Anda di halaman 1dari 13

Upaya Pengurus Koperasi untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota di Koperasi Wanita Harum Melati Karang Pilang

Surabaya

UPAYA PENGURUS KOPERASI UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI ANGGOTA


DI KOPERASI WANITA HARUM MELATI KARANG PILANG SURABAYA

COOPERATIVE MANAGEMENT ATTEMPS TO INCREASE WOMANS PARTICIPATION


IN THE COOPERATIVE MEMBERS HARUM MELATI KARANG PILANG SURABAYA

Mohammad Rosda Syahroni Pratama


Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, FE, Universitas Negeri Surabaya

Prof. Dr. H. Ady Soejoto, SE., M.Si


Dosen Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, FE, Universitas Negeri Surabaya
email: ekonomi_unesa@yahoo.com

ABSTRAK
Peran koperasi dan keberadaannya bagi anggota koperasi merupakan faktor penting dalam mengembangkan
koperasi khususnya bagi kegiatan koperasi wanita yang bergerak pada unit simpan pinjam Koperasi Harum
Melati Karang Pilang. Penurunan jumlah anggota dan peningkatan piutang pinjaman oleh anggota koperasi
wanita dikarenakan minimnya kesadaran dan ketertiban anggota koperasi dalam mengangsur pinjaman.
Penelitian ini meneliti tentang Upaya Pengurus Koperasi untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota di Koperasi
Harum Melati Karang Pilang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tingkat prosentase partisipasi anggota
koperasi di bidang organisasi, modal, dan usaha koperasi wanita Harum Melati Karang pilang dan upaya
pengurus koperasi untuk meningkatkan partisipasi anggota koperasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor penunjang partisipasi anggota dari lingkup organisasi, modal dan unit usaha koperasi serta
mengetahui usaha pengurus koperasi untuk meningkatkan partisipasi anggota di koperasi wanita harum melati
karang pilang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dsekriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif
dan menggunakan teknik analisis data interaktif. Manfaat dari koperasi wanita harum melati ini sangat besar,
terutama bagi ibu-ibu rumah tangga. Karena bisa memberikan tambahan modal usaha dan sebagai tambahan
untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari serta mengangkat perekonomian anggota koperasi. Koperasi
jika dikelola dengan baik dan tertib dalam pembayaran, bisa memberikan banyak keuntungan bagi anggota
koperasi
Kata Kunci: Koperasi, Simpan Pinjam

ABSTRACT
The role of cooperatives and the existence of cooperative members is an important factor in developing
cooperative activities, especially for women cooperatives engaged in savings and loans unit Cooperative Harum
Melati Karang Pilang. Decrease in number of members and the increase in loan receivables by members due to
lack of awareness of women's cooperatives and cooperative members in order to repay the loan. This study
examines the "Cooperative Management Efforts to Increase Participation in Cooperative Members Harum Melati
Karang Pilang". Problems in this study was the percentage of participation of members of the cooperative in the
field of organization, capital, and cooperative efforts Members and cooperative management efforts to increase
the participation of members of the cooperative. The purpose of this study was to determine the factors
supporting the participation of members from the scope of the organization, capital and cooperative business unit
as well as knowing the cooperative management efforts to increase women's participation in the cooperative
members. This research is deskriptif research using qualitative approach and use interactive data analysis
techniques. Benefits of Harum Melati women's cooperatives is very large, especially for the mother-housewife.
Because it can provide additional working capital, and in addition to help meet the daily needs as well as lift the
economy cooperative members. Cooperative if managed properly and orderly in the payment, can provide many
benefits for members of the cooperative.
Keywords: Cooperative, Save Loan

1
Volume 3 no 2 edisi Yudisium 2015

PENDAHULUAN
Dalam pengaplikasian kehidupan sehari-hari koperasi
Saat ini koperasi telah menjadi kebutuhan masyarakat, terbagi menjadi berbagai jenis usaha, dan dikelompokan
sebab bagi masyarakat Indonesia hidup berkoperasi berarti lagi menjadi beberapa kategori seperti, berdasarkan bidang
membangun perekonomiannya. Pemerintah merupakan usahanya, berdasarkan jenis komoditinya, berdasarkan
pemrakarsa ekonomi memiliki misi untuk memajukan jenis keanggotaanya, seperti : koperasi pegawai, koperasi
koperasi sesuai dengan apa yang dikehendaki atas dasar guru, koperasi siswa, koperasi mahasiswa, koperasi
UndangUndang Dasar 1945, yaitu membangun koperasi karyawan dan koperasi wanita.
sehingga mempunyai kemampuan untuk dapat Koperasi wanita dalam awal berdirinya bertujuan untuk
dipergunakan sebagai alat pendemokrasian ekonomi memenuhi kebutuhan sehari-hari wanita dan menjadi
nasional. tempat untuk memberdayakan wanita. Untuk selanjutnya
UndangUndang Dasar menempatkan koperasi sebagai koperasi wanita menjadi wadah bagi para wanita untuk
soko guru perekonomian Indonesia. Atas dasar itu maka membangun suatu perekonomian yang bisa meningkatkan
koperasi sebagai organisasi ekonomi dan sosial yang tingkat kesejahteraan wanita dan meningkatkan taraf hidup
mampu memberikan pelayanan terus menerus dan wanita. Koperasi wanita dibentuk sebagian besar berawal
meningkat pada anggotanya serta masyarakat sekitarnya, dari suatu perkumpulan yang beranggotakan ibu-ibu
akan tetapi juga akan memberikan sumbangan mendasar rumah tangga yang secara rutin mengadakan suatu
kepada pembangunan dan pertumbuhan sosial ekonomi. pertemuan seperti arisan, yang kemudian berkembang
Menurut UU No. 25/1992 tentang perkoperasian, menjadi suatu koperasi wanita yang terbentuk karena dasar
Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan rasa kepedulian antar sesama dan kebutuhan bersama.
orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan Keikutsertaan anggota koperasi wanita (partisipasi
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi anggota) dalam memanfaatkan koperasi sangat dibutuhkan
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang oleh koperasi karena partisipasi anggota mempunyai peran
berdasarkan atas asas kekeluargaan. Berdasarkan yang cukup besar terhadap pengembangan dan
pengertian tersebut koperasi merupakan badan usaha pertumbuhan koperasi wanita itu sendiri. Partisipasi
seperti badan usaha lainnya yang perlu dikelola secara anggota merupakan salah satu wujud peran serta anggota
professional yang nantinya akan menghasilkan suatu dalam koperasi. Kunci keberhasilan koperasi antara lain
keuntungan untuk para anggotanya, koperasi bukan seperti terletak pada partisipasi anggota (Jajang, 2004: 1).
kumpulan modal melainkan kumpulan orang seorang yang Sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi anggota sangat
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang bekerja penting. Keberhasilan sebuah koperasi berasal dari
berdasarkan prinsip koperasi. Dengan mewujudkan partisipasi anggota dan merupakan tanggungjawab anggota
perekonomian Indonesia yang disusun sebagai usaha untuk memajukan dan mengembangkan kegiatan usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan. koperasi. Keberhasilan suatu koperasi tidak lepas dari
Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran partisipasi seluruh anggota baik partisipasi modal,
dan manfaatnya oleh masyarakat, walaupun derajat dan partisipasi dalam kegiatan usaha, maupun partisipasi
intensitasnya berbeda. Hal ini sesuai dengan pendapat dalam pengambilan keputusan.
Krisnamukhti (2002: 3) yang menyatakan ada tiga bentuk Menurut Rozi dan Hendri (2008:77) mengemukakan
eksistensi koperasi bagi masyarakat, yaitu: Pertama, bahwa partisipasi merupakan hal yang paling penting bagi
koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan koperasi, untuk itulah koperasi sangat bergantung pada
suatu kegiatan usaha tertentu, dan kegiatan usaha tersebut anggotanya, sehingga partisipan merupakan hak dan
diperlukan oleh masyarakat. Peran koperasi ini juga terjadi sekaligus kewajiban bagi setiap anggota koperasi.
jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada Partisipasi anggota memegang peranan penting dalam
pelayanan dari bentuk lembaga usaha lain. Kedua, menentukan keberhasilan koperasi. Apabila setiap anggota
koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. koperasi tidak ikut berpartisipasi secara aktif dalam setiap
Pada kondisi ini masyarakat telah merasakan bahwa usaha koperasi maka koperasi tersebut akan sulit
manfaat dan peran koperasi lebih baik dibandingkan berkembang di era persaingan ekonomi yang semakin
dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga ketat ini. Kurang maksimalnya partisipasi dirasakan juga
bukan anggota) dengan koperasi adalah karena pada Koperasi Wanita (KOPWAN) Harum Melati, Karang
pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu Pilang. Koperasi wanita Harum Melati dulunya di dirikan
memberikan pelayanan yang lebih baik. Ketiga, koperasi oleh perkumpulan ibu - ibu kebraon praja dikelurahan
menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa kebraon kecamatan karang pilang yang mempunyai tujuan
memiliki ini dinilai telah menjadi faktor utama yang untuk membantu permodalan ibu ibu rumah tangga, baik
menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai untuk kegiatan usaha maupun kebutuhan rumah tangga.
kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota Saat ini Koperasi wanita Harum Melati yang mempunyai
dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi nomor badan hukum 226/BH/XVI.37/2010 merupakan
menghadapi kesulitan tersebut. salah satu koperasi yang mempunyai prestasi yang bagus
Keberhasilan koperasi menjadi suatu hal yang penting dalam membantu anggotanya dalam bidang finansial
untuk eksistensi koperasi dan menjadi sesuatu yang karena pembayaran dan peminjaman dilakukan dengan
diinginkan oleh seluruh anggota koperasi, serta koperasi sistem yang terstruktur rapi dan kesinambungan antara
diharapkan pula mampu menjadi soko guru perekonomian. anggota koperasi dan pengurus koperasi. Koperasi yang
Upaya Pengurus Koperasi untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota di Koperasi Wanita Harum Melati Karang Pilang
Surabaya

hanya mempunyai jenis usaha simpan pinjam ini kesulitan ekonomi yang umumnya dialami oleh para
merupakan koperasi yang dibutuhkan lingkungan sekitar, anggota.
khususnya oleh ibu-ibu rumah tangga di kelurahan Dalam sejarah perkembangan perekonomian di
kebraon, karena perannya dalam membantu perekonomian Indonesia, koperasi memiliki peranan yang cukup berarti.
sehari-hari. Hal ini terlihat dari jumlah SHU (Sisa Hasil Dari beberapa hasil studi kasus tentang koperasi
Usaha) tahun 2011 sebesar Rp. 6.780.895,- mengalami memperlihatkan bahwa keberadaan koperasi tidak saja
kenaikan Rp. 12.532.720,- di tahun 2013 dengan modal menguntungkan pada anggota koperasi tetapi juga telah
sendiri yang diperoleh dari simpanan pokok sebesar, dan berperan dalam penyerapan tenaga kerja dan memberikan
simpanna wajib sebesar. SHU tersebut menunjukkan tingkat kesejahteraan yang lebih baik untuk komunitas
adanya antusiasme para ibu-ibu kelurahan kebraon dimana koperasi tersebut berada. Keberadaan dan
memainkan peran pengguna aktif di koperasi wanita perkembangan koperasi khususnya koperasi yang dikelola
Harum Melati. Akan tetapi koperasi yang belum wanita di Indonesia cukup menarik perhatian pemerintah
mempunyai kantor yang tetap ini dalam perekrutan dan maupun para pembina karena koperasi-koperasi tersebut
penambahan anggota koperasi di anggap masih minim, hal menunjukkan perkembangan kinerja yang baik. Hal
tersebut terlihat dari jumlah anggota koperasi dari tahun tersebut dapat dilihat dari sisi organisasi maupun usaha
2010 ada 69 orang, tapi turun menjadi 67 pada 2013. Koperasi wanita adalah koperasi yang yang
Penurunan ini tidak diketahui alasan yang jelas dari beranggotakan perkumpulan ibu ibu rumah tangga yang
anggota koperasi yang memutuskan untuk berhenti tergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak
menjadi anggota koperasi dan tidak ada penambahan dan kewajiban yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
anggota dalam kurun waktu 3 tahun ini. rumah tangga, ataupun usaha dari ibu ibu sendiri.
Oleh karena itu dalam rangka menghadapi fenomena Koperasi wanita yang berkembang dan konsisten dalam
rendahnya partisipasi anggota koperasi wanita Harum menjalankan prinsip dan nilai-nilai koperasi. Koperasi
Melati karena kurangnya terorganisirnya pengurus wanita pada umumnya memiliki kegiatan yang
koperasi, unit usaha dan faktor sarana dan prasarana diorietasikan.
koperasi, maka peneliti ingin meneliti tentang Upaya Landasan koperasi wanita sama dengan koperasi
Pengurus Koperasi Dalam Meningkatkan Partisipasi pada umumnya. Dalam menjalankan kegiatannya koperasi
Anggota Di Koperasi Wanita Harum Melati . memiliki berbagai landasan. Landasan tersebut meliputi:
Dalam suatu penelitian, untuk memecahkan suatu (a) Landasan Idiil Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992,
permasalahan perlu mengidentifikasi masalah yang sedang landasan idiil koperasi Indonesia adalah pancasila.
diteliti dan membuat suatu rumusan masalah, agar Penempatan pancasila sebagai landasan Koperasi
penelitian menjadi lebih fokus dan terarah. Dengan Indonesia ini didasarkan atas pertimbangan bahwa
demikian, masalah tersebut akan dapat dijawab secara pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa
akurat. Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, Indonesia. (b) Landasan struktural UUD 1945 sebagai
maka peneliti di dalam melakukan penelitian ini landasan strukturil koperasi Indonesia yang merupakan
merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Berapa besar aturan pokok organisasi negara. Terutama dalam ayat 1
tingkat prosentase partisipasi anggota koperasi di bidang pasal 33 UUD 1945 telah menegaskan bahwa
organisasi, modal, dan usaha koperasi wanita Harum perekonomian yang hendak disusun di Indonesia adalah
Melati Karang pilang?. (2) Bagaimana upaya pengurus suatu perekonomian usaha bersama berdasarkan atas asas
koperasi untuk meningkatkan partisipasi anggota koperasi kekeluargaan. (c) Landasan mental Landasan mental
wanita Harum Melati Karang pilang? koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran
Secara umum yang dimaksud dengan koperasi adalah berpribadi.
suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat
perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya Indonesia yang demokratis dan berwatak sosial. Koperasi
berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan adalah selain suatu bentuk perkumpulan dimana orang-
atas dasar persamaan hak, kewajiban melakukan suatu orang yang miskin dan lemah ekonominya bekerja sama
usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan- untuk memperbaiki nasibnya, juga merupakan suatu usaha
kebutuhan anggotanya. Menurut Anaroga dan Widiyanti yang bergerak di bidang ekonomi. Artinya, selain bersifat
(2003;1-2) koperasi adalah suatu perkumpulan yang serta bertindak sebagai sebuah perkumpulan biasa,
beranggotakan orang- orang atau badan badan yang koperasi juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang
memberikan kebebasan keluar masuk sebagai anggota bersifat ekonomi. Sungguhpun dikatakan bahwa Koperasi
dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan Indonesia berwatak sosial,namun koperasi Indonesia tidak
usaha para anggota. boleh mengabaikan hukum-hukum ekonomi yang rasional.
Koperasi adalah suatu bentuk perusahaan yang Anggota koperasi bekerja sama menyelenggarakan
didirikan oleh orangorang tertentu, untuk melaksanakan produksi, pembelian, penjualan, simpan-pinjam atau
kegiatan-kegiatan tertentu, berdasarkan ketentuan dan kredit, pemberian jasa, dan sebagainya.
tujuan teretentu pula (Revrisond Baswir, 2000: 1). Asas Koperasi Wanita sendiri telah dicantumkan
Menurut beberapa definisi tersebut koperasi merupakan dalam Bab IV Undang-undang No. 12/1967 yang
suatu badan usaha bersama yang bertujuan dalam bidang membahas masalah asas dasar dan sendi. Dalam Bab IV
ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap Undang-undang No. 12/1967 yang membahas masalah
dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya dari asas dan sendi Dasar Koperasi, dimana dikatakan bahwa

3
Volume 3 no 2 edisi Yudisium 2015

asas koperasi adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan. teguh pengendalian usaha secara demokratis. Untuk ini
(1) Asas kekeluargaan. Asas ini mengandung makna koperasi bukan saja perencanaan dan pelaksanaan
adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota koperasi melainkan juga pengawasannya dilakukan oleh mereka
untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang yang menggunakan jasa jasa koperasi. Berdasarkan
berguna untuk semua anggota koperasi itu. Jadi bukan persamaan hak dan kewajiban ikut membantu menciptakan
untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga lapangan kerja, dan menikamati hasil usaha secara
bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. demokratis yang mengandung unsur bekerja saling
Dengan asas yang bersifat seperti ini maka semua anggota membantu menuju usaha bersama menolong diri sendiri.
akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama. (2) Asas (2) Alat pendemokrasian ekonomi nasional, koperasi
Kegotongroyongan. Asas ini mengandung arti bahwa sebagai salah satu wadah penghimpunan kekuatan
dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat mau ekonomi yang lemah. Peranan koperasi secara menyeluruh
bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung untuk melaksanakan segala aktivitas dalam semua
unsur kerja sama, bukan orang perorangan. lapangan usaha, tidak hanya terbatas dalam bidang
Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk ekonomi. Koperasi mengembangkan daya cipta, daya
meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. usaha rakyat untuk meningkatkan produksi guna
Namun demikian, karena adalam memperjuangkan memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Koperasi berdaya
peningkatan kesejahteraan ekonomi anggotanya itu upaya mengarahkan sumber daya alam dan usaha manusia
Koperasi berpegang pada asas dan prinsip-prinsip ideal seperti kecakapan, keahlian, dan ketrampilan untuk
tertentu, maka kegiatan koperasi biasanya juga diharapkan mengolah sumber sumber alam maupun di kalangan
dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat manusia untuk mencarikan manfaat yang sebesar
secara keseluruhan. Lebih dari itu, karena perjuangan besarnya bagi anggota/masyarakat. Untuk mencapai
koperasi biasanya terjalin dalam suatu gerakan tertentu keterpaduan serta mengatur tata laksana perekonomian
yang bersifat nasionalis, tidak jarang keberadaan Koperasi rakyat, perlu adanya manajemen yang baik. (3) Sebagai
juga dimaksudkan untuk pembangunan suatu tatanan salah satu alat urat nadi perekonomian bangsa. Dalam tata
perekonomian tertantu. Dalam konteks Indonesia, perekonomian bangsa indonesia, koperasi sebagai salah
pernyataan mengenai tujuan koperasi dapat ditemukan satu badan yang bisa menopang perekonomian rakyat
dalam pasal 3 UU No. 25/1992. dengan sistem kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam
Menurut Bung Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencapai tujuan makmur bersama
mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani Partisipasi berasal dari bahasa inggris
kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi Partisipasion yang artinya mengambil bagian.
skala kecil. Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam Partisipasi adalah mengikutsertakan seseorang atau
pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, sekelompok orang yang mempunyai perhatian terhadap
yaitu: (1) Membangun dan mengembangkan potensi dan masalah yang sama ke dalam sesuatu kegiatan dengan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan tujuan untuk menumbuhkan saling mengerti. Menurut
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan Hendar Kusnadi (2005) istilah partisipasi anggota
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. (2) Berperan serta dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran
aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan serta seseorang atau kelompok orang dalam akivitas
manusia dan masyarakat. (3) Memperkokoh perekonomian tertentu. Partisipasi anggota dalam koperasi berarti
rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan mengikutsertakan anggota koperasi dalam kegiatan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya. operasional dan pencapaian tujuan bersama.
(4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan Partisipasi anggota koperasi anggota dipengaruhi oleh
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama kemampuan dan kemauan anggota untuk berpartisipasi,
berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. kemampuan anggota untuk berpartisipasi dipengaruhi oleh
Koperasi indonesia berdasarkan kekeluargaan dan bimbingan atau penyuluhan yang dilakukan koperasi.
kegotong royongan yang harus dapat mempertinggi taraf Bimbingan atau penyuluhan ini dapat berupa pengetahuan,
kehidupan anggota dan rakyat umumnya. Ciri ciri keterampilan maupun sikap anggota. Bila anggota sudah
koperasi tercermin pada asas dan sendi dasar yang memiliki pengetahuan, keterampilan, modal serta sikap
merupakan suatu kenyataan hidup (living reality) pada tiap positif terhadap koperasi berarti anggota memiliki
tiap aktivitas ekonomi, untuk memiliki identitas sebagai kemampuan untuk berpartisipasi.
koperasi. Dalam tata perekonomian indonesia, fungsi Kemauan anggota koperasi untuk berpartisipasi
koperasi adalah : (1) Alat perjuangan ekonomi untuk merupakan reaksi psikis dalam diri seseorang manusia,
mempertinggi kesejahteraan rakyat. Koperasi memberikan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan dan
kemampuan yang lebih besar untuk mempertinggi kesempatan yang ada. Kemauan ini berhubungan dengan
golongan ekonomi yang lemah, sehingga dapat berdiri aspek sikap seperti emosi dan perasaan yang dipengaruhi
sendiri. Masa pertumbuhan koperasi, perlu adanya oleh besarnya pelayanan koperasi, kedekatan tempat
pembinaan, bimbingan serta fasilitas dari pemerintah. tinggal, motivasi anggota koperasi, daya tarik terhadap
Majunya koperasi akan dapat memberikan dorongan untuk kegiatan koperasi, dan hubungan dengan lembaga ekonomi
meningkatkan taraf kehidupan rakyat. Koperasi bertugas lain
membina kelangsungan perkembangan demokrasi Berdasarkan pengertian diatas partisipasi didalam
ekonomi. Sesuai dengan sendi dasar koperasi memegang koperasi secara tidak langsung mempunyai peran agar
Upaya Pengurus Koperasi untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota di Koperasi Wanita Harum Melati Karang Pilang
Surabaya

semua anggota koperasi teribat dalam semua kegiatan dengan kelompok yang lebih tinggi tingkatannya (manajer
yang akan dilakukan koperasi dengan mendorong dan atau pengurus). Pada koperasi partisipasi langsung dan
memberikan sumbangan berupa tenaga, pikiran, dan materi tidak langsung dapat dilaksanakan secara bersama-sama
dengan mempertanggungjawabkan sesuai dengan tujuan tergantung pada situasi dan kondisi serta aturan yang
koperasi. berlaku. Partisipasi langsung dapat dilakukan dengan
Partisipasi anggota dalam koperasi berarti memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau menjual
mengikutsertakan anggota koperasi itu dalam kegiatan kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi
operasional dalam mencapai tujuan yang telah disepakati dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal, memilih
bersama. Dalam partisipasi anggota koperasi, terdapat pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak langsung terjadi
istilah partisipasi yang mempunyai banyak jenis dimensi, apabila jumlah anggota terlampau banyak, anggota
yang tergantung dari sudut mana kita memandang. tersebar di wilayah kerja koperasi yang begitu luas, atau
Partisipasi bisa dipandang dari sifatnya, bentuknya, koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan
pelaksanaanya dan peran serta perseorangan/kelompok perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya.
orang. Dimensi dimensi partisipasi dijelaskan sebagai (4) Dimensi Partisipasi dipandang dari Segi
berikut : (1) Dimensi Partisipasi dipandang dari sifatnya Kepentingannya partisipasi dalam koperasi dapat berupa
partisipasi dapat berupa, partisipasi yang dipaksakan partisipasi kontributif (contributif participation) dan
(forced) dan partisipasi sukarela (foluntary). Pada partisipasi insentif (incentif participation). Kedua jenis
beberapa negara banyak pekerja dipaksa oleh undang partisipasi ini timbul sebagai akibat peran ganda anggota
undang atau keputusan pemerintah untuk berpartisipasi sebagai pemilik dan sekaligus pelanggan. Dalam
dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kedudukannya sebagai pemilik, (a) para anggota
pekerjaan seperti negara negara komunis (ketika masih memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan
berkuasa) Rusia, Kuba, Cina dan lain-lain. Partisipasi pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi
sukarela terjadi bila manajemen memulai gagasan tertentu keuangan (penyerahan simpanan pokok, simpanan wajib,
dan para bawahan menyetujui untuk berpartisipasi dan simpanan sukarela, atau dana-dana pribadi yang
mendukung gagasan tersebut. Jika tidak dipaksa oleh diinvestasikan pada koperasi), dan (b) mengambil bagian
situasi dan kondisi, partisipasi yang dipaksakan (forced) dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan dan proses
tidak sesuai dengan prinsip koperasi keanggotaan terbuka pengawasan terhadap jalannya perusahaan koperasi.
dan sukarela serta manajemen yang demokratis. Partisipasi Partisipasi semacam ini di sebut partisipasi kontribusi.
yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat Dalam kedudukannya sebagai pelanggan/pemakai, para
sukarela. Sifat kesukarelaan ini menuntut kemampuan anggota memanfaatkan berbagai potensi pelayanan yang
manajamen koperasi dalam merangsang aktivas partisipasi disediakan oleh perusahaan koperasi dalam menunjang
anggota. Tanpa rangsangan partisipasi yang efektif kepentingannya. Partisipasi semacam ini disebut
partisipasi dalam koperasi tidak akan berjalan. (2) Dimensi partisipasi insentif. Antara partisipasi kontributif dengan
Partisipasi dipandang dari Bentuknya. Partisipasi dapat partisipasi insentif terdapat hubungan yang saling
berisi formal (formal participation) dan dapat pula bersifat berkaitan erat.
informal (informal participation). Pada partisipasi yang Menurut Alfred Hanel (1985), partisipasi anggota
bersifat formal biasanya telah tercipta suatu mekanisme dalam koperasi sebagai wujud pelaksanaan hak dan
formal dalam pengambilan keputusan dan dalam kewajiban anggota yang merupakan modal utama
pelaksanaan setiap kegiatan (misalnya serikat pekerja, keberhasilan suatu koperasi. Akan tetapi tidak sedikit
dewan pengurus). Pada partisipasi yang bersifat informal anggota yang sadar dan mengetahui tentang pentingnya
biasanya hanya terdapat persetujuan lisan antara atasan partisipasi anggota dalam koperasi, hal demikian juga
dan bawahan dalam bidang bidang partisipasi. Pada disebabkan beberapa faktor, yaitu faktor dari koperasi,
koperasi kedua bentuk partisipasi ini bisa dilaksanakan faktor dari anggota, dan faktor dari lingkungan. (1) Faktor
secara bersama-sama. Manajemen koperasi bisa dari Koperasi adalah pelayanan koperasi kepada
merangsang partisipasi anggota secara format maupun anggotanya, sebab dengan pelayanan yang berkualitas dari
informal, tergantung situasi dan kondisi serta aturan pengurus koperasi terhadap anggotanya, maka anggota
aturan partisipasi yang diberlukukan. (3) Partisipasi koperasi akan termotivasi untuk ikut berpartisipasi dalam
dipandang dari Pelaksanaannya partisipasi dapat koperasi. (2) Faktor dari Anggota. (a) Pendapatan
dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Anggota. Koperasi didirikan dengan tujuan membantu
Partisipasi langsung terjadi apabila setiap orang dapat mengatasi masalah ekonomi yang di alami anggotanya.
mengajukan pandangan, membahas pokok persoalan, Dengan realita demikian, membuat anggota koperasi yang
mengajukan keberatan secara langsung terhadap keinginan mempunyai pendapatan yang rendah akan memanfaatkan
orang lain atau terhadap ucapannya. Seseorang dapat koperasi yang di ikutinya dengan harapan akan terbantu
secara langsung menyampaikan ide-ide, informasi, dengan adanya koperasi tersebut. (b) Tanggungan anggota
keinginan, harapan, saran dan lain-lain kepada pihak yang keluarga. Anggota koperasi yang mempunyai penghasilan
menjadi pimpinannya tanpa harus melalui dewan yang rendah, tetapi jumlah tanggungan anggota keluarga
perwakilan. Sedangkan partisipasi tidak langsung terjadi yang harus dipenuhi tinggi, maka dia akan lebih
apabila ada wakil yang membawa aspirasi orang lain, berpartisipasi terhadap koperasi yang di ikuti dengan
misalnya karyawan atau anggota. Wakil yang terpilih harapan bisa membantu menyelesaikan permasalahan. (c)
tersebut akan berbicara atas nama karyawan atau anggota Tingkat pendidikan. Apabila tingkat pendidikan yang telah

5
Volume 3 no 2 edisi Yudisium 2015

ditempuh para anggota baik formal ataupun non-formal berkoperasi maka kegiatan koperasi dapat berjalan dengan
tinggi, akan menjadikan anggota koperasi lancar. Semakin banyak transaksi pada koperasi oleh
bertanggungjawab dan mempunyai rasa memiliki terhadap anggota akan semakin meningkat pula pendapatan
koperasinya, sehingga secara tidak langsung akan koperasi, sehingga modal kerja koperasi meningkat pula.
meningkatkan partisipasi anggotanya. (d) Faktor Modal kerja inilah yang perlu diperhatikan oleh pengurus
Lingkungan. Faktor yang berasal dari luar lingkungan koperasi untuk mengelola dengan baik, sehingga modal
koperasi juga mempengaruhi tingkat partisipasi dari kerja itu dapat digunakan secara ekonomis dan efektif
anggota koperasi. Harga barang yang dijual di koperasi untuk pembiayaan koperasi sehari-hari.
harusnya lebih murah daripada harga yang ada di toko Berdasarkan uraian diatas, maka partisipasi anggota
sekitar koperasi. koperasi,ciri-ciri anggota yang berpartisipasi sebagai
berikut: (1) Melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib
Faktor - faktor diatas sangat penting peranya dan harus secara tertib. (2) Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan
dipahami oleh setiap anggota koperasi. Sehingga dapat anggota secara aktif. (3) Menggunakan hak untuk
menjadi acuan agar setiap anggota koperasi akan mengawasi jalannya usaha koperasi, mengetahui anggaran
mengambil keputusan untuk berpartisipasi, terlibat, ikut dasar dan anggaran rumah tangga. (4) Aktif dalam
serta untuk mempertahankan atau memelihara secara aktif melakukan transaksi yang dilayani koperasi khususnya
hubungannya dengan organisasi koperasi, jika insentif pada unit simpan pinjam. (5) Aktif dalam melunasi iuran
yang diperoleh anggota sama besar atau lebih dari pokok, iuran wajib, iuran sukarela.
kontribusi yang diberikannya. Peningkatan pelayanan yang Usaha dari pengurus koperasi untuk meningkatkan
efisien melalui penyediaan barang dan jasa oleh partisipasi anggota sangat bervariasi. Hal ini dapat
perusahaan koperasi dapat menjadi rangsangan penting diketahui dari tujuan utama koperasi, misi, visi koperasi
bagi anggota untuk ikut memberikan kontribusinya bagi dan keunggulan lain dari koperasi. Peningkatan manfaat
pemupukan modal dan pertumbuhan koperasi. Insentif keanggotaan secara operasional dapat dilakukan
perangsang yang dikehendaki oleh anggota berkait erat bermacam-macam cara tergantung dari situasi dan kondisi
dengan seberapa besar upaya pemenuhan kebutuhan oleh serta kemampuan koperasi.
perusahaan koperasi dapat dirasakan oleh anggota secara Kepuasan dan nilai guna juga seringkali menjadi factor
subyektif yang dapat meningkatkan kepentingan ekonomi yang mempengaruhi keterlibatan anggota dalam
atau usaha rumah tangga anggota. perencanaan usaha atau proses pengambilan keputusan
Insentif juga dapat dirasakan dalam bentuk layanan koperasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat
barang dana jasa di perusahaan koperasi sama sekali tidak sekelompok orang yang masih kurang puas atau kurang
tersedia di pasar atau tidak disediakan oleh lembaga lain. menerima suatu keputusan. Oleh karenanya, ada baiknya
Selain itu, insentif rangsangan dapat berwujud pelayanan bagi pihak yang merasa kurang puas dapat diminta
barang dan jasa disediakan dengan harga, kualitas, dan tanggapan atau sarannya atas perencanaan usaha dan
kondisi yang lebih baik, lebih menguntungkan keputusan yang akan atau telah diambil, tentunya
dibandingkan dengan barang dan jasa yang ditawarkan di disesuaikan dengan situasi, dan kondisi, dan tingkat
pasar atau lembaga lain non koperasi. relevansinya. Cara ini berarti membuka peluang dan
Widiyanti (2002;20), menyatakan bahwa : penghargaan terhadap ketidakpuasan, sehingga tanggapan
Partisipasi anggota di ukur dari kesediaan anggota itu dan saran yang diajukan dari yang kurang puas menjadi
untuk memikul kewajigan dan menjalankan hak dan masukan atau bahan pertimbangan bagi penyempurnaan
keanggotaan secara bertanggung jawab. Jika sebagian keputusan yang akan atau telah diambil oleh koperasi.
besar anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan Penghargaan diri atas keberadaan setiap anggota dalam
melaksanakan hak secara bertanggungjawab, maka setiap tahapan perencanaan usaha dan pengambilan
partisipasi anggota koperasi dikatakan baik. Akan tetapi keputusan dalam koperasi merupakan sisi positif atas
jika ternyata sedikit yang demikian, maka partisipasi pengakuan anggota oleh perusahaan koperasi
anggota koperasi dikatakan rendah. berkesempatan terlibat dalam proses manajemen dan
Agar anggota berpartisipasi secara aktif maka ia pengambilan keputusan perusahaan koperasi.
harus mengetahui apa tujuan koperasi, kegiatan yang akan Penghargaan, pengakuan, dan kesempaan terlibat dari
dilakukan, oleh siapa yang melakukan, kapan dimulai dan anggota ini menjadi embrio dan pemacu bagi anggota
bagaimana pembagian hasilnya, sehingga anggota tidak untuk bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan
merasa canggung dalam melaksankan kegiatan koperasi. usaha koperasi dan merealisasikannya untuk memajukan
Oleh karena itu, kerjasama dalam koperasi sangat penting. koperasi, sehingga pada akhirya anggota, pengurus,
Keaktifan anggota berpartisipasi dalam pembiayaan pengelola, dan pengawas dengan penuh sukarela dan
koperasi berupa simpanan poko, simpanan wajib, bertanggung jawab atas pelaksanaan usaha dan kemajuan
simpanan sukarela serta pemanfaatan berbagai potensi koperasi.
pelayanan yang disediakan koperasi akan meningkatkan Peningkatan partisipasi anggota berhubungan erat
modal koperasi, terutama modal kerja dan keuntungan dengan tingkat pelayanan, sementara pelayanan
usaha koperasi. Hal ini tentu akan membuat koperasi berhubungan pula dengan beban kerja atau daya dukung
menjadi berkembang lebih baik dan akan menguntungkan yang ada di koperasi. Salah satu yang berkait dengan ini
anggota terutama peningkatan perolehan sisa hasil usaha adalah pengaturan fungsi dan peran dari pengelola dalam
(SHU). Dengan keaktifan partisipasi para anggota dalam memberikan pelayanan prima bagi anggota, sehingga
Upaya Pengurus Koperasi untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota di Koperasi Wanita Harum Melati Karang Pilang
Surabaya

diperlukan pengaturan atau pendelegasian kewenangan Subyek dalam penelitian ini adalah Pengurus koperasi
yang jelas dan proporsional. Semua unsur pengelola wanita Harum melati di Kelurahan Karang Pilang. Obyek
koperasi harus memiliki fungsi dan tugas yang jelas dan dalam penelitian ini adalah upaya pengurus koperasi untuk
merasakan bahwa fungsi tersebut merupakan kepercayaan meningkatkan partisipasi anggota di koperasi wanita
dari anggota koperasi. Demikian pula, anggota baru dalam hal organisasi, modal, dan usaha pengurus koperasi
meyakini bahwa apa yang dilakukan oleh pengelola wanita harum melati di kelurahan Karang Pilang.
koperasi kepada diri anggota merupakan tugas yang telah Tempat penelitian juga menentukan apakah data bisa
didelegasikan kepada pengurus dan memberikan diambil dan memenuhi syarat, baik volumenya maupun
kepercayaan kepada pengelola koperasi memberikan karakter data yang dibutuhkan dalam penelitian.
pelayanan prima kepada anggota koperasi. Pertimbangan geografis, waktu, biaya dan tenaga akan
Upaya peningkatan partisipasi anggota akan berhasil menentukan lokasi penelitian. Tempat penelitian yang
manakala ada kesesuaian antara anggota, manajemen ditentukan adalah di Kantor Koperasi Wanita Harum
koperasi, dan program koperasi. Kesesuaian ini dapat Melati yang berada di dalam area Kantor Pemerintahan
dilihat dari unit, tingkat, kemauan, dan kemampuan dari Kelurahan Karang Pilang Surabaya.
pelayanan yang disediakan oleh koperasi. Kompetensi dan Instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti
motivasi anggota dalam mengemukakan minat sendiri. Peneliti sebagai instrument penelitian akan
kebutuhanya kepada koperasi terefleksikan dalam berinteraksi langsung dengan informan. Selain
keputusan manajemen koperasi dalam memberikan menggunakan instrument utama, penelitian ini juga
layanan barang dan jasa kapada anggota koperasi. menggunakan alat bantu seperti buku catatan, alat rekam,
Anggota mengemukakan pendapat, saran dan kritik dan kamera.
yang membangun bagi koperasi, dan selanjutnya Dalam pengumpulan data dari obyek penelitian yang
manajemen koperasi mampu menindak lanjuti dan digunakan untuk mengolah data sehingga mendapatkan
menyelesaikannya secara efektif dan professional hingga hasil yang konkrit dan kompatibel, oleh karena itu peneliti
dirasakan manfaatnya oleh anggota koperasi. Misalnya menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantara
adalah jika unit usaha yang tersedia di koperasi memiliki menggunakan teknik observasi informan, wawancara,
kesesuaian yang tinggi dengan kebutuhan anggota, dokumentasi dan teknik triangulasi.
manajemen, maupun program koperasi, maka akan diikuti Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis
dengan tingkat partisipasi anggota yang tinggi pula. data kualitatif dengan teknik interaktif. Dalam teknik
Kegiatan usaha utama koperasi yang sesuai misalnya interaktif data, dilakukan dengan tiga alur kegiatan, yaitu
menyangkut penyediaan sarana produksi, pembelian hasil reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
produksi anggota, penjualan barang konsumen penyediaan atau verifikasi.
fasilitas kredit, layanan pembiayaan usaha, layanan jasa Dalam penentuan sumber data penelitian, peneliti
pembayaran listrik telepon-air, dan layanan jasa menggunakan sumber data sesuai dengan masalah
pendidikan, dan layanan lainnya. penelitian. Sumber data yang digunakan ada data primer
Dari pendapat diatas, dapat dijabarkan bahwa barang dan data sekunder.
dan jasa yang disediakan oleh suatu koperasi yang tidak
memenuhi kebutuhan para anggotanya, yang disediakan HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan harga yang relatif lebih tinggi dan dengan kondisi Gambaran Umum Koperasi Wanita Harum Melati
yang kurang baik daripada barang dan jasa yang Kelurahan Kebraon Kecamatan Karang Pilang
ditawarkan dilingkungan pasar sekitar. Tentu saja hal ini
akan mempengaruhi keterbatasan rangsangan bagi anggota Letak Geografis
untuk berpartisipasi terhadap koperasi. Lokasi kantor Koperasi Wanita Harum Melati kebraon
Praja II, tepatnya di jalan Griya Kebraon gang V No. 2 dan
METODE PENELITIAN berada di dalam wilayah pemerintahan kelurahan kebraon,
Jenis penelitian yang digunakan untuk menelti kecamatan Karang Pilang. Letak kantor Koperasi Wanita
partisipasi anggota di koperasi wanita harum melati karang Harum Melati Kecamatan Karang Pilang sangat srategis,
pilang adalah jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. karena berada di dalam komplek perumahan dan komplek
Penelitian Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang pemerintahan kelurahan kebraon yang tentunya mudah
bertujuan untuk memahami makna yang mendasari dijangkau oleh masyarakat atau anggota yang ingin
tingkah laku dari manusia yang digunakan untuk melakukan transaksi simpan pinjam atau ingin mendaftar
menghasilkan data yang spesifik serta mendapatkan sebagai anggota koperasi wanita harum melati.
gambaran yang menyeluruh. Pertimbangan dilakukan
metode tersebut karena peneliti ingin mengungkap secara Sejarah Singkat
keseluruhan tentang partisipasi anggota dan dinamika Koperasi wanita (KopWan) Harum Melati
perkembangan koperasi wanita harum melati, dimana merupakan koperasi yang didirikan oleh perkumpulan ibu-
banyak hal yang berkaitan dengan aspek nilai, sikap dan ibu kelurahan karang pilang. Cikal bakal pendirian
perilaku atau tindakan dari para pengurus koperasi dan koperasi karang pilang di awali dari arisan rutin yang
yang berperan dalan operasional di dalam kegiatan diadakan oleh ibu-ibu di RT setempat, kemudian muncul
koperasi. gagasan untuk membuat suatu badan yang bisa menambah
modal usaha dan membantu keuangan keluarga, sehingga

7
Volume 3 no 2 edisi Yudisium 2015

terbentuklah koperasi wanita Harum Melati Karang Pilang rencana anggaran pendapatan dan belanja untuk tahun
Surabaya dan di patenkan melalui badan hukum berikutnya. (3) Rapat Anggota Khusus yang dijelaskan
266/BH/XVI.37/2010 tertanggal 4 pebruari 2010. Koperasi dalam pasal 19 tentang rapat anggota adalah Rapat
wanita Harum melati hanya bergerak dalam unit usaha Anggota yang diadakan khusus untuk membahas dan
simpan pinjam yang beroperasi dari awal dibentuk hingga menetapkan perubahan Anggaran Dasar atau pembubaran
sekarang. koperasi. (4) Rapat anggota luar biasa yang dijelaskan
dalam pasal 20 tentang rapat anggota adalah rapat anggota
Struktur Koperasi yang diadakan apabila sangat diperlukan dan
Organisasi merupakan suatu wadah kerja sama antar mengharuskan adanya keputusan segera yang
pengurus dalam mencapai tujuan yang berhubungan wewenangnya ada pada Rapat Anggota. Rapat anggota
dengan penentuan satuan tugas, tanggung jawab dan luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah
pengelompokan suatu kerja antara bagian yang satu anggota koperasi atau keputusan pengurus.
dengan bagian yang lain. Untuk memperlancar kegiatan
pada koperasi wanita harum melati, di susun suatu Pengawas
organisasi agar dapat berjalan dengan baik, konsisten dan Dalam anggaran dasar Koperasi Wanita Harum Melati
teralur. Sehingga dalam melaksanakan tugas yang Kecamatan Karang Pilang BAB VII pasal 28 tentang Hak
diberikan, bisa menyelesaikan tugasnya sesuai dengan dan Kewajiban Pengawas menyebutkan bahwa Pengawas
pekerjaan dan tanggung jawab masing masing. Bagan bertanggungjawab untuk : (1) Melakukan pengawasan dan
struktur organisasi Koperasi Wanita harum Melati karang pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi yang meliputi
pilang dapat disajikan pada gambar berikut. organisasi, usaha, keuangan, pembukuan dan pelaksanaan
Gambar 1. Stuktur Organisasi kebijaksanaan pengurus. (2) Membuat laporan tertulis
yang semua anggota pengawas tentang pemeriksaan yang
dilakukan anggota melalui pengurus. (3) Merahasiakan
hasil-hasil pemeriksaannya

Susunan Pengawas KOPWAN Harum Melati


Kecamatan Karang Pilang Tahun Buku 2013

Dalam Anggaran Dasar Koperasi Wanita Harum Melati


Kecamatan Karang Pilang BAB Pengurus pasal 22 ayat 3
menyebutkan bahwa susunan pengurus koperasi terdiri
dari 3 orang pengurus.

Pengurus
Dalam Anggaran Dasar KOPWAN Harum Melati
Kecamatan Karang Pilang pasal 23 mengenai Tugas dan
Kewajiban Pengurus disebutkan bahwa pengurus bertugas
untuk : (1) Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha
koperasi. (2) Mewakili koperasi di dalam dan di luar
pengadilan. (3) Mengajukan Rencana Kerja, Rencana
Anggaran serta Pendapatan dan Belanja Koperasi. (4)
Menyelenggarakan Rapat Anggota serta
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
kepengurusannya. (5) Memutuskan penerimaan anggota
Rapat Anggota baru, penolakan anggota serta pemberhentian anggota (6)
Berdasarkan Anggaran Dasar (AD) Bab V pasal 12 Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan
mengenai rapat anggota, disebutkan bahwa Koperasi memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti
wanita Harum Melati kecamatan Karang pilang yang diperlukan. (7) Memberikan penjelasan dan
mengadakan rapat anggota yang terdiri dari : (1) Rapat keterangan kepada anggota mengenai jalannya organisasi
anggota tahunan yang dijelaskan dalam pasal 18 tentang dan usaha koperasi. (8) Memelihara kerukunan di antara
rapat anggota adalah Rapat Anggota yang diadakan anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan
selambat-lambatnya 3(tiga) bulan setelah tutup tahun buku perselisihan. (9) Menanggung kerugian koperasi sebagai
untuk: (a) Membahas dan mengesahkan akibat dari kelalaian. (10) Menyusun ketentuan mengenai
pertanggungjawaban pengurus dan pengawas untuk tahun tugas, wewenang dan tanggungjawab anggota pengurus
buku yang bersangkutan. (b) Menetapkan pembagian sisa serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota.
hasil usaha. (c) Memilih dan memberhentikan pengurus (11) Meminta jasa audit kepada kantor Koperasi Jasa
atau pengawas. (2) Rapat Anggota Rencana Kerja yang Audit dan atau Akuntan Publik yang biaya audit tersebut
dijelaskan dalam pasal 13 tentang rapat anggota adalah dimasukan dalam anggaran biaya koperasi. (12) Pengurus
Rapat anggota yang diadakan untuk membahas dan atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan
mengesahkan rancangan rencana kerja dan rancangan ketentuan yang berlaku dapat melakukan tindakan hukum
Upaya Pengurus Koperasi untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota di Koperasi Wanita Harum Melati Karang Pilang
Surabaya

yang bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas-batas dan membayar simpanan pokok, wajib, dan sukarela.
tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari keputusan Ketika sudah menjadi anggota koperasi wanita harum
Rapat Pengurus dan Pengawas Koperasi. melati, anggota wajib mengikuti aturan yang telah
ditentukan koperasi, antara lain : (a) Simpanan Pokok
Koordinator Anggota (PJ Anggota) sebesar Rp. 50.000,-, Simpanan Wajib sebesar Rp.
Koordinator Anggota dalam Koperasi Wanita Harum 10.000,-, Simpanan Sukarela sebesar Rp. 5.000,-. (b)
Melato mempunyai tujuan untuk mengakomodir atau Peminjaman yang diajukan oleh anggota yang baru bisa
menghimpun anggota koperasi yang akan melakukan dilayani setelah menjadi anggota koperasi harum melati
peminjaman dan tabungan koperasi. Koordinator Anggota selama 2 bulan. (c) Bunga pinjaman yang ditetapkan
koperasi dipilih dalam Rapat Anggota, dengan kriteria sebesar 1,5%. (d) Biaya administrasi pinjaman sebesar 1%
yang khusus, seperti bertanggunng jawab, berkomitmen dari total pinjaman. (e) Pinjaman dilayani secara kelompok
dalam mengembangkan koperasi dan jujur. Koordinator sebanyak 5 orang dengan sistem tanggung renteng. (f)
Anggota ini bekerja dengan wilayah yang telah ditentukan Penganggsuran pinjaman sementara dilakukan minimal 5
menurut lokasi tempat tinggal Koordinator Anggota dan bulan (tergantung besar pinjaman). (g) Pengangsuran
lokasinya berdekatan dengan anggotanya sendiri. Berikut dibayarkan paling lambat tanggal 8 setiap bulannya. (h)
pembagian kerja Koordinator Anggota Koperasi Bilamana ada keterlambatan pembayaran angsuran
dikenakan denda sebesar 2% dari pinjaman kelompok
Tabel 1. Susunan PJ Anggota Koperasi Wanita Harum setiap bulannya. (i) Waktu pelayanan pinjaman dimulai
Melati tanggal 5-8 pukul 10-11 setiap bulannya. (j) Pinjaman
Wilayah Jumlah diterima langsung oleh yang bersangkutan tidak boleh
No Nama Koordinator Kerja Anggota diwakilkan
Koordinator Koordinator
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus
1. Nanik Siswaningsih PJ I 5 Anggota pengguna jasa koperasi dalam hal ini adalah seluruh
anggota Koperasi Wanita Harum Melati Kecamatan
2. Nur Kusumawati PJ II 3 Anggota Karang Pilang. Jumlah anggota KOPWAN Harum Melati
Kecamatan Karang Pilang dari tahun 2010-2013 adalah
3. Guntarini PJ III 2 Anggota
seperti berikut :
4. Tri Saptaningsih PJ IV 2 Anggota Tabel 2. Jumlah Anggota KOPWAN Harum Melati
No. Tahun Jumlah anggota (orang)
5. Rina Riyanti PJ V 5 Anggota
1. 2010 68
6. Suwarti PJ VI 5 Anggota
2. 2011 69
7. Endang Sri Murti PJ VII 3 Anggota
3. 2012 73
8. Dwi Ariyani PJ VIII 5 Anggota
4. 2013 69
9. Windayati PJ IX 5 Anggota
Sumber : LPJ Koperasi Wanita Harum Melati 2013
10. Rubingah PJ X 5 Anggota

11. Diah Aprilina PJ XI 7 Anggota


Bidang Usaha Koperasi Wanita Harum Melati
Kecamatan Karang Pilang
12. Samiatun PJ XII 3 Anggota Dalam mengembangkan kegiatan koperasi, KOPWAN
Harum Melati mengembangkan jenis usaha yang bisa
13. Tri Setyoningsih PJ XIII 10 Anggota menyokong perputaran koperasi, yaitu usaha Unit Simpan
14. Sulchul Muchiyaroh PJ XIV 6 Anggota
Pinjam. Koperasi Wanita Harum Melati menghimpun dana
dari anggotanya berupa simpanan anggota dan kemudian
15 Puspandari PJ XV 4 Anggota memberikan pinjaman kepada anggota. Pengurus melalui
bendahara memberikan pinjaman kepada anggota setelah
16. Sumiati PJ XVI 3 Anggota permohonan pinjaman yang diajukan oleh PJ anggota
disetujui oleh ketua koperasi.
Sumber : LPJ Tahun Buku 2013 Koperasi Harum Melati

Keanggotaan Koperasi Wanita Harum Melati


Salah satu syarat berdirinya suatu koperasi adalah
Anggota, karena anggota koperasi merupakan obyek
perputaran dalam suatu koperasi, karena tanpa anggota
koperasi tidak akan berjalan. Dalam Koperasi Wanita
Harum Melati anggota koperasi berasal dari ibu-ibu rumah
tangga yang berasal dari wilayah kebraon dan sekitarnya.
Untuk menjadi anggota koperasi persyaratan yang
diberikan secara umum adalah menyerahkan fotokopi KTP

9
Volume 3 no 2 edisi Yudisium 2015

Penyajian Data Tahunan, dan meningkatkan kesadaran diri dalam


Tingkat Partisipasi Anggota Koperasi dari lingkup memajukan Koperasi Wanita Harum Melati.
organisasi, modal, dan unit usaha koperasi.
Bidang Usaha
Tabel 3. Partisipasi Anggota dalam Menghadiri RAT Tabel 4. Partisipasi anggota dalam unit simpan pinjam
Periode 2010-2013 periode 2010-2013
Tahun Jumlah Jumlah Modal
Prosentase Prosentase Jumlah
No anggota anggota yang Piutang Usaha
kehadiran Tahun Piutang Anggota
Buku koperasi hadir Usaha (Rp) Koperasi
Usaha Koperasi
(Rp)

1 2010 68 44 2010 39.616.717,- 36.973.000 107, 15 68


66,67% 41.100.000,-
2 2011 69 36 2011 60.750.000,- 50.762.154 80,97 69
52,17%
3 2012 73 35 2012 55.650.000,- 66.534.044 91,31 73
47,95%
4 2013 69 35 2013 104.249.128 53,38 69
50,72%
Sumber : LPJ Koperasi Wanita Harum Melati 2010 2013
Sumber : LPJ Koperasi Wanita Harum Melati 2010 2013
Saat ini dalam Koperasi Wanita Harum Melati masih
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti mempunyai jenis usaha koperasi yaitu simpan pinjam,
dengan pengurus koperasi wanita harum melati dalam dalam 4 tahun terakhir, permodalan koperasi meningkat
bidang Organisasi yaitu RAT, upaya yang dilakukan dengan perlahan dan besar, ini tidak lepas dari peran
pengurus koperasi belum menemui hasil yang memuaskan. pemerintah yang secara rutin memberikan bantuan modal
Karena Pada awal dibentuknya koperasi prosentase kepada koperasi untuk mengembangkan usahanya, namun
kedatangan anggota koperasi dalam Rapat Anggota dengan modal yang besar tidak dibarengi dengan
Tahunan menunjukan antusiasme dari anggota koperasi pengembalian modal usaha yang rutin dari anggota.
tinggi. Namun dalam tahun-tahun selanjutnya mengalami Anggota Koperasi Wanita Harum Melati memang aktif
penurunan jumlah kedatangan koperasi yang bersamaan dalam melakukan peminjaman setiap tahunnya, terbukti
dengan turunnya jumlah anggota koperasi. Pengurus jumlah piutang usaha dan modal koperasi yang semakin
koperasi sendiri telah melaksanakan beberapa cara untuk banyak menunjukkan semakin besar juga minat anggota
meningkatkan partisipasi anggota koperasi, diantaranya koperasi dalam melakukan peminjaman, namun dalam hal
memberikan penghargaan pada anggota yang tertib pengembalian piutang yang tertib dan teratur menjadi
mengikuti kegiatan RAT atau tertib melakukan tugas khusus pengurus Koperasi Wanita Harum Melati
pembayaran piutangnya berupa perlengkapan kebutuhan untuk mendorong anggotanya tertib membayarkan
rumah tangga. Dikarenakan anggota kurang merasa kurang angsurannya. Hal ini menjadi tugas dari koperasi untuk
tertib dalam pembayaran piutang usaha, sehingga ketika mentertibkan angsuran para anggotanya, dengan kondisi
dibacakan dalam Rapat Anggota Tahunan merasa malu yang sekarang diharapkan semua pengurus bisa kompak
karena hal tersebut, dan para anggota koperasi juga merasa untuk mengajak anggoa koperasinya supaya sadar untuk
waktunya habis untuk mengurusi rumah tangga atau meningkatkan kualitas koperasi sendiri agar bisa menjadi
usahanya, sehingga merasa membuang waktu hanya koperasi yang besar dan mempunyai kekuatan modal yang
sekedar mendatangi Rapat Anggota Tahunan (RAT). Oleh mumpuni untuk semua anggota koperasi sendiri.
karena itu anggota koperasi memilih tidak hadir dalam
rapat tersebut. Permodalan
Para anggota yang aktif dalam mengikuti RAT Untuk menjalankan kegiatan usaha suatu perusahaan
memang merupakan anggota yang peduli dalam koperasi atau bidang membutuhkan dana untuk operasional berupa
wanita harum melati. Para anggota yang tertib melakukan modal. Hal tersebut juga berlaku dalam KOPWAN Harum
pembayaran angsuran piutangnya ini memang merasa Melati Kecamatan Karang Pilang yang membutuhkan
sangat terbantu dengan adanya unit usaha simpan pinjam modal untuk melaksanakan seluruh aktivitas koperasi.
pada Koperasi Wanita Harum Melati ini. Karena bisa Adapun modal yang diperlukan oleh KOPWAN Harum
menambah modal mereka dalam berusaha atau mencukupi Melati Kecamatan Karang Pilang adalah sebagai berikut :
kebutuhan yang mendadak. Menurut mereka upaya yang (1) Simpanan Pokok sebesar Rp. 50.000,-. (2) Simpanan
dilakukan oleh pengurus koperasi sudah bagus dalam Wajib pada KOPWAN Harum Melati Sebesar Rp.
usahanya meningkatkan partisipasi anggota, hal ini juga di 10.000,-. (3) Simpanan Sukarela sebesar Rp. 5.000,-. (4)
dukung dengan meningkatnya jumlah kehadiran anggota Dana Cadangan, Ditetapkan dalam Anggaran dasar
koperasi pada tahun 2013 ini sebanyak 50,72%. Upaya KOPWAN Harum Melati Kecamatan Karang Pilang. (5)
yang dilakukan pengurus Koperasi Wanita Harum Melati Hibah atau sumbangan yang tidak mengikat (Donasi),
sedikit mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan merupakan sumbangan dari instansi lain
pengurus bisa memberikan motifasi untuk anggota
koperasi tentang perlunya menghadiri Rapat Anggota
Upaya Pengurus Koperasi untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota di Koperasi Wanita Harum Melati Karang Pilang
Surabaya

Upaya yang dilakukan oleh pengurus KOPWAN pilang. Pada awal dibentuknya koperasi tahun 2010,
Harum Melati Karang Pilang prosentase kehadiran anggota koperasi mencapai 66,67%
Pengurus koperasi wanita harum melati karang pilang dari yang menghadiri 44 orang dari total anggota koperasi
telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan 68 orang. Pada tahun 2011 menurun 52,17% dengan
partisipasi anggota koperasi. Berdasarkan hasil wawancara kehadiran anggota koperasi 36 dari 69 seluruh anggota.
yang telah dilakukan oleh peneliti dengan sekretaris Setahun berikutnya, pada tahun 2012 prosentase kehadiran
pengurus koperasi wanita, usaha yang dilaksanakan oleh menurun lagi menjadi 47,95% dengan anggota yang hadir
pengurus koperasi untuk meningkatkan partisipasi 35 orang dari 72 anggota koperasi. Namun pada tahun
anggotanya adalah dengan melakukan usaha-usaha khusus, 2013, prosentase kehadiran naik menjadi 60,87 dari 42
diantaranya adalah : (1) Dalam pelaksanaan Rapat orang yang hadir dari 69 orang anggota koperasi.
Anggota Tahunan (RAT). Berdasarakan wawancara Berdasarkan hasil data analisis terlihat adanya
kepada pengurus koperasi mengenai upaya yang dilakukan penurunan prosentase kehadiran dari tahun 2010-2012.
pengurus koperasi sebelum dilaksanakannya Rapat Meskipun jumlah anggota koperasi semakin bertambah
Anggota Tahunan, pengurus koperasi sebelum hari namun untuk partisipasi anggota dalam Rapat Anggota
dilaksanakannya RAT, pengurus memberitahukan terlebih Tahunan (RAT) menunjukkan pen urunan. Untuk
dahulu kepada seluruh anggota dengan menggunakan meningkatkan jumlah partisipasi anggota dalam mengikuti
media undangan RAT yang diberikan melalui PJ Anggota RAT tersebut sebaiknya pengurus koperasi memberikan
koperasi. Dari PJ Anggota tersebut, undangan di serahkan hadiah kepada anggota yang tertib dan disiplin, atau
kepada anggota koperasi sesuai dengan anggota yang membuat semacam undian berhadiah ketika mendatangi
dipertanggungjawabkan. Setelah undangan diberikan, PJ Rapat Anggota Tahunan (RAT) koperasi. Sehingga dengan
anggota mengingatkan ulang untuk menghadiri undangan cara tersebut bisa menambah motivasi para anggota untuk
RAT melalui media pesan elektronik (SMS). Ketika Rapat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT). Menurut
anggota dilaksanakan, anggota diberi konsumsi yang mereka upaya yang dilakukan oleh pengurus koperasi
berupa makanan ringan dan minum. Karena belum sudah bagus dalam usahanya meningkatkan partisipasi
mempunyai gedung koperasi sendiri, Rapat Anggota anggota, hal ini juga di dukung dengan meningkatnya
koperasi wanita harum melati dilaksanakan di pendopo jumlah kehadiran anggota koperasi pada tahun 2013 ini
kelurahan Kebraon yang terletak disebelahnya kantor sebanyak 50,72%. Upaya yang dilakukan pengurus
koperasi sementara. Dalam jangka panjang, untuk Koperasi Wanita Harum Melati sedikit mengalami
meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam peningkatan, hal ini dikarenakan pengurus bisa
bertransaksi, Koperasi Wanita Harum Melati akan memberikan motifasi untuk anggota koperasi tentang
membangun kantor perkoperasian sendiri. Dengan perlunya menghadiri Rapat Anggota Tahunan, dan
mempunyai kantor sendiri, kesemangatan pengurus meningkatkan kesadaran diri dalam memajukan Koperasi
koperasi dan anggota koperasi akan semakin besar, karena Wanita Harum Melati
otomatis dengan mempunyai kantor koperasi sendiri juga Partisipasi anggota koperasi dalam unit usaha simpan
akan menambah jenis usaha baru koperasi, sehingga akan pinjam selama tahun 2010-2013. Di dalam tabel tersebut
menambah pula SHU anggota serta modal peminjaman terlihat prosentase simpan pinjam koperasi yang dilakukan
akan semakin besar. (2) Dalam Bidang Usaha Koperasi anggota koperasi menunjukan masih besarnya tingkat
(Unit Simpan Pinjam) dan Permodalan. Partisipasi anggota piutang anggota koperasi dari tahun 2010 hingga tahun
dalam koperasi wanita harum melati adalah unit simpan 2012, dari tahun tersebut terlihat mendekati modal awal
pinjam, dimana para anggota melakukan aktifitas koperasi bahkan ada yang melebihi modal awal koperasi
peminjaman modal dan penabungan modal untuk seperti pada tahun 2010, jumlah piutangnya Rp.
melakukan pemutaran roda keuangan koperasi. Upaya 39.616.717,- dengan modal awal Rp. 36.973.000,-. Hal ini
pengurus koperasi agar para anggota rutin melakukan menunjukkan tingkat pengembalian hutang dari
kegiatan simpan pinjam dalam koperasi adalah dengan anggotanya koperasi sendiri masih tergolong rendah.
memberikan kemudahan dalam melakukan peminjaman Meskipun pada tahun 2013 prosentase pengembalian
modal, menertibkan pembayaran angsuran, dan piutang menurun dengan jumlah piutang Rp. 55.650.000,-
menertibkan sistem tanggung renteng. Karena dengan dan modal awal Rp. 104.249.128, hal tersebut tidak
fleksibilitas dalam pembayaran bisa menambah antusiasme dibarengi dengan jumlah anggota koperasi yang
dari para anggota untuk melakukan transaksi dalam meningkat. Jumlah anggota koperasi menurun sebanyak 4
koperasi. Pengurus koperasi sendiri juga aktif dalam orang dari tahun 2012 yang terdata 73 orang.
mengajukan bantuan modal kepada dinas UMKM untuk Dalam peningkatan permodalan Koperasi Wanita
mendapatkan bantuan dana untuk memperbanyak aktifitas Harum Melati, upaya yang dilakukan pengurus koperasi
simpan pinjam dengan ketersediaan modal yang dalam meningkatkan ketertiban pembayaran angsuran
mencukupi peminjaman yaitu dengan penertiban penarikan angsuran
pembayaran oleh pengurus koperasi melalui PJ anggota
Pembahasan koperasi. Meskipun telah dilakukan upaya tersebut,
Tingkat Partisipasi Anggota Koperasi dari lingkup kebanyakan anggota koperasi dalam pembayaran angsuran
organisasi, modal, dan unit usaha koperasi. ketika ditagih oleh PJ anggota belum bisa memberikan
Terlihat penurunan prosentase kehadiran anggota pembayaran cicilan secara penuh, kebanyakan membayar
koperasi dalam koperasi wanita harum melati karang seadanya yang dipunyai. Namun hal tersebut terbukti bisa

11
Volume 3 no 2 edisi Yudisium 2015

menurunkan jumlah piutang usaha koperasi, sehingga bisa Berdasarkan kesimpulan tersebut, diajukan beberapa
meningkatkan modal koperasi sebagai modal simpan saran untuk kemajuan Koperasi Wanita Harum Melati
pinjam Koperasi Wanita Harum Melati Karang Pilang beserta para anggotanya. Adapun saran-
saran yang penulis ajukan adalah sebagai berikut: (1)
Upaya yang di lakukan pengurus koperasi untuk Pengurus koperasi supaya semakin giat dalam
meningkatkan partisipasi anggota menghimpun modal dari anggota sendiri maupun dari luar,
Setelah melaksanakan wawancara dengan anggota terutama untuk pembangunan sarana dan prasarana
koperasi, dari upaya yang telah dilakukan pengurus koperasi, seperti membangun kantor sendiri yang
koperasi dalam memberitahukan pengumuman akan digunakan sebagai kegiatan operasional koperasi. Untuk
dilaksanakannya RAT, sudah dirasa cukup dan baik. meningkatkan kegiatan usaha koperasi harum melati, bisa
Undangan yang diberikan berupa undangan tertulis dan menambah unit usaha yang lain selain simpan pinjam.
undangan berupa pesan SMS yang dikirim pengurus Karena perputaran roda perekenomian koperasi hanya
koperasi kepada PJ anggota koperasi yang selanjutnya berpacu pada satu objek. Namun jika di buka unit usaha
dikirim ke anggota PJ masing-masing. Namun dalam yang lain seperti Fotocopy, Toko Toserba dan lain-lain. (2)
praktiknya, ketika sudah mendapatkan undangan tersebut, Pengurus Koperasi Wanita Harum Melati, seharusnya bisa
beberapa anggota tidak sempat hadir dalam acara RAT. memaksimalkan jumlah anggota koperasinya. Pengurus
Karena saat kegiatan berlangsung ada yang izin berjualan, koperasi bisa berkeliling kerumah-rumah calon
ada kegiatan dengan keluarga, serta ada yang memang anggotanya membagikan selebaran yang berupa bantuan
sengaja tidak menghadiri kegiatan RAT karena tunggakan keuangan dan bantuan modal bagi yang punya usaha
angsuran yang masih banyak. sendiri melalui unit usaha simpan pinjam dengan bunga
Upaya pengurus koperasi dalam meningkatkan yang kecil atau bisa di sepakati sesuai dengan jumlah yang
angsuran piutang dengan penagihan yang dilakukan secara ingin dipinjam. Dengan begitu cakupan anggota koperasi
rutin dan berkala oleh PJ anggota koperasi dan pemberian menjadi lebih luas dan berkembang.
hadiah kepada anggota yang tertib dan rutin melakukan
peminjaman dan pengangsuran, namun menurut
wawancara yang telah dilaksanakan pada PJ anggota dan DAFTAR PUSTAKA
anggota koperasi, dalam penyicilan angsuran masih _ .2010. Rapat Anggota
terkesan setengah-setengah, ketika keadaan keuangan yang Tahunan Tahun Buku 2011.
belum lancar, anggota membayarnya dengan yang Karang Pilang
dipunyai saja, atau membayar setengah dari angsuran yang _ .2011. Rapat Anggota
telah ditentukan pengurus koperasi setiap bulannya. Tahunan Tahun Buku 2012.
Padahal bunga yang diberikan juga rendah sekitar 1,5%. Karang Pilang
_ .2012. Rapat Anggota
PENUTUP Tahunan Tahun Buku 2013.
Kesimpulan Karang Pilang
Partisipasi anggota koperasi sangat tergantung dengan _ .2013. Rapat Anggota
upaya yang dilakukan oleh pengurus koperasi. Dalam Tahunan Tahun Buku 2014.
kegiatan RAT Koperasi Wanita Harum Melati dapat Karang Pilang
disimpulkan : (1) Dalam kegiatan unit usaha simpan
pinjam Koperasi Wanita Harum Melati Karang Pilang Anorago, Pandji dan Ninik Widiyanti. 2003. Dinamika
dapat disimpulkan upaya pengurus koperasi agar anggota Koperasi PT. Bina Adi Aksara, Jakarta : PT. Rineka
tertib membayar piutang dan meningkatkan volume Cipta.
simpan pinjam dengan mengaktifkan Koordinator Anggota
Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta
Koperasi (PJ Anggota) yang bertugas menarik angsuran
: BPFE.
dan menghimpun peminjaman dari anggota. Dari hasil
penelitian disimpulkan bahwa jumlah piutang usaha Chaniago, Drs., Arifinal. 1995. Perkoperasian Indonesia.
menunjukkan jumlah yang besar dari tahun 2010 dan Bandung : Angkasa.
menurun pada tahun 2013. (2) Upaya yang dilakukan
pengurus koperasi untuk menginformasikan akan diadakan Djatnika, Hj., Sri, SE., M.Si. 2003. Ekonomi Koperasi :
RAT sudah bagus. Pengurus membagikan undangan Teori dan Manajemen. Jakarta : Salemba Empat
tertulis lewat kertas yang diberikan kepada PJ masing-
masing anggota koperasi yang berisi tanggal dan tempat Hanel, Alfred 1985. Organisasi Koperasi : Pokok-pokok
dilaksanakan RAT serta menginformasikan ulang lewat Pikiran Mengenai Organisasi Koperasi dan Kebijakan
SMS yang dikirim melalui pengurus kepada PJ anggota Pengembangannya di Negara-negara Berkembang.
koperasi yang selanjutnya diteruskan ke anggota koperasi. Bandung : Universitas Padjadjaran.
Upaya yang telah dilaksanakan semenjak tahun 2010
memang menunjukkan prosentase yang memuaskan dalam Hendar, Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi untuk
kehadiran peserta. Perguruan Tinggi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Saran
Upaya Pengurus Koperasi untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota di Koperasi Wanita Harum Melati Karang Pilang
Surabaya

Hendrojogi, Drs., M.Sc. 2004. Koperasi : Asas-asas, Teori Kasus pada Kebijakan Pemerintah Terhadap
dan Praktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Keberhasilan KOPWAN Puskowan di Kabupaten
Bandung Jawa Barat) jurnal ekonomi, (online),vol.11
Kartasapoetra, G., Dkk. 2007. Koperasi Indonesia. Jakarta (http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
: PT. Rineka Cipta. content/uploads/2009/11/KebijakanKoperasiWanita.pd
f) diakses tanggal 16 maret 2014
Kartasapoetra, Drs., G, S.H., dkk. 2003. Praktik
Pengelolaan Koperasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan


Menengah Republik Indonesia. 2007. Peningkatan
Kapasitas Anggota Koperasi Sebagai Kader Koperasi.
Jakarta

Pemerintah Indonesia. 1992, Undang-undang


Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian. Surabaya : Arkola Surabaya.

Ratnasari, Deasy Dwi dkk. 2011. Optimalisasi Peran


Koperasi Wanita dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Anggota (studi kasus: Koperasi
Wanita Selalu Maju Kota Tanjung Pinang).
Jurnal ekonomi,
(online),vol.10(http://riset.umrah.ac.id/wp-
content/uploads/2013/10/koperasi-wanita-
selalumaju.pdf, diakses tanggal 16 maret 2014

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi : Teori


dan Praktik. Jakarta : Erlangga

Subandi, Drs., M.M. Ekonomi Koperasi : Teori dan


Praktik. Bandung : Alfabeta

Sugiyono, Prof., Dr. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif


Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono, Prof., Dr. 2007. Statistika untuk Penelitian.


Bandung : Alfabeta

Sumarsono, Sonny. 2003. Manajemen Koperasi : Teori


dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Semangatku.com/40/sosial-budaya/pengertian-teori-
partisipasi/ 4 mei 2014 pukul 11;31 Pm Bringham &
houston, 2006. Dasar dasar manajemen keuangan,
Buku 2, Jakarta: Salemba Empat

Wahyuni, Suci Sri. 2011. Peranan Koperasi Bakat Dalam


Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani (studi
kasus di Nagari Batubasa,Kecamatan Pariangan
Kabupaten Tanah Datar, Propinsi Sumatera Barat).
Skripsi (online). Padang : Jurusan Antropologi FISIP
Universitas Andalas Padang.

Wirjokusumo, Iskandar dan Ansori, Soemardji. 2009.


Metode Penelitian Kualitatif: Bidang Ilmu-Ilmu Sosial
Humaniora (Suatu Pengantar). Surabaya: Unesa
University Press

Mulyawardi, Sofyan.2013. Pengaruh Partisipasi Anggota


dan Kebijakan Pemerintah Terhadap Keberhasilan
Koperasi Wanita Anggota Puskowan Jawa Barat (

13

Anda mungkin juga menyukai