Anda di halaman 1dari 6

Bengkel Teknik Sipil

PoliteknikNegeri Padang Kerja Perancah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Acuan (fromwork) adalah cetakan yang diperlukan untuk pembentukan beton
sesuai dengan model tertentu hingga mengeras. Perancah (scaffolding) adalah struktur
penyangga sementara bagi beban-beban konstruksi. Perancah dan bekesting merupakan
pekerjaan sementara namun mempunyai peranan yang cukup penting terhadap hasil
pekerjaan beton. Hal ini disebabkan karena kegagalan dalam perancangan dan
pengerjaan dapat mengakibatkan kurang baiknya penampang atau penampilan beton
setelah dicor (setelah perancah dilepas bahkan dapat menghalami keruntuhan). Melihat
begitu besarnya pengaruh dari perancah pada pekerjaan beton maka pemilihan bahan
dan metode pelaksanaan merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan sehingga
diperoleh hasil yang maksimal.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kian berkembang dengan
cepat, maka perkembangan teknologi dibidang teknik sipil termasuk teknologi perancah
(bekesting) juga turut mengalami perkembangan. Dimana dulunya perancah bersifat
konvensional (berbahan kayu) maka dengan adanya perkembangan tersebut, perancah
dapat dibuat simpel atau mudah dikerjakan karena perancah tersebut tidak terlalu
banyak bahan yang dipotong dan dapat dipakai berulang kali. Perancah tersebut sudah
dibuat dan dibentuk sedemikian rupa sehingga dalam pengaplikasiannya hanya tinggal
pasang di lokasi pemasangan.
Selain itu untuk bangunan bertingkat tinggi, perancah ini akan memberikan
kemudahan karena dengan perancah ini hasilnya baik dari pada konvensional, masa
pengerjaan lebih cepat, biaya pelaksanaan dapat ditekan dan sumber daya dapat
dioptimalkan, serta kualitas konstruksi yang lebih baik tentunya.
Maka dari itu, sebagai lulusan Politeknik jurusan Teknik Sipil khususnya mampu
dan mengerti dalam Pelaksanaan Praktek Acuan Perancah ini, karena pada praktek ini
pelaksanaannya menggunakan Acuan Perancah Metode System.
Pelaksanaan pratikum praktek acuan dan perancah terdapat beberapa job praktek
yang akan dilaksanakan. Sebagai mana telah dijelaskan bahwa pelaksanaan praktek

Yonaldi Irawan IIA D3 TEKNIK SIPIL


1501021045
Bengkel Teknik Sipil
PoliteknikNegeri Padang Kerja Perancah

praktek kerja acuan dan perancah dilaksanakan dengan perancah metode system dan
konvensional. Dalam pelaksanaannya dilapangan penggunaan perancah system ini
banyak menggunakan peralatan berat dan beberapa diantaranya menggunakan alat bantu
lain dalam pemasangan.
Pada dasarnya pelaksanaan pekerjaan acuan perancah tipe system terdiri dari dua
buah pekerjaan (bagian pekerjaan), yaitu merakit acuan atau fabrikasi dan mendirikan
perancah.
Marakit perancah/fabrikasi semua dilakukan secara manual dan pelaksanaan
pekerjaannya dapat dilakukan diluar area kerja yang akan dipasang acuan, maka untuk
perakitan awal perlu dilakukan pengukuran yang teliti, setelah diperoleh ukuran barulah
perakitan dilakukan dengan sedemikian rupa.
Setelah fabrikasi selesai, acuan siap didirikan pada posisinya, biasanya untuk
pekerjaan besar menggunakan alat berat karena acuan yang sangat berat dan dapat juga
menggunakan tenaga manusia untuk pekerjaan yang dapat dijangkau.
Untuk pemasangan pekerjaan lanjutan pada bangunan bertingkat tidak perlu
dilakukan pengesetan ulang apabila mempunyai ukuran yang sama, acuan cukup
dipindahkan saja dengan menggunakan alat berat.
Dalam pelaksanaan pekerjaan bekesting dilapangan beban-beban yang bekerja
pada perancah dan bekesting perlu untuk dipertimbangkan sebelum pelaksanaan
dilakukan. Adapun beban yang bekerja pada suatu pekerjaan perancah dan bekesting
adalah sebagai berikut :
a. Beban vertikal.
Beban yang diakibatkan oleh berat sendiri campuran beton, bahan bekesting,
peralatan kerja dan beban kerja.
b. Beban tambahan dari air campuran beton.
Secara umum dapat disebabkan air yang berlebihan pada pencampuran beton. Bahwa
berat beton 2,0 sampai 2,4 ton/m3. Namun berat beton saat pengecoran mempunyai
berat yang lebih besar, karena untuk volume 1 m3 diperlukan air 80 120 liter air
untuk pencampuran tingkat kemudahan pekerjaan dan proses hidrasi pasta semen
serta kebutuhan pemeliharaan campuran.
c. Beban getaran.
Getaran yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan beton dapat disebabkan
penggunaan alat getar dan pergerakan pekerja/peralatan kerja.

Yonaldi Irawan IIA D3 TEKNIK SIPIL


1501021045
Bengkel Teknik Sipil
PoliteknikNegeri Padang Kerja Perancah

d. Beban kejut.
Diakibatkan oleh proses pengangkutan campuran serta tindakan mematikan dan
menghidupkan mesin kerja dan pengaruh tinggi pencurahan campuran beton.
e. Beban horizontal.
Diakibatkan oleh pengaruh angin (beban angin) selama pekerjaan berlangsung, hal
ini untuk gedung tinggi.

Pada pelaksanaan praktek dilapangan selain dengan acuan dan perancah tipe
system digunakan juga beberapa peralatan pendukung dan bagian perancah tradisional
sebagai pembantu pengkombinasian sebagai perbandingan pelaksanaan tipe tradisional
dengan tipe system.
Untuk itu adanya beberapa opsi yang perlu dipertimbangkan sebagai upaya untuk
mengefisienkan perancah dan bekesting, sebagai berikut :
a. Pemilihan rencana geometris ukuran bangunan.
Untuk mengefisienkan perancah bekesting dapat diupayakan dari perancanaan selagi
tidak merusak aspek keindahan serta kreativitas dalam arsitektur bangunan.
b. Pemilihan bahan bangunan.
Pemilihan bahan adiktive dapat mempercepat keuntungan seting time beton. Dengan
memperpendek setting time berarti mempercepat waktu pembongkaran beton.
c. Pemilihan teknologi perancah dan bekesting.
Hal ini dapat meningkatkan efisiensi siklus pemakaian perancah bekesting.
Pemilihan bahan perancah yang dapat tahan lama dapat mengurangi biaya perawatan.
d. Bantuan dari Form Work dan Scaffolding specialist.
Hal ini akan melengkapi perencanaan pekerjaan yang baik di lapangan, dan akan
menjadi pertimbangan yang baik.

Syarat-syarat acuan dan perancah yang baik, adalah :


1. Kaku yaitu mampu mempertahankan bentuk beton walaupun memikul beban
konstruksi.
2. Stabil dan kuat
3. Dapat dipakai berulang ulang dalam waktu panjang
4. Bongkar pasang yang cepat dan mudah

Yonaldi Irawan IIA D3 TEKNIK SIPIL


1501021045
Bengkel Teknik Sipil
PoliteknikNegeri Padang Kerja Perancah

Dalam perancanaan acuan ini harus ditinjau hal-hal berikut :


a. Kecepatan dan cara pengecoran beton.
b. Beban-beban pelaksanaan termasuk beban vertikal, horizontal dan kejutan-kejutan
lainnya.
c. Syarat-syarat bentuk khusus yang diperlukan pada pelaksanaan konstruksi selaput,
plat-plat lipatan, ammonium-amonium dan unsur-unsur.
d. Stabilitas bahan tersebut.
Tiang-tiang acuan dari kayu harus diperhitungkan diperhatikan atau dapat dengan
mudah distel dengan baji. Tiang-tiang acuan itu tidak boleh mempunyai lebih dari satu
sambungan yang tidak disokong kearah samping. Bambu tidak boleh digunakan sebagai
tiang acuan kecuali bila dizinkan oleh pengawas ahli.

1.2 Tujuan
Setelah melaksanakan praktek perancah diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengenal dasar-dasar pelaksanaan perancah system peri dengan baik dan
memahaminya serta dapat membandingkannya dengan cara konvensional.
2. Merakit berbagai acuan dan perancah sederhana sesuai dengan prosedur
pelaksanaan.
3. Mengenal berbagai macam alat dan bahan dalam perancah system peri dan
dapat mengoperasikannya sesuai dengan fungsinya.
4. Mampu menimbulkan keuntungan dan kelemahan penggunaan perancah
system peri dan membandingkannya dengan cara konvensional.

Yonaldi Irawan IIA D3 TEKNIK SIPIL


1501021045
Bengkel Teknik Sipil
PoliteknikNegeri Padang Kerja Perancah

1.3 Ruang Lingkup


Praktek Perancah ini dilaksanakan pada Bengkel Perancah Teknik Sipil Politeknik
Negeri Padang, dengan melaksanakan berbagai job, sebagai berikut :
1. Membuat Bowplank
2. Membuat Cetakan Sloof
3. Membuat Acuan dan Perancah Kolom
4. Membuat Acuan dan Perancah Balok
5. Membuat Acuan dan Perancah Plat Lantai
6. Membuat Acuan dan Perancah Dinding Geser
7. Membuat Acuan dan Perancah Tangga

1.4 Sistematika Laporan


Untuk memudahkan dalam pemahaman mengenai isi laporan ini, maka penulis
menyusun laporan ini secara sistematis, sebagai berikut :
1) Judul
2) Jadwal Pelaksanaan
3) Tujuan Pelaksanaan
4) Dasar Teori
5) Peralatan dan Bahan
6) Langkah Kerja
7) Analisa Kebutuhan Bahan
8) Dokumentasi Kegiatan

Yonaldi Irawan IIA D3 TEKNIK SIPIL


1501021045
Bengkel Teknik Sipil
PoliteknikNegeri Padang Kerja Perancah

Yonaldi Irawan IIA D3 TEKNIK SIPIL


1501021045

Anda mungkin juga menyukai