Kemajuan di berbagai bidang, terutama perkembangan dalam
bidang kesehatan akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan usia harapan hidup bagi masyarakat. Di satu sisi kita patut bergembira karena usia harapan hidup perempuan dan laki-laki meningkat, namun di sisi lain yang harus kita waspadai adalah mereka harus melewati usia tua dengan berbagai gangguan kesehatan. Salah satunya adalah penyakit Goutatritis atau biasa dikenal dengan asam urat. Goutatritis merupakan asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara ilmiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, dan kacang-kacangan) atau pun dari hewan (daging, jeroan, ikan sarden, dan lainnya). Indriawan, 2009. Kadar asam urat akan meningkat atau abnormal ketika ginjal tidak mampu mengeluarkannya melalui urin, sehingga dapat menyebabkan nyeri sendi, benjolan-benjolan pada bagian tubuh tertentu (thopi) seperti pada jari kaki dan gangguan pada saluran kemih. Penyakit Goutatritis banyak dijumpai pada laki-laki usia antara 30- 40 tahun, sedangkan pada wanita usia antara 55-70 tahun. Seiring dengan perkembangan usia yang semakin tua akan menambah resiko seseorang terkena penyakit asam urat. Wanita lebih rawan terkena asam urat dibandingkan pria dengan faktor resiko 60%, hal ini disebabkan saat wanita menopause kadar hormon esterogen mengalami penurunan sehingga dalam tubuh hanya sedikit hormon esterogen yang membantu pembuangan asam urat lewat urine, yang mengakibatkan pembuangan asam uratnya tidak terkontrol. Di dalam susenas dikumpulkan informasi mengenai jenis keluhan kesehatan yang paling tinggi (32,99%) adalah jenis keluhan diantaranya asam urat, darah tinggi, darah rendah, rematik, dan diabetes mellitus. Sedangkan menurut data dinas kesehatan Jawa Timur pada tahun 2013 jumlah penderita asam urat di Jawa Timur sebanyak 4.027 jiwa. Asam urat dapat menjadi hal yang menakutkan jika mengalami komplikasi seperti radang sendi yang bisa menyebabkan kecacatan pada sendi. Komplikasi lain dari asam urat ini adalah komplikasi yang terjadi pada ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal dan batu ginjal, sedangkan pada jantung dapat menyebabkan jantung koroner. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengontrol kadar asam urat adalah dengan membatasi asupan purin atau mengkonsumsi makanan rendah purin, lebih banyak mengkonsumsi karbohidrat, mengurangi konsumsi lemak, meningkatkan asupan cairan, dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Selain itu, masalah yang timbul setelah menopause sebagian besar disebabkan karena kekurangan hormone estrogen, maka dalam dunia kesehatan telah dikembangakan terapi pemberian tambahan estrogen yang dikenal dengan istilah Terapi Sulih Hormone (HTR). Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang tingkat pengetahuan wanita menopause terhadap resiko terjadinya goutatritis.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah tingkat pengetahuan wanita menopause terhadap resiko terjadinya Goutatritis ? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita menopause terhadap resiko terjadinya Goutatritis. 1.3.2 Tujuan khusus 1. Mengidentifikasi pengetahuan wanita menopause terhadap resiko terjadinya goutatritis. 2. Mengidentifikasi tentang penyakit goutatritis.. 3. Mengalisa tingkat pengetahuan wanita menopause terhadap resiko terjadinya goutatritis.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi peneliti Dapat menambah wawasan dan merupakan suatu pengalaman dalam menganalisa pengetahuan wanita menopause terhadap resiko terjadinya goutatritis. 1.4.2 Bagi pelayanaan kesehatan Dapat dipakai sebagai tambahan literatur dalam memberikan penyuluhan bagi masyarakat. 1.4.3 Bagi masyarakat Dapat digunakan sebagai salah satu media informasi tentang pengetahuan wanita menopause terhadap resiko terjadinya goutatritis, sehingga masyarakat dapat mencegah dan dapat mengetahui penanganan goutatritis.