Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

P DENGAN
MENINGITIS DI RUANG KAMBOJA RSUD
SEGER WARAS SURAKARTA

Disusun Oleh:

Sri Subekti
ST161036

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN MENINGITIS
DI RUANG KAMBOJA RSUD SEGER WARAS SURAKARTA

Tgl/Jam masuk RS : 24 Maret 2017 pukul 20.00 WIB


Tanggal dan jam Pengkajian : 25 Maret 2017 pukul 16.00 WIB
Metode Pengkajian : Autoanamnase dan Alloanamnase
Diagnosis Medis : Meningitis
No. Registrasi : 321654

PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. P
Alamat : Surakarta
Umur : 35 th
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. K
Umur : 40 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Surakarta
Hubungan dengan pasien : Kakak

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Keluhan Utama
Batuk, demam dan sulit bicara
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn.P mengeluhkan batuk yang tak kunjung berkurang disertai dengan demam
dan berbicara pelo. Keluarga pasien mengatakan Tn.P sebelum masuk RS
jatuh di sawah dan sempat tidak sadar kira-kira 1 jam, setelah sadar pasien
mengeluhkan sesak nafas, mengalami kejang demam, tidak bisa diajak bicara
dan lemes.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga pasien mengatakan, sebelum masuk rumah sakit Tn.P sempat
terjatuh di sawah dan pingsan sekitar 1 jam.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam
keluaga
Genogram

: Pasien

: Perempuan

: Laki - laki

: Meninggal

: Tinggal
Serumah

Keterangan :
Pasien adalah seorang laki laki dengan seorang istri dan empat
orang anak , tiga laki laki dan satu orang perempuan.
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Lingkungan tempat tepat tinggal rapi dan bersih, ventilasi udara
cukup baik, tidak banyak polusi, kamar mandi dan WC terpisah dengan
rumah induk.

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien dan keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit
dibelikan obat warung kalau tidak berhasil baru dibawa ke puskesmas atau
mantri untuk berobat.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
Pengkajian Pola Nutrisi
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jenis Nasi Bubur
Porsi Sedang Sedang
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 1x sehari 2 hari sekali bahkan
lebih
Konsistensi Padat Padat
Warna Kuning Kuning
Penggunaa pencahar Tidak Tidak
(laktasif)
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAK
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi Normal Sering
Jumlah urine Banyak 500 ml setiap Banyak 1000ml
BAK setiap BAK
Warna Kuning jernih Pekat agak
kemerahan,
Pancaran Lancar Lancar
Perasaan setelah Puas Tuntas
berkemih
Total produksi urine 1500 ml 3000ml
Keluhan Tidak ada Tidak ada
c. Analisa keseimbangan cairan selama perawatan
Intake Output Analisa
a. Minum a. Uri Intake 6500cc
an 4500 cc ne 5200cc Output 6200cc
b. Makana b. Fe
n 500 cc ses 100cc
c. Cairan c. M
IV 1500cc untah 0 cc
d. IW
L bb : 60
900ml
Total 6500 cc Total 6200 cc Balance +300. cc

4. Pola Aktifitas dan Latihan


Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas ditempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi/ROM V
Ket: 0: mandiri
1: dengan alat bantu
2: dibantu orang lain
3: dibantu orang lain dan alat
4: tergantung total
Pasien dan keluarga mengatakan setelah sakit semua aktivitas pasien di bantu
oleh anggota keluarga yang secara bergantian menunggui dan membantu
pasien karena pasien lemah karena sesak napasnya.

5. Pola Istirahat Tidur


Sebelum Sakit Saat Sakit
Jumlah tidur siang 2 jam 3 jam
Jumlah tidur malam 8 jam 5 jam
Penggunaan obat tidur Tidak Tidak
Gangguan tidur Tidak Tidak
Perasaan waktu bangun Segar Segar
Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur
6. Pola Kognitif Perseptual
Pasien dan kelurga mengatakan sulit bicara atau pelo.

7. Pola Persepsi Konsep Diri


a. Gambaran diri/Citra tubuh : pasien mengatakan selama sakit
tergantung kepada keluarganya
b. Ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa berkumpul
lagi dengan keluarganya
c. Harga diri : baik, dilihat dari keluarga sangat menghormati pasien.
d. Peran diri : pasien berperan sebagai kepala keluarga.
e. Identitas diri : pasien beridentitas sebagai warga negara indonesia
yang baik.
8. Pola Hubungan peran
Sebagai seorang ayah dan suami dalam keluarga
9. Pola seksualitas reproduksi
Pola seksual baik di lihat dari adanya empat orang anak
10. Pola mekanisme koping
Pasien selalu melibatkan keluarga apabila ada masalah
11. Pola nilai dan keyakinan
Keluarga pasien mengatakan seluruh anggota keluarga dalam keluarganya
beragama islam, keluarga pasien mengatakan bahwa semuanya sudah
pasrahkan pada Allah, yang penting sering berdoa dan berusaha.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran : compos menstis, terdengar pelo saat bicara
b. Tanda-tanda vital :
1) Tekanan darah : 150/95 mmHg
2) Nadi :
- Frekuensi : 98 x/menit
- Irama : reguler
- Kekuatan : sedang
3) Pernafasan :
- Frekuensi : 24 x/menit
- Irama : reguler
4) Suhu : 37,7C
2. Kepala
a. Bentuk kepala : simetris tidak ada lesi
b. Kulit kepala : bersih, tidak ada ketombe.
c. Rambut : bersih, warna hitam, pertumbuhan merata
3. Muka
a. Mata : simetris kiri dan kanan, tidak menggunakan alat bantu
1. Palpebra :+/+
2. Konjungtiva : tidak ananemis
3. Sclera : tidak ikterik
4. Pupil : isokor
5. Diameter pupil ki/ka : 2mm
6. Reflek terhadap cahaya : +/+
7. Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak
b. Hidung : normal simetris kiri kanan tidak ada polip
c. Mulut : lidah dan gigi bersih tidak ada karang dan karies gigi,
sulit berbicara
d. Telinga : normal tidak ada gangguan pendengaran, bersih tidak
ada serumen ditelinga
4. Leher
a. Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran
b. Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
c. JVP : denyut teraba kuat , hasil normal (5 +2 H2O)
5. Dada (Thorax)
a. Paru-paru :
Inspeksi : baik tidak ada jejas dan lesi, pengembangan kanan
kiri seimbang, ada penggunaan otot bantu pernafasan,
ada retraksi dada
Palpasi : vocal fremitus tidak teraba, tidak ada tanda tanda
crepitasi
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : tidak terdapat suara ronkhi, terdapat wheezing pada
paru, paru-paru simetris kanan dan kiri
b. Jantung :
Inspeksi : ictus cordis terlihat di ICS ke 5
Palpasi : teraba denyut perifer icus cordis ke 5
Perkusi : suara pekak
Auskultasi : detak jantung I, II teraba dalam batas normal
6. Abdomen
Inspeksi : supel, terdapat luka operasi, tidak ada pus atau darah,
terpasang drain
Palpasi : nyeri pada pinggang kiri
Perkusi : normal tympani
Auskultasi : bising usus 16x/ menit
7. Genetalia
Laki-laki, tidak terpasang kateter, tidak ada oedema skrotum
8. Rektum
Tidak ada masssa dan benjolan
9. Akstremitas
1) Atas
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Dalam batas normal Dalam batas normal
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak Tidak
CRT < 2 < 2
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2) Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Dalam batas normal Dalam batas normal
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak Tidak
CRT < 2 < 2
Keluhan Tidak ada Tidak ada

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI KETERANGAN
NORMAL
Hb 12 gr % 11,4-15,1 Normal
Leukosit 19 x 109/L 4,3-11,3 High
Trombosit 173 x 109/L 150-350 Normal
PCV 0,35 - 0,38-0,42 Low
Glukosa darah 288 mg/dl < 200 High
acak
Kalium 3,60 meq/L 3,8-5 Normal
Natrium 133 meq/L 135-144 Low

VI. TERAPI MEDIS


Hari/Tanggal Golongan & Fungsi &
Jenis Terapi Dosis
/Jam kandungan Farmakologi
24-3-2017 Infus RL 20 tts/m Cairan Resusitasi
20.00 parenteral cairan

Silamox 1 gr/8 jam Antibiotik Mencegah


infeksi
bakteri

Paracetamol 500 mg/8 Antipiretik Menurunkan


jam panas

Lesifit 1 gr/24 jam Suplemen Membantu


metabolisme

Aminophilin 500 mg/8 Bronkodilator Membuka


jam saluran
pernafasan di
dalam paru

Dexamethason 500 mg/ 12 Anti inflamasi Anti alergi


jam
ANALISA DATA

Nama : Tn. P No. CM : 321654


Umur : 35 tahun Dx. Medis : Meningitis
Hari/
No Tanggal/ Data Fokus Problem Etiologi Ttd
Jam
1 25-3-2017 DS: Hipertermi Penyakit
16.00 Pasien mengatakan (00007) (Kejang atau
tubuhnya terasa panas konvulsi)

DO:
Riwayat kejang
Konvulsi
Peningkatan suhu tubuh
37,70 C
Akral teraba hangat

2 25-3-2017 DS: Ketidakefek Disfungsi


16.00 Pasien mengatakan susah tifan pola neuromuskular
untuk bernafas nafas
(00032)
DO:
RR: 24 x/mnt
Terdapat retraksi dada
Penggunaan otot bantu
nafas dan penggunaan
nafas cuping hidung

3 25-3-2017 DS: Hambatan Perubahan


16.00 Keluarga pasien komunikasi sistem saraf
mengatakan pasien jika verbal pusat
berbicara tidak begitu jelas (00051)
(pelo)

DO:
Pasien berbicara terdengar
tidak jelas (pelo)

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi b.d penyakit (kejang atau konvulsi)


2. Ketidakefektifan pola nafas b.d disfungsi neuromuskular
3. Hambatan komunikasi verbal b.d perubahan sistem saraf pusat
RENCANAAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. P No. CM : 321654


Umur : 35 tahun Dx. Medis : Meningitis
Hari/ Tujuan dan Kriteria
No Dx Intervensi Ttd
Tgl Hasil
25-3-2017 1 Setelah dilakukan NIC: Regulasi Suhu
16.00 tindakan asuhan 1. Pantau aktivitas kejang
keperawatan selama 2. Pantau TD, N, RR, S
3x24 jam diharapkan 3. Ajarkan pasien untuk
hipertermi dapat teratasi mengukur suhu
dengan kriteria sbb: 4. Kolaborasi dengan dokter
NOC: Termoregulasi pengobatan antipiretik
(1.2.2.3): 5. Kolaborasi pemeriksaan
- Suhu kulit dalam radiologi (CT scan, EEG)
rentang yang di
harapkan (36,50-
0
37,5 )
- Nadi dalam batas
normal (50-80)
- RR dalam rentang
normal (16-20)
25-3-2017 2 Setelah dilakukan NIC: Pemantauan
16.00 tindakan asuhan Pernafasan
keperawatan selama 1. Pantau adanya sianosis
3x24 jam diharapkan dan pucat
pola nafas efektif dapat 2. Pantau kecepatan, irama
teratasi dengan kriteria dan kedalaman
sbb: pernapasan
NOC: Ventilasi 3. Perhatikan pergerakan
(1.5.1.3): dada (amati kesimetrisan,
- Kemudahan inspirasi penggunaan otot-otot
dan kemudahan bantu, serta retraksi otot
bernafas supraklavikular dan
- Ekspansi dada intercosta)
simetris 4. Auskultasi bunyi nafas
- Tidak ada 5. Informasikan kepada
penggunaan otot pasien dan keluarga
bantu teknik relaksasi untuk
- Bunyi napas meningkatkan pola
tambahan tidak ada pernafasan
- Nafas pendek tidak 6. Berikan tindakan (pasang
ada O2)
7. Kolaborasi pemberian
obat bronkodilator
dengan dokter
Hari/ Tujuan dan Kriteria
No Dx Intervensi Ttd
Tgl Hasil
25-3-2017 3 Setelah dilakukan NIC: Kemampuan
16.00 tindakan asuhan Komunikasi
keperawatan selama 1. Kaji kemampuan bicara
3x24 jam diharapkan pasien
masalah hambatan 2. Jelaskan kepada keluarga
komunikasi verbal dapat mengapa pasien tidak
teratasi dengan kriteria dapat berbicara dengan
sbb: normal
NOC: Kemampuan 3. Anjurkan pasien untuk
Komunikasi (2.1.1.1): berbicara perlahan dan
- Menggunakan bahasa ulangi permintaan
tertulis, berbicara
atau nonverbal
- Pertukaran pesan
dengan orang lain
jelas
- Pengakuan bahwa
pesan diterima
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : Tn. P No. CM : 321654


Umur : 35 tahun Dx. Medis : Meningitis
Hari/ No
Implementasi Respon Ttd
Tgl Dx
25-3-2017 1 Memantau aktivitas kejang S: -
16.00 O:
Pasien tidak mengalami kejang

18.00 1 Mengukur TTV S:


Pasien mau untuk diukur tekanan
darahnya
O:
Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
TD 140/90 mmHg
N 80x/mnt
RR: 24x/mnt
S: 37,20C

18.15 Memberikan diit TKTP S:


rendah karbohidrat Keluarga mengatakan makanan
habis setengah porsi
O:
Diit TKTP rendah karbohidrat habis
porsi
20.30 1 Memberikan obat S:
2 Pasien mau untuk diberikan obat
O:
Obat masuk sesuai advis
Silamox 1gr
Paracetamol 500 mg
Lesifit 1 gr
Aminophilin 500 mg
Dexamethason 500 mg

23.00 3 Menganjurkan pasien S:


untuk berbicara perlahan Pasien mengatakan akan berusaha
dan mengulangi semaksimal mungkin dalam
permintaan melakukan komunikasi
O:
Pasien berbicara pelo
Keadaan umum lemah
Hari/ No
Implementasi Respon Ttd
Tgl Dx
26-3-2017 1 Memberikan obat S:
04.00 2 Pasien mau untuk diberikan obat
O:
Obat masuk sesuai advis
Silamox 1gr
Paracetamol 500 mg
Aminophilin 500 mg

08.00 2 Memberikan obat S:


Pasien mau untuk diberikan obat
O:
Obat masuk sesuai advis
Dexamethason 500 mg

08.30 1 Mengajarkan keuarga S:


untuk mengukur suhu Keluarga mengatakan sudah bisa
dengan termometer mengukur suhu di ketiak
elektrik O:
Akral teraba hangat
Suhu tubuh 37,80C

08.40 Memberikan diit TKTP S:


rendah karbohidrat Keluarga mengatakan makanan
habis setengah porsi
O:
Diit TKTP rendah karbohidrat habis
porsi
10.15 2 Memonitor adanya S: -
sianosis O:
Sianosis tidak ditemukan

10.45 2 Memantau kecepatan S:


irama pernafasan dan Pasien mengatakan masih merasa
pergerakan otot sesak nafas
supraklavikula O:
Pasien tampak sesak
Terdapat retraksi dada
Terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan
Adanya nafas cuping hidung

11.15 Memberikan diit TKTP S:


rendah karbohidrat Keluarga mengatakan makanan
habis setengah porsi
O:
Diit TKTP rendah karbohidrat habis
Hari/ No
Implementasi Respon Ttd
Tgl Dx
porsi
12.00 1 Memberikan obat S:
2 Pasien mau untuk diberikan obat
O:
Obat masuk sesuai advis
Silamox 1gr
Paracetamol 500 mg

14.00 2 Mengajarkan teknik S:


relaksasi untuk mengatur Pasien mengatakan dapat
nafas menerapkan teknik relaksasi
O:
Pasien tampak sesak
RR 24 x/mnt

18.00 Memberikan diit TKTP S:


rendah karbohidrat Keluarga mengatakan makanan
habis setengah porsi
O:
Diit TKTP rendah karbohidrat habis
1/3 porsi
18.30 1 Mengukur TTV S:
2 Pasien mau untuk diukur tekanan
darahnya
O:
Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
TD 140/90 mmHg
N 90x/mnt
RR: 24x/mnt
S: 38,20C

20.00 1 Memberikan obat S:


2 Pasien mau untuk diberikan obat
O:
Obat masuk sesuai advis
Silamox 1gr
Paracetamol 500 mg
Lesifit 1 gr
Aminophilin 500 mg
Dexamethason 500 mg

00.00 1 Mengukur TTV S:


2 Pasien mau untuk diukur tekanan
darahnya
O:
Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
Hari/ No
Implementasi Respon Ttd
Tgl Dx
TD 140/90 mmHg
N 90x/mnt
RR: 24x/mnt
S: 370C

27-3-2017 1 Memberikan obat S:


04.00 2 Pasien mau untuk diberikan obat
O:
Obat masuk sesuai advis
Silamox 1gr
Paracetamol 500 mg
Aminophilin 500 mg

08.00 Memberikan diit TKTP S:


rendah karbohidrat Keluarga mengatakan makanan
habis setengah porsi
O:
Diit TKTP rendah karbohidrat habis
porsi
08.40 2 Memberikan obat S:
Pasien mau untuk diberikan obat
O:
Obat masuk sesuai advis
Dexamethason 500 mg

10.45 2 Memonitor adanya S: -


sianosis O:
Sianosis tidak ditemukan

10.50 2 Memantau kecepatan S:


irama pernafasan dan Pasien mengatakan masih merasa
pergerakan otot sesak nafas
supraklavikula O:
Pasien tampak sesak
Terdapat retraksi dada
Terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan
Adanya nafas cuping hidung

11.15 Memberikan diit TKTP S:


rendah karbohidrat Keluarga mengatakan makanan
habis setengah porsi
O:
Diit TKTP rendah karbohidrat habis
1 porsi
Hari/ No
Implementasi Respon Ttd
Tgl Dx
12.00 1 Memberikan obat S:
2 Pasien mau untuk diberikan obat
O:
Obat masuk sesuai advis
Silamox 1gr
Paracetamol 500 mg

14.00 2 Mengajarkan teknik S:


relaksasi untuk mengatur Pasien mengatakan dapat
nafas menerapkan teknik relaksasi
O:
Pasien tampak sesak
RR 24 x/mnt

18.30 1 Mengukur TTV S:


2 Pasien mau untuk diukur tekanan
darahnya
O:
Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
TD 140/90 mmHg
N 90x/mnt
RR: 24x/mnt
S: 38,20 C

20.00 1 Memberikan obat S:


2 Pasien mau untuk diberikan obat
O:
Obat masuk sesuai advis
Silamox 1gr
Paracetamol 500 mg
Lesifit 1 gr
Aminophilin 500 mg
Dexamethason 500 mg
CATATAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. P No. CM : 321654


Umur : 35 tahun Dx. Medis : Meningitis
Tgl/Jam No Dx Evaluasi Ttd
27-3-2017 1 S:
21.00 Keluarga pasien mengatakan suhu tubuh pasien
naik turun

O:
Riwayat kejang
Konvulsi
Peningkatan suhu tubuh S: 38,20 C
Akral teraba hangat
TD 140/90 mmHg
N 90x/mnt
RR: 24x/mnt

A:
Masalah hipertermi belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
- Pantau aktivitas kejang
- Pantau TD, N, RR, S
- Kolaborasi dengan dokter pengobatan
antipiretik
- Kolaborasi pemeriksaan radiologi (CT
scan, EEG)

27-3-2017 2 S:
21.30 Pasien mengatakan susah untuk bernafas

O:
Pasien tampak sesak
Ekspansi dada simetris
Tidak ada bunyi tambahan nafas
Nafas pendek
RR: 24 x/mnt
Terdapat retraksi dada
Penggunaan otot bantu nafas dan penggunaan
nafas cuping hidung

A:
Masalah ketidakefektifan pola nafas belum
teratasi
Tgl/Jam No Dx Evaluasi Ttd

P:
Lanjutkan intervensi
- Pantau kecepatan, irama dan kedalaman
pernapasan
- Perhatikan pergerakan dada (amati
kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu,
serta retraksi otot supraklavikular dan
intercosta)
- Berikan tindakan (pasang O2)
- Kolaborasi pemberian obat bronkodilator
dengan dokter

27-3-2017 3 S:
21.40 Keluarga pasien mengatakan pasien jika
berbicara tidak begitu jelas (pelo)

O:
Pasien berbicara terdengar tidak jelas (pelo)
Pertukaran informasi dapat diterima dengan
baik oleh pasien

A:
Masalah hambatan komunikasi verbal belum
teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
- Jelaskan kepada keluarga mengapa pasien
tidak dapat berbicara dengan normal
- Anjurkan pasien untuk berbicara perlahan
dan ulangi permintaan

Anda mungkin juga menyukai