Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Definisi metabolisme

Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas


jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu
organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme.
Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini
akan mengubah suatu zat menjadi zat lain.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator enzim. Metabolisme melibatkan banyak komponen
(molekul molekul) yang terdapat di dalam sel. Komponen yang memiliki
keterkaitan erat dengan metabolisme diantaranya enzim dan ATP.
Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai biokatalisator
yang di hasilkan di dalam sel. Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan
reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel,
tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang
dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan perkembangan,
kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga
molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan
gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi. Perubahan
ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi
sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan
reaksi yang dapat balik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Anabolisme/Asimilasi/Sintesis
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi
senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau
penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk
fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

Contoh : fotosintesis (asimilasi C)


energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O > C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa
(energi kimia)

1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan
menggunakan energi cahaya atau foton.
Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil
sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk
mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen
yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
a. Reaksi terang
Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang
ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan
oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang). Reaksi terang mengubah
energi cahaya menjadi energi kimiawi yang berupa ATP atau NADPH. Molekul
pigmen dan protein yang melakukan reaksi terang ditemukan dalam membrane
tilakoid dan termasuk molekul-molekul dari dua fotosistem dan rantai transpor
elektron.

2
b. Reaksi gelap (Siklus Calvin )
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang
O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan
CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini
disebut reaksi gelap. Siklus Calvin yang terjadi dalam stroma kloroplas,
menggunakan ATP dan NADPH untuk mengubah CO2 menjadi karbohidrat. Produk
langsung dari siklus Calvin adalah gula berkarbon-tiga gliseraldehida 3-fosfat(G3P),
enzim dalam kloroplas dan sitosol mengubah gula kecil ini menjadibermacam
macam senyawa organic lainya. Siklus Calvinmengembalikan ADP,fosfat organik
dan NADPH+ ke reaksi terang.

2. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya
sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil
dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-
reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan
lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-
senyawa tertentu.

Katabolisme (Dissimilasi)
Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau pembongkaran senyawa kimia
kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila
pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses
respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.

Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 > 6CO2 + 6H2O + 688KKal.


(glukosa)

Contoh Fermentasi : C6H12O6 > 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.

3
1. Respirasi
Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-
molekul gula menjadi molekul anorganik berupa CO2 danH2O. Tujuan respirasi
adalah untuk mendapatkan energi melalui proses glikolisis. Senyawa gula diperoleh
dari proses fotosintesis. Butiran amilum yang tersimpan dalam jaringan dan organ
penyimpan cadangan makanan akan diubah kembali dalam bentuk glukosa fosfat di
dalam sitoplasma sel. Kemudian glukosa fosfat akan dipecah menjadi piruvat dan
masuk ke dalam siklus Krebs. Selama glikolisis berlangsung dan dalam siklus Krebs
akan dihasilkan gas CO2 yang akan dikeluarkan dari dalam sel. Gas tersebut dengan
berdifusi akan terkumpul dalam rongga-rongga antarsel dan bila tekanan telah cukup
akan keluar dari jaringan.
Respirasi seluler adalah proses perombakan molekul organik kompleks yang
kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah pada
tingkat seluler. Pada respirasi sel, oksigen terlibat sebagai reaktan bersama dengan
bahan bakar organik dan akan menghasilkan air, karbon dioksida, serta produk energi
utamanya ATP. ATP (adenosin trifosfat) memiliki energi untuk aktivitas sel seperti
melakukan sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil, menjalankan
kerja mekanik seperti pada kontraksi otot, dan mengangkut biomolekul atau ion
melalui membran menuju daerah berkonsentrasi lebih tinggi.

Secara garis besar, respirasi sel melibatkan proses-proses yang disebut


A. Glikolisis (Gliko = gula, lisis=penguraian)
Bahan baku glikolisis adalah glukosa. Senyawa ini terdiri atas molekul
karbon, hydrogen, dan oksigen dengan rumus molekul C6H12O6. Glikolisis
merupakan proses penguraian glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Proses ini
bersifat anaerob (tidak membutuhkan oksigen bebas) dan berlangsung di sitosol.
Tahapan Glikolisis adalah sebagai berikut.
1 Fosforilasi glukosa oleh ATP
Penambahan satu fosfat oleh ATP tehhadap glukosa menghasilkan gluksa 6-fosfat,
dan ATP berubah menjadi ADP. Peristiwa ini disebut forforilasi yang berlangsung
dengan bantuan enzim heksokinase.

4
2-3 Penyusunan kembali, diikuti dengan forforilasi kedua. Hasil akhir dari
forforilasi berupa fruktosa 1,6-bifosfat. Dari sinilah dimulai proses glikolisis.
4-5 Glikolisis dimulai dari perubahan fruktosa 1,6- bifosfat yang memiliki 6
buah C menjadi 2 gliseraldehida 3-fosfat (memiliki 3 buat atom C) dan
dihidroksiaseton fosfat. Pembongkaran ini dibantu oleh enzim adolase.
6 Oksidasi yang diikuti dengan fosforilasi, menghasilkan 2 molekul NADH
dan 2 molekul BPG yang masing-masing memiliki satu ikatan fosfat berenergi
tinggi. 1,3- bifosfogliseraldehida diubah menjadi asam 1,3-bifosfogliserat (BPG)
dengan bantuan enzim dehidrogenase.
7 Pelepasan fosfat berenergi tinggi dari 1,3 bifosfogliserat yang kemudian
bereaksi dengan 2 molekul ADP menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul 3-
fosfogliserat. Asam 1,3-bifosfogliserat berubah menjadi asam 3-fosfogliserat (3PG)
karena kehilangan satu fosfat. Proses ini berlangsung dengan bantuan enzim
fosfogliserokinase.
8-9 Pelepasan air menghasilkan 2 molekul fosfoenol piruvat yang masing-
masing memiliki ikatan fosfat berenergi tinggi. Asam 3-fosfogliserat (3PG) diubah
menjadi asam 2-fosfoenolgliserat (2PG) oleh enzim fosfogliseromutase. Kemudian
enzim enolase dan ion Mg mengubah asan 2-fosfoenolgliserat
(2PG) menjadi fosfoenol piruvat (PEP).
10. Pelepasan fosfat berenergi tinggi dari fosfoenolpiruvat yang kemudian
diterima oleh 2 molekul ADP menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul asam
piruvat. Proses ini dibantu enzim piruvatkinase.

Jadi produk yang dihasilkan pada glikolisis adalah 2 molekul asan piruvat, 2
molekul ATP dan 2 molekul NADH.

B. Dekarboksilasi oksidatif
Apabila asupan oksigen kedalam sel tercukupi asam piruvat akan memasuki
mitokondria dan diubah menjadi senyawa dengan dua atom karbon, yaitu: asetil
koenzim A atau asetil ko-A. tahapan ini terjadi diruang antara membrane
mitokondria. Untuk membawa asam piruvat dari sitosol ke mitokondria
membutuhkan dua molekul ATP.

5
Produk yang dihasilkan pada dekarboksilasi oksidatif adalah 2 molekul asetil ko-A, 2
molekul CO2 dan dua molekul NADH.
C. Siklus Krebs atau siklus asam sitrat
Proses ini pertama kali ditemukan oleh Sir Hans Adolf Krebs (1930). Siklus Krebs
disebut juga asam sitrat atau siklus asam trikarboksilat. Tahapan ini terjadi di matrik
mitokondria. Asetil ko-A direaksikan dengan asam oksaloasetat membentuk asam
sitrat dan membebaskan ko-A. selanjutnya terjadi serangkaian reaksi kimia yang
meregenerasi asam sitrat kembali menjadi assam oksaloasetat. Tahapan siklus krebs
adalah sebagai berikut :
a. Asetil ko-A akan bereaksi dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat.
Ko-A dibebaskan kembali.
b. Asam sitrat bereaksi dengan NAD+ membentuk asam - ketoglutarat dan
membebaskan CO2 .
c. Asam - ketoglutarat bereaksi dengan NAD+ membentuk asam suksinat dan
ATP. Selain itu, asam - ketoglutarat akan bereaksi dengan ADP dan asam
Fosfat anorganik membentuk NADH, CO2, dan ATP.
d. Asam suksenat bereaksi dengan FAD membentuk asam malat dan FADH2.
e. Asam malat bereaksi dengan NAD+ membentuk asam oksaloasetat untuk
kembali bereaksi dengan molekul asetil ko-A. reaksi ini membebaskan
NADH.

D. Transpor elektron
Rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan
glikolisis dan siklus Krebs dan mentransfer elektron dari satu molekul ke molekul
lain langkah ketiga respirasi, rantai transpor elektron menerima elektron dari produk
hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut dan melewatkan elektron ini
dari satu molekul ke molekul lain. Pada akhir rantai ini, elekrton digabungkan
dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi yang
dilepas pada setiap langkah rantai tersebut disimpan dalam bentuk yang digunakan
oleh mitokondria untuk membuat ATP. Modus sistesis ATP ini disebut fosforilasi
oksidatif karena sintesis ini digerakkan oleh reaksi redoks yang mentransfer elektron
dari makanan ke oksigen.

6
Tempat transpor elektron dan fosforilasi oksidatif ialah membran dalam
mitokondria. Fosforilasi oksidatif bertanggung jawab atas hampir 90 % ATP yang
dihasilkan oleh respirasi. Sejumlah kecil ATP dibentuk langsung dalam beberapa
glikolisis dan siklus krebs oleh mekanisme yang disebut fosforilasi tingkat substrat.
Energi yang dilepaskan dari setiap pelepasan elektron tersebut digunakan untuk
membuat ATP.
Respirasi menukar satuan energi yang besar yang ditumpuk dalam glukosa
dengan suatu perubahan kecil ATP, yang lebih praktis untuk digunakan sel dalam
melakukan kerjanya. Untuk setiap molekul glukosa yang dirombak menjadi karbon
dioksida dan air oleh respirasi, sel ini menghasilkan kira-kira 38 molekul ATP.
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat di bedakan menjadi dua
bagian yakni : faktor dalam sel itu sendiri dan faktor di luar sel seperti suhu, kadar
O2, kadar air, dan cahaya.

2. Fermentasi
Dalam keadaan normal, respirasi seluler organisme dilakukan melalui proses
fosforilasi oksidatif yang memerlukan oksigen bebas. Sehingga hasil ATP respirasi
sangat tergantung pada pasokan oksigen yang cukup bagi selnya. Tanpa oksigen
elektronegatif untuk menarik electron pada rantai transport electron, fosforilasi
oksidatif akan terhenti. Akan tetapi, fermentasi memberikan suatu mekanisme
sehingga sebagian sel dapat mengoksidasi makanan dan menghasilkan ATP tanpa
bantuan oksgen. Misalnya, pada tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air
sehingga akar tidak dapat melakukan respirasi aerob karena kadar oksigen dalam
rongga tanah sangat rendah. Secara prosedural, fermentasi merupakan suatu
perluasan glikolisis yang dapat menghasilkan ATP hanya dengan fosforilasi tingkat
substrat sepanjang terdapat pasokan NAD+ yang cukup untuk menerima electron
selama langkah oksidasi dalam glikolisis. Mekanisme fermentasi tidak dapat
mendaur ulang NAD+ dari NADH karena tidak mempunyai agen pengoksidasi
(kondisi anaerob). Sehingga yang terjadi adalah NADH melakukan transfer electron
ke piruvat atau turunan piruvat. Berikut bahasan terhadap dua macam fermentasi
yang umum yaitu fermentasi alcohol dan fermentasi asam laktat.

7
Penyakit-penyakit akibat gangguan metabolisme
1. Kelainan Metabolisme Karbohidrat

Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah) biasanya disebabkan
oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase. Pada bayi, awalnya
mereka tampak normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu kemudian,
nafsu makannya akan berkurang, muntah, dan pertumbuhannya yang normal
terhenti.
Hati membesar, di dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein dan
asam amino, terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam tubuh.

Glikogenosis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit
keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang
diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen
menjadi glukosa. Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang
abnormal diendapkan di dalam jaringan tubuh, terutama di hati.nGejalanya
timbul sebagai akibat dari penimbunan glikogen atau hasil pemecahan glikogen
atau akibat dari ketidakmampuan untuk menghasilkan glukosa yang diperlukan
oleh tubuh. Usia ketika timbulnya gejala dan beratnya gejala bervariasi,
tergantung kepada enzim apa yang tidak ditemukan.

Intoleransi Fruktosa Herediter


Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh
tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki
enzim fosfofruktaldolase. Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang
merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh,
menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen
menjadi glukosa sebagai sumber energi. Mencerna fruktosa atau sukrosa (yang
dalam tubuh akan diuraikan menjadi fruktosa, kedua jenis gula ini terkandung
dalam gula meja) dalam jumlah yang lebih, bisa menyebabkan :

8
hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) disertai keringat dingin
tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran)
linglung
mual
muntah
nyeri perut
kejang (kadang-kadang)
koma.

Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa
dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan
enzim fruktokinase yang sifatnya diturunkan. 1 dari 130.000 penduduk
menderita fruktosuria. Fruktosuria tidak menimbulkan gejala, tetapi kadar
fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air kemih dapat menyebabkan kekeliruan
diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.

Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan
ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki
enzim yang diperlukan untuk mengolah xylulosa. Pentosuria hampir selalu hanya
ditemukan pada orang Yahudi. Pentosuria tidak menimbulkan masalah
kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan
diagnosis dengan diabetes mellitus.

Diabetes Mellitus (Hiperglykemia)


Gejala klinis penyakit :

Hiperglikemia
Glikosuria
Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan lemak
Dapat berakhir dengan kematian
Insiden terbanyak pada usia 50 60 thn

9
Penyakit ini diturunkan secara autosomal resesif etiologi
Berhubungan dengan kelainan hormonal
Insulin
Growth hormon
Hormon steroid
Keadaan diabetes timbul akibat ketidakseimbangan dalam interaksi pankreas,
hipofisis dan adreanalin.

2. Kelainan Metabolik Asam Amino

Penyakit Fenilketonuria
Fenilketonuria adalah suatu penyakit metabolisme dari salah satu jenis asam amino
pembentuk protein yaitu, fenilalanin yang menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
retardasi mental. Fenilketonuria merupakan penyakit dimana penderita tidak dapat
memetabolisme fenilalanin secara baik karena tubuh tidak mempunyai enzim yang
mengoksidasi fenilalanin menjadi tirosin dan bisa terjadi kerusakan pada otak anak.
Oleh karena itu orang tersebut perlu mengontrol asupan fenilalanin ke dalam
tubuhnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di Indonesia, tetapi pada orang kulit
putih, itupun hanya terjadi satu banding 15,000 ribu orang.

Penyakit Tirosinosis
Tirosinosis merupakan suatu kondisi langka akibat cacat dalam metabolisme asam
amino dan ditransmisikan sebagai sifat autosom-resesif. Hal ini ditandai dengan
ekskresi jumlah berlebihan asam parahydroxyphenylpyruvic, produk setengah dari
tirosin, dalam urin.

Penyakit Tirosinemia
Tyrosinemia atau tirosinose adalah kesalahan metabolisme bawaan , biasanya dari
lahir, yang dihasilkan dari kekurangan dari enzim oksidase asam p-
hidroksifenilfiruvat, yang mengubah asam homogentisat ini, mengakibatkan
akumulasi tirosin dalam tubuh. Penyakit ini secara genetik heterogen, dan setidaknya
ada tiga jenis ditentukan oleh gen terletak pada kromosom 15q (tipe I), 16 (tipe II)
dan 12q (tipe III).

10
Penyakit Alkaptonuria
Alkaptonuria adalah kondisi yang langka di mana urin yang dikeluarkan seseorang
berwarna gelap ketika bersentuhan dengan udara. penyakit ini bersifat menurun.
Penyebabnya kerusakan pada gen HGD. Gen HGD berfungsi sebagai pengendali
untuk membuat enzim yang disebut homogentisate oksedase. Enzim ini membantu
memecah asam amini fenilalanin dan tirosin, yang merupakan pembentuk protein
yang.penting.

Penyakit Histidinemia
Histidinemia merupakan kondisi yang diwariskan ditandai dengan darah tinggi
tingkat asam amino histidin, sebuah blok bangunan protein paling. Histidinemia
disebabkan oleh kekurangan (defisiensi) dari enzim yang memecah histidin.
Histidinemia biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan, dan kebanyakan orang
dengan kadar tinggi histidin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini.
Kombinasi histidinemia dan komplikasi medis selama atau segera setelah lahir
(seperti kurangnya sementara oksigen) mungkin meningkatkan kesempatan
seseorang mengembangkan cacat intelektual, masalah perilaku, atau gangguan
belajar.

Penyakit Imidazolaminoaciduria
Adanya asam amino dalam urin. Jumalah Asam amino dalam urin mungkin menigkat
akibat dari gangguan metabolisme, penyakit hati kronis atau gangguan ginjal.

Penyakit Prolinemia
Prolinemia atau Hyperprolinemia, adalah suatu kondisi yang terjadi ketika asam
amino prolintidak dipecah dengan baik oleh enzim oksidase prolin atau pyrroline-5-
karboksilat dehydrogense, menyebabkan membangun dari prolin dalam tubuh.

Penyakit Maple Syrup urine disease


Maple syrup urine disease (MSUD) atau Maple sirup penyakit kencing adalah
kelainan bawaan di mana tubuh tidak mampu untuk memproses blok bangunan

11
protein tertentu (asam amino) dengan benar. Kondisi ini mendapatkan namanya dari
bau manis khas dari air seni bayi yang terkena dampak.

3. Kelainan Metabolik Lemak

Kelebihan lemak (Obesitas)

Kalori yang didapat lebih dari kalori yg dimetabolisme (hipometabolisme)


Kalori yg dibutuhkan menurun, sehingga berat badan naik, meskipun diberi makan
tidak berlebihan. Lemak ditimbun pada jaringan subkutis, jaringan retroperitoneum,
peritoneum, omentum, pericardium, pankreas. Obesitas akan memperberat
hipertensi, diabetes, penyakit jantung.

Hiperlipemia

Jumlah lipid darah total dan kolesterol meningkat. Terdapat pada :

Diabetes melitus tidak diobati


Hipotiroidisme
Nefrosis lupoid
Penyakit hati
Sirhrosis biliaris
Xantomatosa
Penimbunan lemak terjadi di dinding pembuluh darah dan itu dinamakan dengan
arteriosklerosis.

4. Kelainan Metabolik Piruvat

Piruvat terbentuk dalam proses pengolahan karbohidrat, lemak dan protein.Piruvat


merupakan sumber energi untuk mitokondria (komponen sel yang menghasilkan
energi). Gangguan pada metabolisme piruvat dapat menyebabkan terganggunya
fungsi mitokondria sehingga timbul sejumlah gejala :

12
Kerusakan otot
Keterbelakangan mental
Kejang
Penimbunan asam laktat yang menyebabkan asidosis (meningkatnya asam
dalam tubuh)
Kegagalan fungsi organ (jantung, paru-paru, ginjal atau hati).
Gejala tersebut dapat terjadi kapan saja, mulai dari awal masa bayi sampai masa
dewasa akhir. Olah raga, infeksi atau alkohol dapat memperburuk gejala,
sehingga terjadi asidosis laktat yang berat.

13
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi


kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain. Metabolism mencakup sintesis
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme). Komponen yang memiliki keterkaitan
erat dengan metabolisme diantaranya enzim dan ATP.

Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang


mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu
proses metabolisme. Sedangkan metabolisme sendiri adalah proses penting yang
terjadi pada tubuh manusia, sebagai proses pengolahan baik pembentukan dan
penguraian zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan
fungsinya dengan baik.

Kelainan metabolisme dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan zat


yang mengalami kegagalan dalam metabolisme diantaranya kelainan metabolisme
lemak, protein, karbohidrat, piruvat dan asam amino.

14
Sumber
http://Pengertian%20Metabolisme%20dan%20Gangguan%20yang%20Menyertainya
%20-%20Bimbie.com.html
http://MAKALAH%20KELAINAN%20METABOLISME%20_%20Assalamualaiku
m.html
http://metabolisme%20new/Iam%20Ice%20Cream%20Lover%20___%20makalah%
20metabolisme%20sel.html

15

Anda mungkin juga menyukai