Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Statistika Multivariat yang diampu
oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc
Disusun Oleh:
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulis adalah sebagai
berikut :
1. Ingin mengetahui faktor apa saja yang menjadi alasan seseorang lebih
suka mengkonsumsi air mineral Aqua.
2. Ingin mengetahui pengelompokan faktor-faktor yang menjadi alasan
seseorang lebih suka mengkonsumsi air mineral Aqua.
3. Ingin mengetahui pengaruh variable dari pengklasifikasian factor dengan
banyaknya uang saku.
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, maka manfaat dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Mengetahui faktor apa saja yang menjadi alasan seseorang lebih suka
mengkonsumsi air mineral Aqua.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi produsen air mineral Aqua untuk lebih
meningkatkan kualitas produksi mereka.
Metode untuk menganalisis data dengan variabel yang lebih dari dua peubah
dikenal dengan analisis peubah ganda (analisis multivariat). Analisis multivariat
adalah salah satu metode dalam statistik yang digunakan untuk melakukan
analisis secara simultan (bersama-bersama) terhadap dua variabel atau lebih.
Analisis multivariat merupakan pengembangan dari analisis univariat atau
bivariat.
Teknik dalam analisis multivariat bisa dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar, yaitu analisis dependensi dan interdependensi. Dalam penelitian
ini akan dikaji tentang salah satu analisis interdependensi. Tujuan dari analisis
interdependen adalah menganalisis mengapa dan bagaimana variabel-variabel
yang ada saling berhubungan. Karena tidak bisa dipisahkan mana variabel
dependen dan mana variabel independen, maka pembagian metode interdependen
didasarkan pada jenis variabel yang ada yaitu apakah metrik atau non
metrik.Salah satu metode dari analisis interdependensi yang akan dibahas pada
penelitian ini adalah analisis faktor.
Analisis faktor adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mencari
faktor-faktor yang mampu menjelaskan hubungan atau korelasi antara berbagai
indikator independen yang diobservasi. Analisis faktor merupakan perluasan dari
analisis komponen utama. Anaisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi
sejumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk memjelaskan
sejumlah besar variabel yang saling berhubungan.
Sehingga variabel-variabel dalam satu faktor mempunyai korelasi yang
tinggi, sedangkan korelasi dengan variabel-variabel pada faktor lain relatif rendah.
Setiap kelompok dari variabel mewakili suatu konstruksi dasar yang disebut
faktor, untuk meningkatkan daya interpretasi faktor harus dilakukan transformasi
pada matriks loading. Transformasi dilakukan dengan merotasi matriks tersebut
dengan metode varimax, quartimax, equamax dan lain-lain.
Secara garis besar ada dua tipe analisa faktor, yaitu:1) Confirmatory
Factor Analysis, Model yang diasumsikan untuk menggambarkan, menjelaskan
atau menghitung data empirik. Konstruksi dari model ini berdasar pada informasi
yang apriori mengenai sifat dari struktur data atau isi dari teori (Joreskog &
Sorbon, 1989 dalam Crowley & Fan, 1997).2) Exploratory Factor Analysis,
Model yang diaplikasikan untuk mengeksplorasi data yang ada mengenai jumlah
karakteristiknya, sifat-sifat yang menarik dan hubungan-hubungan yang mungkin
ada. Exploratory Factor Analysisini berguna untuk tujuan menggenerasikan
struktur, model-model teoritis dan mengetes hipotesis (Gorsuch, 1983 dalam
Crowley & Fan, 1997). Pada penelitian ini yang digunakan adalah analisis faktor
eksploratori (exploratory factor analysis). Menurut Panter,dkk (1997) aplikasi
dari exploratory factor analysis adalah mengidentifikasi makna, konstrak atau
dimensi yang dievaluasi oleh kovarians yang diobservasi yang meliputi sifat yang
diobservasi, respon, tanda dan symton. Model ini secara umum dijelaskan sebagai
perilaku yang diobservasi yang dapat digambarkan dalam bentuk konstrak tertentu
dengan asumsi hanya pada kasus yang jarang yang dapat menjadi korespondensi
secara eksak antara indeks perilaku spesifik yang diobservasi tertentu yang
bervariasi atau operasionalisasi dan konstruks tertentu yang berhubungan.
Model-model dari analisa faktor mempunyai peranan penting didalam
memformulasikan model konsep didalam kepribadian dan untuk menguji secara
empiris berbagai instrumen yang mengukur kepribadian (Panter,dkk, 1997). Hal
ini didukung oleh pendapat Ozer dan Reise, 1994 (dalam Panter,dkk, 1997) bahwa
pendekatan analisa faktor didalam asesmen kepribadian mempunyai peran utama
didalam mengkontruksi skala dan mengetes teori dalam hal struktur kepribadian
dan perkembangannya. Banyak inventori-inventori kepribadian yang telah
dikonstruksi dengan menggunakan metode analisa faktor (Aiken, 1997).
Ada berbagai pengertian atau komponen yang penting dalam analisa
faktor, antara lain, unity atautotal variance, common variance, specific
variance dan error variance (Fruchter, 1954 & Mulaik, 1972). Berikut definisi
secara ringkas mengenai hal tersebut.1).Unity atau total variance merupakan suatu
ubahan yang terdiri dari tiga variance yaitu; common, specific dan error. Proporsi
besarnya unity atau variance total ini adalah 1,00. Gabungan antaracommon
variance dan specific variance akan merupakan suatu nilai yang biasanya
diindikasikan sebagai koefisien keandalan (reliabilitas). 2).Common variance atau
komunalitas merupakan bagian dari reliable variance yang berhubungan dengan
variabel lain. Komunalitas merupakan jumlah kuadrat dari common variancedan
dilambangkan dengan simbol h (Fruchter, 1954). Menurut Suryabrata (1982)
komunalitas menunjukkan proporsi varians variabel tertentu yang diterangkan
oleh faktor-faktor. Semakin tinggi h, berarti variabel-variabel tersebut makin
mempunyai kesamaan faktor.3). Specific variance merupakan bagian dari reliable
variance yang tidak berhubungan dengan variabel lain.4). Error
variance merupakan hasil dari kesalahan-kesalahan sampling, pengukuran,
kondisi tes yang tidak standar, pengaruh fisiologi atau pengaruh lain dalam diri
individu yang membuat tidak reliabel. Variance ini tidak berkorelasi
dengan reliable variance.
2.3 Faktor-faktor yang menjadi variabel
1. Harga
Harga Adalah sejumlah uang yang pelanggan bayar untuk mendapatkan produk
tertentu (Kotler, 1997: 82).
Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa promosi merupakan arus informasi
yang berupa persuasi/ajakan atau himbauan yang diberikan oleh perusahaan
untuk mengarahkan dan menarik seseorang atau organisasi untuk mau
mengadakan pertukaran atau pembelian.
3. Distribusi
Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran
untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Perantara membentuk
saluran pemasaran (sering disebut saluran distribusi). Saluran distribusi terdiri
dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) yang
digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produksi
ke konsumsi (Kotler, 1993: 167).
4. Kemasan
Kemasan adalah wadah atau pembungkus barang suatu produk untuk
mempertahankan mutu dan keamanan produk serta meningkatkan daya tarik
produk. Produk adalah keseluruhan yang mencakup isi dan kemasan barang.
Pengemasan adalah aktivitas yang mencakup keseluruhan konsep termasuk
kemasan langsung, bagian luar, pembungkus dan lain-lain, dan bagian
kemasannya berperan dalam pemasaran dan pemajangan.
Desain Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan
meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label. Tujuan utama
membuat kemasan yaitu:
1. Untuk melindungi produk dari kerusakan dan memudahkan pengiriman.
2. Untuk membedakan produk yang satu dengan yang lain.
3. Kemasan merupakan salah suatu cara untuk meningkatkan laba
perusahaan.Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik
mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat
dan menarik perhatian konsumen.
FUNGSI KEMASAN
1. Kemasan sebagai pelindung produk.
Kemasan dapat melindungi produk agar tetap bersih, terlindung dari
kotoran dan terkontaminasi, menjaga dari kerusakan fisik, perubahan
kadar air dan pengaruh sinar.
2. Kemasan sebagai sarana promosi dan informasi.
Secara tidak langsung, perwajahan suatu kemasan dapat menjadi iklan
gratis/promosi yang dapat meningkatkan penjualan produk.Semakin
menarik konsep desain kemasannya (baik bentuk, ukuran, warna serta
informasi-informasi yang ditampilkan pada kemasan) dan
peletakan/displaynya maka akan semakin memikat konsumen.
3. Kemasan Sebagai Alat Pemindahan.
Kemasan merupakan wadah produk yang berfungsi untuk memudahkan
dalam membuka/menutup produk, memudahkan dalam penanganan,
pengangkutan dan distribusi.
4. Kemasan Sebagai Brand Image / Citra Merek
Kemasan merupakan media untuk menancapkan citra merek kepada
konsumen sehingga konsumen mudah mengingat dan fanatik utntuk
memilih produk. Contoh: Dari jarak pandang yang jauh dan dalam
penempatan yang kurang sempurna botol Coca Cola akan tetap lebih
mudah dikenal.
JENIS-JENIS KEMASAN
1. Berdasarkan Fungsi
a. Kemasan Ritel;
o Kemasan Primer yaitu kemasan yang kontak langsung dengan
produk
o Kemasan Sekunder yaitu digunakan setelah kemasan primer
o Kemasan Tersier yaitu digunakan setelah kemasan sekunder
b. Kemasan Transport
o Merupakan kemasan terakhir setelah kemasan ritel dan juga
merupakan kemasan dalam jumlah yang besar misalnya kemasan
yang terbuat dari drum, karton gelombang.
2. Berdasarkan Frekuensi Pemakaian
a. Kemasan yang dipakai hanya satu kali ( disposable).
b. Kemasan semi dispoable, yaitu kemasan tidak digunakan lagi oleh
produsen tapi digunakan oleh konsumen.
c. Kemasan yang dipakai berulang-ulang (multi trip)
3. Berdasarkan Jenis Bahan
a. Kertas, Karton, Karton Bergelombang
Sifat fisik : memiliki gramatur, tebal, kuat tarik,regangan, kuat sobek,
ketahanan lipat,dan memiliki daya serap.
b. Kemasan Plastik Kaku
Biasanya dipakai untuk Kemasan primer, Contoh: kemasan air
minum,kemasan susu, tray biscuit,kemasan sari buah. Bahan Plastik
yang dipakai adalah PET dan HDPE.
c. Kemasan Fleksibel
Kemasan Multilayer adalah kemasan yang lapisanya lebih 1 lapis
(layer), dan bentuknya fleksible serta banyak digunakan untuk
kemasan makanan dan minuman. Bahan yang dipakai antara lain:
Plastik Film, printing, perekat, aluminium foil, metalize film, nylon,
kertas, karton, lembaran sealing (pe/pp).
d. Kemasan Logam
Biasanya dipakai untuk Kemasan primer misalnya ikan, daging,
susu,minuman, buah-buahan,susu, biscuit, kue.
e. Kemasan Gelas/Kaca
Biasanya dipakai untuk Kemasan primer dan Sekunder.
Keuntungannya kemasan dari bahan ini adalah: Sifat proteksi yang
baik, sifat fisik yang baik, bisa dipakai berulang-ulang dan aman
digunakan kembali. Kelemahan kemasan dari bahan ini adalah :
Mudah pecah, berat dan harganya mahal
f. Kemasan Goni dan Karung Plastik. (Biasanya dipakai untuk kemasan
primer dan sekunder)
g. Kemasan Tradisional (Contoh: daun pisang ,pandan, anyaman daun
pandan, dll).
5. Kesegaran
6. Keunggulan
AQUA telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih
dari 30 tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun
1973, kini AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat
masyarakat Indonesia. Keunggulan AQUA antara lain:
a. Berasal dari sumber mata air terpilih dan terlindung, sehingga menjamin
bahwa segala kebaikan alam dari sumbernya tetap terjaga dalam setiap
tetesnya.
b. Sumber mata air dipilih setelah melalui proses yang penuh ketelitian dan
hati-hati.
c. Setiap tetes AQUA mengandung mineral alami yang seimbang,
menjadikannya sungguh baik untuk dikonsumsi setiap hari oleh seluruh
anggota keluarga. Keseimbangan mineral-mineral yang alami ini penting
fungsinya bagi kesehatan tubuh.
d. Setelah ditemukan, sumber mata air dan area sekitarnya juga senantiasa
dijaga dan dilindungi kelestariannya. Secara sistematis, AQUA melindungi
kelestarian lingkungan sumber airnya mulai dari area tangkapan air hujan
hingga lingkungan sekeliling sumber air. Dinding perlindungan bawah tanah
juga dibangun untuk mencegah rembesan.
e. Selain itu, AQUA berkomitmen untuk menjaga kelestarian sumber mata
airnya dengan tidak mengambil lebih dari apa yang diberikan oleh alam. Hal
ini dilakukan guna memastikan bahwa segala Kebaikan Alam tetap terjaga
dalam setiap tetes AQUA.
f. Menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih.
g. Diproses dengan sistem proses terpadu yang menjamin bahwa tidak ada
apapun antara Anda dan kebaikan alam. Sistem proses terpadu ini
merupakan proses yang canggih namun sederhana dan dapat memastikan
bahwa tidak ada satupun mineral penting dari alam yang terbuang percuma.
h. Setiap tahapan dan titik proses ada kontrol kualitas yang menjamin kualitas
produk, sehingga menjamin bahwa segala kebaikan alam tetap terjaga dalam
setiap tetes AQUA.
7. Kesehatan
Air mineral aqua diambil langsung dari sumber mata air pegunungan dengan
proses yang higienis. Pengolahan dengan berbagai jenis perlengkapan canggih
akan membuat air mineral aqua mengandung berbagai jenis mineral yang
sangat baik untuk tubuh. Air mineral mengandung beberapa mineral asli dari
sumber mata air seperti kalsium, zat besi dan magnesium. Air mineral aqua
tidak mengandung bahan tambahan, bahan kimia maupun bahan pengawet. Ini
adalah salah satu keunggulan air mineral dibandingkan jenis air tanah yang
dimasak dan dikonsumsi secara langsung. Selain itu pengembangan dan
penelitian air mineral sudah dilakukan oleh para ahli sehingga sangat
menyehatkan untuk tubuh.
Aqua ternyata memiliki berbagai manfaat yang sangat penting untuk kesehatan
tubuh. Air mineral dari sumber alami pegunungan tidak hanya menghilangkan
rasa haus tapi juga bisa meningkatkan kesehatan tubuh dan membantu
meningkatkan konsentrasi otak. Berikut ini adalah alasan, mengapa aqua
memang bermanfaat untuk tubuh
1) Aqua tidak mengandung natrium atau garam. air alami yang diambil
dengan kekayaan sumber mineral sangat baik dikonsumsi untuk anak-anak,
orang dewasa hingga orang lanjut usia. Bahkan semua kandungan aqua
juga tidak menyebabkan masalah pada tekanan darah yang biasanya
disebabkan karena tingginya kadar garam dalam air mineral.
= 0 + 1 1 + 2 2 + + +
Keterangan:
1 , 2 , = Variabel independent
0 = Konstanta
Pada regresi linier ganda terdapat beberapa uji asumsi klasik yang harus
di penuhi, antara lain :
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2013:160). Cara mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji
statistik Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS versi 21. Menurut
Ghozali (2013:164) uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0 : data berdistribusi normal
HA : data tidak berdistribusi normal
Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai dari Kolmogorov-Smirnov.
Jika nilai dari Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal.
Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen (Ghozali,
2013:105). Cara mendeteksi adanya multikolonieritas dengan
menggunakan nilai variance inflaction factor (VIF) dan tolerance
melalui SPSSversi 21. Apabila variabel-variabel independen memiliki
nilai Tolerance 0,10 dan VIF 10 maka tidak terjadi gejala
multikolonieritas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear
ada autokorelasi antara kesalahan penggunaan pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2013:110).Cara
mendeteksi adanya autokorelasi dengan menggunakan nilai Durbin
Watson (DW) melalui SPSSversi 21. Menurut Sukestiyarno (2015:83)
jika -2 DW 2 tidak ada autokorelasi. Artinya bila nilai DW di luar
interval tersebut berarti terjadi kasus autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menurut Ghozali (2013:139) bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilihat dari uji Glejser yaitu probabilitas signifikansinya di atas
tingkat 5% maka model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:143).
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kriteria Pengujian :
Angka signifikansi (Sig.) > 0,05, maka data berdistribusi normal.
Angka signifikansi (Sig.)< 0,05, maka data tidak berdistribusi
normal.
Analisis :
Untuk valiabel LOKASI, karena angka Sig. adalah 0,000 yang jauh
di bawah 0,05 maka distribusi data untuk Lokasi Minimarket adalah
tidak normal atau tidak bisa dianggap normal.
Untuk valiabel PELAYANAN, karena angka Sig. adalah 0,000 yang
jauh di bawah 0,05 maka distribusi data untuk Pelayanan Kasir
adalah tidak normal atau tidak bisa dianggap normal.
Untuk valiabel AC, karena angka Sig. adalah 0,004 yang jauh di
bawah 0,05 maka distribusi data untuk Pendingin Ruangan atau AC
adalah tidak normal atau tidak bisa dianggap normal.
Untuk valiabel KEBERSIHAN, karena angka Sig. adalah 0,000 yang
jauh di bawah 0,05 maka distribusi data untuk Kebersihan
Minimarket adalah tidak normal atau tidak bisa dianggap normal.
Untuk valiabel KELELUASAAN, karena angka Sig. adalah 0,000
yang jauh di bawah 0,05 maka distribusi data untuk Keleluasaan
Bergerak adalah tidak normal atau tidak bisa dianggap normal.
Untuk valiabel HARGA, karena angka Sig. adalah 0,018 yang jauh
di bawah 0,05 maka distribusi data untuk Harga Barang adalah tidak
normal atau tidak bisa dianggap normal.
Untuk valiabel HADIAH, karena angka Sig. adalah 0,009 yang jauh
di bawah 0,05 maka distribusi data untuk Hadiah Langsung adalah
tidak normal atau tidak bisa dianggap normal.
Untuk valiabel DISKON, karena angka Sig. adalah 0,044 yang
berada di bawah 0,05 maka distribusi data untuk Diskon Harga
adalah tidak normal atau tidak bisa dianggap normal.
Untuk valiabel IMPOR, karena angka Sig. adalah 0,100 yang jauh di
atas 0,05 maka distribusi data untuk Ketersediaan Barang Impor
adalah normal atau bisa dianggap normal.
Output :
Hipotesis
Hipotesis untuk signifikansi adalah
H0 : sampel (variabel) belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut
H1 : sampel (variabel) sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut
Kriteria Pengujian:
Angka sig. > 0,05 maka H0 diterima
Angka sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar 0 sampai
1 dengan kriteria:
MSA = 1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa
kesalahan oleh variabel yang lain.
MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa
dianalisis lebih lanjut.
MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa
dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel
lainnya.
Analisis:
Angka KMO dan Bartletts test adalah 0,670 dengan signifikansi
0,000; karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh
dibawah 0,05 (0,000 < 0,05), maka variabel dan sampel yang ada bisa
dianalisis dengan analisis faktor.
Berdasarkan tabel Anti-image Matrices khususnya pada angka korelasi yang
bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. Seperti MSA untuk
variabel LOKASI MINIMARKET adalah 0,667, untuk variabel PELAYANAN
KASIR adalah 0,733, untuk variabel PENDINGIN RUANGAN adalah 0,687,
untuk variabel KEBERSIHAN MINIMARKET adalah 0,625, untuk variabel
KELELUASAAN BERGERAK adalah 0,662, untuk variabel HARGA BARANG
adalah 0,701, untuk variabel HADIAH LANGSUNG adalah 0,669, untuk variabel
DISKON HARGA adalah 0,649, dan untuk variabel BARANG IMPOR adalah
0,657. Angka MSA dari semua variabel memenuhi batas 0,5 maka semua
variabel dapat digunakan .
2) Lalu klik Extraction akan muncul kotak dialog baru Factor Analysis:
Extraction. Pada bagian Method: pilih Principal components, digunakan
untuk pembuatan faktor (ekstraksi variabel). Pada bagian Analyze pilih
Correlation matrix. Pada bagian Display centang semua pilihan Unrotated
factor solution dan Scree plot, Unrotated factor solution digunakan untuk
menunjukkan hasil factoring sebelum dilakuka proses rotasi sedangkan
Scree plot digunakan untuk grafik yang menunjukkan dampak factoring
terhadap angkan eigenvalues. Pada bagian eigenvalues tetap pada angka 1
yag artinya jika terhadap angka eigenvalues kurang dari 1 maka akan
dikeluarkan. Lalu Klik Continue.
3) Klik kotak Rotation maka akan muncul kotak dialog baru Factor
Analysis: Rotation. Pada bagian Method pilih dan klik Varimax. Pada
bagian Display centang Rotated solution dan Loading plot(s). Rotated
solution merupakan tampilan faktor setelah dilakukan rotasi, yag
dibandingkan dengan proses tanpa rotasi (Principal component yang
belum dirotasi) sedangkan Loading plot digunakan untuk menyajikan
korelasi antara variabel tertentu dengan faktor yang terbentuk. Lalu klik
Coontinue.
4) Lalu terakhir klik OK dan akan muncul hasil output dari analisis pada
tahap kedua ini.
Communalities
Initial Extraction
lokasi minimarket 1,000 ,665
pelayanan kasir 1,000 ,437
pendingin ruangan atau AC 1,000 ,466
kebersihan minimarket 1,000 ,700
keleluasaan bergerak 1,000 ,630
harga barang 1,000 ,520
hadiah langsung 1,000 ,634
diskon harga 1,000 ,679
ketersediaan barang impor 1,000 ,594
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Berdasarkan grafik Scree Plot, terlihat bahwa dari satu ke dua faktor (garis
sumbu component number = 1 ke 2), arah garis menurun dengan cukup tajam.
Kemudian dari angka 2 ke 3, garis masih menurun. Demikian pula dari angka 3 ke
4, namun kini dengan slope yang lebih kecil. Namun faktor 4 sudah di bawah
angka 1 dari sumbu Y (eigenvalues). Hal ini menunjukkan bahwa tiga faktor
adalah paling bagus untuk meringkas kesembilan variabel tersebut.