Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi
dingin. Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang
disebut busi menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk
memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya
menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk
menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi.
Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
dengan efektif memanaskan mesin.
Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental
dan meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat
mempengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat
penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang
dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur
bahan bakar secara elektronik.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel
adalah governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin
selalu para putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu
banyak kualitas listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan
listrik tidak dapat berkerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila
putaran mesin terlalu tinggi maka bisa mengakibatkan over voltage yang
bisa merusak peralatan listrik. Mesin diesel modern menggunakan
pengontrolan elektronik canggih mencapai tujuan ini melalui elektronik
kontrol modul (ECM) atau elektronik kontrol unit (ECU) - yang merupakan
"komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin
melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi
yang disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan
waktu melalui aktuator elektronik atau hidrolik untuk mengatur kecepatan
mesin.
Untuk keluaran tenaga yang sama, ukuran mesin diesel lebih besar
daripada mesin bensin karena konstruksi besar diperlukan supaya dapat
bertahan dalam tekanan tinggi untuk pembakaran atau penyalaan.
Dengan konstruksi yang besar tersebut penggemar modifikasi relatif
mudah dan murah untuk meningkatkan tenaga dengan penambahan
turbocharger tanpa terlalu memikirkan ketahanan komponen terhadap
takanan yang tinggi. Mesin bensin perlu perhitungan yang lebih cermat
untuk modifikasi peningkatan tenaga karena pada umumnya komponen di
dalamnya tidak mampu menahan tekanan tinggi, dan menjadikan mesin
diesel kandidat untuk modifikasi mesin dengan biaya murah.
Penambahan turbocharger atau supercharger ke mesin bertujuan
meningkatkan jumlah udara yang masuk dalam ruang bakar dengan
demikian pada saat kompresi akan menghasilkan tekanan yang tinggi dan
pada saat penyalaan atau pembakaran akan menghasilkan tenaga yang
besar. Penambahan turbocharger atau supercharger pada mesin diesel
tidak berpengaruh besar terhadap pemakaian bahan bakar karena bahan
bakar disuntikan secara langsung ke ruang bakar pada saat ruang bakar
dalam keadaan kompresi tertinggi untuk memicu penyalaan agar terjadi
proses pembakaran. Sedangkan penambahan turbocharger atau
supercharger pada mesin bensin sangat mempengaruhi pemakaian bahan
bakar karena udara dan bahan bakar dicampur dengan komposisi yang
tepat sebelum masuk ruang bakar, baik untuk mesin bensin dengan
sistem karburator maupun sistem injeksi.
Motor Diesel
Sejarah
Seorang penemu/peneliti bernama Street melakukan penelitiannya.
Perkembangan motor pembakaran dalam (ICE) pada tahun 1794. hasil
dari perkembangan tersebut adalah motor diesel sekarang. Selanjutnya
dikembangkan oleh seorang insinyur muda berkewarganegaraan Perancis
yang bernama Sadi Carnet pada tahun 1824.
Idenya dijadikan dasar dalam perkmbangan motor diesel. Dia
menyatakan bahwa udara murni yang dimampatkan tersebut dengan
perbandingan 15:1 akan menghasilkan udara yang panas untuk
menyalakan kayu kering. Udara yang digunakan untuk pembakaran motor
hendaknya dikompresikan dengan perbandingan yang besar sebelum
dinyalakan. Dia juga menyatakan bahwa dinding silinder hendaknya
didinginkan, karena panas dari dari pembakaran akan mempengaruhi
kinerja motor.
Pada tahun 1876 Dr. Nickolas Otto mebuat konstruksi motor
pembakaran dalam 4 langkah yang menggunakan bahan bakar bensin
menggunakan penyalaan api. Pada tahun 1892 seorang insinyur muda
berkewarganegaraan German yang bernama Dr. Rudolf Diesel berhasil
membuat motor penyalaan kompresi menggunakan bahan bakar serbuk
batu bara menggunakan prinsip penyalan bahan bakar dan udara.
Dengan perkembangan sistem pompa injeksi bahan bakar yang
benar-benar dapat disebut mini oleh seorang penemu yang
berkewarganegaraan german bernama Robert Bosch pada tahun 1927
membebaskan motor diesel dari masalah memakan tempat. Sistem injeksi
pompa Robert Bosch yang ukurannya mini dari karburator, beratnya
ringan dan governer yang menyatu (built-in) sehingga tidak ada lagi sistem
pengabutan udara yang banyak makan tempat untuk kompresor,pipa-pipa
dan pengontrol klep. Pompa injeksi motor diesel dapat diatur sesuai
pembebanan, sedangkan kondisi kecepatan motor dapat atau lebih baik
dari karburator motor bensin.
Dengan perkembangan pompa rotari yang lebih kecil
penampilannya juga bobotnya yang lebih ringan yang dikembangkan oleh
Vernon Rosa pada tahun 1950-an. Motor diesel akhirnya memasuki
perkembangan pemakaian dan pemasaran yang lebih luas.
Perkembangan lain dari motor diesel adalah dengan penambahan sebuah
turbocarjer yaitu alat untuk memasukkan (memompakan) udara ke dalam
saluran masuk (intake manifold). Pompa turbocharger ini digerakkan oleh
gas buang yang kedalam turbocarjer tersebut. Dengan adanya turbocarjer
ini maka akan menurunkan asap gas buang. Akhirnya motor diesel seperti
ini keadaanya sekarang menjadi motor yang benar-benar efisien, ringan
dan bebas polusi udara.
Keunggulan motor diesel dibandingkan pembakaran yang lain adalah :
1. Motor diesel lebih irit dalam pemakaian bahan bakar dengan motor
bensin, motor diesel lebih efisien 20-30%.
2. Motor diesel lebih kuat dan mempunyai daya tahan yang lebih
lama.
3. Motor diesel lebih besar tenaganya sehingga motor diesel dapat
menjadi motor penggerak (primover).
4. Motor diesel mengakibatkan polusi udara yang lebih kecil.
5. Motor diesel tidak dipengaruhi oleh cuaca.
Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih
tergantung pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari
satu atau dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel
hanya memiliki satu torak.
Prinsip Kerja
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan
mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan
batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating).
Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros
engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga
diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan
menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection
(solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang
menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel
(sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto).