Anda di halaman 1dari 11

DATA PENGAMATAN HASIL PENGUKURAN KANDUNGAN POLUTAN

GAMBAR ALAT

High Volume Air sampler ( HVAS ) Sound Lever Meter

TUGAS
Sumber bahan pencemar udara ada lima macam yang merupakan penyebab utama
(sekitar 90%) terjadinya pencemaran udara global di seluruh dunia yaitu:
Gas karbon monoksida, CO

Gas-gas nitrogen oksida, NOx

Gas hidrokarbon, CH

Gas belerang oksida, SOx

Partikulat-partikulat (padat dan cair)

Gas karbon monoksida merupakan bahan pencemar yang paling banyak terdapat di udara,
sedangkan bahan pencemar berupa partikulat (padat maupun cair) merupakan bahan
pencemar yang sangat berbahaya (sifat racunnya sekitar 107 kali dari sifat racunnya gas
karbon monoksida).

a. Gas karbon monoksida, CO


Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa,
titik didih -192 C, tidak larut dalam air dan beratnya 96,5% dari berat udara. Reaksi-
reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida antara lain:

Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa senyawa karbon lainnya:

2 C + O 2 ? 2 CO

Reaksi antara gas karbon dioksida dengan karbon dalam proses industri yang terjadi
dalam tanur:

CO2 + C ? 2 CO

Penguraian gas karbon dioksida pada suhu tinggi:

2 CO2 ? 2 CO + O 2

Gas karbon monoksida yang dihasilkan secara alami yang masuk ke atmosfer lebih
sedikit bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.

b. Gas-gas Nitrogen oksida, NOx


Gas-gas Nitrogen oksida yang ada di udara adalah Nitrogen monoksida NO, dan Nitrogen
dioksida NO2 termasuk bahan pencemar udara. Gas Nitrogen monoksida tidak berwarna,
tidak berbau, tetapi gas nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam
dan menyebabkan orang menjadi lemas. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas NO dan
NO2 antara lain:

(1210 1765)C

2 N + O2 ? 2 NO

2 NO + O2 ? 2 NO

c. Hidrokarbon CH
Sumber terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuhtumbuhan. Gas metana CH4 adalah
senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh
bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk ke
dalam lapisan atmosfer:

2 (CH2O)n ? CO2 + CH4

d. Gas-gas belerang oksida SOx


Gas belerang dioksida SO2 tidak berwarna, dan berbau sangat tajam. Gas belerang
dioksida dihasilkan dari pembakaran senyawasenyawa yang mengandung unsur belerang.
Gas belerang dioksida SO2 terdapat di udara biasanya bercampur dengan gas belerang
trioksida SO3 dan campuran ini diberi simbol sebagai SOx.

S + O2 ? SO2

2 SO2 + O 2 ? 2 SO3

e. Partikulat
Yang dimaksud dengan partikulat adalah berupa butiran-butiran kecil zat padat dan tetes-
tetes air. Partikulat-partikulat ini banyak terdapat dalam lapisan atmosfer dan merupakan
bahan pencemar udara yang sangat berbahaya.

Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-
udara/zat-zat-pencemar-dan-pencemaran-udara/
Macam-macam Pencemaran dan Penyebabnya
Ada beberapa macam pencemaran, yaitu:

1. Macam-macam Pencemaran Menurut Tempatnya

a. Pencemaran tanah
Gejala pencemaran tanah dapat diketahui dari tanah yang tidak dapat digunakan untuk
keperluan fisik manusia. Tanah yang tidak dapat digunakan, misalnya tidak dapat
ditanami tumbuhan, tandus dan kurang mengandung air tanah. Faktor-faktor yang
mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah antara lain pembuangan bahan sintetis yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga
menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan
pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air
tanah, flora, dan fauna tanah. Pada saat ini hampir semua pemupukan tanah
menggunakan pupuk buatan atau anorganik. Zat atau unsur hara yang terkandung dalam
pupuk anorganik adalah nitrogen (dalam bentuk nitrat atau urea), fosfor (dalam bentuk
fosfat), dan kalium. Meskipun pupuk anorganik ini sangat menolong untuk meningkatkan
hasil pertanian, tetapi pemakaian dalam jangka panjang tanpa dikombinasi dengan pupuk
organik mengakibatkan dampak yang kurang bagus. Dampaknya antara lain hilangnya
humus dari tanah, tanah menjadi kompak (padat) dan keras, dan kurang sesuai untuk
tumbuhnya tanaman pertanian. Selain itu, pupuk buatan yang diperjualbelikan umumnya
mengandung unsur hara yang tidak lengkapm terutama unsur-unsur mikro yang sangat
dibutuhkan tumbuhan dan juga pupuk organik mudah larut dan terbawa ke perairan,
misalnya danau atau sungai yang menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Ketika suatu zat
berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap,
tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut.
1) Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih
dahulu, misalnya dengan dibakar.
2) Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang,
seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
3) Membuang sampah pada tempatnya.
4) Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
5) Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.

b. Pencemaran air
Pencemaran air dapat diketahui dari perubahan warna, bau, serta adanya kematian dari
biota air, baik sebagian atau seluruhnya. Bahan polutan yang dapat menyebabkan polusi
air antara lain limbah pabrik, detergen, pestisida, minyak, dan bahan organik yang berupa
sisa-sisa organisme yang mengalami pembusukan. Untuk mengetahui tingkat pencemaran
air dapat dilihat melalui besarnya kandungan O2 yang terlarut. Ada 2 cara yang
digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam air, yaitu secara kimia dengan COD
(Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand). Makin besar
harga BOD makin tinggi pula tingkat pencemarannya. Polusi air yang berat dapat
menyebabkan polutan meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air untuk
kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, dan untuk air minum. Air tanah
yang sudah tercemar akan sulit sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih.
Pengenceran dan penguraian polutan pada air tanah sulit sekali karena airnya tidak
mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob. Penggunaan pupuk dan
pestisida yang berlebihan merupakan salah satu sumber pencemaran air. Pupuk dan
pestisida yang larut di air akan menyebabkan eutrofikasi yang mengakibatkan ledakan
(blooming) tumbuhan air, misalnya alga dan ganggang. Cara pencegahan dan
penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.
2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemukiman penduduk. Hal
ini bertujuan untuk menghindari keracunan yang mungkin terjadi karena penggunaan
air sungai oleh penduduk.
4) Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.

c. Pencemaran udara
Pencemaran udara dapat bersumber dari manusia atau dapat berasal dari alam.
Pencemaran oleh alam, misalnya letusan gunung berapi yang mengeluarkan debu, gas
CO, SO2, dan H2S. Partikel-partikel zat padat yang mencemari udara di antaranya berupa
debu, jelaga, dan partikel logam. Partikel logam yang paling banyak menyebabkan
pencemaran adalah Pb yang berasal dari pembakaran bensin yang mengandung TEL
(tetraethyl timbel). Adanya pencemaran udara ditunjukkan oleh adanya gangguan pada
makhluk hidup yang berupa kesukaran bernapas, batuk, sakit tenggorokan, mata pedih,
serta daun-daun yang menguning pada tanaman. Zat-zat lain yang umumnya mencemari
lingkungan, antara lain:
1) Oksida karbon (CO dan CO2) dapat mengganggu pernapasan, tekanan darah, saraf,
dan mengikat Hb sehingga sel kekurangan O2.
2) Oksida sulfur (SO2 dan SO3) dapat merusak selaput lendir hidung dan tenggorokan.
3) Oksida nitrogen (NO dan NO2) dapat menimbulkan kanker.
4) Hidrokarbon (CH4 dan C4H10), menyebabkan kerusakan saraf pusat.
5) Ozon (O3) menyebabkan bronkithis dan dapat mengoksidasi lipida. Cara pencegahan
dan penanggulangan terhadap pencemaran udara, antara lain sebagai berikut.
a) Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.
b) Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi tingkat
pencemaran.
c) Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah yang
kurang produktif.
d) Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke udara bebas.
Pembersihan dapat menggunakan alat tertentu, misalnya cottrell yang berfungsi untuk
menyerap debu. Meningkatnya kadar karbon dioksida di atmosfer juga dapat
membahayakan kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di bumi ini. Konsentrasi
karbon dioksida yang berasal dari sisa pembakaran, asap kendaraan, dan asap pabrik
dapat menimbulkan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca dapat
mengakibatkan:
1) Adanya pemanasan global yang mengakibatkan naiknya suhu di bumi.
2) Mencairnya es yang ada di kutub, sehingga mengakibatkan naiknya permukaan air
laut.
3) Tenggelamnya daratan (pulau) sebagai akibat dari mencairnya es di kutub.

d. Pencemaran suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin
pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

Parameter Pencemaran dalam Lingkungan


Untuk mengetahui apakah suatu lingkungan tercemar atau tidak, atau untuk mengetahui
seberapa besar kadar pencemaran dalam lingkungan dapat dilihat dari parameter sebagai
berikut:
1. Parameter Kimia
Parameter ini meliputi kandungan karbon dioksida, tingkat keasaman, dan kadar logam-
logam berat dalam lingkungan tersebut.
2. Parameter Biokimia
Parameter biokimia dapat dilihat dari BOD (Biologycal Oxygen Demand) atau kebutuhan
oksigen secara biologis.
3. Parameter Fisik
Dilihat dari suhu, warna, rasa, bau, dan juga radioaktivitas pada lokasi tersebut.
4. Parameter Biologi
Parameter biologi meliputi ada tidaknya mikroorganisme dalam wilayah tersebut.

Sumber : http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaran-
lingkungan-upaya.html

Tabel tersebut menunjukkan bahwa batas maksimum tingkat polusi kebisingan yang
masih dapat diterima seseorang adalah 74 dB. Itu berarti bahwa kebisingan yang muncul
sampai 74 dB masih dapat ditolerir dengan normal tanpa mengganggu aktivitas yang
dikerjakan orang tersebut.

Sumber : http://tugasakhirstudiorekaman.wordpress.com/bab-ii/
Setelah itu, atau mulai 1 Juli 2013, ketentuannya berubah menjadi, motor 80cc ke bawah
sebesar 77 desibel. Sedangkan yang di atas 80cc hingga 175cc sebesar 80 desibel dan
yang di atas 175cc sebesar 83 desibel.

Sumber : http://edorusyanto.wordpress.com/2011/09/19/batas-kebisingan-sepeda-motor/

Tingkat kebisingan dapat dibagi berdasarkanintensitas yang diukur dengan satuan desibel
(dB) sperti tercantum pada Tabel 1.
Untuk sepeda motor dengan kapasitas silinder mesin 80cc ke bawah, batas ambang
kebisingannya sekitar 85 desibel. Lalu, untuk yang direntang 80cc ke atas hingga 175 cc,
batasnya 90 desibel. Dan, untuk yang di atas 175cc juga 90 desibel. Oh ya, aturan itu
berlaku sampai dengan 30 Juni 2013.

Anda mungkin juga menyukai