Anda di halaman 1dari 8

CONTOH RESUME

Pertemuan 1 Tanggal ....

1. Pengkajian

Perawat melakukan kunjungan ke salah satu keluarga Perawat melakukan kunjungan


ke salah satu keluarga di RT 07 RW 08 Desa Sukatani, Ngamprah. Perawat bertemu
langsung dengan kepala keluarga Bp.S (35 th). Keluarga Bp.S memiliki dua orang anak
yaitu An.R yang meninggal pada usia (9 th) dan An.A (3 Th). Ibu S mengatakan memiliki
masalah penyakit kurang darah, sehingga apabila penyakitnya kambuh Ibu S merasa
sangat terganggu dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Ibu S mengatakan sudah
dari 2 tahun yang lalu ia menderita penyakit tekanan darah rendah. Ibu S mengatakan
penyakit tekanan darah rendahnya suka timbul pada pagi hari terutama saat bangun tidur.
Ibu S mengatakan sering mengeluh pusing / sakit kepala seperti migraine, mata kunang-
kunang, mual, sering BAK, cepat lelah dan sering mengalami pandangan mata berkunang-
kunang.
Menurut Ibu S penyakit tekanan darah rendah yang dialaminya adalah karena
kurang minum, dan dari penyakit keturunan dari orangtua Ibu S. Sejauh ini Ibu S
mengatakan selalu mengontrol tekanan darahnya setiap satu minggu sekali di klinik dekat
rumahnya. Ibu S mengatakan terakhir mengontrol minggu kemarin dengan hasil 90/80
mmHg. Ibu S mengatakan setiap kontrol ke dokter selalu mendapatkan obat dan diminum
setiap hari secara rutin.
Pada saat perawat mengatakan bahwa Ibu S terkena hipotensi , Ibu tidak
mengetahui apa arti dari hipotensi. Ibu S hanya tahu kalau dirinya sering pusing / sakit
kepala seperti migraine, mata kunang-kunang, mual, dan sering mengalami pandangan
mata berkunang-kunang berarti penyakit kurang darah. Menurut Ibu S jika penyakitnya
tidak diobati akan mengganggu aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
Pada saat perawat mengkaji lingkungan sekitar rumah Ibu S tampak bahwa kondisi
rumah dalam keadaan rapi dan bersih, ventilasi rumah selalu dibuka pada pagi hari agar
sinar matahari dapat masuk. Penataan perabotan rumah tangga dalam keadaan rapi, tetapi
saat melihat kondisi kamar mandi perawat melihat bahwa lantai kamar mandi / WC
Lantainya terbuat dari keramik dan tidak licin. Ibu S mengatakan karena ia memiliki
penyakit kurang darah maka ia harus memperbanyak mengkonsumsi kalori seperti minum
teh manis, roti, hati ayam kampong, susu dan menghindari makanan yang pahit dan asam
termasuk menghindari mengkonsumsi daging kambing. dilakukan pengkajian Ibu S
terlihat lemas, konjungtiva anemis, badannya hangat, rambutnya hitam bersih, mata
anemis dan tidak ada secret, hidung tidak ada secret dan tidak ada kelainan penciuman,
mukosa bibir lembab dan tidak ada kelainan penciuman, telinga simetris, bersih dan tidak
ada gangguan pendengaran, bunyi jantung dan paru normal, tidak ada benjolan dan tidak
ada pembesaran pada kelenjar limfe, tidak terdapat pembesaran pada bagian abdomen,
refleks pada ekstremitas atas dan bawah normal, turgor kulit lembab, tidak ada keluhan
BAB dan BAK. TTV: TD=90/80mmHg, Nadi=75x/mnt, Suhu=36C, RR=22x/mnt,
TB=160 cm, BB=52 kg.
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perfusi jaringan pada keluarga Bp.S (35 th) khususnya Ibu S (30 th) b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipotensi.
3. Tujuan Khusus
Setelah pertemuan selam 1 x 60 menit keluarga mampu:
1. Mengenal masalah hipotensi dengan cara

Menyebutkan pengertian hipotensi yaitu Suatu keadaan dimana tekanan darah lebih
rendah dari 90/50 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan
gejala seperti pusing dan pingsan.

Menyebutkan 2 dari 4 penyebab hipotensi yaitu Dehidrasi (kekurangan cairan)


seperti mual, muntah dan diare, Perdarahan, Peradangan (pankreatitis), dan
Anemia

Menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala dari hipotensi yaitu pusing/kepala terasa
melayang, mata berkunang-kunang, kulit dingin, pucat dan lembab, kurang atau
sulit konsentrasi, dan sering menguap.

Menyebutkan 3 dari 6 pencegahan hipotensi yaitu minum lebih banyak air, kurangi
alkohol, ikuti pola makan yang sehat, bergerak perlahan ketika mengubah posisi
tubuh, makan sedikit, hindari makan yang berkarbohidrat tinggi (kentang, nasi,
roti dll), minum air putih 8-10 gelas per hari, dan olahraga ringan yang teratur
seperti jalan kaki selama 30 menit,minimal 3 kali seminggu

2. Mengambil keputusan untuk merawat Ibu S


Menyebutkan akibat dari penyakit hipotensi yaitu cepat lelah sehingga aktivitasnya
terganggu, mudah pingsan karena otak kurang asupan nutrisi.
Merawat Ibu S dengan hipotensi di rumah dengan cara menjaga pola hidupnya tetap
sehat misal: memperbanyakan minum 8-10 gelas sehari, mengkonsumsi makanan
yang cukup mengandung kadar garam, memperbanyak istirahat agar tidak mudah
lelah.
4. Implementasi
TUK 1:
1.1 Menjelaskan kepada keluarga dengan menggunakan lembar balik dan leaflet tentang
pengertian penyakit hipotensi yaitu Suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah
dari 90/50 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala
seperti pusing dan pingsan.
1.2 Mendiskusikan bersama keluarga dengan menggunakan lembar balik dan leaflet
tentang penyebab hipotensi yaitu dehidrasi (kekurangan cairan) seperti mual, muntah
dan diare, perdarahan, peradangan (pankreatitis), dan anemia
1.3 Mendiskusikan bersama keluarga dengan menggunakan lembar balik dan leaflet
tentang tanda dan gejala hipotensi yaitu pusing/kepala terasa melayang, mata
berkunang-kunang, kulit dingin, pucat dan lembab, kurang atau sulit konsentrasi, dan
sering menguap.
1.4 Mendiskusikan bersama keluarga dengan menggunakan lembar balik dan leaflet
tentang pencegahan hipotensi yaitu minum lebih banyak air, kurangi alkohol, ikuti
pola makan yang sehat, bergerak perlahan ketika mengubah posisi tubuh, makan
sedikit, hindari makan yang berkarbohidrat tinggi (kentang, nasi, roti dll), Minum air
putih 8-10 gelas per hari, dan olahraga ringan yang teratur seperti jalan kaki selama
30 menit,minimal 3 kali seminggu
TUK 2:
2.1 Menjelaskan kepada keluarga dengan menggunakan lembar balik dan leaflet tentang
komplikasi dari penyakit hipotensi yaitu syok hypovolemik (diare berat, keringat
berlebih), syok kardiogenik (gagal jantung), dan syok neurogenik (cedera benturan
hebat)
2.2 Mendiskusikan bersama dengan keluarga untuk merawat Ibu S dengan hipotensi di
rumah dengan cara menjaga pola hidupnya agar tetap sehat, misalnya: banyak minum
8-10 gelas / hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar garam,
memperbanyak istirahat agar tidak mudah lelah.
5. Evaluasi
a. TUK 1
1) Subjektif:
Ibu S mengatakan hipotensi adalah Suatu keadaan dimana tekanan darah lebih
rendah dari 90/50 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga
menyebabkan gejala seperti pusing dan pingsan.
Ibu S mengatakan penyebab hipotensinya adalah dehidrasi (kekurangan cairan)
seperti mual, muntah dan diare, perdarahan, peradangan (pankreatitis), dan
anemia
Ibu S mengatakan tanda dan gejala dari hipotensi adalah pusing/kepala terasa
melayang, mata berkunang-kunang, kulit dingin, pucat dan lembab, kurang atau
sulit konsentrasi, dan sering menguap.
Ibu S mengatakan pencegahan hipotensi yaitu minum lebih banyak air, kurangi
alkohol, ikuti pola makan yang sehat, bergerak perlahan ketika mengubah
posisi tubuh, makan sedikit, hindari makan yang berkarbohidrat tinggi
(kentang, nasi, roti dll), Minum air putih 8-10 gelas per hari, dan olahraga
ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30 menit, minimal 3 kali seminggu
2) Objektif:
Ibu S tampak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari perawat
Ibu S terlihat antusias mendengarkan perawat
Ibu S dapat menyebutkan pengertian dari hipotensi
Ibu S dapat menyebutkan penyebab dari hipotensi
Ibu S dapat menyebutkan tanda dan gejala dari hipotensi
Ibu S dapat menyebutkan pencegahan dari hipotensi

3)Analisa :

TUK 1.1, 1.2, 1.3, 1.4 tercapai

4)Planning

Lanjutkan TUK II
b. TUK 2
1) Subjektif:
Ibu S mengatakan komplikasi dari penyakit hipotensi adalah Syok hypovolemik
(diare berat, keringat berlebih), Syok kardiogenik (gagal jantung), dan Syok
neurogenik ( cedera benturan hebat)
Ibu S mengatakan cara merawat hipotensi di rumah dengan cara menjaga pola
hidup agar tetap sehat misalnya: banyak minum 8-10 gelas / hari,
mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar garam, memperbanyak
istirahat agar tidak mudah lelah.
2) Objektif:
Ibu S tampak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari perawat
Ibu S dapat menyebutkan komplikasi dari hipotensi
Ibu S dapat menyebutkan cara merawat hipotensi di rumah
3) Analisa:
TUK 2.1 dan 2.2 tercapai
4) Planning:
Lanjutkan TUK III, IV dan V

Pertemuan 2 Tanggal ...


1. Subjektif
Pada saat perawat melakukan kunjungan yang kedua kalinya di keluarga Bp.S selasa, 19
januari 2011, Ibu S mengatakan bahwa sakit kepala dan mata kunang-kunangnya sudah
agak berkurang karena Ibu S sudah mengkonsumsi makanan yang di sarankan oleh
perawat
2. Objektif
Ibu S tampak masih lemas, konjungtiva anemis. Dari hasil pengkajian didapatkan data
bahwa N= 80 x/mnt, RR= 24 x/mnt, S= 36C
3. Analisa
Perubahan perfusi jaringan pada keluarga Bp.S (35 th) khususnya Ibu S (30 th) b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipotensi.
4. Planning
TUK 3.1, 3.2, 3.3, 3.4, 4.1, 4.2, 5.1, 5.2
5. Implementasi
TUK 3.1
Mendiskusikan bersama keluarga dengan menggunakan leaflet dan lembar balik mengenai
cara perawatan hipotensi di rumah antara lain :
a. Berbaring secara perlahan untuk mengurangin tekanan gravitasi, agar aliran darah
ke otak lancar
b. Posisikan kaki lebih tinggi daripada jantung agar darah mengalir ke tubuh bagian
atas. Buka mata untuk mencegah pingsan
c. Pemijatan perlahan dari arah kaki ke betis, paha, perut dan seterusnya agar darah
mengalir ke kepala
d. Konsumsi kalori seperti minum teh manis atau roti
e. Penderita hipotensi dianjurkan untuk menambah konsumsi garam dapur, termasuk
makanan asin. Asupan garam sehari untuk penderita hipotensi adalah 10-20
gram (1-2 sendok makan rata)
f. Tekanan darah rendah juga dapat diatasi dengan mengkonsumsi bayam, kopi,
cabe, coklat, lada, hati ayam kampung/sapi/kambing, susu, mentega, kejudan
jahe merah. Hindari makanan yang pahit, asam dan mentimun.
TUK 3.2
Mendiskusikan bersama keluarga tentang manfaat cara perawatan hipotensi di rumah
yaitu: apabila Ibu S sewaktu-waktu tekanan darahnya mengalami penurunan lagi maka Ibu
S bisa melakukan cara-cara yang telah diajarkan oleh perawat.
TUK 3.3
Mendiskusikan bersama keluarga dengan menggunakan leaflet dan lembar balik tentang
membuat ramuan tradisional untuk penderita hipotensi yaitu Bahan-bahan : 1 ruas kunyit,
1 buah Kuning Telur Ayam Kampung dan Madu secukupnya. Cara pembuatan : Parut
kunyit dan tambah sedikit air, kemudian peras. Kocok telur ayam dan campurkan dengan
perasan kunyit tadi. Terakhir, tambahkan sedikit madu. Minum ramuan ini secara rutin 2
kali sehari.
TUK 3.4
Memberikan reinforcement positif terhadap keluarga
TUK 4.1
Menyebutkan bersama keluarga tentang cara cara memodifikasi lingkungan untuk
penderita hipotensi yaitu Usahakan penerangan cukup, usahakan lantai kamar mandi tidak
licin dan tidak banyak sabun berserakan, faktor lingkungan berupa modifikasi gaya hidup,
dengan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat oleh karena itu kunci utama dari
pengelolaan penderita hipotensi adalah pencegahan terjadinya komplikasi selanjutnya,
melalui pengaturan pola makan seperti menghindari konsumsi makanan yang dipantang
serta peningkatan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur.
TUK 4.2
Menjelaskan manfaat melakukan modifikasi lingkungan di rumah untuk penderita
hipotensi yaitu agar tidak terjadi resiko injuri pada Ibu S, dan Ibu S mampu mengontrol
pola makannya.
TUK 5.1
Menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk penderita hipotensi
yaitu mendapaatkan pelayanan kesehatan pengobatan hipotensi, dan mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang hipotensi.
TUK 5.2
Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat hipotensi yaitu Keluarga bisa
memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada di dekat lingkungan keluarga.
6. Evaluasi
Subjektif:
- Ibu mengatakan cara perawatan hipotensi di rumah antara lain:
a. Berbaring secara perlahan untuk mengurangin tekanan gravitasi, agar aliran darah ke
otak lancar
b. Posisikan kaki lebih tinggi dari pada jantung agar darah mengalir ke tubuh bagian
atas. Buka mata untuk mencegah pingsan
c. Pemijatan perlahan dari arah kaki ke betis, paha, perut dan seterusnya agar darah
mengalir ke kepala
d. Konsumsi kalori seperti minum teh manis atau roti
e. Penderita hipotensi dianjurkan untuk menambah konsumsi garam dapur, termasuk
makanan asin. Asupan garam sehari untuk penderita hipotensi adalah 10-20 gram
(1-2 sendok makan rata)
f. Tekanan darah rendah juga dapat diatasi dengan mengkonsumsi bayam, kopi, cabe,
coklat, lada, hati ayam kampung/sapi/kambing, susu, mentega, kejudan jahe merah.
Hindari makanan yang pahit, asam dan mentimun
- Ibu mengatakan membuat ramuan tradisional untuk penderita hipotensi yaitu Bahan-
bahan : 1 ruas kunyit, 1 buah Kuning Telur Ayam Kampung dan Madu secukupnya. Cara
pembuatan : Parut kunyit dan tambah sedikit air, kemudian peras. Kocok telur ayam dan
campurkan dengan perasan kunyit tadi. Terakhir, tambahkan sedikit madu. Minum ramuan
ini secara rutin 2 kali sehari.
- Ibu mengatakan cara cara memodifikasi lingkungan untuk penderita hipotensi yaitu
Usahakan penerangan cukup, usahakan lantai kamar mandi tidak licin dan tidak banyak
sabun berserakan, faktor lingkungan berupa modifikasi gaya hidup, dengan perubahan
perilaku kearah yang lebih sehat oleh karena itu kunci utama dari pengelolaan penderita
hipotensi adalah pencegahan terjadinya komplikasi selanjutnya, melalui pengaturan pola
makan seperti menghindari konsumsi makanan yang dipantang serta peningkatan aktivitas
fisik dan olahraga secara teratur.
Objektif:
1) Ibu S tampak memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari perawat
2) Ibu S dapat menyebutkan cara perawatan hipotensi di rumah
3) Ibu S dapat menyebutkan cara membuat ramuan tradisional untuk penderita hipotensi di
rumah
4) Ibu S dapat menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan
Analisa:
TUK 3.1, 3.2, 3.3, 3.4, 4.1, 4.2, 5.1, 5.2 tercapai
Planning:
Lanjutkan ke TUK selanjutnya diagnosa kedua yaitu penyakit ISPA

DST

Anda mungkin juga menyukai