Anda di halaman 1dari 3

31.

Nenonatus

PENGELOLAAN RUANG PELAHIRAN1

Periode perinatal adalah waktu yang paling berisiko di kehidupan anak. Setiap bayi baru lahir
memiliki hak untuk dilakukan resusitasi. Resusitasi yang kompeten berarti peralatan yang tepat
dan terlatih. Karena perubahan fisiologis yang kompleks saat lahir, banyak bayi yang akan
mengalami apnea atau bradikardia yang akan membutuhkan pembukaan jalan nafas, stimulasi,
dan ventilasi. Langkah pertama yang harus dilakukan :
Manajemen termal: Menempatkan bayi dibawah pemanas yang hangat, mengeringkan dan
menstimulasi bayi baru lahir, dan sering mengganti selimut basah dengan selimut yang
kering.
Membuka jalan nafas: Karena ada bukti bahwa penghisapan nasofaring dapat
menyebabkan bradikardia selama resusitasi, langkah pertama hanyalah membuka jalan
nafas. Pembersihan saluran nafas harus dilakukan untuk bayi untuk obstruksi yang jelas
dari jalan nafas atau yang membutuhkan ventilasi tekanan positif.
Stimulasi taktil: Menggosok pungung bayi, kaki bayi, atau ekstremitas kadang diperlukan
untuk merangsang bayi pernafasan dan detak jantung bayi normal. Apabila tetap apnea
setelah stimulasi taktil, ventilasi tekanan positif harus segera diinisiasi.
Pada kesempatan yang jarang, obat diperlukan dan haru stersedia. Obat yang paling umum
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Epinefrin 1: 10.000: 0,1-0,3 mL / kg IV atau melalui endotrakeal Tabung (ETT) diberikan
dengan cepat
2. Volume expanders: normal saline, Ringer's lactate, atau seluruh darah. Dosis adalah 10 mL
/ kg IV selama 5-10 menit
3. Sodium bikarbonat 0,5 mEq / mL: 2 mEq / kg IV diberikan Minimal 2 menit
4. Nalokson hidroklorida 1,0 mg / mL: 0,1 mg / kg IV atau intramuskular (IM) diberikan
dengan cepat.

RUANG RESUSITASI PELAHIRAN


Kebutuhan untuk merawat bayi baru lahir didasarkan pada evaluasi yang sering dilakukan
seperti pernapasan, detak jantung, dan oksigenasi. Algoritma dibawah ini dapat digunakan
sebagai pedoman untuk resusitasi bayi aterm atau preterm.
Skor apgar adalah alat yang berguna untuk mengkomunikasikan status bayi, tapi sebaiknya
tidak dilakukan untuk membimbing resusitasi. Resusitasi yang berhasil umumnya terjadi jam
pertama setelah kelahiran, keterlambatan dalam resusitasi dapat terjadi karena berbagai alasan.
Penyebab umum resusitasi tertunda tercantum di dalam tabel dibawah ini.
Pada bayi dengan tanda-tanda resusitasi yang buruk (takipnea, sianosis, kulit berbintik atau
pucat, tremor dan/atau kegelisahan), pengukuran tambahan tanda vital anak seharusnya
dilakukan. Seperti suhu, glukosa darah, dan saturasi darah arteri. Beberapa alasan yang lebih
umum untuk resusitasi tertunda dibahas diabwah ini.

Hipoglikemia
Glukosa darah rendah pada bayi baru lahir sering menjadi masalah umum yang
berhubungan dengan ibu diabetes atau dengan kelainan in utero seperti pertumbuhan terlalu
besar atau terlalu kecil. Penyebab yang kurang umum adalah kelainan kongenital pankreas.
Pemeriksaan harus dilakukan pada bayi yang simtomatik, atau yangberisiko tinggi, termasuk
bayi yang lahir kurang dari 37 minggu, usia gestasi yang kecil, usia gestasi yang besar, dan/atau
bayi dengan ibu diabetes. Skrining rutin glukosa darah tidak dibutuhkan dalam kondisis sehat,
bayi baru lahir pada pelahiran tidak lancar, kecuali jika mereka simtomatik. Pemeriksaan pada
bayi prematur dan SGA harus terus dilakuakn sampai 24 jam. Setelah 24 jam, setiap bayi
dengan glkosa yang terus-menerus <45 mg/dl seharus terus diperiksa sampai stabil. Jika
glukosa tidak stabil setelah 24 jam, atau gejala terus berlanjut mensik pengobatan terus
berjalan, transfer ke tingkat yang lebih tinggi.

Mekonium
Mekonium adalah buang air besar pada bayi. Semua bayi yang baru lahir harus BAB dalam
waktu 24 jam setelah kelahiran. Tekanan atau stres intaruterine salam persalinan bisa
menyebabkan mekonium keluar lebih awal. ketuban bercampur mekonium mungkin ada di
dalam 8-20% persalinan dan hampir ditemukan dalam bayi postterm. Semua air ketuban
bercampur mekonium beresiko terhadap bayi. Pengobatannya didasarkan pada kondisi bayi
saat lahir. Jika bayi itu kuat dan segera menangis, resusitasu harus berjalan dengan normal, jika
bayi lemah, harus segera dikirim dan ditempatkan di tempat yang lebih hangat. Pengisapan
mekonium, dengan mengintubasi bayi dan langsung menghisap trakea dengan aspirator
mekonium yang menempel pada ETT, mungkin saja membantu jika bisa dilakukan denga cepat
dan mudah. Jika tidak, cukup beri bayi dengan udara ruangan.

Anda mungkin juga menyukai