Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN S. choleraesuis, dan S. Enteridis). Spesies S.

typhi,famili Dengan anamnesis/pemeriksaan fisik di dapatkan gejala demam,


Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik Enterobacteriaceae, merupakan kuman gram negatif yang dapat gangguan saluran cerna, gangguan pola buang air besar dan
bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Demam menyebabkan berbagai masalah di organ tubuh manusia. hepato/spenomegali. Sindrom demam tifoid yang didapatkan
tifoid hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan di belum lengkap. Diagnosis possible case hanya dibuat pada.
Gambaran klinis demam tifoid begitu luas dan
berbagai negara didunia, terutama di negara sedang berkembang pelayanan kesehatan dasar
bervariasi, dari manifestasi yang atipikal (tidak khas) hingga
termasuk Indonesia. Sekitar 15-30 juta penduduk dunia menderita 2. Probable case
klasik, dari yang ringan hingga yang complicated. Penyakit ini Telah didapatkan gejala klinis lengkap atau hampir lengkap, serta
demam tifoid setiap tahun, 600 ribu diantaranya meninggal. Di mempunyai kesamaan dengan penyakit demam lainnya terutama didukung oleh gambaran laboratorium yang menyokong demam
Indonesia, demam tifoid merupakan penyakit endemik dengan pada minggu pertama sehingga sulit dibedakan, maka untuk tifoid (titer Widal O > 1/160 atau H > 1/160 satu kali pemeriksaan
angka kejadian masih tinggi dan merupakan salah satu ancaman menegakkan diagnosa demam tifoid perlu ditunjang pemeriksaan
3. Definite case
internasional di era globalisasi. Penyakit ini berkaitan dengan laboratorium penunjang yang dapat diandalkan. Diagnosis pasti, ditemukan S.typhi pada pemeriksaan biakan atau
kesehatan lingkungan dan sanitasi yang kurang memadai.
Demam tifoid pada umumnya menyerang penderita kelompok positif S.typhi pada pemeriksaan PCR atau terdapat kenaikan titer
Manifestasi klinis demam tifoid sangat bervariasi, sehingga
umur 5-30 tahun, laki-laki = wanita. Jarang pada umur dibawah 2 Widal 4 kali lipat ( pada pemeriksaan ulang 5-7 hari) atau titer
diagnosisnya sering tidak mudah karena menyerupai penyakit
tahun maupun diatas 60 tahun. Masa inkubasi umumnya 3-60 Widal O > 1/320, H > 1/640 yang menetap pada pemeriksaan
lain. Beberapa faktor mempengaruhi angka kejadian demam
hari,biasanya didapatkan keluhan utama demam yang diderita ulang.
tifoid antara lain kerentanan individu, variasi gambaran klinis,
diagnosis yang tidak tepat, terapi kurang optimal, malnutrisi, kurang lebih 5-7 hari yang tidak berhasil diobati dengan
DIAGNOSIS BANDING
munculnya galur multiresisten S. typhi yang mempengaruhi antipiretika. Demam bersifat bertahap makin naik setiap hari (step
Pada tahap diagnosis klinis ini, beberapa penyakit dapat
keberhasilan terapi. Kerentanan individu terhadap penyakit ladder), disertai dengan lemah badan (lesu), malas, nyeri kepala,
menjadi diagnosis banding demam tifoid, diantaranya:
demam tifoid dipengaruhi oleh intensitas infeksi, intensitas nyeri otot punggung dan sendi, perut kembung kadang-kadang
. Abses dalam . Malaria
respon imun host dan faktor genetik. nyeri, obstipasi (kadang-kadang diare), mual, muntah, batuk.
. Sepsis Gram negatif . Demam dengue/DBD
Kadang-kadang penderita nampak gelisah, delir atau koma. . Leptospirosis . Influenza
Diagnosis klinis terutama ditandai oleh adanya panas Gejala lain yang dapat dijumpai yaitu bradikardi relatif, . Tuberculosis . Meningoensephalitis
badan, gangguan saluran cerna, gangguan pola buang air besar, pendengaran menurun, lidah tifoid, rose spot, bronchitic chest, . Typhus . Endokarditis
hepatomegali/splenomegali, serta beberapa gejala umum yang penurunan tekanan darah dan renjatan.
lain. Diagnosis laboratoris kebanyakan di Indonesia memakai tes TATALAKSANA
serologi Widal, tetapi sensitifitas dan spesifitasnya sangat KOMPLIKASI
terbatas, kesepakatan titer dapat berbeda untuk masing-masing Tirah baring
Komplikasi yang sering dan penting adalah perdarahan Dukungan nutrisi (makro dan mikronutrien)
daerah. Biakan S.typhi merupakan pemeriksaan baku emas, tetapi
saluran cerna,perforasi, hepatitis tifosa, pankreatitis tifosa, Pemberian antimikroba
hasilnya banyak negatif dan memerlukan waktu lama, padahal
komplikasi pada kardiovaskuler (miokarditis dan syok Terapi penyulit:
dokter harus segera memberi pengobatan. Beberapa Kemoterapi dengan obat-obat antimikroba yang efektif.
serodiagnostik lain yang saat ini telah dikembangkan lebih kardiogenik), komplikasi pada susunan saraf pusat (ensefalopati,
delirium, meningitis), komplikasi pada paru ( Fluorokuinolon, sefalosporin generasi 3 (antara lain seftriakson)
banyak memberi manfaat. telah terbukti efektif sebagai alternatif untuk mengobati infeksi
bronkitis,pneumonia), anemia,syok septik dan kelainan psikiatri.
Penatalaksanaan demam tifoid memerlukan obat demam tifoid dengan MDR.
antimikroba yang diharapkan dapat menurunkan lama sakit dan Tifoid toksik adalah diagnosis klinis. Penderita dengan Karier Kronik :
mencegah kematian. Kloramfenikol, ampisilin, amoksisilin, dan sindrom demam tifoid dengan panas tinggi disertai dengan Siprofloksasin 750 mg, 2 kali sehari selama 28 hari terbukti
kotrimoksasol merupakan obat konvensional yang dibeberapa kekacauan mental hebat dimana kesadaran menurun mulai dari efektif. Bila tidak ada siprofloksasin dan galur tersebut peka, 2
negara melaporkan kurang efektif sehubungan dengan munculnya apatis, delirium sampai koma. tablet ko-trimoksaszol 2 kali sehari selama 3 bulan , atau 100
galur MDR. Fluorokuinolon, sefalosporin ( antara lain mg/kg/hari amoksisilin dikombinasi dengan probenesid 30
seftriakson) merupakan pilihan lini kedua. Meskipun demikian
DIAGNOSIS mg/kg/hari, keduanya diberikan selama 3 bulan juga efektif.
pemilihan obat-obatan perlu mempertimbangkan derajat beratnya DIAGNOSIS KLINIS Karier dengan batu empedu hanya memperlihatkan respons
penyakit, kemudahan, serta sensitivitasnya. Diagnosis klinis adalah kegiatan anamnesis dan sementara terhadap kemoterapi, dan diperlukan kolesistektomi
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan sindrom klinis demam untuk mengakhiri keadaan karier pada kasus tersebut.
GAMBARAN KLINIS tifoid.
Gambaran klinis selain disebabkan oleh serovar typhi Diagnosis klinis demam tifoid diklasifikasikan atas 3:
(S.typhi), juga disebabkan oleh Salmonella enterica serovar 1. Possible case
paratyphi A, B, dan C. Ada 3 spesies utama Salmonella (S. Typhi,
Antibiotik untuk Pengobatan Demam Tifoid Tahun 2010
( KONSENSUS KONAS PETRI BALI )

KONSENSUS
PENATALAKSANAAN DEMAM TIFOID
DIPERUNTUKAN BAGI DOKTER UMUM DAN
DOKTER SPESIALIS

KONAS PETRI BALI 2010

Kontributor :
Prof. Dr. RHH. Nelwan, DTM&H, Sp.PD, K-PTI
Prof. Dr. Djoko Widodo, DTM&H, Sp.PD, K-PTI
Prof. Dr. Herdiman T. Pohan, DTM&H, Sp.PD, K-PTI
Prof. DR. Dr. Suharyo Hadisaputro, Sp.PD, K-PTI
Prof. DR. Dr. Guntur Hermawan, Sp.PD, K-PTI
Prof. Dr. Eddy Soewandojo, Sp.PD, K-PTI
Prof. DR. Dr. Suharto, MSc., DTM&H, Sp.PD, K-PTI
Prof. Dr. A. Halim Mubin, MSc, Sp.PD, K-PTI
Prof. Dr. Akmal Syaroni,DTM&H, Sp.PD, K-PTI
Prof. Dr. Ketut Tuti Parwati Merati, Sp.PD, K-PTI
Dr. Budi Setiawan,Sp.PD,K-PTI
Dr. Widayat Djoko Santoso, Sp.PD,K-PTI
Dr. Erni J.Nelwan Sp.PD
Dr. Hadi Yusuf, Sp.PD, K-PTI
Dr. Primal Sudjana, Sp.PD, K-PTI
Dr. Rudi Wicaksana Sp.PD
Dr. Bachti A.,Sp.PD
PENCEGAHAN Dr. Erwin Asta Triyono, Sp.PD
Dr. Gatoet Ismanoe, Sp.PD, K-PTI
Vaksin tifoid Dr. Agus Somia, Sp.PD, K-PTI
Saat ini ada 3 vaksin tifoid yang tersedia. Ty21a, ViCPS, dan Vi- Dr. P.N. Harijanto, Sp.PD, K-PTI
Dr. Carta Gunawan, Sp.PD,K-PTI
rEPA masing- masing tiap 6 tahun, 2 tahun, dan 6 bulan. Vaksin Dr. Zaitul Wardhana, SpPD
oral Ty21a memerlukan 3 dosis selama 5 hari, dianjurkan Dr. H. Armen Ahmad, Sp.PD, K-PTI
pengulangan setiap 6 tahun. Vaksin antigen Vi murni, diberikan Dr. Kurnia F. Jamil M.Kes, Sp.PD, K-PTI
dalam dosis tunggal sevara intramuskular, pengulangan
diperlukan setiap 2 tahun. Suatu modifikasi vaksin yang baru
yaitu vaksin konjugat Vi sekarang sedang dikembangkan di
Vietnamdan 92% efektif

Anda mungkin juga menyukai