Anda di halaman 1dari 13

CARA MEMBUAT TERMOMETER DI RUMAH

Membuat termometer sendiri memang cukup menyita waktu, namun prosesnya cukup
sederhana dan mudah untuk diikuti. Buatlah termometer Anda sendiri dan ujilah untuk
membuatnya bereaksi terhadap perubahan suhu dengan benar. Jika berhasil, Anda juga perlu
melakukan kalibrasi sebelum Anda benar-benar menggunakannya untuk mengukur suhu
suatu cairan atau ruangan.

Metode 1 Membuat Termometer

1 Buatlah cairan pengukur. Isi penuh gelas ukur dengan air dan alkohol medis
dengan takaran yang seimbang. Teteskan empat hingga delapan pewarna makanan ke
dalamnya dan aduk perlahan agar tercampur.[1]

o Perlu diingat bahwa pewarna makanan tidak mempengaruhi cairan yang


bereaksi kepada perubahan suhu. Kegunaannya hanyalah untuk memudahkan
Anda membaca tingkat ketinggian air pada sedotan ketika Anda
menggunakannya.
o Anda dapat menggunakan air saja, namun sebuah termometer yang terdiri dari
campuran air dan alkohol medis akan bereaksi terhadap perubahan suhu lebih
cepat dibandingkan air saja.
o Saat menentukan berapa banyak cairan yang akan dibuat, perhatikan volume
botol yang akan Anda gunakan. Anda perlu menyiapkan cairan yang cukup
untuk mengisi keseluruhan botol, dengan sedikit cadangan.
2 Tuang cairan pengukur ke dalam botol bening. Isi penuh hingga leher botol
dengan menuangnya secara langsung. Gunakan pipet plastik untuk menambahkan
cairan berwarna tersebut secara perlahan hingga benar-benar penuh.

o Anda dapat menggunakan botol plastik atau kaca.


o Jangan meluberkan atau menumpahkan cairannya.

o Secara teknis, Anda dapat membuat termometer tanpa harus memenuhi


botolnya. Cara ini akan membuat cairannya meluap langsung ke dalam
sedotan, bukan mengisi botolnya terlebih dahulu, meskipun botolnya tidak
penuh. Namun, mengisi botolnya hingga benar-benar penuh akan
mempercepat reaksi termometer terhadap perubahan suhu daripada yang tidak
penuh.

2.
3

Masukan sebuah sedotan ke dalam botol dan kokohkan posisinya. Masukan


sedotannya secara perlahan ke dalam botol dan hindari menumpahkan cairan di dalam
botol. Sisakan setidaknya 10 cm bagian sedotan dari mulut botol dan sedotan dilarang
menyentuh dasar botol. Kokohkan sedotannya dengan membalutnya menggunakan
malam (lilin) pada mulut botol.[2]

o Lilinnya harus benar-benar menutup mulut botol. Intinya, tidak boleh ada
udara yang masuk ke dalam botol kecuali melalui sedotan.
o Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan plastisin, lilin yang sudah
sedikit mencair, atau juga tanah lihat yang digunakan untuk membuat model
atau patung.
o Menutup botolnya adalah hal yang sangat penting. Tutup yang rapat mencegah
cairan di dalam botol meluap melalui mutul botol, dan hasilnya, cairannya
akan naik lewat sedotan.

3.

Tempelkan kertas bergaris pada sedotan. Atur kertasnya agar menempel langsung
pada sedotan gunakan selotip bening.[3]

o Meskin bisa menggunakan kertas apa saja, namun kertas bergaris dapat
memudahkan Anda untuk melihat ketinggian cairan pada sedotannya. Terlebih
lagi, jika Anda akan mengkalibrasi termometer Anda sehingga dapat benar-
benar digunakan, Anda akan menggunakan kertas bergaris ini untuk
menandakan dan menuliskan hasil pengukuran.

4.

Tambahkan cairan pengukur dari atas sedotan. Secara hati-hati, tambahkan


beberapa tetes cairan pengukur dari atas sedotan hingga terdapat sekitar 5 cm cairan
pengukur di dalam sedotan.

o Dengan mengisi sedotannya dengan cairan tambahan, Anda dapat dengan


lebih mudah menentukan tinggi cairan pada sedotan saat naik dan turun.
5.

Teteskan satu tetes minyak goreng pada sedotan. Gunakan pipet Anda secara hati-
hati untuk menambahkan satu tetes minyak goreng pada sedotan. Satu tetes saja.

o Minyak dan air tidak menyatu, sehingga minyaknya akan tetap berada di atas
cairan pada sedotan.
o Menambahkan minyak pada cairan dapat mencegah cairan di dalamnya
menguap. Sebagai hasilnya, termometer Anda akan tetap akurat ketika Anda
sudah lama tidak menggunakannya lagi.
6.

Periksa hasil pekerjaan Anda. Alatnya sudah jadi, namun Anda perlu melakukan
pengecekan kembali sebelum menggunakannya untuk memastikan bahwa alat
pengukuran baru Anda cukup akurat.

o Teliti sisi botolnya. Pastikan tidak ada yang bocor.


o Periksa lilin di mulut botol untuk memastikan sudah kedap udara.

o Periksa sedotan dan kertas bergaris untuk memastikan kedua hal itu sudah
aman dan tidak bergerak-gerak selama pemakaian.

Metode 2

Menguji Termometer
1.

Tempatkan termometer Anda di dalam mangkok berisi air es. Isi mangkok kecil
dengan air dingin dan sedikit es. Biarkan airnya menjadi sedingin mungkin, lalu
dengan hati-hati letakkan termometer Anda di dalam mangkok. Pastikan Anda dapat
melihat cairan di dalam sedotan dengan jelas.

o Ketika diletakkan di air dingin, cairan di dalam sedotan seharusnya akan


turun.
o Semua benda terdiri dari partikel, dan partikel-partikel ini bergerak dengan
konstan. Energi yang dihasilkan dari pergerakan ini adalah energi kinetik.
Ketika suhu benda tersebut menurun, partikelnya akan bergerak secara
perlahan sehingga energi kinetiknya akan mengecil.
o Ketika Anda menggunakan termometer Anda, Anda memindahkan suhu dan
energi kinetik dari air dingin tersebut ke dalam cairan pada termometer.
Dengan kata lain, cairan dalam termometer Anda berubah menyesuaikan
kondisi cairan atau ruangan yang diukur, dan hasilnya dapat terlihat dan dapat
diukur.
o Suhu yang dingin menyebabkan partikel di dalam cairan termometer
mendekat. Sehingga, cairannya akan memadat dan turun dari sedotan.
2.

Letakkan termometer Anda di dalam mangkok berisi air panas. Anda dapat
memanaskan air menggunakan panci hingga terlihat menguap, namun jangan sampai
mendidih. Secara hati-hati letakkan termometer Anda ke dalam air panas dan
perhatikan tingkat cairan pada sedotan.

o Perlu diingat bahwa Anda harus membiarkan botolnya bersuhu ruangan


kembali setelah Anda mengangkatnya dari air dingin. Jangan menempatkan
botol Anda langsung dari air dingin ke air panas karena dapat menyebabkan
botol Anda rusak dan pecah, terutama yang terbuat dari kaca.
o Ketika diletakkan pada suhu panas, cairan pada sedotan akan naik.

o Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, partikel akan mempercepat ketika


dipanaskan. Ketika suhu panas dipindahkan ke cairan pada termometer,
partikel termometer akan bergerak lebih cepat yang menyebabkan mereka
memuai dan bergerak menjauhi satu sama lain. Hasilnya, cairan pada sedotan
akan naik.
3.

Ujilah termometernya di tempat lain. Gunakan berbagai tempat untuk menguji


termometer Anda. Lihatlah seberapa banyak cairannya naik di tempat panas, dan
menurun di tempat yang dingin.

o Anda harus mengingat bahwa suhu hangat menyebabkan cairannya naik


sedangkan suhu dingin menyebabkannya turun.
o Tempat lain yang dapat membantu Anda adalah kulkas, jendela yang terkena
sinar matahari, beranda rumah pada hari yang panas atau dingin, tempat teduh
di teras Anda, di dalam mobil Anda saat diparkir, ruang bawah tanah Anda,
garasi Anda, dan loteng Anda.

Metode 3

Mengkalibrasi Termometer
1.

Siapkan termometer yang telah Anda beli. Letakan termometer yang Anda buat
pada tempat bersuhu ruangan dan biarkan cairan pada sedotan kembali ke ketinggian
semula. Pegang atau letakan temperatur komersil di sebelah termometer Anda,
samakan tinggi cairan pada termometer komersil dengan cairan pada sedotan.

o Proses kalibrasi ini penting jika Anda ingin menggunakan termometer buatan
Anda bisa benar-benar mengukur suhu dan bukan hanya mendeteksi
perubahan suhu. Jika Anda tidak mengkalibrasi dan menandai termometer
Anda, Anda hanya akan mengetahui perubahan suhu memanas atau mendingin
tanpa mengetahui besar suhu pada saat itu.

2.

2
Beri tanda pada suhunya. Dengan spidol permanen yang kecil, buatlah garis pada
kertas Anda, tepat pada permukaan cairan dalam sedotan. Tandai dengan suhu pada
saat itu, yang telah diukur menggunakan termometer komersil.

o Ketika menandai permukaan cairan, lihat baik-baik untuk memastikan bahwa


Anda menandai permukaan cairan berwarna dan bukan permukaan
minyaknya.

3.

Ulangi di berbagai tempat dengan suhu berbeda. Bawa termometer Anda ke


tempat pengujian lainnya. Biarkan cairannya naik atau turun tergantung masing-
masing lokasi, dan pegang termometer komersil di sebelahnya. Tandai dan tulis setiap
suhu yang baru terdeteksi pada termometer buatan Anda.

o Ukur suhu yang berbeda sebanyak mungkin. Lebih banyak suhu yang Anda
tulis di kertas, lebih mudah pula untuk mengukur suhu dari suatu cairan atau
ruangan.
4.

Gunakan termometer yang sudah dikalibrasi tersebut untuk mengukur suhu


yang belum diketahui. Ketika Anda telah mempunyai rentang suhu yang cukup pada
temperatur Anda, bawalah alat tersebut ke suatu tempat yang panas atau dingin.
Tunggu hingga cairan tersebut naik atau turun, dan lihatlah tanda kalibrasi tadi pada
sedotan Anda. Gunakan hasil pengukuran sebelumnya untuk menentukan suhu tempat
termometer Anda berada.

o Untuk mengecek kembali keakuratan termometer Anda, ukur suhu lokasi


tersebut menggunakan termometer komersil setelah mendapatkan hasil
pengukuran menggunakan termometer buatan.
o Setelah langkah ini tercapai, termometer buatan Anda telah selesai dan siap
untuk digunakan.

Peringatan

Berhati-hatilah ketika menggunakan alkohol medis. Jangan sampai mengenai mata


Anda dan jangan sampai tertelan.

Hal yang Anda Butuhkan

Air
Alkohol medis
Pewarna makanan (warna apa saja)
Gelas ukur 1 liter atau 600mL
Botol kaca atau plastik bening, tinggi 20 hingga 25 cm
Sedotan plastik bening, panjang setidaknya 20 cm
Pipet plastik
Minyak goreng atau minyak sayur
Malam, lilin, atau plastisin
Penggaris
Spidol kecil
Kertas putih bergaris
Selotip bening
Mangkuk air dingin
Mangkuk air panas
Termometer komersil (untuk kalibrasi)

Sumber

1. http://www.energyquest.ca.gov/projects/thermometer.html
2. http://assets.pearsonschool.com/asset_mgr/current/201237/tx_sci_G6_lab.pdf
3. http://publish.uwo.ca/~cagis/experiments/thermo.htm

Anda mungkin juga menyukai