Anda di halaman 1dari 9

TUGAS EKOWISATA

OLEH :

NAMA : NITA APRIANI


NIM : 08041381419065
DOSEN : Drs. Effendi Parlindungan Sagala, M.Si

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017

Universitas Sriwijaya
1.1 Pengertian Hutan
Hutan adalah paru-paru dunia dan hutan juga bisa dikatakan sebagai ibu dari
semua sungai. Begita banyak jargon-jargon dalam menyatakan bahwa begitu
pentingnya hutan dalam kehidupan jadi hutan sangat berperan penting dalam
menopang kehidupan manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan. Hutan
adalah suatu areal luas yang banyak ditumbuhi pepohonan dan meiliki suasana
yang khas yaitu sejuk dan nyaman. Hutan sudah pasti memiliki suasana yang
khas, sebab itu mengapa kadang orang-orang kadang jenuh hidup di daerah
perkotaan dan memilih solusi dengan melakukan rekreasi ke tempat tempat
rekreasi yang berkonsep hutan. Alternatif lainnya adalah melakukan rekreasi ke
hutan kota yang notabenenya mudah terjangkau tanpa harus mengeluarkan biaya
yang cukup besar.
Berikut ini adalah pengertian hutan menurut beberapa ahli dan juga
pengertian hutan menurut Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
1967 Tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Kehutanan :
1. Soerianegara dan Indrawan (1982) mengemukakan Hutan adalah masyarakat
tumbuh-tumbuhan yang dikuasai atau didominasi oleh pohon-pohon dan
mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan.
2. Arief (1994) mengemukakan bahwa Hutan adalah masyarakat tumbuh-
tumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di permukaan tanah dan
terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang
berada dalam keseimbangan dinamis.
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1967 Tentang
Ketentuan Ketentuan Pokok Kehutanan menyebutkan bahwa Hutan ialah suatu
lapangan bertumbuhan pohon-pohonan yang secara keseluruhan merupakan
persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya dan yang
ditetapkan oleh Pemerintah sebagai hutan.
4. Menurut Dengler hutan adalah suatu kumpulan pohon-pohon yang rapat dan
menutup areal Cukup luas sehingga dapat membentuk iklim mikro yang
kondisi ekologisnya sangat khas dan berbeda dengan areal luarnya.
5. Menurut Spurr, Hutan adalah persekutuan antara tumbuhan dan hewan dalam
sebuah asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama lingkungannya membentuk sistem

Universitas Sriwijaya
ekologis, organisme didalamnya saling berpengaruh dalam suatu siklus energi
yang kompleks.
Banyak sekali pengertian hutan menurut para ahli dan yang dicantumkan di
atas hanyalah sebagian penjelasan menurut para ahli. Pengertian-pengertian hutan
di atas merupakan pengertian menurut para ahli namun perlu di pahami juga
tentang perbedaan hutan dan kawasan hutan sebab jika menurut para ahli atau kita
sendiri melihat suatu areal adalah hutan dengan mengacu pada semua penjelasan
di atas. Namun dalam bidang pemerintahan sebuah areal akan di katakan hutan
jika sudah terdapat penunjukan dengan adanya surat keputusan yang menyatakan
kalau areal tersebut adalah hutan. Tapi penunjukan tersebut tetap mengacu pada
pengertian hutan itu sendiri.
Jika ditelaah lebih mendalam tentang beberapa pengertian atau definisi hutan
tersebut, maka di dalam pengertian hutan itu terkandung dan erat kaitannya
dengan proses alaam yang saling berhubungan. Di antara proses alam yang
dimaksudkan antara lain sebagai berikut :
1) Proses yang berkenaan dengan siklus air dan pengawetan tanah dan disebut
dengan proses hidro-orologis.
2) Proses pengendalian iklim maupun pengaruh iklim terhadap eksistensi hutan.
3) Proses yang berkaitan dengan kesuburan tanah.
4) Keanekaragaman hayati.
5) Keanekaragaman sumber daya alam.
6) Objek wisata alam.
Adapun Pengertian Ekologi Hutan adalah cabang dari ekologi yang khusus
mempelajari ekosistem hutan. Hutan dikatakan sebagai suatu ekosistem karena
hubungan antara masyarakat tetumbuhan pembentuk hutan dengan binatang liar
dan alam lingkungannya sangat erat. Oleh karenanya hutan yang dipandang
sebagai suatu ekosistem dapat dipelajari dari segi autekologi maupun
sinekologinya. Dari segi autekologi, maka di hutan bisa dipelajari pengaruh suatu
faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis binatang liar atau
margasatwa. Bahkan di dalam autekologi dapat dipelajari pola perilaku suatu jenis
binatang liar, sifat adaptasi dari suatu spesies binatang liar, maupun sifat adaptasi
pada suatu jenis pohon.

Universitas Sriwijaya
1.2 Tujuan Wisata
Wisata adalah sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Orang-orang rela
mengeluarkan uang untuk berwisata. Bahkan selain berwisata di dalam negeri
banyak pula yang sengaja untuk wisata ke luar negeri contohnya pergi ke wisata
Singapura, Jepang, Kanada, Australia, Amerika dan masih banyak lagi. Jika
berbicara tentang tempat wisata mungkin yang paling banyak tempat wisatanya
adalah di negara Indonesia. Bagaimana tidak dari Sabang sampai Merauke banyak
betebaran tempat-tempat wisata yang indah dan bisa dijadikan sumber pendapatan
bagi masing-masing daerah.
Jika berbicara manfaatnya wisata atau berwisata tentu ada yaitu selain sebuah
hal yang menyenangkan, dengan berwisata pikiran kita juga menjadi lebih segar
dan kita bisa mengenal dan mengetahui keadaan dan keindahan alam Indonesia.
Selain mengenal dan menyegarkan pikiran kita dari stresnya kesibukan sehari-hari
dalam bekerja liburan juga bisa membangun sebuah kebersamaan di dalam
keluarga. Hal yang menyenangkan ketika kita berwisata bersama keluarga yang
kita cinta, di sana kita bisa mengetahui begitu berartinya kebersamaan dalam
keluarga.
Wisata adalah kegiatan positif jika dimanfaatkan dengan tepat dan benar.
Tidak semua orang bisa berwisata dengan keluarga karena berbagai faktor di
antaranya faktor ekonomi. Sebetulnya masalah ini bisa diatasi karena berwisata
tidah harus yang mahal dan jauh. Jika tujuannya baik yaitu berwisata untuk
membangun kebersamaan dalam keluarga atau lingkungan, tentu carilah tempat
wisata yang dekat dengan kota atau desamu.
Prioritas seseorang / kelompok untuk melakukan perjalanan wisata adalah
mencari kesenangan atau kegembiraan, berikut adalah beberapa tujuan dari
adanya pelaksanaan wisata :
1) Ingin bersantai, bersuka ria, rileks (lepas dari rutinitas).
2) Ingin mencari suasana baru atau suasana lain.
3) Memenuhi rasa ingin tahu untuk menambah wawasan.
4) Ingin berpetualang untuk mencari pengalaman baru.
5) Mencari kepuasan dari yang sudah didapatkan.
6) Bertujuan bersenang-senang (wisata refreshing)

Universitas Sriwijaya
7) Tujuan keagamaan (wisata religi)
8) Untuk penelitian atau ilmu pengetahuan (discovery tourism, culcutal tourism)
9) Wisata dengan tujuan minat khusus (menyelam, arung jeram, sky, fly dll)
Dari berbagai tujuan berwisata tersebut diharapkan agar dapat memperoleh
manfaat yang maximal, memahami dengan pikiran dan hati, menambah wawasan
yang luas dari apa yang dilakukan dan dipelajari di tempat-tempat yang telah
dikunjungi.

1.3 Pelestarian Hutan


Hutan merupakan tanaman yang sangat familiar di muka bumi ini. Dengan
adanya hutan, dapat mencegah hal-hal atau bencana yang tidak diinginkan oleh
makhluk hidup, seperti longsor dan penyebab banjir. Dengan adanya hutan pula,
dapat di gunakan sebagai tempat tinggal bagi makhluk hidup dan sumber daya
alam yang sangat berguna. Selain itu hutan juga merupakan paru-paru dunia yang
dapat menyerap karbondioksida dan menyediakan oksigen bagi kehidupan dimuka
bumi ini.
Hutan sendiri memiliiki beberapa macam yang ada di bumi ini. Contohnya
hutan heterogen yang merupakan hutan yang terdiri ata berbagai jenis tumbuhan
seperti hutan hujan tropis yang terdapat di pulau sumatera, kalimantan, sulawesi
dan papua. Selain hutan heterogen adapula hutan homogen, yakni hutan yang
terdiri atas satu jenis pohon saja, seperti hutan jati, hutan bambu, hutan karet, dan
hutan pohon pinus.
Makhluk hidup di dunia ini sangatlah bergantung kepada hutan karena sangat
banyak fungsi hutan bagi makhluk hidup itu sendiri. Beberapa fungsi hutan yang
dapat di rasakan yakni sebagai paru paru dunia karena dapat menyerap gas
karbondioksida yang berbahaya bagi manusia dan menghasilkan gas oksigen yang
sangat di perlukan bagi manusia. Hutan juga dapat menjadi salah satu sumber
ekonomi bagi manusia, sebab dengan hutan, dapat di hasilkan dari pohon-pohon
yang dimiliki hutan tersebut.
Selain itu, hutan juga berfungsi sebagai habitat bagi flora dan fauna karena
dengan adanya hutan flora dan fauna yang ada di dunia ini dapat hidup dan
mengembangbiakkan habitat mereka. Hutan juga berfungsi ntuk mencegah
terjadinya bencana-bencana yang dialami masyarakat saat ini. Seperti bencana

Universitas Sriwijaya
penyebab banjir dan tanah longsor yang mana hutan akan menyerap air-air yang
melimpah, bencana longsor yang akan di alami oleh masyarakat yang bertimpat
tinggal d tebing-tebing yang mana hutan akan menjaga keteraturan permukaan
tanah pada bagian tebing tersebut.
Dengan itu, maka diperlukannya cara melestarikan hutan tersebut. berikut
beberapa cara melestarikan hutan :
1. Melakukan Reboisasi
Reboisasi adalah salah satu alternatif untuk melestarikan hutan. Reboisasi itu
sendiri adalah menanam kembali hutan-hutan yang sudah rusak yang merupakan
cara mencegah hutan gundul, yang di kira tidak layak lagi untuk di tempati dan
digunakan oleh makhluk hidup, sehingga hutan akan tetap terjaga keberadaannya
dan tetap bisa di gunakan oleh manusia dalam ruang publik kehidupan. Dengan
adanya reboisasi tersebut, hutan akan semakin tetap hidup. Selain itu, dengan
adnaya reboisasi, hutan akan kembali menghijau dan terus menghijau dan akan
menjadi lestari dan bersih.
2. Menerapkan Sistem Tebang Pilih
Seperti yang sudah di jelaskan, bahwasanya salah satu manfaat hutan bagi
manusia adalah sumber ekonomi yakni dari pohon-pohon hutan tersebut. namun,
meskipun begitu, banyak manusia yang sembarangan menebang demi faktor
ekonomi mereka, sehingga tidak adanya sistem tebang pilih. Dengan adanya
sistem tebang pilih ini, akan dapat mengurangi dampak penebangan hutan secara
liar dan dalam jumlah besar-besaran. Selain itu system ini juga berguna untuk
masyarakat agar tidak sembarang dalam melakukan penebangan hutan.
3. Menerapkan Sistem Tebang-Tanam
Sistem ini sangatlah berguna bagi pelestarian hutan yang harus dijalankan.
Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang
telah ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya. Seperti halnya sebuah
tanggungjawab di mana setelah dilakukannya penebangan hutan, di tanamnya lagi
pohon-pohon agar ada ganti dari proses penebangan tersebut. dengan menanam
kembali pula atas apa yang sudah di tebang, maka hutan akan tidak menjadi
gundul dan hutan akan tetap terjaga kelestariannya dan akan terhindar dari
penyebab pemanasan global.

Universitas Sriwijaya
4. Melakukan Penebangan Secara Konservatif
Melakukan Penebangan secara konservatif adalah penebangan dengan cara
menebang pohon yang sudah tidak berproduktif lagi di hutan tersebut, sehingga
tidak terjadinya kesalahan penebangan di mana ada pohon yang masih muda atau
pohon yang masih bias berproduktif dan di gunakan di potong secara
sembarangan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi manusia itu sendiri.
Menebang pohon yang suda tidak berproduktif lagi juga akan memberikan lahan
untuk menanam kembali pohon-pohon dalam proses penghijauan serta dapat
melestarikan hutan tersebut.
5. Memberikan Sangsi Bagi Penebang Yang Melakukan Penebangan
Sembarangan
Memberikan sanksi di sini dengan maksud agar penebang yang melakukan
penebangan secara sembarangan jera terhadap apa yang sudah dilakukannya.
Selain masyarakat yang harus menjaga kelestarian hutan, pemerintah juga harus
ikut terlibat dalam pelestarian hutan. Pemerintah harus ikut turun tangan dalam
pelestarian hutan. Sebaiknya, pemerintah juga memberikan sanksi yang berat bagi
para pelakunya, yang bisa membuat mereka jera dan tidak melakukan kesalahan
mereka lagi.
6. Tidak Membuang Sampah Sembarangan Di Hutan
Contoh kecil dan nyata yang seringkali manusia lakukan adalah dengan tanpa
atau dengan sengaja membuang sampah sembaranagn di hutan. Bahkan putung
rokok pun di buang sembarangan. Hal ini sangat rawan sekali terjadinya bencana
yang tidak dinginkan. Seperti kebakaran hutan yang seringkali di alami oleh
negara Indonesia saat ini. Dengan adanya kebakaran hutan, akan sangat
berdampak pada fungsi lingkungan hidup bagi manusia itu sendiri seperti halnya
kabut asap yang dapat menggangu aktivitas sehari hari.
7. Melindungi dan Menjaga Habitat yang Ada Di Hutan
Keberadaan mahkluk hidup di hutan sangatlah di pentingkan dan perlu juga
untuk dilindungi. Hal ini di perlukan karena keberadaan mahluk hidup ini perlu di
jaga agar tidak mengalami kepunahan yang di sebabkan kebakaran hutan maupun
penebangan hutan secara sembarangan yang telah banyak di lakukan oleh manusia
demi kepentingan pribadi mereka. Kepedulian harus di terapkan oleh manusia saat

Universitas Sriwijaya
ini, karena sudah banyak flora dan dauna di dunia ini yang semakin punah dan
terganggu lingkungan dan keberadaanya akibat dari ulah manusia sehingga kita
haru memiliki cara melestarikan flora dan fauna.
8. Tidak Mencoret-Coret Pohon yang Ada Di Hutan
Banyak sekali para remaja atau dewasa yang jika ada suatu kunjungan atau
mendatangi hutan-hutan yang ada di pegunungan banyak sekali hal hal yang
sudah di lakukan. Seperti meninggalkan jejak mereka dengan cara mengukir suatu
tulisan di batang pohon yang ada di hutan tersebut, atau mencoret-coretnya
dengan sesuatu yang membuat kelestarian hutan menjadi berkurang. Hal ini
sangat perlu untuk di cegah agar pohon-pohon tersebut menjadi terjaga dan bersih.
9. Mengurangi Penggunaan Kertas Berlebih
Kertas yang dibuat di pabrik-pabirk sangat perlu di perhatikan dalam jumlah
yang di perlukan dan tidak dihambur-hamburkan atau berlebih karena akan
mempercepat proses terjadinya efek rumah kaca. Dengan menekan produksi
penggunaan kertas yang berasal dari pepohonan hutan, hutan akan menjadi tetap
terjaga kelestariaannya dan menekan pula proses penebangan hutan secara
berlebih.
10. Mengidentifikasi dan Mencegah Terjadinya Kebakaran Hutan
Belakangan ini, negara Indonesia maupun negara tetangga lainnya sangat
merasakan dampak dari terjadinya kebakaran hutan yang di alami oleh indonesia
saat ini. Dampak tersebut yakni bencana kabut asap. Kabut asap yang terjadi di
Indonesia saat ini terjadi karena adnya kebakaran hutan yang terjadi dimana-
mana. Maka dari itu, pemerintah sangat perlu mengindentifikasi apa apa yang
menyebabkan kebakakaran tersebut terjadi. Selain itu diperlukan juga untuk
mencegah terjadinya kebakaran hutan yang akan akan merambat dant erus
merambat yang emgakibatkan kabut asap dan merugikan berbagai sektor dalam
negara seperti sektor pendidikan dan sektor perekonomian negara.
11. Melakukan Seminar Pelestarian Hutan
Dengan melakukan seminar untuk menjaga pelestarian hutan, di harapkan
bagi masyarakat betapa pentingnya melakukan pelestarian hutan. Selain itu,
diberikan pula apa manfaat hutan bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya serta
fungsi-fungsi yang dapat di ambil untuk kepentingan-kepentingan positif. Dan

Universitas Sriwijaya
juga, tidak hanya manfaat manfaat saja, akan tetapi dampak yang akan terjadi jika
manusia itu sendri tidak melakukan pelestarian terhadap hutan. Seperti akan
terjadinya bencana yang akan di alami oleh manusia yakni kabut asap, banjir yang
akan terjadi dimana mana sebab tidak ada penampungan bagi air yang meluap,
tanah longsor bagi manusia yang bertempat tinggal di tebing-tebing.
Maka dari itu, sangat di harapkan sekali masyarakat untuk mengetahui cara-
cara melestarikan hutan yang sebenarnya untuk menjaga hutana agar lebih bersih,
indah dan nyaman. Namun, tidak hanya untuk mengetahui saja, akan tetapi, di
perlukan juga aksi atau tindak lanjut yang dilakukan untuk melestarikan hutan dan
jenis jenis sumber daya alam alam lainnya. Hal ini bukan hanya untuk menyadari
masyarakat saja, akan tetapi bagi pemerintah yang sedang berleha-leha di
singgasana mereka.
Pemerintah harus memperdulikan keberadaan masyarakat saat ini akibat
bencana yang dialami di mana-mana. Pemerintah juga haus ikut turun tangan
dalam melestarikan hutan yang ada di negara ini. Akibat bencana yang terjadi
pula, bukan hanya dari masyarakt saja, namun dari pemerintah juga yang
melakukan hal pribadi dan kepentingan mereka untuk ranah dalam sektor
ekonomi tanpa berfikir dampak yang akan terjdi akibat tingkah laku pemerintah
saat ini.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai