1. Kesimpulan
Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tahun 1596-1811, dan yang kedua kalinya
pada tahun 1814-1904. Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk memonopoli
perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Dan untuk melancarkan usahanya, Belanda menempuh
beberapa cara yaitu membentuk VOC pada tahun 1902 dan membentuk pemerintahan kolonial
Hindia-Belanda. Setelah masa penjajahan itu usai, Belanda meninggalkan kebudayaan dan
kebijakan-kebijakan yang sebagian masih di pakai oleh Indonesia.
Indonesia pada masa pemerintahan Hindia-Belanda abad XIX sudah mengalami berbagai pergantian
Gubernur Jenderal tetapi yang paling menyengsarakan rakyat yaitu pada masa Gubjen, Rafles,
Daendels, Van den Bosch, dan van Hogendrop. Yang menerapkan system tanam paksa, penyerahan
wajib hasil pertanian, penyewaan tanah kepada rakyat, penyewaan desa pada pihak swasta dan
pembuatan jalan dari Anyer sampai Panarukan.
2. Analisa
Indonesia pernah merasakan dijajah oleh negara lain, seperti Portugis dan Inggris. Akan
tetapi penjajahan itu tidak begitu lama. Baru setelah itu bangsa Indonesia mulai dijajah kembali
oleh bangsa barat yaitu Belanda yang kurang lebih selama 300 tahun lamanya. Pada awalnya
Belanda hanya ingin melakukan perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Akan tetapi melihat
kondisi Indonesia yang begitu kaya akan rempah-rempah VOC berniat melakukan monopoli
perdagangan. VOC merupakan persatuan dari berbagai perseroan dan disahkan dengan suatu
piagam yang memberi hak khusus untuk berdagang, berlayar dan memegang kekuasaan. Jadi pada
saat pemerintahan Hindia-Belanda, masyarakat sangat tertindas karena adanya sistem tanam paksa
dan kerja rodi dan pemerintahan yang hanya menguntungkan pemerintahan Belanda, tidak
memperhatikan rakyat Indonesia.