Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

I. LATAR BELAKANG

II. DATA KONTRAK

III. MUTUAL CHECK/REKAYASA LAPANGAN

IV. SURVEY REKAYASA LAPANGAN

V. PERMASALAHAN

VI. PEMECAHAN MASALAH

VII. PROSEDUR CCO

VIII. KESIMPULAN

IX. PENUTUP
JUSTIFIKASI TEKNIK
PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PAKET PENINGKATAN JALAN WAILEBE - WAIWADAN


Tahun Anggaran 2012

I. LATAR BELAKANG
Paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Wailebe Waiwadan merupakan pekerjaan
peningkatan kondisi Jalan di Ruas Wailebe Waiwadan, dari kondisi eksisting lama
Lapis Penetrasi (Lapen) yang sudah mengalami kerusakan yang parah yang berlubang
lubang dan eksisting lama urpil menjadi Lapis Pondasi HRS BASE. Panjang efektif
yang dikerjakan sesuai kontrak adalah sepanjang 1.00 Km. Saat ini kondisi eksisting
jalan lama mengalami kerusakan cukup berat seperti kondisi Lapen yan rusak dan
berlubang,Lapen yang terkupas dan bergelombang dan genangan air pada badan jalan.
Diharapkan dengan adanya Peningkatan Jalan Wailebe Waiwadan dapat
memperlancar mobilisasi lalulintas serta memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat
sekitar.

II. DATA KONTRAK


Program : Pembangunan Jalan dan Jembatan
Paket : Peningkatan Jalan Wailebe - Waiwadan
Nilai Kontrak : Rp. 2.285.580.000,-
Panjang Efektif : 1.00 Km
No. Kontrak : 26/PPK-PEMB/BM/SPK/V/2012
Tanggal Kontrak : 02 Mei 2012
Sumber Dana : DPA-SKPD 2012
Waktu Pelaksanaan : 150 Hari Kalender
Waktu Pemeliharaan : 180 Hari Kalender
Kontraktor Pelaksana : PT. Citra Mandiri Konstruksi
Konsultan Pengawas : CV. El Emunah
III. MUTUAL CHECK/REKAYASA LAPANGAN
Sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Mutual Check dilakukan pada awal
pelaksanaan pekerjaan sebagaimana diisyaratkan dalam Buku Spesifikasi agar dapat
dilakukan estimasi yang akurat sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya.
Adapun penjelasan dari perubahan/penyesuaian volume hasil rekayasa lapangan yang
ada adalah sebagai berikut :
BAB I. UMUM
1.2 Mobilisasi dan Demobilisasi
Volume Kontrak Awal 1.00 Ls
Volume Rekayasa Lapangan 1.00 Ls
Tetap
Volume Item Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi tidak mengalami perubahan atau
tetap.

BAB II. PEKERJAAN DRAINASE


2.1 Galian untuk drainase selokan dan saluran air
Volume Kontrak Awal 538.70 M3
Volume Rekayasa Lapangan 823.15 M3
Bertambah sebesar 284.45 M3
Volume Item Pekerjaan untuk Galian Drainase Selokan dan Saluran Air Mengalami
perubahan bertambah karena Tidak adanya Saluran Air pada jalan existing lama
sehingga pada saat musim hujan adanya luapan air yang besar masuk ke badan jalan
yang menyebabkan rusaknya permukaan badan jalan antara lain badan jalan eksisting
tergerus dan terjadinya genangan air pada badan jalan eksisting sehingga dibutuhkan
galian drainase dan saluran air untuk mengarahkan air menuju ketempat
pembuangan/gorong gorong sehingga aliran air yang ada tidak masuk ke badan
jalan.

2.2 Pasangan batu dengan mortar


Volume Kontrak Awal 243.39 M3
Volume Rekayasa Lapangan 257.98 M3
Bertambah sebesar 14.49 M3
Volume Item Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar mengalami perubahan
bertambah karena pada saat musim hujan terjadi luapan air yang besar yang dapat
merusak badan jalan sehingga dibutuhkan Pasangan Batu dengan Mortar untuk
mengalirkan air menuju gorong gorong/tempat pembuangansehingga aliran air yang
ada tidak masuk ke badan jalan.
BAB III. PEKERJAAN TANAH
3.1(1) Galian Biasa
Volume Kontrak Awal 159.18 M3
Volume Rekayasa Lapangan 51.88 M3
Berkurang sebesar 107.31 M3
Volume item pekerjaan Galian Biasa mengalami perubahan berkurang karena
disesuaikan dengan kondisi eksisting yang membutuhkan perbaikan tanah dasar.

3.2(1) Timbunan Biasa


Volume Kontrak Awal 328.08 M3
Volume Rekayasa Lapangan 312.07 M3
Berkurang sebesar 16.01 M3
Volume Item Pekerjaan Timbunan Biasa mengalami perubahan berkurang karena
disesuaikan dengan kebutuhan pasangan batu/talud sebagai timbunan di belakang
pasangan batu (back fill).

3.2(2) Timbunan Pilihan


Volume Kontrak Awal 711.60 M3
Volume Rekayasa Lapangan 2006.33 M3
Bertambah sebesar 1294.73 M3
Volume Item Pekerjaan Timbunan Pilihan mengalami perubahan bertambah karena
kondisi eksisting lama yang membutuhkan perbaikan dengan cara leveling sehingga
elevasi badan jalan relative sama.

3.(3) Penyiapan Badan Jalan


Volume Kontrak Awal 4500.00 M2
Volume Rekayasa Lapangan 5975.15 M2
Bertambah sebesar 1475.15 M2
Volume Item Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan mengalami perubahan bertambah
karena bertambahnya panjang efektif penanganan.

BAB IV. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN


4.2(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Volume Kontrak Awal 90.00 M3
Volume Rekayasa Lapangan 0.00 M3
Berkurang sebesar 90.00 M3
Volume Item Pekerjaan Lapis pondasi agregat kelas B mengalami perubahan
berkurang/ditiadakan, karena kondisi eksisting tanah dasar yang ada mendukung
untuk menggunakan timbunan pilihan.
BAB V. PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR
5.1(1) Lapis pondasi agregat kelas A
Volume Kontrak Awal 675.00 M3
Volume Rekayasa Lapangan 896.27 M3
Bertambah sebesar 221.27 M3
Volume Item Pekerjaan Lapis Pondasi agregat kelas A mengalami perubahan
bertambah, karena adanya penambahan panjang efektif penanganan.

BAB VI. PEKERJAAN PERKERASAN BERASPAL


6.1(1a) Lapis Resap Pengikat Aspal Cair
Volume Kontrak Awal 4500.00 liter
Volume Rekayasa Lapangan 5975.15 liter
Bertambah sebesar 1475.15 liter
Volume Item Pekerjaan Lapis Resap Pengikat mengalami perubahan bertambah,
karena adanya penambahan panjang efektif penangan.

6.1(2a) Lapis Perekat Aspal Cair


Volume Kontrak Awal 675.00 liter
Volume Rekayasa Lapangan 0.00 liter
Berkurang sebesar 675.00 liter
Volume Item Pekerjaan Lapis Perekat Aspal Cair mengalami perubahan
berkurang/ditiadakan, karena akibat dihilangkannya volume HRS - WC.

6.3(3a) Lataston Lapis Aus (HRS-WC)


Volume Kontrak Awal 310.50 Ton
Volume Rekayasa Lapangan 0.00 Ton
Berkurang sebesar 310.50 Ton
Volume Item Pekerjaan Lataston Lapis Aus (HRS-WC) berkurang/ditiadakan, karena
disesuaikan dengan kondisi eksisting di lokasi dimana LHR rendah sedangkan pada
ruas ini masih membutuhkan penanganan pembangunan dengan konstruksi satu lapis
sehingga system pelayanan terhadap masyarakat meningkat.

6.3(4) Lataston Lapis pondasi (HRS-Base)


Volume Kontrak Awal 362.25 Ton
Volume Rekayasa Lapangan 472.63 Ton
Bertambah sebesar 110.38 Ton
Volume Item Pekerjaan Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) gradasi senjang/semi
senjang) mengalami perubahan bertambah, karena akibat kondisi eksisting pada ruas
tersebut membutuhk pengaspalan dan penambahan panjang efektif akibat
dihilangkannya item pekerjaan Pekerjaan Lataston Lapis Aus (HRS-WC), sehingga
terjadi penambahan panjang efektif dengan konstruksi satu lapis.
BAB VII. PEKERJAAN STRUKTUR
7.1(7) Beton K-250 pada elevasi
Volume Kontrak Awal 4.94 M3
Volume Rekayasa Lapangan 3.40 M3
Berkurang sebesar 1.54 M3
Volume Item Pekerjaan Beton K-250 pada elevasi mengalami perubahan berkurang,
karena pada lokasi penanganan terdapat deuker lama yang masih berfungsi dengan
baik.

7.3(1) Baja Tulangan U-24 polos


Volume Kontrak Awal 583.04 kg
Volume Rekayasa Lapangan 173.85 kg
Berkurang sebesar 409.19 kg
Volume Item Pekerjaan Baja tulangan U-24 polos mengalami perubahan berkurang,
karena disesuaikan dengan kebutuhan Beton K-250 pada elevasi.

7.3(3) Baja Tulangan D-32 Ulir


Volume Kontrak Awal 238.49 kg
Volume Rekayasa Lapangan 335.04 kg
Bertambah sebesar 96.55 kg
Volume Item Pekerjaan Baja tulangan D-32Ulir mengalami perubahan bertambah,
karena disesuaikan dengan kebutuhan Beton K-250 pada elevasi.

7.9 Pasangan Batu


Volume Kontrak Awal 300.00 M3
Volume Rekayasa Lapangan 300.00 M3
Tetap
Volume Item Pekerjaan Pasangan batu tidak mengalami perubahan (tetap).

IV. SURVEY REKAYASA LAPANGAN


PENGUKURAN
Pengukuran di lapangan dilakukan pada tanggal 14 Mei 2012 dengan pematokan STA
per 25 Meter sepanjang ruas Wailebe Waiwadan.
Metodeyang dipakai dalam rekayasa lapangan adalah :
Inspeksi / pengamatan visual dari Sta awal sampai akhir.
Inventory/pengambilan data lapangan sesuai kebutuhan jenis dan volume yang
dikerjakan nantinya.
Foto dokumentasi kondisi eksisting.
V. PERMASALAHAN
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan terdapat masalah yaitu:
1. Pekerjaan Drainase dalam hal ini Item Pekerjaaan Galian untuk Drainase Selokan Air
dan Pasangan Batu dengan Mortar volumenya bertambah karena berdasarkan
informasi dari masyarakat pada saat musim hujan luapan air yang besar yang masuk
ke badan jalan karena tidak adanya saluran air untuk mengarahkan air menuju ke
tempat pembuangan.
2. Pekerjaan Tanah dalam hal ini Item pekerjaan Timbunan Pilihanvolumenya
bertambahkarena kondisi eksisting lama yang mengalami penurunan akibat gerusan
air sehingga diperlukan material timbunan pilihan untuk perbaikan elevasi badan
jalan dan sekaligus sebagai pondasi jalan dan Volume Item pekerjaan Timbunan
Biasa berkurang disesuaikan dengan pasangan batu/talud sebagai penahan badan
jalan.

VI. PEMECAHAN MASALAH


Melihat permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya diatas maka untuk
memperlancar pelaksanaan pekerjaan di lapangan, di ambil langkah langkah berikut :
1. Pekerjaan Galian Drainase Selokan dan Saluran Air dan Pasangan Batu dengan
Mortar Volumenya bertambahkarena untuk mengatasi luapan air pada saat musim
hujan sehingga air tidak masuk ke badan jalan dan dapat dialirkan ke tempat
pembuangan.
2. Pekerjaan Tanah dalam hal ini Item pekerjaan Timbunan Pilihan volumenya
bertambahkarena kondisi eksisting lama yang mengalami penurunan akibat
gerusan air sehingga diperlukan material timbunan pilihan untuk perbaikan elevasi
badan jalan dan sekaligus sebagai pondasi jalan dan Volume Item pekerjaan
Timbunan Biasa berkurang disesuaikan dengan pasangan batu/talud sebagai
penahan badan jalan.

VII. PROSEDUR CCO


Sesuai prosedur CCO :
Nilai Kontrak tetap.
Waktu pelaksanaan tetap.
Jenis konstruksi tidak berubah, tidak ada item pekerjaan yang baru dan target
efektif tidak berkurang.
Mata pembayaran utama (Major Pay Item) tidak berubah.
Kuantitas boleh berubah maksimum 10% per Major Pay Item terhadap kuantitas
awal. Jika perubahan kuantitas 10% maka wewenang persetujuan CCO berada
pada Dinas.
VIII. KESIMPULAN
1. Bahwa setiap pekerjaan harus dapat berfungsi dengan baik, maka perlu dilakukan
penyesuaian terhadap kebutuhan lapangan, yaitu mempertimbangkan lebar jalan
dan kondisi jalan lama sesuai kebutuhan lapangan dan perubahan-perubahannya
akan dituangkan dalam bentuk addendum kontrak.
2. Tujuan akhir pemecahan masalah adalah dengan membuat suatu Contract Change
Order (CCO) dalam hal ini penambahan/perubahan item pekerjaan dan
penambahan/pengurangan volume pekerjaan sebagai upaya pemenuhan akan
kebutuhan lapangan sehingga sarana jalan dan jembatan dapat berfungsi secara
optimal.

IX. PENUTUP
Demikian usulan Justifikasi Teknik Pekerjaan Peningkatan Jalan Wailebe - Waiwadan
(1,00 Km) di Kabupaten Flores Timur ini dibuat untuk dipertimbangkan.

Waiwadan, 14 Mei 2012

KONTRAKTOR PELAKSANA PT. CITRA MANDIRI KONSTRUKSI


NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1. Sukaryono Direktur Utama

2. Vitalis R. Tefa Nahak, ST General Superintendent

KONSULTAN PENGAWAS CV. EL EMUNAH


NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1. Ir. Sondang Siallagan Site Engineer

2. Ir. Ivan P. S. Chief Inspector

DIREKSI PEKERJAAN DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI NTT


NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1. Umar Adhi Rachman, ST Koordinator Wilayah


Kab. Flores Timur
2. Pius Pati Mewan , SST Pengawas Lapangan

Anda mungkin juga menyukai