Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian Katalis

Katalis adalah zat yang menaikkan laju reaksi tanpa dirinya sendiri berubah di

akhir reaksi. Hal ini berarti katalis terbentuk kembali setelah reaksi

berakhir. Katalis dapat menaikkan laju reaksi dengan memilih mekanisme

reaksi lain yang energi aktivasinya lebih rendah dari mekanisme semula.

Contoh :

+ Cl2

Mekanisme :


Cl2 + AlCl3 Cl+ + AlCl4-

+ Cl+ Cl + H+


H+ + AlCl4- HCl + AlCl3

+ Cl2 Cl + HCl
Berikut contoh reaksi dengan atau tanpa katalis.

A + B -------> C + D (tanpa katalis)

A + B -------> C + D (dengan katalis)

k dengan katalis > k tanpa katalis sehingga v dengan katalis > v tanpa katalis

Katalis terutama banyak dipergunakan untuk membantu dalam proses industri

seperti dalam pengilangan minyak bumi dan proses produksi bahan kimia umum
atau kimia khusus. Selain dikedua jenis industri tersebut, katalis juga

dipergunakan dalam proses produksi produk makanan, pembangkit listrik

tenaga nuklir, kendaraan, dan untuk kegiatan pengendalian pencemaran.

Dalam proses di kilang minyak bumi, katalis yang banyak dipergunakan adalah

katalis reforming, isomerasi dan hydrocracking. Fungsi katalis-katalis

tersebut pada dasarnya untuk membantu memecah rantai senyawa karbon.

Dengan bantuan katalis tersebut minyak mentah (crude oil) dapat diproses

sehingga dapat diperoleh variasi turunannya seperti premium, kerosin, avtur,

dan produk lainnya tergantung tingkat pemutusan rantai karbonnya.

Untuk industri kimia, kebanyakan katalis yang digunakan adalah katalis yang

membantu pembentukan (syntetic catalysts) seperti katalis hidrogenasi,

katalis oksidasi, dll. Beberapa katalis yang sering dipakai dalam produksi

bahan kimia antara lain: Vynil acetate monomer (VAM), purified terepthalic

Acid (PTA) dan proses hidrogenisasi.

Contoh beberapa katalis yang biasa digunakan :

Reaksi Katalis
Dekomposisi hidrogen peroksida Mangan(IV)oksida (MnO2)
Nitrasi benzena Asam sulfur pekat
Produksi amonia dengan proses Haber Besi
Konversi dari SO2 ke SO3 melalui Vanadium(V)oksida (V2O5)

proses Kontak untuk memproduksi

asam sulfat

Untuk bidang lingkungan, katalis tertentu dapat digunakan untuk

mendestruksi senyawa yang menghasilkan bau sehingga berfungsi sebagai


deodorant. Ada juga katalis yang bisa memecah rantai senyawa organic

volatile (VOC) sehingga dapat digunakan untuk destruksi senyawa berbahaya

tersebut.

Suatu reaksi yang menggunakan katalis disebut reaksi katalis dan prosesnya

disebut katalisme. Katalis suatu reaksi biasanya dituliskan di atas tanda

panah, misalnya :


Katalis juga dapat berfungsi sebagai zat perantara maupun sebagai zat

pengikat. Berikut adalah penjelasannya :


Katalis sebagai zat parantara

Perhatikan contoh berikut ini :

Reaksi tanpa katalis :A+B ---> AB (lambat)

Reaksi dengan katalis :A+B ---> AB (cepat)


Mekanisme reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut :

B+K ---> BK

BK + A ---> A-B-K

A-B-K ---> A-B + K

Dengan terikatnya zat B pada katalis, senyawa B-K yang terbentuk menjadi

lebih reaktif ketika bereaksi dengan A sehingga terbentuk senyawa AB-K.

Pada tahap berikutnya, dihasilkan senyawa AB dan katalis K diperoleh kembali

dalam jumlah yang sama seperti semula. Jadi, katalis ikut bereaksi, namun

pada akhir reaksi bentuk dan jumlahnya tidak berubah.


Katalis sebagai zat pengikat

Contoh katalis yang berfungsi sebagai zat pengikat, yaitu logam-logam

seperti Pt, Cr, dan Ni. Permukaan logam-logam ini memiliki kemampuan

mengikat zat yang akan bereaksi sehingga terbentuk spesi yang reaktif.

Logam-logam ini mempercepat reaksi-reaksi gas dengan cara membentuk

ikatan lemah antara gas dan atom-atom logam pada permukaan. Proses ini

disebut adsorpsi. Gas-gas yang terikat pada permukaan logam lebih mudah

bereaksi dibandingkan jika gas-gas tersebut berada di udara. Setelah terjadi

reaksi, produk hasil reaksi melepaskan ikatannya dengan permukaan logam.

Proses ini disebut dengan desorpsi. Katalis hanya mempengaruhi laju

mencapaian kesetimbangan, tidak berpengaruh dalam hasil reaksi dan

konsentrasi atau massa zat setelah reaksi. Jumlah katalis setelah reaksi

berlangsung akan sama dengan jumlah katalis sebelum terjadinya reaksi.

Katalis menyebabkan energi pengaktifan reaksi lebih rendah Ada dua macam

katalis, yaitu katalis positif (katalisator) yang berfungsi mempercepat reaksi,

dan katalis negatif (inhibitor) yang berfungsi memperlambat laju reaksi.


Katalis positif berperan menurunkan energi pengaktifan, dan membuat

orientasi molekul sesuai untuk terjadinya tumbukan. Sedangkan katalisator

dibedakan atas katalisator homogen dan katalisator heterogen. Sedangkan

pada makalah ini penulis hanya membahas tentang katalisator homogen.

BAB II

PEMBAHASAN


Katalis Homogen

Katalis Homogen adalah katalis yang fasanya sama dengan sistem reaksi.

Sehingga apabila sistem reaksi yang digunakan berfasa padat maka katalis

yang digunakan juga berfasa padat. , bila fasa sistem reaksi berfasa cair

maka katalisnya juga berfasa cair, demikian pula untuk fase reaksi sistem

gas katalis juga harus sistem gas. Dari ketiga jenis fasa sistem reaksi yang

ada ada satu fasa sistem reaksi yang sering digunakan dan terjadi

dikehidupan sehari hari adalah fasa sistem cair. Karena dalam fasa sistem

cair keduanya dapat bertindak sebagai reaktan sekaligus pelarut.


Contoh Katalis Homogen

Contoh reaksi katalitik homogen adalah esterifikasi dan samponofikasi ester

dengan katalis asam, dekomposisi hydrogen peroksida oleh ion didalam

larutan, inversi sukrosa dan mutarotasi glukosa dengan katalis asam atau basa

dan metabolisme dadalam tubuh misalnya reaksi antara hemoglobin dengan

oksigen.
a. Contoh lainnya adalah besi (III) klorida pada reaksi penguraian hidrogen

peroksida menjadi air dan gas oksigen menurut persamaan :

b. Reaksi antara ion persulfat dan ion iodida

Ion persulfat (ion peroxodisulphate), S 2 O 8


2 -,
adalah agen pengoksidasi yang

sangat kuat. Ion iodida sangat mudah dioksidasi menjadi yodium. Namun

reaksi antara mereka dalam larutan dalam air sangat lambat.

Reaksi dikatalisis menghindari masalah yang benar-benar. Katalis dapat

berupa besi (II) atau (III) ion besi yang ditambahkan ke larutan yang sama.

Ini adalah satu lagi contoh yang baik dari penggunaan senyawa logam transisi

sebagai katalis karena kemampuan mereka untuk mengubah tingkat oksidasi.

Ion-ion persulfat mengoksidasi besi (II) ion besi (III) ion. Dalam proses ion

persulfat direduksi menjadi ion sulfat.

Besi (III) ion yang kuat agen pengoksidasi yang cukup untuk mengoksidasi ion

iodida menjadi iodin. Dalam prosesnya, mereka dikurangi kembali ke besi (II)

ion lagi.

Kedua tahap ini individu dalam keseluruhan reaksi melibatkan tumbukan

antara ion positif dan negatif. Ini akan jauh lebih mungkin untuk berhasil

daripada tubrukan antara kedua ion negatif dalam reaksi uncatalysed.

c. Perusakan ozon atmosfer


Ozon, O 3, terus-menerus terbentuk dan pecah lagi di atmosfer tinggi dengan

aksi sinar ultraviolet. Biasa molekul oksigen menyerap sinar ultraviolet dan

masuk ke atom oksigen individu. Ini memiliki elektron tidak berpasangan, dan

dikenal sebagai radikal bebas. Mereka sangat reaktif.

Radikal oksigen yang kemudian dapat menggabungkan dengan molekul oksigen

biasa untuk membuat ozon.

Ozon juga dapat dibagi lagi menjadi oksigen biasa dan radikal oksigen dengan

menyerap sinar ultraviolet.

Ini pembentukan dan putus ozon yang terjadi di sepanjang waktu. Secara

keseluruhan, reaksi-reaksi menghentikan banyak radiasi ultraviolet yang

berbahaya menembus atmosfer untuk mencapai permukaan bumi.

Chlorofluorocarbons (CFC) seperti CF 2 Cl 2, misalnya, digunakan secara

ekstensif dalam aerosol dan sebagai refrigeran. Rincian lambat mereka di

atmosfer menghasilkan atom klorin - radikal bebas klorin. Ini mengkatalisis

penghancuran ozon.

Hal ini terjadi dalam dua tahap. Pada yang pertama, ozon rusak dan radikal

bebas baru diproduksi.


Katalis radikal klorin diregenerasi oleh reaksi kedua. Hal ini dapat terjadi

dalam dua cara tergantung pada apakah radikal CLO hits molekul ozon atau

oksigen radikal.

Jika hits oksigen radikal (dihasilkan dari salah satu reaksi yang kita telah

melihat sebelumnya):

Atau jika hits sebuah molekul ozon:

Karena radikal klorin yang terus diperbaharui, masing-masing dapat merusak

ribuan molekul ozon.


BAB III

KESIMPULAN

Katalis adalah zat yang menaikkan laju reaksi tanpa dirinya sendiri

berubah di akhir reaksi. Hal ini berarti katalis terbentuk kembali setelah

reaksi berakhir. Katalis dapat menaikkan laju reaksi dengan memilih

mekanisme reaksi lain yang energi aktivasinya lebih rendah dari

mekanisme semula.

Katalis juga dapat berfungsi sebagai zat perantara maupun sebagai zat

pengikat.

Katalis Homogen adalah katalis yang fasanya sama dengan sistem reaksi.

Sehingga apabila sistem reaksi yang digunakan berfasa padat maka

katalis yang digunakan juga berfasa padat. , bila fasa sistem reaksi

berfasa cair maka katalisnya juga berfasa cair, demikian pula untuk fase

reaksi sistem gas katalis juga harus sistem gas.

Contoh reaksi katalitik homogen adalah esterifikasi dan samponofikasi ester

dengan katalis asam, dekomposisi hydrogen peroksida oleh ion didalam

larutan, inversi sukrosa dan mutarotasi glukosa dengan katalis asam atau

basa dan metabolisme dadalam tubuh misalnya reaksi antara hemoglobin

dengan oksigen.

Contoh lainnya adalah


besi (III) klorida pada reaksi penguraian hidrogen peroksida menjadi

air dan gas oksigen


Reaksi antara ion persulfat dan ion iodida


Perusakan ozon atmosfer

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi. FinalSense.

Andy. 2009. Kinematika Kimia. Depok City: Chemistry Tutor.

http://all4chemistry.blogspot.com/2010/02/sejarah-dan-perkembangan-

katalis.html

http://robbaniryo.com/ilmu-kimia/katalis-homogen/

http://www.chemguide.co.uk/physical/catalysis/introduction.html

Istadi. 2010. Jenis-Jenis Katalis (in Catalyst Technology Lecture).

Semarang : UNDIP

Negara Lingkungan Hidup : Pengelolaan Bahan dan Limbah Berbahaya dan

Beracun.

Palgubadi, Jelliarko. 2009. Katalis Homogen yang Unik, Terpisah Sendiri

Setelah Reaksi. Chem-is-try.org


Risal, M. 2009. Katalis Homogen. Menteri Pendidikan.

Risal, M. 2010. Katalis Padatan. Menteri Pendidikan.

Risal, Onong Marokina. 2011. Katalis dan Pengelolaan Spent Katalis.

Kementrian Riyo, Robbani. 2010. Katalis Homogen. Ilmu Kimia.com

Saito, Taro. 2009. Reaksi Katalis. Chem-is-try.org

www.wikipedia.com/katalis

Anda mungkin juga menyukai