Jurnal DSS II - Melwin
Jurnal DSS II - Melwin
Abstract
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support
System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem
(DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer
dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam
pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat
memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus
bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah
yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources
individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk
meningkatkan kualitas keputusan.
Definisi
Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang
mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah
semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan
masalah semi struktur
mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer
dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
kegiatan intelijen,
kegiatan merancang,
kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk
mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan
tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan
intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang
diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga
seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
1
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,
mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang
mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan
dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-
pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan
tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan
kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian
tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian
terhadap tindakan yang telah dipilih.
Model
Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS
generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog
manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti:
creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS
database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang
telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan
kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model
matematika. Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model
dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk
berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari
solusi.
2
Penerapan DSS Dalam Suatu Instansi
Mengapa DSS digunakan dalam suatu perusahaan?
Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang
meningkat.
Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak
jumlah operasi-operasi bisnis.
Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan
perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan
masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
3
Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan
membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah,
dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut
menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan
pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan
dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan
dapat menrberikan keuntungan yang maksimal.
Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS)
untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System
(EMS) dan Group Decision Support System (GDSS). Sistem
Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support system),
atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang
mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu
tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu
lingkungan yang digunakan bersama.
Studi Penerapan DSS di Bengkel Manchining Center PT. IPTN (PT. DI)
4
Tugas akhir ini memparkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan telah
berhasil dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop
floor sehingga didapatkan JPI realistis. Akan tetapi ternyata sistem ini tidak
dapat diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya.
Hal ini disebabkan karena di bengkel tersebut tidak tersedia data struktur
produk, data routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia.
Berbagai basis data dikembangkan oleh fakultas dan unit kerja sesuai
dengan aktivitas dan arah pengembangan masing-masing dengan
penerapan koordinasi matriks kepada unit lain yang terkait. Pangkalan data
utama meliputi sebagai berikut :
Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam
kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA),
termasuk di antaranya basis data presensi/absensi pegawai
(aplikasi Absensi sidik jari).
Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya basis data
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan
aplikasi SIPEMAS).
Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok
aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA).
Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi
Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA).
Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi Keuangan (SIAKEU).
5
1. Pengembangan Sistem Informasi Universitas Airlangga
6
Mengacu pada pencapaian sasaran strategis teknologi komunikasi dan
informasi yang handal, maka ditentukan beberapa target strategis berikut.
Seluruh data dan informasi strategis telah terdapat dalam bentuk data
digital.
Seluruh pegawai (staf administrasi dan staf pengajar) mampu dan
memiliki akses terhadap data dan informasi pendukung tugas sesuai
dengan kewenangan yang dimilikinya.
Seluruh proses pembelajaran telah memanfaatkan layanan teknologi
komunikasi dan informasi yang disediakan
Seluruh mahasiswa telah mampu memanfaatkan layanan teknologi
komunikasi dan informasi pendukung pembelajaran yang disediakan.
Sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Support System)
telah digunakan oleh seluruh tingkat manajerial sesuai dengan
kebutuhan.
7
Pengembangan tersebut antara lain :
1. jaringan internet dan intranet Universitas Airlangga (AirNet)
2. aplikasi untuk fakultas, unit kerja dan universitas dilingkungan
Universitas Airlangga
3. website untuk fakultas, unit kerja dan universitas dilingkungan
Universitas Airlangga.
Visi
Sebagai bagian dari Universitas Airlangga, Direktorat Sistem Informasi (DSI)
berusaha menunjang terealisasinya visi institusional Unair untuk menjadi
Perguruan Tinggi yang mandiri, inovatif, terkemuka, pelopor pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni, berdasarkan moral
agama, melalui ketersediaan sistem dan teknologi informasi yang handal
dan terpercaya.
Misi
Memberi dukungan teknologi komunikasi dan informasi terhadap :
a. Penyelenggaraan pendidikan akademik, vokasional dan profesi.
b. Penyelenggaraan penelitian dasar, terapan dan penelitian kebijakan
yang inovatif untuk menunjang pengembangan pendidikan dan
pengabdian kepada masyarakat.
c. Dharmabakti keahlian dalam bidang ilmu, teknologi, humaniora dan seni
kepada masyarakat.
d. Upaya kemandirian dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
melalui pengembangan kelembagaan manajemen yang berorientasi
pada mutu dan kemampuan bersaing secara internasional.
8
Rektor
Warek III
Sistem Informasi Unair dilengkapi dengan sejumlah piranti keras dan lunak
untuk mendukung kegiatan operasional yang mencukupi untuk pelaksanan
tugas pokok dan fungsi pengelolaan sistem informasi Unair pada umumnya.
Piranti keras secara umum terdiri dari server, piranti jaringan, dan piranti
pengguna (PC, printer, dan lain-lain). Piranti keras utama dikelola oleh
Direktorat Sistem Informasi dan lainnya dikelola bersama dengan Unit
Sistem Informasi fakultas/unit/lembaga, seperti:
backbone transmission menggunakan serat optis (fiber optic 12 cores,
ring system) dengan secondary / backup WiFi bridging 54 Mbps sebagai
Wide Area Network (WAN) antar kampus A-B-C
piranti aktif Layer-3 dan 2 manageable switch (Cisco catalist dan
3Com),
HP servers, IBM servers, dll
Cisco router (with firewall, intrussion detector, content filtering
features), pada beberapa fakultas diperkuat dengan piranti pengaman
khusus seperti Symantec Gateway Systems (dedicated server for
security) pada fakultas kedokteran
58 WiFi antena untuk WiFi hotpsot yang sedang dikembangkan dalam
satu sistem WiFiAIR (Wireless Fidelity Airlangga Integrated Roaming),
terintegrasi dengan jaringan WiFi dari Indosat IM2 secara nasional.
9
Tabel 1 Profil Jaringan Sistem Informasi Unair
(Airlangga Network = AirNet)
Parameter Capaian Satuan
Jumlah server 75 units
Kapasitas server 7076 Giga bytes
WAN Backbone 24 fiber optic cores
LAN Backbone 4 fiber cores
Jumlah terminal 2574 nodes
Jumlah WiFi hotspot 58 Area
Server yang dikelola oleh DSI dapat diklasfikasikan sebagai Web server,
Mail server, Database server, Aplikasi server, Proxy server, Anti virus
server, Bandwidth server, WiFi AIR server, dan Domain Name server.
10
Gambar 2 Server Farm Kampus C di Direktorat Sistem Informasi
DSI melakukan penataan dan perbaikan SIM Unair beserta pengelolaan ICT
untuk menyempurnakan tata laksana dan responsibilitas dengan baik. Guna
menunjang kokohnya layanan informasi di lingkungan Universitas Airlangga,
DSI bergegas mendorong tercapainya aplikasi SIM Unair yang berjalan
realtime secara online dan up to date.
11
Gambar 3 Alur Data & Relasi Basis Data SIM Universitas Airlangga
Sebagaimana sistem aliran data pada Gambar 3, seluruh input yang diolah
diharapkan mampu memberikan output yang sesuai dengan kebutuhan
institusi.
12
DSI dalam hal ini, juga melaksanakan otomasi EPSBED ke dalam SIM
Unair, melalui :
a. Integrasi sistem akademik
b. Pengisisan nilai akademik tepat waktu
c. Pengisian data EPSBED secara online, termasuk entry data tabel mata
kuliah, data KRS, KHS, alumni, serta data kapasitas dan fasilitas.
13
Gambar 5 Contoh Login User untuk Sinaga
Akses data memerlukan sebuah form khusus yang biasa digunakan untuk
melakukan sentralisasi objek. Selanjutnya, objek tersebut akan mengarah
pada akses database (basis data). Secara umum, klasifikasi user dalam
sistem informasi Unair dibagi menjadi :
a. Login operator. Berperan sebagai user yang hanya bisa mengisi dan
atau memutakhirkan content.
b. Login admin. Berperan sebagai administrator yang mampu mengisi
content, sekaligus berhak melakukan editing, penambahan atau
penghapusan user.
c. Untuk sistem aplikasi tertentu, dilakukan klasifikasi berdasarkan login
pimpinan, operator, user dan admin, atau terkadanng ditambahkan
super-admin.
14
penjaminan keamanan dari intervensi dan penggunaan secara ilegal atas
data dan piranti lunak dari jaringan yang dimiliki, melakuan data backup, dan
penjaminan suplai tenaga listrik untuk server dan piranti aktif jaringan.
Penjaminan suplai tenaga listrik untuk server dan piranti aktif jaringan
dengan UPS berkapasitas besar (6,5 KVA, 4,4 KVA, dan 16 KVA pada
server farm kampus A, B, dan C) dengan fitur monitoring jaringan dan 2 unit
generator listrik yang dapat autoswitch dan autostart apabila suplai dari PLN
terhenti. Server tersebut ditempatkan di ruang tertutup dan ber-AC dengan
temperatur yang stabil di sejumlah ruang server Universitas Airlangga.
15
SDM, aset/sarana-prasarana, keuangan, sistem pembelajaran, dan
kemitraan/kerjasama di Universitas Airlangga. Melalui aktivitas dalam projek
IMHERE B.2.b, seluruh aplikasi basis data yang ada, secara bertahap, akan
diintegrasikan menjadi suatu SIM Unair yang lebih handal.
Kelompok Aplikasi SIAKAD yang berbasis web ini merupakan piranti utama
dalam pelaksanaan registrasi mahasiswa, monitoring kemajuan akademik
mahasiswa, dan lain-lain.
16
dan prasarana yang didata tidak hanya yang baru akan tetapi sarana dan
prasarana yang lama juga ada. Termasuk dalam kelompok ini adalah
aplikasi Sarana Akademik (SARAKAD) dan aplikasi Sistem Akuntansi
Barang Milik Negara (SABMN).
17
Gambar 7 Alur Koordinasi Pengembangan e-Learning Unair
18
Sepanjang tahun 2007 telah dilakukan lebih dari 10 kali teleconference
melalui kanal INHERENT yang didukung dengan 2 kamera telecoference
(Polycom 7000 dan 9000).
Selain pemanfaatan basis data koleksi digital Perputakaan Unair
yang menyimpan ribuan hasil penelitian mahasiswa jenjang diploma hingga
pascasarjana. Pemanfaatan e-Library yang dilanggan Unair juga
menunjukkan peningkatan yang signifikan, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah, terutama pada bidang ilmu kedokteran dan kesehatan
dan ilmu ekonomi.
19
Secara umum keberhasilan pemanfaatan ICT di Universitas
Airlangga tergolong baik, hal ini dibuktikan dengan dianugerahkannya
peringkat 95 (Juli 2007) se-Asia Tenggara kepada Unair oleh Webometrics
dalam pemanfaatan ICT untuk perguruan tinggi. Sebelumnya pada bulan
Januari 2007, peringkat Unair pada 97 di Asia Tenggara.
20
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan
aplikasi SIPEMAS)
Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam
kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA),
termasuk di antaranya basis data presensi/absensi pegawai
(aplikasi Absensi sidik jari)
Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok
aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA)
Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem
Informasi Keuangan (SIAKEU)
Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi
Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA)
21
3) Melalui aplikasi SINAPRA, data yang diolah menjadi informasi adalah :
Data Pemetaan Ruangan
Data Fungsi Ruangan
Data Piranti Penunjang Administrasi Fakultas
Data Piranti Penunjang Proses Pengajaran
Data Piranti
4) Melalui aplikasi SIKEU, data yang diolah menjadi informasi adalah :
Data terkait buku kas setiap unit
Data terkait pembuatan dokumen keuangan, dll.
5) Melalui aplikasi Evaluasi, khususnya dalam hal evaluasi soal-soal ujian
mahasiswa & calon mahasiswa data yg diolah menjadi informasi adalah:
Data soal pada Question Bank Module: bank soal yang terklasifikasi
sesuai mata ajar.
Data hasil Examination Generator module: merupakan data yang
dihasilkan examination generator digunakan untuk men-generate
soal yang akan digunakan pada ujian.
Item Analysis
Distructor Analysis
Topic Analysis
22
Gambar 10 Pemanfaatan Alexa Traffic Rankings
23
Tabel 4 Prestasi ICT Universitas Airlangga (2 tahun terakhir)
Tahun Prestasi Pemeringkat Skala
2006 Ranking 5 website DIKTI Nasional
Perguruan Tinggi
24
berbagai website di lingkungan Unair, seperti publikasi 1620 artikel dari 23
jurnal terbitan Unair yang telah ditayangkan secara elektronik melalui
www.journal.unair.ac.id. Sebagai salah institusi yang mengelola IP public
sendiri (sejumlah 4096 IP), Unair sangat leluasa dalam mengembangkan
website-nya dalam berbagai nama domain ataupun sub-domain.
25
Gambar 13 Jaringan Komputer (WAN & LAN) Unair 2007
26
Gambar 14 Proporsi Suplai Internet Bandwidth
dari Berbagai Provider ke Unair
DAFTAR PUSTAKA
27
http://digilib.ti.itb.ac.id/go.php?id= jbptitbti-gdl-s2-1995-antoniussa-
1341.
28