sistem security lainnya.

Mekanisme penjaminan keamanan dari intervensi dan penggunaan


secara ilegal atas data dan piranti lunak dari jaringan yang dimiliki yaitu
mekanisme user login, piranti akses jaringan (PC, notebook, PDA, dll) harus
terdaftar, pemanfaatan virtual private network (VPN), pemanfaatan virtual
LAN, implementasi CISCO security system router features (firewall, intrusion
detector, antivirus, content filtering), dan penetapan tata cara pemanfaatan
fasilitas teknologi komunikasi dan informasi.

Melakukan data backup melalui pemanfaatan backup tape mingguan,


RAID, virtualization antar server farm di kampus C dan kampus B (IMHERE
B.2.b project).

Penjaminan suplai tenaga listrik untuk server dan piranti aktif jaringan
dengan UPS berkapasitas besar (6,5 KVA, 4,4 KVA, dan 16 KVA pada
server farm kampus A, B, dan C) dengan fitur monitoring jaringan dan 2 unit
generator listrik yang dapat autoswitch dan autostart apabila suplai dari PLN
terhenti. Server tersebut ditempatkan di ruang tertutup dan ber-AC dengan
temperatur yang stabil di sejumlah ruang server Universitas Airlangga.

1.3 Pemanfaatan Sistem Informasi Universitas Airlangga

Pemanfaatan sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi


di Universitas Airlangga meliputi pemanfaatan basis data & informasi,
pemanfaatan dalam dukungan pengambilan keputusan (Decision Support
System = DSS), dan pemanfaatan dalam komunikasi dan akses informasi.

1.3.1 Pemanfaatan Basis Data dan Informasi


SIM Unair memiliki basis data dan informasi yang lengkap yang
dikelompokkan dalam beberapa sub-sistem, meliputi administrasi akademik,

15
SDM, aset/sarana-prasarana, keuangan, sistem pembelajaran, dan
kemitraan/kerjasama di Universitas Airlangga. Melalui aktivitas dalam projek
IMHERE B.2.b, seluruh aplikasi basis data yang ada, secara bertahap, akan
diintegrasikan menjadi suatu SIM Unair yang lebih handal.

1.3.1.1 Administrasi Akademik


Basis data dan informasi akademik dikelola dalam kelompok aplikasi
Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya profil
mahasiswa dan lulusan, beserta basis data penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.

Gambar 6 Halaman Depan Aplikasi SIAKAD

Kelompok Aplikasi SIAKAD yang berbasis web ini merupakan piranti utama
dalam pelaksanaan registrasi mahasiswa, monitoring kemajuan akademik
mahasiswa, dan lain-lain.

1.3.1.2 Sumber Daya Manusia


Basis data dan informasi sumber daya manusia / ketenagaan dikelola
dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA). Termasuk
dalam kelompok ini adalah aplikasi INSTAN yang sedang dalam tahap
implementasi awal untuk memfasilitasi perhitungan poin kinerja dosen
sekaligus untuk pengelolaan pengajuan kenaikan pangkatnya. Profil dosen
dan tenaga kependidikan karyawan Unair dapat diakses melalui SINAGA
yang berbasis web.

1.3.1.3 Aset / Sarana dan Prasarana


Basis data dan informasi aset / sarana-prasarana dikelola dalam
kelompok aplikasi Sistem Informasi Sarana-Prasarana (SINAPRA). Sarana

16
dan prasarana yang didata tidak hanya yang baru akan tetapi sarana dan
prasarana yang lama juga ada. Termasuk dalam kelompok ini adalah
aplikasi Sarana Akademik (SARAKAD) dan aplikasi Sistem Akuntansi
Barang Milik Negara (SABMN).

1.3.1.4 Keuangan Perguruan Tinggi


Subsistem informasi keungan dikelola dalam kelompok aplikasi
Sistem Informasi Keuangan (SIKEU). Termasuk di dalamnya adalah aplikasi
Pengelolaan Keuangan Dan PNBP. Bekerjasama dengan Direktorat
Keuangan, Direktorat Sistem Informasi mengembangkan Aplikasi Keuangan.
Aplikasi tersebut telah diterapkan dalam pengelolaan keuangan di seluruh
fakultas dan unit kerja di Universitas Airlangga, seperti proses buku kas dan
pembuatan berbagai dokumen akuntansi.

1.3.1.5 Sistem Pembelajaran


ICT tidak saja berjalan sebagai tulang punggung aktivitas
administrasi di lingkungan Universitas Airlangga, namun juga merupakan
komponen penting dalam peningkatan mutu pembelajaran. Sehubungan
dengan hal tersebut, DSI telah melakukan koordinasi dan kolaborasi dalam
peningkatan pemanfaatan ICT, khususnya sebagai pendukung
pembelajaran, di antaranya meliputi :
1. Koordinasi pengembangan e-learning dengan setiap fakultas/program
pascasarjana, P4UA, dan UPT Perpustakaan
2. Usaha mendorong aktivitas download dokumen pada artikel
berlangganan di lingkungan Universiitas
3. Menyediakan IT support atas terselenggaranya aktivitas teleconference
4. Usaha mendorong pemanfaatan sistem aplikasi SIM Unair

17
Gambar 7 Alur Koordinasi Pengembangan e-Learning Unair

Gambar 8 Pelaksanaan Teleconference di Unair

18
Sepanjang tahun 2007 telah dilakukan lebih dari 10 kali teleconference
melalui kanal INHERENT yang didukung dengan 2 kamera telecoference
(Polycom 7000 dan 9000).
Selain pemanfaatan basis data koleksi digital Perputakaan Unair
yang menyimpan ribuan hasil penelitian mahasiswa jenjang diploma hingga
pascasarjana. Pemanfaatan e-Library yang dilanggan Unair juga
menunjukkan peningkatan yang signifikan, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah, terutama pada bidang ilmu kedokteran dan kesehatan
dan ilmu ekonomi.

Gambar 9 Grafik Pemanfaatan Download Artikel dari


ProQuest(c) Medical Health Complete yang dilanggan oleh Unair

1.3.1.6 Kemitraan / Kerjasama


Basis data dan informasi kemitraan / kerjasama dikelola melalui
aplikasi Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA) yang dikembangkan
bersama antara Direktorat Sistem Informasi dengan Bidang Kemitraan
Universitas Airlangga. Secara bertahap aplikasi ini akan menjadi komponen
penting dalam pengelolaan kemitraan / kerjasama Unair, baik yang
dilakasanakan di tingkat Universitas maupun di tingkat fakultas/lembaga/unit
di lingkungan Unair.

19
Secara umum keberhasilan pemanfaatan ICT di Universitas
Airlangga tergolong baik, hal ini dibuktikan dengan dianugerahkannya
peringkat 95 (Juli 2007) se-Asia Tenggara kepada Unair oleh Webometrics
dalam pemanfaatan ICT untuk perguruan tinggi. Sebelumnya pada bulan
Januari 2007, peringkat Unair pada 97 di Asia Tenggara.

1.3.2 Pemanfaatan dalam Dukungan Pengambilan Keputusan (DSS)


Universitas Airlangga telah lama mengembangkan sistem pendukung
pengambilan keputusan (Decision Support System = DSS) dan sejak 1998
teknologi informasi telah mulai digunakan sebagai komponen
pengembangan DSS. Proses perencanaan, analisis pada saat evaluasi diri,
dan pengambilan berbagai keputusan secara bertahap semakin mendapat
dukungan dari pengembangan DSS ini, sehingga dapat lebih objektif.
Sejak 2004, telah berhasil dilakukan kompilasi data dan informasi
seluruh unit yang lebih komprehensif menjadi evaluasi diri Universitas
Airlangga. Sehingga perencanaan pengembangan telah mulai berbasis pada
hasil evaluasi diri. Dalam berbagai proses manajemen, termasuk
manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah banyak
bergantung pada DSS yang telah dikembangkan, seperti pada saat
keputusan penerimaan mahasiswa baru, evaluasi prestasi akademik,
yudisium, dan penentuan mahasiswa berprestasi.
Hal ini dimungkinkan karena tersedianya berbagai pangkalan data
pada semua aspek manajemen perguruan tinggi. Tentunya pendalaman dan
perluasan jenis data dan pengembangan relasi antar data sehingga
menghasilkan informasi yang lebih kaya perlu terus ditingkatkan untuk
semakin meningkatkan daya dukung DSS yang telah dikembangkan.

1.3.2.1 Pangkalan Data


Pangkalan data sistem infomasi Universitas Airlangga merupakan
basis data yang tersimpan dalam sekelompok server. Basis data utama
fakultas dan seluruh unit kerja tersimpan dalam server yang dikelola oleh
Direktorat Sistem Informsi yang terletak di gedung Kantor Administrasi dan
Rektorat Universitas Airlangga.
Berbagai basis data lainnya juga dikembangkan oleh fakultas dan
unit kerja sesuai dengan aktivitas dan arah pengembangan masing-masing
dengan penerapan koordinasi matriks kepada unit lain yang terkait.
Pangkalan data utama meluputi sebagai berikut.
Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya basis data

20
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan
aplikasi SIPEMAS)
Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam
kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA),
termasuk di antaranya basis data presensi/absensi pegawai
(aplikasi Absensi sidik jari)
Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok
aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA)
Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi Keuangan (SIAKEU)
Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi
Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA)

1.3.2.2 Pengolahan Data Menjadi Informasi


Data yang ada dibutuhkan setiap tahun akan dinamis sesuai dengan Self
Evaluation (SE) yang diterima dari tiap-tiap unit kerja. Berikut ini adalah
contoh data yang diolah menjadi informasi melalui pemanfaatan berbagai
aplikasi basis data yang telah dikembangkan.
1) Melalui aplikasi SIAKAD data yang diolah menjadi informasi adalah :
Profil mahasiswa baru dan mahasiswa lama
Propinsi Tempat SMA Asal Mahasiswa
Kotamadya dan Kabupaten Tempat SMA Asal Mahasiswa
Profil Lulusan Diploma 3 per-Tahun Lulus dan IPK
Profil Lulusan Sarjana per-Tahun Lulus dan IPK
Profil Lulusan Program Pascasarjana per-Tahun Lulus dan IPK
Profil Lulusan Program Doktor per-Tahun Lulus dan IPK
Profil Mahasiswa yang belum lulus per-Tahun Akademik
Profil Mahasiswa yang lulus per-Tahun Akademik
Profil Mahasiswa per-tahun Angkatan berdasarkan Status Akademik
Profil IPK Mahasiswa Aktif per-Tahun Akademik
Profil Lulusan Sarjana Kedokteran Berdasarkan per-Tahun Lulus
dan Lama Studi
Profil Lulusan Berdasarkan per-Tahun Lulus dan Lama Studi
2) Melalui aplikasi SINAGA, data yang diolah menjadi informasi adalah :
Data Riwayat / Identitas
Data Pendidikan
Data Pengajaran
Data Penelitian
Data Pengabdian
Data Penunjang
Data Bidang Keahlian

21
3) Melalui aplikasi SINAPRA, data yang diolah menjadi informasi adalah :
Data Pemetaan Ruangan
Data Fungsi Ruangan
Data Piranti Penunjang Administrasi Fakultas
Data Piranti Penunjang Proses Pengajaran
Data Piranti
4) Melalui aplikasi SIKEU, data yang diolah menjadi informasi adalah :
Data terkait buku kas setiap unit
Data terkait pembuatan dokumen keuangan, dll.
5) Melalui aplikasi Evaluasi, khususnya dalam hal evaluasi soal-soal ujian
mahasiswa & calon mahasiswa data yg diolah menjadi informasi adalah:
Data soal pada Question Bank Module: bank soal yang terklasifikasi
sesuai mata ajar.
Data hasil Examination Generator module: merupakan data yang
dihasilkan examination generator digunakan untuk men-generate
soal yang akan digunakan pada ujian.
Item Analysis
Distructor Analysis
Topic Analysis

1.3.2.3 Sistem Analisis Pengambilan Keputusan


Data dan informasi akan diolah dalam sebuah rumusan tertentu,
dianalisis dan kemudian dapat disajikan untuk memenuhi kebutuhan
decission maker. Pelaksanaan analisis antara lain dilakukan dalam kaitan
berbagai kebutuhan spesifik.
1. Aplikasi SIM Unair pada berbagai aktivitas pengelolaan Unair, seperti
pada saat registrasi mahasiswa baru ataupun mahasiswa lama
berlangsung dan pada saat pengambilan keputusan penerimaan
mahasiswa ataupun yudisium.
2. Proses pengumpulan dan penyusunan dokumen akreditasi berdasarkan
15 Standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
3. Proses evaluasi diri tahunan yang di lakukan oleh seluruh unit kerja di
lingkungan Unair.
4. Monitoring dan penigkatan mutu web Unair melalui analytics tool yang
bersifat terbuka, seperti yang terdapat pada Google Analysis, Alexa &
Google Page Rank.
5. Analisis benchmarking dengan institusi eksternal melalui kompilasi
informasi dari pihak eksternal, seperti Worlds Top University (THES-
WS) dan Webometrics.
6. Data dasar dan SWOT untuk perencanaan pengembangan oleh Badan
Perencana & Pengembangan (BPP) Unair.

22
Gambar 10 Pemanfaatan Alexa Traffic Rankings

1.3.3 Pemanfaatan untuk Komunikasi dan Akses terhadap Sumber


Ilmiah
1.3.3.1 Website Unair
Website Universitas Airlangga dengan alamat www.unair.ac.id telah
on-line sejak 25 may 1998. Situs elektronik ini dikelola dan dikembangkan
oleh Direktorat Sistem Informasi melalui pelaksanaan langkah-langkah
terbaik sesuai dengan parameter tertentu yang berorientasi pada standar
penilaian yang bersifat umum. Dalam hal ini, DSI Unair merangkum dan
menelaah strategi pengembangannya berdasar standar penilaian
Webomatrics, Page Ranks, Google Analytics, dan Alexa Analyze.
Pemanfaatannya terus dikembangkan dan diharapkan senantiasa dapat
memenuhi keinganan seluruh civitas akademika dan masyarakat pada
umumnya. Dan hal ini terbukti dengan prestasi yang ditunjukkan Unair
dalam hal ini (3.2).

Gambar 11 Halaman Depan website Unair www.unair.ac.id

23
Tabel 4 Prestasi ICT Universitas Airlangga (2 tahun terakhir)
Tahun Prestasi Pemeringkat Skala
2006 Ranking 5 website DIKTI Nasional
Perguruan Tinggi

2006 Ranking 4 website Anugerah Media Nasional


Perguruan Tinggi Humas (Kantor
Koord.Hub.Masy.
Pusat)
2007 Ranking 97 dalam Internasional
pemanfaatan ICT untuk Webometrics (Asia Tenggara,
perguruan tinggi Januari)
2007 DIKTI
Nominator e-learning Nasional
award
(kuliah.pediatric.com; Webometrics
2007 Bagian Ilmu Kesehatan
Anak FK Unair) PT Telkom Internasional
Indonesia, Tbk (Asia Tenggara,
Ranking 95 dalam Divisi Regional V Juli)
2007 pemanfaatan dalam Jatim
pemanfaatan ICT untuk
perguruan tinggi Regional
(Perguran
Smart Campus Award Tinggi se Jawa
untuk kategori The Timur)
Widest Bandwidth
Campus

1.3.3.2 Akses Internet


Akses internet telah disediakan bagi civitas akademika Universitas
Airlangga yang didistribusikan melalui 2574 terminal dan 58 WiFi hotspot
area. Akses internet dirasakan cukup nyaman dengan total lebar pita 14912
kbps. Fasilitas internet ini digunakan untuk mengakses berbagai informasi
yang tersedia di dunia maya, termasuk informasi ilmiah, khususnya
informasi ilmiah yang dilanggan oleh Unair, seperti ProQuest Academic
Research Library dan ProQuest Health & Medical Complete yang
pemanfaatannya tampak pada Gambar 11.8. Fasilitas internet ini juga
memungkinkan publikasi berbagai informasi Unair secara global melalui

24
berbagai website di lingkungan Unair, seperti publikasi 1620 artikel dari 23
jurnal terbitan Unair yang telah ditayangkan secara elektronik melalui
www.journal.unair.ac.id. Sebagai salah institusi yang mengelola IP public
sendiri (sejumlah 4096 IP), Unair sangat leluasa dalam mengembangkan
website-nya dalam berbagai nama domain ataupun sub-domain.

1.3.3.3 Alamat e-mail dosen dan mahasiswa


Alamat e-mail bagi sivitas akademika yang dikelola dibawah
@unair.ac.id ataupun subdomainnya telah berjumlah 2942 alamat, baik dari
kalangan dosen, karyawan, dan mahasiswa.

Gambar 12 Halaman Depan webmail Unair

Secara bertahap, seluruh civitas akademika akan diberikan alamat


email, melalui pengelolaan email tersentralisasi, kecuali untuk email
mahasiswa akan didistribusikan pengelolaannya di tingkat fakultas.

1.3.3.4 Jaringan lokal


Jaringan komputer Unair (Airlangga Network = Air Net) terdiri atas
Wide Area Network (WAN) dan Local Area Network (LAN). WAN Unair
mengoneksikan jaringan komputer antar kampus A, B, dan C menggunakan
backbone fiber optic 24 core (up to 12 Gbps) dengan konfigurasi cincin
(ring). Saat ini telah aktif 2 core (1 ring) dan akan diaktifkan 2 core lagi untuk
kanal VoIP dan Teleconference pada awal tahun 2008. Sebagai secondary
backbone digunakan Wireless Bridging 54 Mbps.
LAN Unair mengoneksikan jaringan komputer antar fakultas, unit,
dan lembaga di masing-masing kampus A, B, dan C menggunakan
backbone fiber optic 4 core (up to 2 Gbps) dengan konfigurasi bintang (star)
dan sebagian kecil masih menggunakan wireless bridging 54 Mbps atau
kabel UTP 100/1000 Gbps.

25
Gambar 13 Jaringan Komputer (WAN & LAN) Unair 2007

1.3.3.5 Jaringan nirkabel


Jaringan nirkabel Unair terdiri atas backbone nirkabel (secondary
backbone WAN dan beberapa fakultas/unit) dan distibusi terminal nirkabel
melalui 58 WiFi hotspot untuk ratusan perangkat nirkabel yang digunakan.
Selain jaringan komputer nirkabel, Unair juga mengembangkan
jaringan nirkabel perangkat seluler dalam bentuk mobile Virtual Private
Network (mVPN) cellular sebagai hasil kerjasama dengan PT Telkomsel
(Halo Corporate Unair) yang di antaranya meliputi fitur: web2 sms,
shortcode, queing, dan hunting.

1.3.3.6 Kapasitas Internet


Secara bertahap DSI Unair berusaha untuk memenuhi seluruh
kebutuhan akses internet sivitas akademika Unair. Hingga Oktober 2007,
kapasitas internet terpasang Unair secara berurutan dari tiap provider
adalah Telkom (Astinet f.o. BGP) 6016 kbps, Telkom (Speedy) 4608 kbps,
Indosat (IM2 f.o. BGP) 4096 kbps, PSAT (wireless) 128 kbps, dan D-Net
(wireless) 64 kbps.

26
Gambar 14 Proporsi Suplai Internet Bandwidth
dari Berbagai Provider ke Unair

Dengan total jumlah mahasiswa S1 17050 orang dan total kapasitas


internet 14912 kbps, maka rasio kapasitas internet dibanding jumlah
mahasiswa = 0,87 kbps/ mahasiswa. Rasio ini akan terus ditingkatkan
menuju standar Asia 1 kbps/mahasiswa dengan tetap mempertimbangkan
tingkat utilisasinya.
Kapasitas internet di atas di luar dukungan akses intranet perguruan
tinggi di Indonesia melalui INHERENT (Indonesia Higher Education
Network yang dikelola oleh Dikti Depdiknas) dari dan ke Unair selebar 54
Mbps yang sering kali digunakan sebagai kanal teleconference, selain
sebagai kanal distribusi content, seperti kumpulan skripsi dan penelitian
Unair.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2007. Sistem Pendukung Keputusan Jaringan Saraf Tiruan Untuk


Optimasi Pemilihan Multiple Proyek.
http://arisn.staff.ugm.ac.id/files/10/8/Presentasi Tugas Besar -
Optimasi Pemilihan Proyek.pdf.
Anonimous. 2005. Managerial Decision Making And Decision Support System.
http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/5/ jbptgunadarma-gdl-course-
2005-timpengaja-202-dss.doc.
Proposal AIPT 2007: Standar Sistem Informasi Universitas Airlangga
Santoso, Lucky E. 2006. Mengajarkan Sistem Pendukung Keputusan Dengan
Menggunakan Microsoft Excel Dan Visual Basic For Applications.
www.lesantoso.com.
Sarwedi, Antonius. 1995. Studi Penerapan Sistem Pendukung Keputusan Di
Bengkel Machining Center Pt. Industri Pesawat Terbang Nusantara.

27
http://digilib.ti.itb.ac.id/go.php?id= jbptitbti-gdl-s2-1995-antoniussa-
1341.

28

Anda mungkin juga menyukai