Ada beberapa pokok pikiran dibawah ini yang menjelaskan mengapa seorang calon pendidik
(guru) sangat perlu mempelajari pengembangan kurikulum yaitu :
1. Guru Sebagai Pengambil Inisiatif, Pengarah, dan Penilai Pendidikan; Guru sebagai pelaksana kurikulum disini dijelaskan, bahwa seorang guru pada saat dilapangan dialah yang menentukan implementasi kurikulum. Implemantasi kurikulum disini hampir semuanya bergantung pada kreativitas dan ketekunan seorang guru, karena dialah mengetahui situasi dan kondisi pada saat dilapangan. Guru hendaknya mampu memilih dan melaksanakan metode mengajar yang sesuai dengan kemampuan siswa. Bahan pelajaran dan banyak mengajarkan siswa guru hendaknya mampu memilih, menyusun dan melaksanakan evaluasi baik untuk mengevaluasi perkembangan atau hasil belajar untuk menilai efesiensi pelaksanaan kurikulum tersebut. 2. Guru Sebagai Pembimbing Belajar Telah jelas bahwa dalam kurikulum dapat dibedakan antara official atau written curriculum dengan actual curriculum. Official atau written curriculum merupakan kurikulum resmi yang tertulis, yang merupakan acuan bagi pelaksanaan pengajaran dalam kelas. Actual curriculum merupakan kurikulum nyata yang diaksanakan oleh guru-guru. Kurikulum nyata merupakan implementasi dari official curriculum di dalam kelas. Beberapa ahli menyatakan bahwa betapapun bagusnya suatu kurikulum (official), haslnya sangat bergantung pada apa yang dilakukan oleh guru di dalam kelas (actual). Dengan demikian, guru memegang peranan penting baik penyusunan maupun pelaksanaan kurikulum.
3. Guru Harus Menguasai Manejemen Kurikulum
Seorang guru yang akan mengembangkan kurikulum dituntut menguasai manajemen pengembangan kurikulum. Dalam mengembangkan kurikulum, setidaknya guru akan menemui delapan problem : a. Bagaimana membatasi ruang lingkup atau keluasan materi; b. Bagaimana mengaitkan relevansi materi dengan kompetensi yang dibutuhkan; c. Bagaimana memilih materi agar ada keseimbangan untuk peserta didik maju dan yang lamban belajar, keseimbangan antara tuntutan pembangunan daerah dan nasional; d. Bagaimana mengintegrasikan materi yang satu dengan materi lainnya sehingga tidak terjadi duplikasi; e. Bagaimana mengurutkan materi dan kompetensi yang diperlukan; f. Bagaimana agar materi atau kompetensi berkesinambungan dan berjenjang; g. Bagaimana merealisasikan artikulasi materi atau kompetensi secara menyeluruh; h. Bagaimanakah materi atau kompetensi yang diberikan dapat menjangkau masa depan alias memiliki daya guna bagi kehidupan peserta didik;