Anda di halaman 1dari 20

A.

Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat


Perhatikan permasalahan tentang jarak dan kecepatan antara Rahmat dan Toni di
depan.
Misalkan kecepatan motor Toni = x km/jam maka kecepatan mobil Rahmat = (x + 15)
km/ jam.
Waktu tempuh Toni = 150/x jam
Waktu tempuh Rahmat = waktu tempuh Toni = (150/x ) jam
Jarak = waktu tempuh Rahmat x kecepatan mobil Rahmat
150 = (150/x ) (x + 15)
Kedua ruas dikalikan 2x.
150 2x = ( 150/x ) (x + 15) 2x
300x = (300 x) (x + 15)
300x = -x2 + 300x 15x + 4.500
x2 + 15x 4.500 = 0
Bentuk x2 + 15x 4.500 = 0 merupakan bentuk persamaan kuadrat. Pada jenjang SMP
anda telah mempelajari konsep persamaan kuadrat. Pada subbab ini Anda hanya akan
mengingat kembali tentang konsep persamaan kuadrat, lalu menggunakannya untuk
menyelesaikan pertidaksamaan kaudrat. Konsep pertidaksamaan kuadrat digunakan
dalam menyelesaikan pertidaksamaan rasional dan irasional
Pada uraian di Atas Anda telah mengenal sepintas persamaan kuadrat. Ayo, pelajari
subbab berikut dengan penuh semangat!
1. Persamaan Kuadrat
a. Pengertian Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah persamaan yang terdiri atas satu variabel dengan
pangkat tertinggi variabelnya dua dan koofisien variabel yang berpangkat dua tidak
boleh sama dengan nol. Bentuk umum persamaan kuadrat dalam variabel x adalah:
ax2 + bx + c = 0
Dengan a, b, dan c bilangan nyata (real) dan a 0.
Contoh :
1) x2 10x +20 = 0 merupakan persamaan kuadrat.
2) 10x2 1 = 0 merupakan persamaan kuadrat.
3) x3 + x2 = 0 bukan merupakan persamaan kuadrat karena pangkat tertingginya
adalah 3.

b. Penyelesaian Persamaan Kuadrat

Untuk menentukan penyelesaian atau akar-akar persamaan kuadrat dapat


menggunakan tiga metode/cara berikut.

1) Memfaktorkan
Metode ini berdasarkan sifat faktor nol, yaitu jika m n = 0 maka m = 0 atau
n = 0. Dengan metode ini, bentuk ax2 + bx + c = 0 diubah menjadi bentuk
perkalian m n = 0, yaitu (ex + d)(px + q) = 0.
2x2 + 3x 2 = 0
(2x 1)(x + 2) = 0
2x 1 = 0 atau x + 2 = 0
x = atau x = -2

2) Melengkapkan Bentuk Kaudrat Sempurna


Metode ini pada dasarnya mengubah persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0
menjadi bentuk yang memuat kuadrat sempurna, yaitu (x p)2 = q. Caranya
dengan mengubah koefisien x2 menjadi 1, lalu menambahkan kuadrat dari
setengah koefisien x.
2x2 + 3x 2 = 0
x2 + 3/2 x = 1
Kedua ruas ditambah ( koefisien x)2 yaitu (1/2 3/2 )2 = (3/4)2.
x2 + x + (3/4)2 = 1 + (3/4)2
( x + )2 = 25/16
25 5
x + = 16 = 4
x + = 5/4 atau x + = - 5/4
x = 2/4 = atau x = - 8/4 = -2

3) Rumus abc
Dengan metode melengkapkan kuadrat sempurna, diperoleh rumus abc untuk
menentukan akar-akar dan persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0.
Rumus abc:
2 4
x1,2 = 2

2x2 +3x 2 = 0

a = 2 ; b = 3 ; c = -2

2 4
x1,2 = 2

3 32 4.2.2
x1,2 = 2.2

3 9 + 16
=
4
35
x= 4

3+5 2 1 35 8
x= = 4 = 2 atau x = = -4 = -2
4 4
2. Pertidaksamaan Kuadrat
a. Pengertian pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang terdiri atas satu variabel
dengan pangkat tertinggi variabelnya dua dan kooefisien variabel yang berpangkat
dua tidak boleh sama dengan nol.
Ada beberapa bentuk umum pertidaksamaan kuadrat, yaitu:
1) ax2 + bx + c < 0,
2) ax2 + bx + c 0,
3) ax2 + bx + c > 0,dan
4) ax2 + bx + c 0
syarat a 0 dan a,b, c bilangan nyata atau real.

b. Penyelesaian Pertidaksammaan Kuadrat


Langkah langkah menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat sebagai berikut.
1) Mengubah pertidaksamaan kuadrat menjadi bentuk umum (ruas kanan sama
dengan nol).
2) Menguraikan ruas kiri menjadi faktor-faktor linier.
3) Menentukan harga-harga nolnya (nilai pembuatan nol fungsi).
4) Meletakkan harga-harga nol pada garis bilangan, lalu menentukan tanda positif
dan negatif pada setiap selang/interval yang terbentuk.
5) Penyelesaian pertidaksamaan diperoleh berdasarkan tanda selang/interval pada
garis bilangan.
a) Jika tanda ketidaksamaan atau >, penyelesaian pada selang interval yang
bertanda positif (+)
b) Jika tanda ketidaksamaan atau <, penyelesaian pada selang/interval yang
bertanda negatif (-).

B. Pertidaksamaan Rasional

Perhatikan permasalahan tentang jarak dan kecepatan dalam apersepsi diawal bab,
pada permasalahan tersebut diperoleh model matematika berikut.

150 = ( 150/x ) ( x + 15)

Persamaan tersebut memuat pecahan yang penyebutnya memuat variabel x. Persamaan


seperti ini disebut persamaan rasional. Jika tanda sama dengan pada persamaan tersebut
diubah menjadi tanda ketidaksamaan, misal <, persamaan tersebut akan menjadi
pertidaksamaan rasional.

150 < ( 150/x ) ( x + 15)

Pada subab ini anda akan belajar menentukan penyelesaian pertidaksamaan rasional.
Namum, sebelumnya anda akan mempelajari pertidaksamaan polinom terlebih dahulu.
1. Pertidaksamaan Polinomial
a. Konsep Pertidaksamaan Polinomial
Pertidaksamaan (x + 3)(x 4) 0 dan (-x + 2)(x 5) > 0 merupakan
pertidaksamaan kuadrat. Apakah pertidaksamaan (x + 1)(x 1)(x 3) < 0
merupakan pertidaksamaan kuadrat? Pertidaksamaan polinomial. Pertidaksamaan
(x+3)(x 4)(x 5) > 0 x3 4x2 + 3 > 0 merupakan pertidaksamaan satu variabel
dengan pangkat tertinggi 3. Pertidaksamaan x4 x2 1 0 merupakan
pertidaksamaan satu variabel dengan pangkat 4.
Pertidaksamaan polinomial satu variabel memiliki satu variabel dengan pangkat
variabel berupa bilangan asli dan pangkat tertingginya lebih dari dua.
Perhatikan cara menyelesaikan pertidaksamaan polinom berikut.
(x + 1)(x 1)(x 2) < 0
Pembuatan nol:
(x + 1)(x -1)(x 3) = 0
x = -1 atau x = 1 atau x = 3

Penyelesaian :
x < -1 atau 1 < x < 3
x3 x2 0
x2 (x-1) = 0
x x (x -1) = 0
x = 0 atau x = 0 atau x =1

Penyelesaian :
x 0 atau 0 1
x1
b. Bentuk Umum Pertidaksamaan Polinom Satu Variabel
bentuk umum pertidaksamaan polinom sebagai berikut .

+ 1 1 + 2 2 + + 2 2 + 1 1 + 0 0

untuk n = 3, diperoleh polinom 3 3 + 2 2 + 1 1 + 0 0

+ untuk n = 4, diperoleh polinom 4 4 + 3 3 + 2 2 + 1 1 + 0 0


c. Penyelesaian Pertidaksamaan Polinom
Langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan polinom sebagai berikut.
1) Buatlah ruas kanan pertidaksamaan polinomial menjadi nol.
2) Buatlah ruas kiri pertidaksamaan menjadi bentuk perkalian faktor-faktornya.
3) Tentukan nilai-nilai pembuatan nol dan letakan nilai pada garis bilangan dengan
ketentuan sebagai berikut.
a) Jika tanda ketidaksamaan , nilai pembuatan nol merupakan
penyelesaian sehingga diberi tanda dengan bulatan penuh atau hitam.
b) Jika tanda ketidaksamaan > atau <, nilai pembuatan nol bukan penyelesaian
sehingga diberi tanda dengan bulatan kosong atau putih.
4) Tentukan tanda setiap interval yang dibatasi oleh nilai-nilai pembuatan nol pada
garis bilangan.
5) Tentukan penyelesaian pertidaksamaan dengan menentukan interval yang
memenuhi pertidaksamaan

2. Pertidaksamaan Rasional
a. Konsep Pertidaksamaan Rasional
Perhatikan beberapan bentuk pertidaksamaan berikut.

1) 3 0
2
2) <0

2
3) >1
5
2
4) 2
2
2 2+5
5) 2
+4
2 9
6) 2
2 2 +4

2 2 2 9
Pertidaksamaan < 0, 2 2, dan 2 2 +4 2 merupakan pertidaksamaan rasional,
2
sedangkan pertidaksamaan 0 dan > 1 bukan merupan pertidaksamaan
3 5
rasional.

Pertidaksamaan rasional adalah pertidaksamaan berbentuk pecahan yang


penyebutnya memuat variabel.

b. Bentuk umum pertidaksamaan Rasional


() () () ()
0, () < 2, () > 0, atau () 0
()

Dengan f(x) fungsi pembilang dan g(x) fungsi penyebut.

c. Sifat-Sifat Pertidaksaman Rasional


Ingatlah sifat pembagian bilangan bulat
+ 0
+
=+ +
=
=0
+
= =+ =
0

Dibaca:

Bilangan positif dibagi dengan bilangan positif hasil baginya bertanda positif

Bilangan positif dibagi dengan bilangan negatif hasil baginya bertanda negatif, dan
seterusnya.

Sifat-sifat pembagian bilangan tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan


pertidaksamaan pecahan. Perhatikan beberapa bentuk pertidaksamaan berikut.
9
1) Beberapa nilai-nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 0? pembilangan
9
bernilai positif (9) sehingga agar bernilai negatif atau nol, penyebut harus

9
negatif atau nol (x 0). Agar pecahan terdefinisi penyebut pecahan tidak
9
boleh sama dengan nol sehingga nilai-nilai x yang memenuhi 0 adalah x <
0.

2) Berapakah nilai-nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 2 0 ? pembilangan
dapat bernilai positif, nol, atau negatif.

a) Jika pembilang (x) bernilai positif maka agar 2 0 , penyebut harus
bernilai negatif dan tidak boleh sama dengan nol (syarat pecahan terdefinisi)
atau x - 2 < 0 dan x 2 0

b) Jika pembilangan (x) bernilai nol maka pertidaksamaan 2 0 terpenuhi.

c) Jika pembilang (x) bernilai negatif maka agar 2 0, penyebut harus
bernilai positif dan tidak boleh sama dengan nol (syarat pecahan terdefinisi)
atau x -2 >0 dan x 2 0
Dari beberapa contoh diatas diperoleh sifat-sifat pertidaksamaan rasional
berikut. Misalkan f(x) dan g(x) merupakan salah satu fungsi dalam variabel x.
()
1) Jika () 0 maka (f(x) 0, g(x) 0 g(x) 0) atau (f(x) 0, g(x) 0 dan g(x)
0).
()
2) Jika () 0 maka (f(x) 0, g(x) 0 g(x) 0) atau (f(x) 0, g(x) 0 dan g(x)
0).
()
3) Jika () > 0 maka (f(x) > 0,g(x)> 0 g(x) 0) atau (f(x) < 0, g(x)< 0 dan g(x)
0).
()
4) Jika () < 0 maka (f(x) > 0,g(x)< 0 g(x) 0) atau (f(x) < 0, g(x)> 0 dan g(x)
0).
d. Penyelesaian Pertidaksamaan Rasional
2
Pertidaksamaan 3 2 merupakan pertidaksamaan rasional. Bagaimana cara
2
menentukan penyelesaian pertidaksamaan rasional 3 2? Perhatikan langkah-
langkah berikut.
2
2
+3
2
0 ruas kanan pertidaksamaan di rubah menjadi nol
3
22(+3)
0 disederhanakan dengan menyamakan penyebutnya
+3
226
0
+3
8
0
+3

Pembuat nol dari pembilang adalah x 8 = 0 x = -8


Pembuat nol dari penyebut adalah x+3 = 0 x = - 3
2
Syarat agar pecahan +3 terdefinisi adalah x + 3 0 x -3

Nilai pembuat nol dari pembilang dan penyebut diletakan pada garis pembilang.

Oleh karena tanda ketidaksamaan 0 maka bulatan


-8 -3 pada -8 berupa bulatan penuh sedangkan bulatan
pada -3 berupa bulatan tidak penuh karena
diisyaratkan x -3 agar pecahan terdefinisi.

Ambil satu titik yang mewakili interval untuk menentukan tanda masing-masing interval.
Misalkan titik yang mewakili setiap interval sebagai berikut.
x = - 10 x = -4 x=0

-8 -3

Titik Uji (- x - 8) (x 3)

x -10 -(-10) 8 = + - 10 + 3 = - +
=


x4 - - = +

x=0 - +
=
+

Garis bilangan beserta tandanya digambar seperti berikut.


8
Penyelesaian +3 0 adalah interval bertanda (+) karena tanda ketidaksamaan 0 sehingga
penyelesaiannya -8 x - 3.
2
Jadi, himpunan penyelesaian +3 2 adalah x -8 x -3.

2
Dengan mengamati langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan rasional 2 di
+3
atas, diperoleh langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan rasional secara umum.
1) Buatlah ruas kanan pertidaksamaan rasional menjadi nol.
2) Buatlah ruas kiri pertidaksamaan rasional menjadi bentuk pecahan (rasional).
3) Tentukan nilai-nilai yang membuat pembilang bernilai nol dan penyebu bernilai nol.
4) Tentukan nilai-nilai yang membuat ruas kiri terdefinisi yaitu penyebut tidak sama
dengan nol.
5) Letakkan nilai-nilai pembuat nol pembilang dan penyebut pada garis bilangan
kemudian tentukan tanda setiap interval yang terbentuk.
6) Tentukan penyelesaian pertidaksamaan dengan menentukan interval yang memenuhi
pertidaksamaan.
Ayo Menentukan Penyelesaian Pertidaksamaan Polinomial Dan Rasional

1. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan x(x+ 2)(x+5) 0


Penyelesaian :
x(x + 2)( x + 5) 0
x = 0 atau x + 2 = 0 atau x + 5 = 0
x = 0 atau x = 0 atau x=0
Oleh karena tanda ketidaksamaan memuat nol (x 0), ketiga pembuat nol termasuk
penyelesaian shingga diberi tanda bulatan penuh.

-5 -2 0
Untuk menentukan tanda setiap interval, ambil satu bilangan yang mewakili interval
tersebut dan ujilah pada pertidaksamaan.
Titik uji x (x +2) (x+5) x(x+2)(x+5)
x = - 10 - 10 = (-) -10 + 2 = (-) -10 + 5 = (-) (-)(-)(-) = (-)
x=-3 (-) (-) (+) (-)(-)(+) = (+)
x=-1 (-) (+) (+) (-)(+)(+) = (-)
x=1 (+) (+) (+) (+)(+)(+) = (+)
Garis bilangan beserta tandanya sebagai berikut.
Garis bilangan dari hasil uji nilai x.

Oleh karena tanda pertidaksamaan 0 (negatif) maka interval yang memenuhi


bertanda negatif, yaitu x -5 atau . . . x . . .
Jadi, penyelesaian x(x+2)(x+5) 0 adalah x - 5 atau -2 x 0.
Untuk mengetahui tampilan secara grafiknya, perhatikan gambar grafik fungsi
f(x) = x(x+2)(x+5).

Grafik fungsi f(x) = x(x+2)(x+5) sebagai berikut.

Dari grafik terlihat fungsi f(x) = x(x+2)(x+5)bernilai nol pada x = 0, x = -2, atau
x = . . . . Jika grafik ditelusuri dari kanan ke kiri, diperoleh untuk nilai x 0 fungsi
bernilai . . . Ketika mencapai x = 0, fungsi bernilai nol kemudian setelah melewati
x = 0, fungsi menjadi bernilai negatif sampai saat mencapai x = -2 fungsi kembali
menjadi bernilai nol. Setelah melewati x = -2 fungsi bernilai . . . sampai saat mencapai
x =-5 fungsi bernilai nol. Setelah melewati x = -5 fungsi bernilai . . . seterusnya
hingga untuk x mendekati negative tak hingga. Perhatikan perolehan garis bilngan
dengan cara menarik garis pada grafik tersebut. Apakah tanda pada garis bilangan
tersebut sama dengan tanda pada garis bilangan yang diperoleh dengan menguji nilai
x diatas ?
Anda telah mempelajari cara menyelesaikan pertidaksamaan polinominal dari
tampilan grafik dari fungsi polinominal. Apa yang dapat anda simpulkan ? dititik-titik
manakah fungsi akan mulai berubah nilai dari positif ke negative atau sebaliknya ?
Titik-titik pada grafik fungsi akan mulai berubah nilai dari positif ke negative atau
sebaliknya disebut titik kritis. Pada fungsi f(x) = x(x+2)(x+5) titik-titik kritisnya
adalah x = 0, x = -2, atau x = -5. Bagaimana dengan pertidaksamaan rasional ? apakah
fungsi rasional juga mempunyai titik kritis ? untuk mengetahuinya lanjutkan kegiatan
berikut.
2. Tentukan Penyelesaian pertidaksamaan
Penyelesaian:
Langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan rasional hampir sama dengan langkah-
langkah menyelesaikan pertidaksamaan polinominal. Pertidaksamaan rasional
mempunyai beberapa titik kritis yaitu pembuat nol pembilang dann penyebut. Selain itu,
pada pertidaksamaan rasional ada satu syarat tambahan yang harus dipenudi yaitu syarat
penyebut yang tidak sama dengan nol agar fungsi rasional terdevinisi.
(x + 2)(x -3) 0
x-1
Pembuat nol pembilang: (x + 2)(x- 3) = 0 x + 2 = 0 atau x 3 = 0
x = . . . atau x=...
Pembuat nol penyebut: x 1 = 0 x = 1
Syarat penyebut: x 1 0 x 1
Titik kritis pertidaksamaan adalah x = -2, x = . . . atau x = . . .
Oleh karena tanda pertidaksamaan 0, Pada garis bilangan untuk x = -2 atau x = 3
diberitanda bulatan penuh. Namun untuk x = 1 diberi tanda bulatan kosong (bukan
penyelesaian) karena syarat penyebut x 1.

Garis bilangan beserta tandanya sebagai berikut.

Oleh karena tanda pertidaksamaan 0 (positif), interval yang memennuhi bertanda . . .


Yaitu -2 x < . . . atau x 3.

(x + 2)(x 3)
Jadi, penyelasaian 0 adalah -2 x < 1 atau x 3,
X1
(x + 2)(x 3) (x + 2)(x 3)
Misalkan 9(x) = grafik fungsi 9(x) = sebagai berikut.
X1 X1

(x + 2)(x 3)
ingat syarat penyebut fungsi 9(x) = terdefinisi untuk x 1. Artinya, fungsi
X1

9(x) tidak terdefinisi untuk x = 1. Perhatikan grafik fungsi 9(x) untuk x mendekati 1 dari
kanan, grafik fungsi 9(x) bernilai semakin kecil, sedangkan untuk x mendekati 1 dari kiri
grafik fungsi 9(x) bernilai semakin besar. Pada kasus yang demikian, dikatakan grafik
fungsi 9 (x) tidak terdefinisi pada x = 1.

C. Pertidaksamaan Irasional/ Bentuk Akar


Pernahkan anda bermain trampolin? Ketika anda bermain trampolin, Anda pasti
berusaha memantul setinggi-tingginya. Tahukah anda, ketinggian maksimum yang anda
capai dapat dihitung. Tinggi maksimum (hmaks) dari benda bergerak keatas dengan
kecepatan awal Vo dan gaya gravitasi bumi g dapat ditentukan dengan rumus berikut.
hmaks = v2p /2g = 2
dengan = kecepatan awal
g = gaya gravitasi bumi
misalkan seseorang memantul pada trampolin dengan kecepatan pantulan lebih dari
m/s, berapa tinggi maksimum yang dapat dicapai atlet tersebut?
> 8 2 10 > 8

Jika = x, pertidaksamaan menjadi 20 > 8. Pertidaksamaan 20 > 8 memuat


variabel x yang terletak didalam tanda akar. Pertidaksamaan seperti ini disebut
pertidaksamaan irasional.

1. Bilangan Rasional dan Irasional

Sebelum mempelajari konsep pertidaksamaan irasional, perhatikan konsep bilangan

rasional dan bilangan irasional terlebih dahulu.

a. Bilangan Rasional

Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk , dengan

a dan b anggota bilangan bulat serta b 0.

1
1) Bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai pecahan biasa, seperti : 2, -1, 2,

2 9
, .
5 8

2) Bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai pecahan desimal terbatas,

seperti : 0.2; 0,9; 0.625.

3) Bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai pecahan desimal tak terbatas

dan berulang seperti berikut


1
= 0,333. . . = 0,3
3

1

= 0.090909 . . . = 0. 09
11

1
= 0,142857142857142857 . . . = 0.
142857
7
4) Bilangan rasional dapat berupa bilangan yang terletak di bawah tanda ukar

1 4
seperti 1 , 4 , 9 , 25 , 9 , 25 .

1 2 3 1 1 4 2
Perhatikan : 1 = 1 = 1 , 4 = 2 = 1 , 9 = 3 = 1 , 9 = , 25 = 5
3

b. Bilangan Irasional

Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk ,

dengan a dan b bilangan bulat serta b 0. Dengan kata lain, bilangan irasional

adalah bilangan real yang bukan merupakan bilangan rasional.

1) Bilangan irasional tidak dapat dinyatakan sebagai pecahan biasa.

2) Jika ditulis sebagai pecahan desimal, bilangan irasional mempunyai bilangan di

belakang koma tak terbatas dan tak berulang seperti berikut.

2 =

1,4142135623730950048801688724209698078569671875376948073176679. . .

3 = 1,73205080756887729352744634155872366942805253810380628055806.

..

Bilangan di bawah tanda akar yang tidak bisa ditarik akarnya sehingga

menghasilkan bentuk rasional disebut bilangan irasional.

2. Persamaan Irasional

a. Konsep Persamaan Irasional

Sebelum mempelajari konsep pertidaksamaan irasional, Anda harus memahami

persamaan rasional terlebih dahulu. Perhatikan bentuk aljabar berikut.

1) x2 = 2

2) 16 2 = 2
3) 5 4 = 1

4) 2 = 8

5) 4 = 16

6) + 2 =

Bentuk aljabar x2 = 2, 16 2 = 2 2 2 = 1 bukan merupakan prsamaan

irasional, sedangkan bentuk aljabar 2 = 8, 4 = 16, + 2 =

merupakan persamaan irasional.

Persamaan yang variabelnya di bawah tandaa akar dan tidak dapat ditarik keluar

dari tanda akar disebut persamaan irasional.

Persamaan dan pertidaksamaan irasional yang akn anda pelajari pada bab ini hanya

membahas persamaan dan pertidaksamaan irasional dengaan akar kuadrat ().

b. bentuk Umum Persamaan Irasional

Berikut ini beberapa bentuk umum persamaan irasional.

() = c dengan syarat f(x) 0 dan c 0

() = () dengan syarat f(x) 0 dan g(x) 0

() = () dengan syarat f(x) 0 dan g(x) 0

Dengan f(x) dan g(x) fungsi dari variabel x.

c. Sifat Bilangan di Bawah Tanda Akar

Perhatikan bilangan dibawah tanda akar berikut.

2, 4, 100
Apakah bilangan tersebut ada (terdeinisi pada bilangan real)? Bilangan

2, 4, 100 tidak ada (tidak terdefinisi pada bilangan real) sehingga disebut

bilangan imajiner .

Bilangan terdefinisi jika y 0.

Menggunakan kalkulator diperoleh hasil akar suatu bilangan sebagai berikut.

10 = 3,1622; 0,00001 = 3,1622 x 10-3, dan 0,00000000001 = 3,1622 x 10-6

Berapapun kecilnya nilai bilangan positif dibawah tanda akar, hasil pengakaran

bilangan tersebut selalu bernilai positif.

Hasil pengakaran bilangan positif berupa bilangan positif.

Sifat bilangan dibawah tanda akar :

Untuk setiap y 0, berlaku 0.

Artinya, jika = x maka x 0 x2 = y

Oleh karena itu, pada persamaan irasional disyaratkan bilangan dibawah tanda akar

0 dan hasil penarikan akar 0.

d. Menentukan Penyelesaian Persamaan Irasional

Untuk menentukan penyelesaian persamaan irasional digunakan sifat bilangan

dibawah tanda akar. Perhatikan langkah-langkah menentukan penyelesaian

persamaan irasional berikut.

Persamaan irasional + 2 = x.

Untuk menghilangkan tanda akar, kedua ruas persamaan dikuadratkan.

( + 2)2 = x2

x + 2 = x2

x2 - x x =0

(x + 1)(x 2) = 0
x = -1 atau x = 2

-1 2

Apakah X=1 ata X=2 memenuhi pesamaan + 2 = ?

Uji nilai x=-1 atau x= Untuk x= -1

1 + 2 = 1

<=> 1 = 1 (salah)

untuk x=2

2 + 2 = - 1

<=> 4 = 2 ( benar )

Ternyata dengan menyelesaikan persamaan setelah di kuadratkan belum cukup


bebeerapa

syarat yang harus di penuhi.

Syarat bilangan di bawah tanda akar harus lebih dari atau sama dengan nol

x = 2 0 <=> x 2

Syarat hasil penarikan akar (ruas kanan) harus lebih dari satu sama dengan nol :

x0

Irisan Penyelesaian (1),(2), dan (3):


Periksa ke persamaan semula :

x =2

<=> 2 + 2 = 2

<=> 4 = 2 ( benar )

Jadi, penyelesaian + 2 = x adalah 2

Dengan mengamati langkah-langkah menyelesaikan persamaan irasional


+ 2 = x diatas di susun langkah-langkah menyelesaikan persaamaan irasional
secara umum sebagai berikut.

1) Mengubah persamaan irasional ke bentuk umum persamaan irasional ( ruan kiri


berupa bentuk akar)
2) Menghilangkan tanda akar dengan mengkuadratkan kedua ruas
3) Menentukan penyelesaian akibat kedua ras dikuadratkan
4) Menetapkan syarat bagi bilangan /fungsi yang diakar harus selalu lebih dari atau
sama dengan nol
5) Menetapkan sayrat hasil penarikan akar harus leih dari atau sama dengan nol ( ruas
kanan 0 ).
6) Menentukan irisan peyelesaian dari langkah 3),4), dan 5),
7) Memeriksa penyelesaian yang di peroleh pada pertidaksamaan semula.
3. Pertidaksamaan irasional
a. Konsep pertidaksamaan Irasional

Perhatikan beberapa pertidaksamaan berikut :

1. x3 > 2 5. 4 < 16
2. 16 2 3 6 + 2
3. 5 2 1 7. + 2< x -3
4. 2 8\

Pertidaksamaan x 3 > 2, 16 2 3 4x -3, 5 4 1 5 2 1


bukan merupakan pertidaksamaan irasional, sedangkan pertidaksamaan 2 8,
4 < 16, + 2 , + 2< x -3 merupakan pertidaksamaan irasioanl.
Pertidaksamaan yang variabelnya berada dibawah tanda akar dan tidak dapat
ditarik keluar dari tanda akan disebut pertidaksamaan irasioanal.

b. Bentuk Umum Pertidaksamaan Irasional


Berikut ini beberapa bentuk umum pertidaksamaan irasional

() c () () () g(x)

() < c () < () () < g(x)

() c () () () g(x)

() > c () > () () > g(x)

Dengan f(x) dan g(x) fungsi dengan variabel x, c bilangan real dengan syarat
() terdefinisi dan () terdefinisi.

c. Sifat Bilangan Positif


Perhatikan ketidaksamaan bilangan berikut.
1) Ketidaksamaan dua bilangan negatif
-10 > -20 (benar) (-10)2 > (-20)2 100 > 400 (salah )
-10 < -4 (benar) (-10)2 < (-4) 100 < 16 (salah)
-5 < -2 (benar) (-5 )2 < (-2)2 5 < 4 ( salah)
Pada ketidaksamaan dua bilangan negatif, langkah menguadratkan kedua ruas
tidak boleh dilakukan karena tidak menghasilkan pernyataan yang selalu benar.
2) Ketidaksamaan bilangan positif dan negatif
-10 < 2 (benar) (-10)2 < (-2)2 100 < 4 (salah)
-1 < 5 (benar) (-1)2 < (5)2 1< 5 (benar)
4 > -2 (benar) (4)2 > (-2)2 16 > 4 (benar)
4 > -8 (benar) (4)2 > (-8)2 16 > 64 (salah)
Pada ketidaksamaan bilangan positif dan negatif, langkah menguadratkan kedua
ruas tidak boleh dilakukan karena tidak menghasilkan pernyataan yang selalu
benar.
3) Ketidaksamaan dua bilangan positif
20 > 10 (benar) 202 > 102 400 > 100 (benar)
1 < 5 (benar) 12 < 52 1 < 25 (benar)
5 < 5 (benar) (5)2 < 52 5 < 25 (benar)
Pada ketidaksamaan dua bilangan positif, langkah menguadratkan kedua ruas
boleh dilakukan karena akan selalu menghasilkan pernyataan yang benar.

Sifat bilangan positif:

1) Untuk setiap x 0, y 0 dan x < y maka berlaku x2 < y2.


2) Untuk setiap x 0, y 0 dan x y maka berlaku x2 y2.
3) Untuk setiap x 0, y 0 dan x > y maka berlaku x2 > y2.
d. Menentukan Penyelesaian Pertidaksamaan Irasional
Untuk menentukan penyelesaian pertidaksamaan irasional digunakan sifat
bilangan dibawah tanda akar dan sifat bilangan positif. Perhatikan langkah-langkah
menentukan penyelesaian pertidaksamaan irasional berikut.
1) Pertidaksamaan irasional x 2 > 3
Ruas kanan pertidaksamaan = 3 (bernilai positif).
Oleh karena kedua ruas pertidaksamaan bernilai positif, kedua ruas dapat
dikuadratkan untuk menghilangkan tanda akar.
x 2 > 3 (x 2 )2 > 32
X2>9
x > 11

syarat bilangan yanng diakar:


x20 x2

irisan penyelesaian (1) dan (2)

jadi penyelesaian x 2 > 3 adalah x 11.


Uji nilai x ke pertidaksamaan:
Untuk x = 6 diperoleh x 2 > 3 6 2 > 3 4 > 3 2 > (salah)
Untuk x = 18 diperoleh x 2 > 3 18 2 > 3 16 > 3 4 > 3 (benar)
2) Pertidaksamaan irasional x 6 - 4
Ruas kanan pertidaksamaan = - 4 (bernilai negatif).
Berdasarkan sifat bilangan yang diakar, diperoleh x 6 0 sehingga x 6 -
4 terpenuhi oleh semua nilai x.
Syarat bilangan yang diakar:
x6 x6

Irisan penyelesaian (1) dan (2) :

Penyelesaian: x 6.
Jadi, penyelesaian x 6 - 4 adalah x 6.

Uji nilai x kepertidaksamaan :

Untuk x = 10 diperoleh 6 -4 6 -4 4 -4 2 -4 (
benar).

Dengan mengamati langkah-langkah menyelesaikan pertidksamaan irasional 6


-4 dan 2 > 3 diatas dapat dibuat langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan
irasional secara umum sebagai berikut.

1) Mengubah pertidksamaan irasional ke bentuk umum pertidksamaan irasional (ruas kiri


berupa bentuk akar)
2) Menentukan nilai ruas kanan.
a) Jika ruas kanan nol atau positif ( 0), dilakukan langkah berikut
Menghilangkan tanda akar dengan menguadratkan kedua ruas.
Menentukan penyelesaian akibat kedua ruas dikaudratkan.
Menentukan penyelesaian nilai-nilai yang memenuhi syarat bilangan dibawah
tanda akar
Menentukan irisan ketiga penyelesaian diatas sebagai penyelesaian
pertidaksamaan irasional.
b) Jika ruas kanan bernilai negatif (< 0), lakukan langkah berikut.
Menentukan penyelesaian pertidaksamaan untuk nilai ruas kanan < 0.
Menentukan penyelesaian nilai-nilai yang memenuhi syarat bilangan dibawah
tanda akar
Menentukan irisan kedua penyelesaian diatas sebagai penyelesaian
pertidaksamaan irasional.
c) Jika ruas kanan belum pasti bernilai lebih besar atau sama dengan nol, lakukan
langkah berikut.
Uraikan nilai ruas kanan menjadi dua kemungkinan yaitu < 0 atau 0.
Untuk ruas kanan < 0, lakukan langkah-langkah pada 2a sehingga diperoleh
penyelesaian 2a
Untuk ruas kanan < 0, lakukan langkah-langkah pada 2b sehingga diperoleh
penyelesaian 2b.
Menentukan gabungan penyelesaian 2b atas sebagai penyelesaian pertidaksamaan
irasional.

Anda mungkin juga menyukai