Anda di halaman 1dari 6

Home Sosial Pengertian dan Jenis Usaha Pariwasata

Pengertian dan Jenis Usaha Pariwasata


By Muchlisin Riadi 16.00.00 Sosial

Pengertian Pariwasata

Ilustrasi Pariwisata
Menurut Muljadi (2009:7), pariwisata merupakan konsep multi dimensi layaknya pengertian
wisatawan. Tak bisa dihindari bahwa beberapa pengertian pariwisata dipakai oleh para praktisi
dengan tujuan dan perspektif yang berbeda sesui dengan tujuan yang ingin dicapai. Pariwisata
juga merupakan aktivitas, pelayanan dan produk hasil industri pariwisata yang mampu
menciptakan pengalaman perjalanan bagi wisatawan. Pariwisata adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-
usaha yang berkaitan dengan bidang tersebut ( Pendit, 2006 : 16 ).

Menurut Marpaung (2002:13) Pariwisata juga dilihat sebagai perpindahan sementara yang
dilakukan manusia keluar dari rumahnya menuju ke suatu daya tarik wisata dengan tujuan
menghindari sejenak pekerjaan-pekerjaan rutin dan aktivitas yang dilakukan selama mereka
tinggal disuatu daya tarik wisata yang dituju adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka, dengan
cara memanfaatkan atau menggunakan fasilitas serta layanan yang disediakan oleh para
pengusaha pariwisata di daya tarik wisata yang dikunjunginya. Pariwisata sekarang ini dalam
proses pengembangan, produksi, dan pemasaran yang mulai giat dilancarkan untuk memenuhi
kebutuhan orang banyak. Oleh karena itu pariwisata sangat berhubungan erat dalam kegiatan
yang lakukan sukarela yang bersifat sementara dalam menikmati objek dan daya tarik wisata.

Wisatawan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Wisata adalah kegiatan bersama-sama untuk memperluas
pengetahuan, bersenang-senang, dll. Wisata juga bisa diartikan sebagai piknik. Sedangkan
menurut Undang-Undang Nomor Tahun 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, bahwa
wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata dalam jangka waktu sementara.
Definisi wisatawan domestik atau nusantara adalah wisatawan yang pindah sementara didalam
lingkungan wilayah negerinya sendiri dan selama mengadakan perjalanan, sedangkan wisatawan
internasional atau mancanegara adalah wisatawan yang datang dari luar negeri Pendit (2006:36).

Jenis Usaha Pariwisata

Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan mengklasifikasikan


Usaha pariwisata yakni terdiri dari :

1. Daya Tarik Wisata. Merupakan segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan,
dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan.
2. Kawasan Pariwisata. Merupakan usaha yang kegiatannya membangun atau mengelola
kawasan dengan luas wilayah tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
3. Jasa Transportasi Wisata. Yakni merupakan usaha khusus yang menyediakan angkutan
untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata.
4. Jasa Perjalanan Wisata. Merupakan usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen
perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata meliputi usaha penyediaan jasa
perencanaan perjalanan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata, Usaha agen
perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan
pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.
5. Jasa Makanan dan Minuman. Merupakan usaha jasa penyediaan makanan dan minuman
yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan dapat
berupa restoran, kafe, rumah makan, dan bar/kedai minum.
6. Penyediaan Akomodasi. Merupakan usaha yang menyediakan pelayanan penginapan
yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha penyediaan
akomodasi dapat berupa hotel, vila, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan
karavan, dan akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata.
7. Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi. Merupakan usaha yang ruang lingkup
kegiatannya berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop, serta
kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata.
8. Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, koneferensi, dan Pameran. Merupakan
usaha yang memberikan jasa bagi suatu pertemuan sekelompok orang, menyelenggarakan
perjalanan bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan atas prestasinya, serta
menyelenggarakan pameran dalam rangka menyebarluaskan informasi dan promosi suatu
barang dan jasa yang berskala nasional, regional, dan internasional.
9. Jasa Informasi Pariwisata. Merupakan usaha yang menyediakan data, berita, feature, foto,
video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan
cetak atau elektronik.
10. Jasa Konsultan Pariwisata. Merupakan usaha yang menyediakan sarana dan rekomendasi
mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di
bidang kepariwisataan.
11. Jasa Pramuwisata. Merupakan usaha yang menyediakan atau mengkoordinasikan tenaga
pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan kebutuhan biro perjalanan
wisata.
12. Wisata Tirta. Merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air,
termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara
komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk.
13. Spa. Usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air,
terapi aroma, pijat, rempah rempah dan olah aktivitas fisik dengan tujuan
menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa
Indonesia.

Jasa Pariwisata

Menurut Bagyono ( 2007 : 25 - 28 ) usaha jasa pariwisata adalah suatu usaha bisnis yang
kegiatan utamanya meliputi menjual jasa jasa pariwisata kepada wisatawan baik itu wisatawan
domestik maupun wisatawan mancanegara. Jenis usaha jasa pariwisata meliputi:

a. Agen Perjalanan, Biro Perjalanan dan Tour Operator (Usaha Jasa Perjalanan)

Berdasarkan prinsipnya ketiga jenis usaha tersebut sama, yakni sama sama beroperasi dalam
bidang perjalanan, sedangkan perbedaan nya terletak pada kegiatan pelaksanaannya itu sendiri.
Misalnya kegiatan biro perjalanan ruang lingkupnya lebih luas dibandingkan dengan agen
perjalanan. Demikian juga dengan ruang lingkup kegiatan tour operator lebih luas jika
dibandingkan dengan biro perjalanan.

b. Pemanduan Wisata

Keberadaan usaha ini sudah termasuk kedalam kegiatan biro perjalanan. Tetapi tidak menutup
kemungkinan kalau usaha ini berdiri sendiri . Misalnya dalam suatu obyek wisata terdapat
pemandu wisata yang bukan merupakan dari biro perjalanan. Mereka merupakan pemandu resmi
yang berada pada dalam organisasi atau perkumpulan tertentu.

c. Pelayanan Informasi Wisata

Kegiatan usaha ini bisa dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Jika kegiatan usaha ini
dilakukan oleh pemerintah maka kegiatan tersebut bukan usaha yang dikomersialkan, tetapi
untuk memudahkan pelayanan tersebut kepada wisatawan.

d. Pelayanan Pertemuan dan Konferensi

Usaha ini kegiatannya lebih kepada menyediakan fasilitas pertemuan , seminar seminar,
konferensi dan lain lain baik kegiatan penyelenggaraannya maupundalam menyediaan tempat
beserta perlengkapannya. Pada usaha ini juga kadang menyediakan jasa Master of Ceremony
(MC). Sudah banyak hotel hotel yang memasukan kegiatan ini didalam pemasarannya.

e. Usaha Jasa Boga : Restoran, Bar dan Katering


Ketiga usaha diatas dapat berupa usaha yang berdiri sendiri ataupun usaha yang menyatu,
misalanya dalam hotel.

f. Usaha Transportasi

Usaha Transportasi yakni mencakup transportasi darat, laut dan udara.Perusahaan Transportasi
darat terdiri dari pelayanan bus, kereta, perusahanaan taksi, dan Perusahaan transportasi udara
meliputi maskapai penerbangan. Sedangkan transportasi laut terdiri dari pelayaran umum dan
pelayaran wisata.

g. Usaha Jasa Akomodasi

Usaha yang memberikan pelayanan kepada tamu yang menginginkan tempat tinggal baik dalam
tempo waktu yang singkat ataupun tempo waktu yang lama. Jenis usaha seperti yakni Hotel,
motel, apartemen, wisma, cottage, bungalow dan lain sebagainya.

h. Usaha Jasa Pencucian (Laundry and Dry Cleaning)

Usaha yang memberikan pelayanan pencucian kepada wisatawan yang ingin mencuci
pakaiannya baik dicuci biasa maupun kering / minyak.

i. Usaha Layanan Pemijatan (Massage)

Jenis usaha ini bisa berdiri sendiri atau pun merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan
hotel kepada tamu. Para tamu bisa menentukan pelayanan pemijatan yang ingin dinikmatinya
baik ditepi pantai atau ruang pemijatan maupun didalam kamar. Serta tamu juga bisa memilih
jenis - jenis pemijatan yang diinginkannya.

j. Usaha Jasa Penitipan Anak (Baby Sitting)

Usaha ini bertujuan agar memudahkan para wisatawan yang memiliki waktu yang terbatas
dengan keluarga dalam hal ini putra putri mereka.

0
inShare

Referensi lainya:

Definisi dan Kandungan Berbahaya dalam Makana...


Sistem dan Bentuk Perkawinan Adat

Pengertian, Unsur dan Cara Menanamkan Disipli...

Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Kepua...

Pengertian dan Fungsi Komunikasi dalam Organi...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Referensi Terbaru
Apa itu Kriminologi?
Kurikulum Pendidikan Teknik Kejuruan
Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
Morfologi dan Syarat Tumbuh Cabai
Pengertian dan Sejarah Bantuan Hukum

Referensi Populer
Pengertian, Indikator dan Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Pengertian, Jenis dan Penyusunan Distribusi Frekuensi
Rasio Profitabilitas
Rasio Aktivitas
Pengertian, Jenis dan Dampak Sampah
Pengertian dan Jenis-jenis NAPZA
Pengertian, Faktor dan Pengukuran Kepuasan Konsumen
Definisi, fungsi dan bentuk keluarga
Pengertian, Jenis dan Tujuan Kompensasi
Pengertian dan jenis-jenis Makna Kata dalam Bahasa

Menjadi Sahabat

Copyright 2012 - 2016 - KajianPustaka.com - All rights reserved Powered by Blogger

Anda mungkin juga menyukai