Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ILMU DASAR KEPERAWATAN 1A

SISTEM PERKEMIHAN

RESUME

Oleh

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2017
URETER
Ureter merupakan organ pada sistem perkemihan yang terletak sebagian pada rongga
abdomen dan sebagian lagi terletak pada ronngga pelvis. Organ berbentuk tabung kecil untuk
mengalirkan urine dari ginjal ke dalam vesika urinaria. Perpanjangan tubular berpasangan dan
berotot dari pelvis renalis yang merentang sampai vesikula urinaria. Dinding terdiri atas 3
lapisan jaringan yaitu :
a. Lapisan luar tersusun lapisan fibrosa
b. Lapisan tengan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Ureter memiliki fungsi yang penting yaitu menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung
kemih. Setiap lapisan otot memiliki aktivitas peristaltic. Urine di dorong melewati ureter
dengan gelombang peristaltic yang dapat terjadi sekitar 1-4 kali permenit. Pintu masuk yang
miring melalui dinding kandung kemih menjamin bahwa ujung bagian bawah tertutup selama
miksi dengan kontraksi kandung kemih,sehingga mencegah reflex urine kembali ke ureter dan
mencegah penyebaran infkesi dari kandung kemih. (Gibson, 2002). Selain fungsi ureter tersebut
yaitu selama perjalanannya ureter memiliki beberapa tempat yang ukuran diameternya relatif
lebih sempit di banding tempat lainnya. Tempat-tempat penyempitan itu antara lain :
1. Pada perbatasan antara pelvis renalis dan ureter atau pelvico-uretero junction.
2. Pada persilangan ureter dan arteri iliaka di rongga pelvis atau flexura marginalis.
3. Pada saat ureter masuk ke dalam kandung kemih atau uretero-vesico junction.
Pada ketiga tempat sempit inilah batu (batu ginjal) atau benda-benda lain yang berasal dari
ginjal seringkali tersangkut di dalam ureter (Muhlisin, 2017)
Persarafan ureter dimulai cabang dari pleksus mesenterikus inferior, pleksus spermatikus dan
pleksus pelvis, sepertiga bagian bawah dari ureter terisi sel-sel saraf yang bersatu dengan rantai
aferen dan nervus vagus. Rantai aferen dari nervus torakalis XI,XII dan nervus lumbalis, nervus
vagus juga memiliki rantai aferen untuk ureter. Sistem perdarahan ureter bersifat segmental dan
berasal dari pembuluh darah arteri renalis, arteri spermatika interna, arteri hipogastrika, arteri
vesikalis inferior dengan hubungan kolateral yang kaya perdarahan. ( Syaifuddin, 2002)
Gambar 1. Lapisan Penyusun Dinding Ureter dan Anatomi Ureter

Tiap ureter panjangnya 25-30 cm diameter 4-6mm. Tapi ada juga perbedaan antara ureter
laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki panjang ureter sekitar 20 cm dan berakhir pada
kepala/glands penis. Pada laki-laki juga uretra di bagi menjadi 4 bagian yang namanya sesuai
letaknya. Seperti pars pra-prostatica terletak sebelum kelenjar prostat, pars prostatica terletak
di prostat terdapat pembukaan kecil terletak di muara van deferens,dan pars membranosa sekitar
1,5cm dan lateral terdapat di kelenjaar bulbouretralis (Pearce ,2009). Sedangkan pada
perempuan panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm terletak nantara klitoris dan pembukaan
vagina oleh karena itu wanita lebih berisiko terkena infekssi saluran kemih daripada laki-laki.

Gambar 2. Anatomi Ureter pada Laki-Laki dan Perempuan


Banyak juga masalah yang terjadi pada ureter seperti infeksi yang mengakibatkan proses
berkemih terhalang dan susah. Seperti Urolithiasis adalah suatu keadaan terdapatnya batu di
dalam saluran kemih, baik dalam ginjal, ureter, maupun buli-buli / kandung kemih. Appendix
juga dapat menyebabkan peradangan pada ureter karena ureter sebelah kanan terletak sangat
dekat dengan appendix vermiformis atau umbai cacing sehingga pada penderita dapat
ditemukan darah pada urinenya (Daniel ,2008)

DAFTAR PUSTAKA

Daniel. S.W. 2008. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo.

Gibson, J. 2002. Modern Physiology And Anatomy For Nurse. Two Edition. Oxford: Blackwell.
Muhlisin, A. 2017. Anatomi dan Fungsi Ureter pada Tubuh. Mediskus. [serial online]
https://mediskus.com/penyakit/urologi/anatomi-dan-fungsi-ureter-tubuh [ diakses pada
28 Juli 2017].
Pearce. E. C. 2009. Anatomy and Physiology for Nurse. Terjemahkan oleh Sri Yuliani
Handoyo. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Ed.3. Jakarta: Gramedia Pustaka
Umum.
Scien Limited. Terjemahan oleh Sugiarto B. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk

Perawat. Ed.2. Jakarta: ECG.

Syaifuddin,H. 2002. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Keperawatan


dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai