Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah
yang berjudul Dinamika dan Tantangan Demokrasi Indonesia dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala
kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati
demi perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Dinamika dan


Tantangan Demokrasi Indonesia dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas
perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami
ucapkan terima kasih.

Jember, 3 Maret 2017

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara mengenai demokrasi di Indonesia , tidak terlepas
dari pelaksanaan demokrasi dan pengertian dari demokrasi dalam konstektualnya.
Sebelum melangkah lebih jauh membahas demokrasi kita harus mengetahui apa
yang dimaksud dengan demokrasi. Dan apakah demokrasi sudah berjalan baik di
Indonesia
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi
1998 sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih
terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok
merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya,
kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap
orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.
Demokrasi Indonesia dipandang perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa
Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi pemakaian sistem demokrasi di
Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya agama yang masuk dan
berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan bahasa,
kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau
negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau
melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Pada makalah ini kami akan membahas terkait dinamika dan tantangan
demokrasi di Indonesia. Bertolok ukur pada konsep dasar demokrasi, kemudian
kita akan menganalisis suatu kasus yang berkaitan dengan dinamika dan tantangan
demokrasi yang sedang terjadi di Indonesia.

2
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana konsepsi dinamika dan tantangan demokrasi di Indonesia ?
2. Bagaimana realita di lapangan terkait demokrasi di Indonesia ?
3. Bagaimana Interpretasi terhadap realita tersebut berdasarkan nilai-nilai
Kewarganegaraan ?
4. Saran dan rekomendasi apa yang dapat diberikan terkait masalah
tersebut ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar terkait dinamika dan tantangan demokrasi di
Indonesia.
2. Memiliki pengetahuan akan realita demokrasi di Indonesia.
3. Mampu menginterpretasikan realita tersebut berdasarkan nilai-nilai
kewarganegaraan.
4. Mampu memberikan saran dan rekomendasi terkait masalah tersebut.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsepsi Dinamika dan Tantangan Demokrasi di Indonesia


Dinamika Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dilihat dari
aspek sosial merupakan gerak masyarakat secara terus-menerus yang
menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat yang bersangkutan.
Menurut Sentosa, Dinamika juga berarti tingkah laku warga yang satu secara
langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik. Sedang menurut
Munir (dalam digilip.unila.ac.id) dinamika adalah suatu sistem ikatan yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur-unsur tersebut. Jika salah
satu unsur sistem mengalami perubahan, maka akan membawa perubahan pula
pada unsur-unsur lainnya. Jadi dinamika berarti adanya interaksi dan
interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok
yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara
keseluruhan. Semua dinamika kehidupan masyarakat ini, juga tidak lepas dari
adanya hambatan atau tantangan dalam menjalaninya.
Tantangan menurut kamus besar bahasa indonesia ada tiga yaitu: (1)ajakan
berkelahi (berperang dan sebagainya). (2)hal atau objek yang menggugah tekad
untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah; rangsangan (untuk bekerja
lebih giat dan sebagainya) : kesulitan itu merupakan ~ untuk lebih giat bekerja.
(3)hal atau objek yang perlu ditanggulangi;
Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos
berarti rakyat dan kratos/kratein berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi
berarti rakyat berkuasa (government of rule by the people). Ada pula definisi
singkat untuk istilah demokrasi yang diartikan sebagai pemerintahan atau
kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun demikian penerapan
demokrasi diberbagai negara di dunia, memiliki ciri khas dan spesifikasi masing-
masing, yang lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat sebagai
rakyat dalam suatu Negara.

4
Demokrasi mempunyai arti yang penting bagi masyarakat yang
menggunakannya, sebab dengan demokrasi hak masyarakat untuk menentukan
sendiri jalannya organisasi negara dijamin. Oleh sebab itu, hampir semua
pengertian yang diberikan untuk istilah demokrasi ini selalu memberikan posisi
penting bagi rakyat kendat secara operasional implikasinya diberbagai negara
tidak selalu sama. Sekedar untuk menunjukkan betapa rakyat diletakkan pada
psoisi penting dalam asas demokrasi ini berikut akan dikutip beberapa pengertian
demokrasi.
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pengertian bahwa pada
tingkat terakhir masyarakat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok
mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijaksanaa negara, karena
kebijakan tersebut menentukan kehidupan rakyat (Noer, 1983:207). Jadi, negara
demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan
kemauan rakyat, atau jika ditinjau dari sudut organisasi, ia berarti suatu
pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat sendri atau asas persetujuan
rakyat karena kedaulatan berada ditangan rakyat.
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua wargaranya (tanpa
membeda -bedakan agama, jenis kelamin, tingkat pendidikan)memiliki hak setara
dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasi-baik lagsung maupun melalui
perwakilan-dalam perumusan, pengembangan dan pembuatan hukum.
Banyak para ahli mendefinisikan demokrasi, salah satunya adalah Abraham
lincoln,demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat dan untuk
rakyat . artinya Pemerintahan demokrasi adalah suatu pemerintahan negara yang
dipegang oleh seluruh rakyat. Rakyatlah yang memerintah, melalui wakil-wakinya
dan kemauan rakyatlah yang harus dituruti. Dalam perembangannya pengertian
demokrasi ini mempunyai dua makna. Demokasi dalam artian formal yaitu adanya
pengakuan bahwa faktor yang menentukan dalam negara adalah kemauan rakyat
yang menjadi sebagian besar dari rakyat (volonte generale dari Rouussseau) tanpa
adanya batasan yang dapat dijadikan jaminan bagi kemerdekaan bangsa Indonesia
yang kelompok maupun individu. Demokrasi dalam arti materil, yaitu hakekat

5
daripada demokrasi itu terletak pada jaminan bagi kemerdekaan dan kebebasan
warganegara Indonesia. Demokrasi bertujuan mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut.
Termasuk dalam tantangan demokrasi adalah perubahan tatanan
internasional terhadap peranan dan sifat pemerintah demokratis. Persoalan di
kehidupan maupun secara tradisional mengindikasikan teori demokrasi memang
memiliki beberapa tantangan yang di perkirakan akan dihadapi. Makna lain dari
demokrasi yang berubah dalam tatanan global maupun mengenai pengaruh
tatanan global atas perkembangan perhimpunan demokratis.
Pemahaman lain tentang tantangan pada demokrasi di kehidupan saat ini
adalah terjadinya penyimpangan. Banyaknya kepentingan di masyarakat maupun
kepentingan pribadi. Hal lain yang berpengaruh adalah bagaimana demokrasi bisa
menjadi salah satu alasan untuk membebaskan manusia atau secara khususnya
warga negara yang negaranya menganut demokrasi. Adanya faktor pembagian
kekuasaan, banyak pusat kekuasaan dan sistem otoritas yang bekerja di dalam dan
lintas batas-batas, dasar-dasar politik dan teori demokrasi harus disusun kembali.
Hakikat kekuasaan, otoritas dan tanggung jawab, semua harus di uji di masyarakat
kembali. Guna memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaa sistem demokrasi di
Indonesia.
Demokrasi memiliki tantangan lain yaitu ideologi lain yang mungkin
menembus batas-batas sehingga mempengaruhi demokrasi saat ini. Contohnya
liberal yang memiliki pemahaman hak manusia secara seluas-luasnya., hal ini
berbeda dengan peraturan yang ada di Indonesia pada khususnya sebagai negara
yang menganut demokrasi pancasila.
Hak dan kebebasan masih dibatasi oleh peraturan dan kepentingan orang
lain. Sehingga pada kenyataannya liberal tidak sesuai dengan hal yang dianggap
seimbang dengan apa yang di harapkan oleh pemerintah dan warga negara sebagai
pelaksana demokrasi pancasila.Tanpa melibatkan atau bakan mempermaslahkan
perbedaan ras,suku, maupun agama.

6
2.2 Realitas Demokrasi di Indonesia
Salah satu realita yang terjadi di Indonesia terkait dengan Dinamika dan
tantangan Demokrasi adalah kasus yang melibatkan Gubernur nonaktif
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Seperti pada berita yang kami
peroleh dari salah satu media massa yaitu KOMPAS.com yang di publikasikan
pada Selasa, 15 November 2016 | 13:15 WIB mengatakan Sejumlah organisasi
masyarakat sipil menilai, polemik kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur
nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan ujian dalam
proses membangun sistem demokrasi di Indonesia.
Direktur International NGO Forum on Development (INFID) Sugeng
Bahagijo mengatakan, kedewasaan elite politik maupun masyarakat Indonesia
dalam berdemokrasi bisa dilihat dari cara menyikapi kasus Ahok.
Namun, ia menekankan, dinamika sosial kemasyarakatan yang terjadi saat ini
jangan sampai melanggar konstitusi sebagai dasar kehidupan bernegara. Dinamika itu
harus didasarkan pada supremasi hukum. "Pada saat sekarang seluruh pihak harus
menghargai proses hukum dan demokrasi yang sedang berjalan, tanpa tekanan,
sehingga hasilnya adil bagi semua pihak," ujar Sugeng, dalam diskusi 'Penegakan Hukum
dan Dinamika Proses Demokrasi', di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).
Sugeng mengatakan, kedewasaan pemerintah juga diuji melalui penanganan
kasus Ahok. Jika hukum tunduk pada tekanan massa, pada saat yang sama
pemerintah dan aparat telah memberi ruang bagi praktik anti-demokrasi di
Indonesia."Poses hukum dan demokrasi saling menguatkan. Demokrasi
seharusnya berjalan tanpa tekanan dan pengerahan massa, sesuai dengan rule of
law," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid
menegaskan, sistem demokrasi yang dipilih oleh Indonesia saat ini bukan
merupakan sistem yang berdasarkan pada suara mayoritas.

2.3 Interpretasi Realitas Demokrasi di Indonesia


Berdasarkan kasus demokrasi di Indonesia yang melibatkan Gubernur
nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kami sebagai warga

7
negara yang baik harus memiliki sikap yang bijak untuk menghadapi keadaan-
keadaan politik di Indonesia yang dinilai menciderai demokrasi. Berdasarkan
indikator menjadi warga negara yang baik kita harus mendukung segala kebijakan
pemerintah serta melihat dari sisi positif dalam menyikapi setiap kebijakan yang
telah diputuskan pemerintah. Selain itu juga menyampaikan aspirasi, kritik, saran
maupun sejenisnya melalui tempat yang semestinya serta tidak melanggar norma
serta hukum yang berlaku.
Salah satu kejadian yang baru-baru ini menjadi topik pembicaraan dan
gencar disiarkan oleh berbagai media massa yaitu rangkaian aksi yang ditujukan
untuk meminta kepada aparat penegak hukum dalam menyelesaikan terkait kasus
yang melibatkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau
Ahok. Keadaan semakin kompleks dengan adanya pemilihan Gubernur DKI
Jakarta periode 2017-2022 dimana Ahok menjadi salah satu kandidat dalam
pemilihan tersebut. Masyarakat bahkan dibuat bingung dengan pemberitaan yang
dinilai kurang bersikap netral dalam menyampaikan kebenaran yang terjadi di
lapangan. Sehingga sulit membedakan pihak mana yang benar dan mana yang
salah.
Yang lebih mengkawatirkan lagi, berkembangnya kelompok-kelompok
yang mengklaim demokrasi sebagai kemenangan kaum mayoritas. Karena dalam
demokrasi adalah mengutamakan aspirasi masyarakat banyak. Maka dari itu
menurut pandangan mereka, umat islam adalah yang terbanyak, maka dari itu
harus diterapkan syariat islam dan mengubah negara indonesia menjadi negara
islam. Inilah tantangan terberat demokrasi indonesia kedepannya.
Mengingat bahwa negara Indonesia merupakan suatu negara yang
memiliki dasar negara yang berupa Pancasila. Pancasila sendiri merupakan sebuah
ideologi terbuka dimana memiliki kelemahan berupa multi tafsir. Contohnya pada
penafsiran sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Salah satu bentuk
penafsiran dari sila tersebut adalah kebebasan memilih agama yang diyakini
sebagai pedoman untuk kelangsungan hidup masing-masing manusia.
Berdasarkan hal tersebut keberanekaragaman ras, agama, maupun suku berhak
untuk hidup berdampingan dan harmonis dalam sebuah negara. Menyikapi

8
masalah banyak lapisan masyarakat yang kontra dengan pencalonan Ahok sebagai
Gubernur DKI Jakarta periode mendatang karena adanya diskriminasi oleh
beberapa kelompok masyarakat. Disamping itu anggapan bahwa ketidakmampuan
para penegak hukum untuk segera menyelesaikan masalah tersebut sehingga
memicu masyarakat untuk mengambil tindakan yang dinilai bisa melanggar aturan
dan norma di Indonesia.
Dalam praktek demokrasi selama ini, meskipun masih relatif baru, ternyata
menimbulkan minimnya kepercayaan publik terhadap institusi-institusi, baik
pemerintahan ataupun partai politik. Seperti independensi pers, penegak hukum,
partai politik, lembaga perwakilan, bahkan pemimpin. Dari hal-hal tersebut, kita
sebagai masyarakat NKRI yang berazas Pancasila dan UUD 1945 bahwa kita
negara Indonesia merupakan negara demokrasi. Maka dari itu dalam kasus Basuki
Tjahaja Purnama kita tetap tidak boleh melihat dari segi kasus yang telah Ahok
sebabkan namun kita tetap harus memandang dari sisi kinerja dan prestasi yang
telah beliau torehkan.

2.4 Saran dan Rekomendasi Terkait Realitas Demokrasi di Indonesia


Dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang terkesan masih memihak
pada mereka yang memiliki posisi membuat demokrasi kita terkesan masihbukan
demokrasi yang sebenarnya. Bukankah akan menjadi lebih jika demokrasi yang
berlangsung saat ini lebih teliti dan merata. Juga lebih tidak memihak dan menjadi
lebih transparan. Seperti halnya saat pemilihan gubernur kemarin banyak sekali
kasus bahwa calon-calon pada surat suara terdapat dua kotak suara namun hanya
terdapat satu kotak suara yang berisi foto dan nama dari calon gubernur tersebut.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

Babandt, Nils. 2016. Demokrasi, Korupsi dan Makhluk Halus Dalam Politik Indo
nesia Kontenporen. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Bawazir,Tohir. 2015. JALAN TENGAH DEMOKRASI Antara fundamentalisme da
n Sekularisme. Jakarta : PUSTAKA AL-KAUTSAR.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_ MALI
HAH/POKOK_MATERI_SOSIOLOGI,_ELLY_M/12._DIUNAMIKA_SO
SIAL.pdf [diakses pada tanggal 1 maret 2017]
http://repo.unand.ac.id/4009/9/9.%20PENDIDIKAN%20KEWARGANEGARAA
N.pdf [diakses pada tanggal 1 maret 2017]
http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t10863.pdf [diakses pada tanggal 1 maret 2017]
http://www.kompasiana.com/anik.prihatini/permasalahan-demokrasi-di-indonesia
_5529d4126ea834e03d552d0c [diakses pada tanggal 2017]
Nadrium. 2012. Mengenal lebih dekat Demokrasi di Indonesia. Jakarta: PT Balai
Pustaka.
Suardi Abubakar, dkk. 2000. Pendidikan Pancasila dan Kewa rganeg araan. Jak
arta: Franklin.

11

Anda mungkin juga menyukai