1. Pemasangan terminal yang salah yaitu (+) koil dihubungkan ke kontak pemutus arus
(platina) dan terminal (-) dihubungkan ke terminal (IG) kunci kontak (polaritas salah).
Kesalahan pemasangan tersebut akan menyebabkan lemahnya tegangan induksi yang
dibangkitkan sampai setengah dari pemasangan yang benar.
2. Koil dengan resistor sering terjadi kesalahan pemasangan yaitu resistor tidak difungsikan
atau rangkaiannya sama dengan koil konvensional. Kesalahan pemasangan ini akan
menyebabkan koil cepat rusak akibat arus primer yang terlalu besar.
3. Membiarkan kunci kontak pada posisi ON saat mesin mati dalam waktu yang lama. Bila
pada saat tersebut kontak pemutus (platina) pada posisi menutup maka terjadi aliran
listrik pada primer koil, aliran listrik menyebabkan inti koil menjadi magnet, karena
menutup dalam waktu lama maka energi listrik dirubah menjadi energi panas. Pada
beberapa kasus panas yang dihasilkan koil menyebabkan olie pendingin menguap,
tekanan didalam koil meningkat dan koil bisa meledak.
Jika koil pengapian rusak maka dapat menyebabkan beberapa masalah atau gangguan,
diantaranya:
Pada kasus mesin tidak dapat dihidupkan karena tidak ada induksi tegangan tinggi dari sekunder
koil kemungkinan disebabkan oleh putusnya lilitan primer maupun sekunder. Lemah induksi
pada koil pada kasus diatas disebabkan menurunnya lilitan efektif akibat terjadi hubung singkat
antar lilitan akibat lilitan mulai terbakar, atau adanya kebocoran induksi ke bodi koil.
Untuk memeriksa lilitan maupun kebocoran pada koil dapat menggunakan alat ohm meter,
dengan cara pemeriksaan seperti gambar di bawah ini:
Posisi
Lilitan yang
Ohm Colok (+) Colok (-) Hasil Normal
Diperiksa
Meter
Koil dengan
1,1-1,3
Terminal resistor External Resistor
Resistor 1 X (+) koil
(B) Koil dengan
0,9-1,2
Internal Resistor
Koil dengan
1,3-1,36
External Resistor
Lilitan Primer 1 X (+) koil (-) koil
Koil dengan
1,5-1,9
Internal Resistor
Koil dengan
Terminal 10,7-14,5 K
External Resistor
Lilitan sekunder 1 X (+) koil Tegangan tinggi
Koil dengan
koil 13,7-18,5 K
Internal Resistor
Kebocoran
1 X (+) koil Bodi koil Tak terhingga
ke bodi
Pemeriksaan koil pengapian dengan ohm meter pelaksanaannya mudah dan banyak menjadi
rekomendasi dari produsen kendaraan. Tetapi validitas hasil pengukuran rendah, artinya hasil
pengukuran menunjukan koil masih baik namun saat digunakan induksi tegangan tinggi ternyata
lemah. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih valid sebaiknya menggunakan coil
tester.
Koil dinyatakan baik bila mampu menghasilkan loncotan api dari kabel tegangan tinggi dengan
massa pada jarak 10-12mm dengan stabil. Pengetesan yang baik dilakukan dalam waktu 10-15
menit sampai panas kerja koil normal.
Memeriksa koil dengan Koil Tester
Pemeriksaan polaritas sistem pengapian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan
voltmeter dan menggunakan arang pensil. Dengan Voltmeter jika polaritasnya terbalik maka
gerakan jarum pengukur juga terbalik, sedangkan menggunakan pensil dapat dilihat dari sinar
terang yang dihasilkan, bila sinar terang terjadi antara pensil dengan busi berarti polaritas
negatif, sebaliknya bila polaritas positif maka sinar terang akan terjadi antara kabel tegangan
tinggi dengan pensil.