Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1) Memfaktorkan
Metode ini berdasarkan sifat faktor nol, yaitu jika m n = 0 maka m = 0 atau
n = 0. Dengan metode ini, bentuk ax2 + bx + c = 0 diubah menjadi bentuk
perkalian m n = 0, yaitu (ex + d)(px + q) = 0.
2x2 + 3x 2 = 0
(2x 1)(x + 2) = 0
2x 1 = 0 atau x + 2 = 0
x = atau x = -2
3) Rumus abc
Dengan metode melengkapkan kuadrat sempurna, diperoleh rumus abc untuk
menentukan akar-akar dan persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0.
Rumus abc:
2 4
x1,2 = 2
2x2 +3x 2 = 0
a = 2 ; b = 3 ; c = -2
2 4
x1,2 = 2
3 32 4.2.2
x1,2 = 2.2
3 9 + 16
=
4
35
x= 4
3+5 2 1 35 8
x= = 4 = 2 atau x = = -4 = -2
4 4
2. Pertidaksamaan Kuadrat
a. Pengertian pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang terdiri atas satu variabel
dengan pangkat tertinggi variabelnya dua dan kooefisien variabel yang berpangkat
dua tidak boleh sama dengan nol.
Ada beberapa bentuk umum pertidaksamaan kuadrat, yaitu:
1) ax2 + bx + c < 0,
2) ax2 + bx + c 0,
3) ax2 + bx + c > 0,dan
4) ax2 + bx + c 0
syarat a 0 dan a,b, c bilangan nyata atau real.
B. Pertidaksamaan Rasional
Perhatikan permasalahan tentang jarak dan kecepatan dalam apersepsi diawal bab,
pada permasalahan tersebut diperoleh model matematika berikut.
Pada subab ini anda akan belajar menentukan penyelesaian pertidaksamaan rasional.
Namum, sebelumnya anda akan mempelajari pertidaksamaan polinom terlebih dahulu.
1. Pertidaksamaan Polinomial
a. Konsep Pertidaksamaan Polinomial
Pertidaksamaan (x + 3)(x 4) 0 dan (-x + 2)(x 5) > 0 merupakan
pertidaksamaan kuadrat. Apakah pertidaksamaan (x + 1)(x 1)(x 3) < 0
merupakan pertidaksamaan kuadrat? Pertidaksamaan polinomial. Pertidaksamaan
(x+3)(x 4)(x 5) > 0 x3 4x2 + 3 > 0 merupakan pertidaksamaan satu variabel
dengan pangkat tertinggi 3. Pertidaksamaan x4 x2 1 0 merupakan
pertidaksamaan satu variabel dengan pangkat 4.
Pertidaksamaan polinomial satu variabel memiliki satu variabel dengan pangkat
variabel berupa bilangan asli dan pangkat tertingginya lebih dari dua.
Perhatikan cara menyelesaikan pertidaksamaan polinom berikut.
(x + 1)(x 1)(x 2) < 0
Pembuatan nol:
(x + 1)(x -1)(x 3) = 0
x = -1 atau x = 1 atau x = 3
Penyelesaian :
x < -1 atau 1 < x < 3
x3 x2 0
x2 (x-1) = 0
x x (x -1) = 0
x = 0 atau x = 0 atau x =1
Penyelesaian :
x 0 atau 0 1
x1
b. Bentuk Umum Pertidaksamaan Polinom Satu Variabel
bentuk umum pertidaksamaan polinom sebagai berikut .
+ 1 1 + 2 2 + + 2 2 + 1 1 + 0 0
2. Pertidaksamaan Rasional
a. Konsep Pertidaksamaan Rasional
Perhatikan beberapan bentuk pertidaksamaan berikut.
1) 3 0
2
2) <0
2
3) >1
5
2
4) 2
2
2 2+5
5) 2
+4
2 9
6) 2
2 2 +4
2 2 2 9
Pertidaksamaan < 0, 2 2, dan 2 2 +4 2 merupakan pertidaksamaan rasional,
2
sedangkan pertidaksamaan 0 dan > 1 bukan merupan pertidaksamaan
3 5
rasional.
Dibaca:
Bilangan positif dibagi dengan bilangan positif hasil baginya bertanda positif
Bilangan positif dibagi dengan bilangan negatif hasil baginya bertanda negatif, dan
seterusnya.
Nilai pembuat nol dari pembilang dan penyebut diletakan pada garis pembilang.
Ambil satu titik yang mewakili interval untuk menentukan tanda masing-masing interval.
Misalkan titik yang mewakili setiap interval sebagai berikut.
x = - 10 x = -4 x=0
-8 -3
Titik Uji (- x - 8) (x 3)
x -10 -(-10) 8 = + - 10 + 3 = - +
=
x4 - - = +
x=0 - +
=
+
2
Dengan mengamati langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan rasional 2 di
+3
atas, diperoleh langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan rasional secara umum.
1) Buatlah ruas kanan pertidaksamaan rasional menjadi nol.
2) Buatlah ruas kiri pertidaksamaan rasional menjadi bentuk pecahan (rasional).
3) Tentukan nilai-nilai yang membuat pembilang bernilai nol dan penyebu bernilai nol.
4) Tentukan nilai-nilai yang membuat ruas kiri terdefinisi yaitu penyebut tidak sama
dengan nol.
5) Letakkan nilai-nilai pembuat nol pembilang dan penyebut pada garis bilangan
kemudian tentukan tanda setiap interval yang terbentuk.
6) Tentukan penyelesaian pertidaksamaan dengan menentukan interval yang memenuhi
pertidaksamaan.
Ayo Menentukan Penyelesaian Pertidaksamaan Polinomial Dan Rasional
Dari grafik terlihat fungsi f(x) = x(x+2)(x+5)bernilai nol pada x = 0, x = -2, atau
x = . . . . Jika grafik ditelusuri dari kanan ke kiri, diperoleh untuk nilai x 0 fungsi
bernilai . . . Ketika mencapai x = 0, fungsi bernilai nol kemudian setelah melewati
x = 0, fungsi menjadi bernilai negatif sampai saat mencapai x = -2 fungsi kembali
menjadi bernilai nol. Setelah melewati x = -2 fungsi bernilai . . . sampai saat mencapai
x =-5 fungsi bernilai nol. Setelah melewati x = -5 fungsi bernilai . . . seterusnya
hingga untuk x mendekati negative tak hingga. Perhatikan perolehan garis bilngan
dengan cara menarik garis pada grafik tersebut. Apakah tanda pada garis bilangan
tersebut sama dengan tanda pada garis bilangan yang diperoleh dengan menguji nilai
x diatas ?
Anda telah mempelajari cara menyelesaikan pertidaksamaan polinominal dari
tampilan grafik dari fungsi polinominal. Apa yang dapat anda simpulkan ? dititik-titik
manakah fungsi akan mulai berubah nilai dari positif ke negative atau sebaliknya ?
Titik-titik pada grafik fungsi akan mulai berubah nilai dari positif ke negative atau
sebaliknya disebut titik kritis. Pada fungsi f(x) = x(x+2)(x+5) titik-titik kritisnya
adalah x = 0, x = -2, atau x = -5. Bagaimana dengan pertidaksamaan rasional ? apakah
fungsi rasional juga mempunyai titik kritis ? untuk mengetahuinya lanjutkan kegiatan
berikut.
2. Tentukan Penyelesaian pertidaksamaan
Penyelesaian:
Langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan rasional hampir sama dengan langkah-
langkah menyelesaikan pertidaksamaan polinominal. Pertidaksamaan rasional
mempunyai beberapa titik kritis yaitu pembuat nol pembilang dann penyebut. Selain itu,
pada pertidaksamaan rasional ada satu syarat tambahan yang harus dipenudi yaitu syarat
penyebut yang tidak sama dengan nol agar fungsi rasional terdevinisi.
(x + 2)(x -3) 0
x-1
Pembuat nol pembilang: (x + 2)(x- 3) = 0 x + 2 = 0 atau x 3 = 0
x = . . . atau x=...
Pembuat nol penyebut: x 1 = 0 x = 1
Syarat penyebut: x 1 0 x 1
Titik kritis pertidaksamaan adalah x = -2, x = . . . atau x = . . .
Oleh karena tanda pertidaksamaan 0, Pada garis bilangan untuk x = -2 atau x = 3
diberitanda bulatan penuh. Namun untuk x = 1 diberi tanda bulatan kosong (bukan
penyelesaian) karena syarat penyebut x 1.
(x + 2)(x 3)
Jadi, penyelasaian 0 adalah -2 x < 1 atau x 3,
X1
(x + 2)(x 3) (x + 2)(x 3)
Misalkan 9(x) = grafik fungsi 9(x) = sebagai berikut.
X1 X1
(x + 2)(x 3)
ingat syarat penyebut fungsi 9(x) = terdefinisi untuk x 1. Artinya, fungsi
X1
9(x) tidak terdefinisi untuk x = 1. Perhatikan grafik fungsi 9(x) untuk x mendekati 1 dari
kanan, grafik fungsi 9(x) bernilai semakin kecil, sedangkan untuk x mendekati 1 dari kiri
grafik fungsi 9(x) bernilai semakin besar. Pada kasus yang demikian, dikatakan grafik
fungsi 9 (x) tidak terdefinisi pada x = 1.
a. Bilangan Rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan
1
1) Bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai pecahan biasa, seperti : 2, -1, 2,
2 9
, .
5 8
1
= 0.090909 . . . = 0. 09
11
1
= 0,142857142857142857 . . . = 0.
142857
7
4) Bilangan rasional dapat berupa bilangan yang terletak di bawah tanda ukar
1 4
seperti 1 , 4 , 9 , 25 , 9 , 25 .
1 2 3 1 1 4 2
Perhatikan : 1 = 1 = 1 , 4 = 2 = 1 , 9 = 3 = 1 , 9 = , 25 = 5
3
b. Bilangan Irasional
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk ,
dengan a dan b bilangan bulat serta b 0. Dengan kata lain, bilangan irasional
2 =
1,4142135623730950048801688724209698078569671875376948073176679. . .
3 = 1,73205080756887729352744634155872366942805253810380628055806.
..
Bilangan di bawah tanda akar yang tidak bisa ditarik akarnya sehingga
menghasilkan bentuk rasional disebut bilangan irasional.
2. Persamaan Irasional
1) x2 = 2
2) 16 2 = 2
3) 5 4 = 1
4) 2 = 8
5) 4 = 16
6) + 2 =
Persamaan yang variabelnya di bawah tandaa akar dan tidak dapat ditarik keluar
Persamaan dan pertidaksamaan irasional yang akn anda pelajari pada bab ini hanya
2, 4, 100
Apakah bilangan tersebut ada (terdeinisi pada bilangan real)? Bilangan
2, 4, 100 tidak ada (tidak terdefinisi pada bilangan real) sehingga disebut
bilangan imajiner .
Berapapun kecilnya nilai bilangan positif dibawah tanda akar, hasil pengakaran
Oleh karena itu, pada persamaan irasional disyaratkan bilangan dibawah tanda akar
Persamaan irasional + 2 = x.
( + 2)2 = x2
x + 2 = x2
x2 - x x =0
(x + 1)(x 2) = 0
x = -1 atau x = 2
-1 2
1 + 2 = 1
<=> 1 = 1 (salah)
untuk x=2
2 + 2 = - 1
<=> 4 = 2 ( benar )
Syarat bilangan di bawah tanda akar harus lebih dari atau sama dengan nol
x = 2 0 <=> x 2
Syarat hasil penarikan akar (ruas kanan) harus lebih dari satu sama dengan nol :
x0
x =2
<=> 2 + 2 = 2
<=> 4 = 2 ( benar )
1. x3 > 2 5. 4 < 16
2. 16 2 3 6 + 2
3. 5 2 1 7. + 2< x -3
4. 2 8\
() c () () () g(x)
() c () () () g(x)
Dengan f(x) dan g(x) fungsi dengan variabel x, c bilangan real dengan syarat
() terdefinisi dan () terdefinisi.
Penyelesaian: x 6.
Jadi, penyelesaian x 6 - 4 adalah x 6.
Untuk x = 10 diperoleh 6 -4 6 -4 4 -4 2 -4 (
benar).