Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metrologi dan
Penjaminan Mutu yang diampu oleh:
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
1. Lambang-Lambang Simbol Geometri
Toleransi geometri/bentuk
Penyimpangan bentuk benda kerja yang diizinkan apabila dibandingkan
dengan bentuk yang dianggap ideal, diperlihatkan oleh gambar berikut ini.
Pada contoh di atas, alas dari balok digunakan sebagai patokan sedangkan sisi
tegak merupakan bidang yang ditoleransi.
Penyajian pada Gambar Kerja
Lambang untuk menunjukkan suatu patokan digambarkan dengan segi tiga
sama kaki yang dihitamkan, disambung dengan garis tipis yang berakhir pada
kotak, di dalam kotak terdapat huruf patokan yang dibuat dengan huruf
kapital. Huruf-huruf yang menyerupai angka harus dihindarkan, misalnya
huruf O.
untuk patokan, Gambar berikut ini menunjukkan bahwa bidang sebagai
patokan, cara penggambarannya ialah segi tiga patokan tidak segaris dengan
garis ukur.
Untuk menunjukkan bahwa garis tengah (sumbu) sebagai patokan maka cara
menggambarnya ialah dengan mencantumkan segi tiga patokan segaris
dengan garis ukur, seperti diperlihatkan oleh gambar berikut ini.
Segi tiga patokan dicantumkan pada garis tengah dari beberapa lubang untuk
menunjukkan bahwa garis tengah tersebut sebagai patokan, diperlihatkan oleh
gambar berikut ini.
Angka dalam kotak menunjukkan bahwa secara teoritis ukuran harus tepat.
Penerapan dari angka dalam kotak diperlihatkan oleh gambar berikut ini,
pengertiannya ialah secara praktik Penitik (Senter) boleh bergeser asal.
jangan lebih dari 0,02 mm, untuk mudahnya ukuran 10 akan berada antara
9,99 mm10,01 mm dan ukuran 11 akan berada antara 10,99 mm-11,01 mm.
Bagian yang Ditoleransi
Perbedaan antara bagian yang ditoleransi dengan patokan terletak pada ujung
garis penunjuknya, bagian yang ditoleransi ditunjukkan dengan anak panah,
berakhir pada hal-hal berikut.
Garis benda atau perpanjangannya apabila yang ditoleransi adalah
bidang.
Garis ukur apabila yang ditoleransi adalah sumbu.
Garis sumbu apabila yang ditoleransi adalah sumbu dari beberapa
lubang/bagian (seperti pada patokan).
Contoh Penggunaan
Pada gambar berikut ini kedua garis penunjuk diakhiri dengan anak panah,
hal ini menunjukkan bahwa operator diberi keleluasaan untuk menentukan
bidang patokan dan bidang yang ditoleransi (memilih salah satu).
Untuk kasus seperti gambar berikut, sebagai patokan adalah bidang
yang ditempeli oleh segi tiga patokan (sebelah kiri).
2. Macam-macam kaliper
I. Dial Gauge (Dial Indicator)
Dial gauge digunakan untuk meng-ukur kebengkokan poros, run out, dan
backlash. Dengan ketelitian : 0,01 mApabila jarum panjang membuat satu putaran
penuh (100 strip), maka jarum pendek bergerak 1 strip (1 mm).
Metoda Pengukuran
- Pengukuran run out
II. Micrometer
Micrometer dibagi menjadi dua macam :
1. Outside micrometer : Mengukur diameter luar
2. Inside micrometer : Mengukur diameter dalam
Kedua alat ini memiliki ketelitian 0,01 mm. Satu putaran thimble terdiri dari 50
strip (0,5 mm)
2. Menyetel tanda 0
a. Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kunci spindle dengan lock clamp.
Kemudian putar outer sleeve sampai tanda 0 thimble lurus dengan garis,
dan periksa kembali tanda 0.
b. Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm. Kunci spindle dengan lock clamp,
kendorkan stopper sam-pai thimble bebas, luruskan tanda 0 thimble dengan
garis pada outer sleeve, dan kencang-kan kembali rachet stopper, dan periksa
kembali tanda 0.
Prinsip Pengukuran
Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai angka 1 lurus dengan salah
satu strip skala utama seperti gambar di samping, hasilnya terdapat celah
0,1 mm
Jika skala vernier digerakkan ke kanan sampai angka 5 lurus dengan salah
satu strip skala utama seperti gambar di samping, hasilnya terdapat celah
0,5 mm
V. Cylinder Gauge
Cylinder gauge adalah alat untuk mengukur diameter silinder, dengan
ketelitian 0,01 mm
Contoh :
1. Bila hasil pengukuran : 52,30 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 2 mm
2. Bila hasil pengukuran : 52,70 mm, pilihlah sebagai berikut :
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 3 mm
Metoda Pengukuran
1. Ukur diameter silinder deng-an vernier caliper. Pilihlah re-placement rod
dan washer yang sesuai, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil
pengukuran diameter adalah 91,00 mm, gunakan replacement rod 90 mm
dan replacement washer 1 mm
2. Set micrometer pada 91 mm (seperti hasil ukur di atas), masukkan
replacement rod dan measuring point kedalam micrometer, dan dial gauge
diset ke 0
3. Masukkan cylinder gauge pada posisi diagonal ke da-lam silinder,
gerakkan cylin-der gauge sampai diperoleh hasil pembacaan terkecil. Bila
hasil pembacaan adalah 0,08 mm sebelum 0, berarti dia-meter silinder
adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm. Karena itu diameter silinder
adalah 91,08 mm (91,00 + 0,08 mm)
V. Caliper Gauge
Caliper gauge adalah alat ukur yang menggunakan dial gauge. Ada 2 tipe caliper
gauge yaitu inside caliper dan outside caliper Yang umum digunakan untuk
mengukur komponen automotif adalah inside caliper gauge.
Metode pengukuran
Metoda Pengukuran
Fungsi:
Klem 1. Mengukur ketinggian
penyetel
hal
us 2. Membuat garis gores
Pelun 3. Alat ukur pembanding
cur h 4. Alat ukur kemiringan
Landa a
Jam l 5. Mengukur jarak senter
san
Klem pembac u 6. Pembanding kedalaman
peluncur
a s