Alokasi Waktu : 4 3 JP
K-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K-4 : Mengolah, menalar,menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPETENSI
3.6.1 Menjelaskan keterkaitan teori tumbukkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi
3.6.2 Menganalisis hubungan teori tumbukan dengan energi aktivasi dan pembentukan
kompleks teraktivasi pada reaksi eksoterm dan endoterm
3.6.3 Menjelaskan pengaruh konsentrasi, suhu, luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi
melalui percobaan
3.7.1 Menentukan orde reaksi berdasarkan analisis data yang diperoleh melalui percobaan
3.7.2 Menentukan tetapan laju reaksi berdasarkan analisis data yang diperoleh melalui
percobaan
3.7.3 Menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan analisis data yang diperoleh melalui
percobaan
4.6.1 Merancang cara penyimpanan bahan untuk mencegah perubahan fisika dan kimia agar
dapat terkendali
4.6.2 Mempresentasikan cara penyimpanan bahanuntuk mencegah perubahan fisika dan kimia
agar dapat terkendali
4.7.1 Menghitung dan menentukan orde dan waktu reaksi berdasarkan data percobaan melalui
diskusi kelas
C. MATERI PEMBELAJARAN
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA
1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menganalisis dan menalar tentang berkurangnya zat reaktan dan
bertambahnya zat produk dalam satuan waktu tertentu.
b. Peserta didik dapat menganalisis penyebab terjadinya reaksi kimia.
c. Peserta didik dapat merancang percobaan suatu reaksi yang berlangsung cepat dan reaksi
yang berlangsung lambat dengan memerhatikan faktor-faktor yang memengaruhinya.
d. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil rancangan percobaan.
e. Peserta didik dapat melakukan percobaan.
f. Peserta didik dapat mengolah dan menganalisis data hasil percobaan dan
menyimpulkannya.
g. Peserta didik dapat menyajikan laporan hasil percobaan.
2. Metode Pembelajaran
a. Langsung
b. Konstektual
c. Demontrasi
Guru dapat menggunakan metode tersebut secara berurutan atau dari awal sampai akhir
menggunakan satu metode atau menggunakan salah satunya. Apabila keadaan peserta didik
dan sarana tidak memungkinkan, Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang lain.
Alat dan bahan : Tabung reaksi, gelas kimia, pemanas listrik, pipet tetes, kertas
yang diberi tanda silang, termometer, pita magnesium larutan HCl, larutan natrium
thiosulfat, larutan besi klorida, larutan hidrogen peroksida, larutan natrium klorida, batu
pualam
Media : V lab, LCD, komputer berakses internet
4. Sumber Pembelajaran
5. Penilaian
Penilaian mulai dilakukan dari awal pembelajaran, proses pembelajaran, dan pada akhir
pembelajaran.
Penilaian kompetensi pengetahuan melalui ulangan harian dalam bentuk uraian.
Penilaian sikap pada saat presentasi dan hasil mengerjakan tugas.
Penilaian keterampilan pada saat melakukan percobaan.
PERTEMUAN KEDUA
1. Tujuan Pembelajaran
2. Metode Pembelajaran
1. Langsung
2. Konstektual
3. Demontrasi
Guru dapat menggunakan metode tersebut secara berurutan atau dari awal sampai akhir
menggunakan satu metode atau menggunakan salah satunya. Apabila keadaan peserta didik
dan sarana tidak memungkinkan, Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang lain.
Kegiatan Langkah kegiatan Waktu
Guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dan
mental untuk memulai pelajaran kimia.
Guru memimpin siswa untuk menyanyikan lagu
Pendahuluan 5 menit
wajib nasional
Guru mengingatkan kembali peserta didik tentang
faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
Guru mempersilahkan peserta didik untuk duduk di
dalam kelompoknya.
Guru menjelaskan tujuan dan manfaat
pembelajaran Persamaan Laju Reaksi dan Orde
Reaksi.
Guru meminta peserta didik mengobservasi
(mengamati) dengan
Membaca artikel tentang Persamaan Laju Reaksi
Mengamati dan Orde Reaksi. 5 menit
Mengobservasi (mengamati) hasil data percobaan
faktor yang memengaruhi laju reaksi dan pengaruh
konsentrasi terhadap laju reaksi.
Guru memotivasi peserta didik untuk menanyakan
hal-hal yang tidak atau kurang dipahami dari artikel
yang telah dibaca.
Menanya Bagaimana pengaruh waktu terhadap laju reaksi? 5 menit
Bagaimana mengetahui laju reaksi dari suatu reaksi
kimia?
4. Sumber Pembelajaran
Penilaian mulai dilakukan dari awal pembelajaran, proses pembelajaran, dan pada akhir
pembelajaran.
Penilaian kompetensi pengetahuan melalui ulangan harian dalam bentuk uraian.
Penilaian sikap pada saat presentasi dan hasil mengerjakan tugas.
PERTEMUAN KETIGA
Untuk kriteria penilaian pengetahuan, ketrampilan dan sikap mengacu pada rentang nilai
seperti berikut.
Nilai Kompetensi
Rank Predikat Pengetahuan (K3) Keterampilan (K4) Sikap (K1 dan K2)
96 100 A 4.00 4.00
SB
91 95 A 3.67 3.67
86 90 B+ 3.33 3.33
81 85 B 3.00 3.00 B
75 80 B 2.67 2.67
70 74 C + 2.33 2.33
65 69 C 2.00 2.00 C
60 64 C 1.67 1.67
55 59 D+ 1.33 1.33
K
< 55 D 1.00 1.00
1. Penialailan Pengetahuan
Teknik
No KD Indikator Esensial Keterangan
Penilaian
1 KD pada KI-1 Observasi Lembar
perilaku observasi
2 KD pada KI-2 Observasi Lembar
perilaku obseravsi
3 KD pada KI-3 Peserta didik dapat menganalisis dan
menalar tentang berkurangnya zat
reaktan dan bertambahnya zat
produk dalam satuan waktu tertentu. Tes Tertulis Lembar tes
tertulis
Peserta didik dapat menganalisis
penyebab terjadinya proses reaksi
kimia.
Teknik
No KD Indikator Esensial Keterangan
Penilaian
Peserta didik dapat menganalisis
faktor-faktor yang memengaruhi laju
reaksi.
Peserta didik dapat menentukan dan
menuliskan persamaan laju reaksi. Lembar tes
Tes Tertulis
Peserta didik dapat menentukan dan tertulis
mencari orde reaksi dengan cara
logika, komparatif, dan cara grafik.
Peserta didik dapat menyebutkan
penerapan laju reaksi dalam industri.
2. Penilaian Keterampilan
Menganalisis data
pengamatan dan
Merangkai alat
hipotesis, dan
menyimpulkan
Merumuskan
mencatat data
merancang
percobaan
Melakukan
masalah,
dan
I
A 2 3 3 3 10 83
B 2 2 3 2 9 75
II
Jumlah skor
Nilai = -------------------------- x 100
Jumlah skor maksimum
Predikat
Penyajian nya
Penyajiannya
Tepat Waktu
Percaya Diri
Dimengerti
Terstruktur
Kerjasama
b
Pendapat
Rerata Skor
Menarik
Relevan
Isinya
Dapat
s
e Nama
n Kelompok
I The science
3 Dilla 3 4 3 4 4 3 4 3 3,5 B
9 Hanna
3 Satria
0
3 Vio
8
Petunjuk pengisian :
Kriteria penilaian sebagai berikut.
4 = SB : Sangat Baik
3 = B : Baik
2 = C : Cukup
1= K : Kurang
Kelompok
No. Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kreativitas
2 Kejelasan atau keterangan jawaban
lengkap
3 Kebenaran jawaban
4 Kerjasama dengan sesama anggota
kelompok
5 Keakuratan interpretasi jawaban/gambar
6 Penggunaan strategi benar dan tepat
7 Kerapian atau keindahan
Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
Ds
t.
Petunjuk penilaian:
4 = SB (sangat baik)
3= B (baik)
2= C (cukup)
1 = K (kurang)
1. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
2. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
3. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
4. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
5. Kerja keras
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap pantang menyerah
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
LAJU REAKSI
Sebagian reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari ada yang berlangsung sangat cepat,
misalnya reaksi oksidasi kembang api, dan ada yang berlangsung sangat lambat, misalnya proses
perkaratan (korosi) besi di udara. Cepat atau lambatnya suatu reaksi kimia berlangsung disebut
dengan laju reaksi.
Di dalam suatu reaksi kimia, pereaksi akan bereaksi membentuk produk reaksi, sehingga
jumlah pereaksi akan berkurang sedangkan jumlah produk reaksinya akan bertambah. Besarnya
penambahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi per satuan waktu dinyatakan sebagai
laju reaksi (v). Adapun satuan untuk laju reaksi adalah mol L-1 s-1.
Laju reaksi =
Contoh:
XY
[]
vx =
Sementara perubahan konsentrasi Y, yakni [Y] akan memiliki nilai positif sehingga laju reaksi
pereaksi Y adalah:
[]
vY = +
Oleh karena perbandingan koefisien reaksi X dan Y adalah 1:1, maka laju reaksi pereaksi
X sama dengan laju reaksi produk reaksi Y:
vx = vy
aA + bB pP + qQ
1 [] 1 [] 1 [] 1 []
= =+ =
Atau
1 1 1 1
= = =
Hasil pengukuran laju reaksi dari berbagai eksperimen menunjukkan bahwa laju reaksi
merupakan fungsi dari konsentrasi zat-zat pereaksinya. Hal ini dirumuskan sebagai Hukum Laju
Reaksi. Untuk reaksi:
aA + bB Produk Reaksi
v = k[A]m[B]n
dengan:
k = tetapan laju reaksi (satuan tergantung orde reaksi keseluruhan dari persamaan laju reaksi)
m, n = orde reaksi, yakni bilangan pangkat yang menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi A,
B,.. terhadap laju reaksi.
Jumlah orde reaksi m terhadap A, orde reaksi n terhadap konsentrasi B, dan seterusnya
disebut orde reaksi keseluruhan.
Orde reaksi keseluruhan inilah yang merupakan orde reaksi dari suatu reaksi kimia.
Pengaruh orde reaksi keseluruhan terhadap laju reaksi dapat disimak pada grafik berikut:
v v
[A] [A]
Orde reaksi = 0. Orde reaksi = 1.
v
Orde reaksi = 2.
[A]
v v
[A] [A]
1
Orde reaksi = .
2
1. Persamaan laju reaksi dari reaksi: CHCl3(g) + Cl2(g) HCl(g) adalah v = k[CHCl3] [Cl2]1/2.
a. Berapa orde reaksi terhadap CHCl3?
b. Berapa pula orde reaksi terhadap Cl2?
c. Berapa orde reaksi keseluruhan?
Jawab:
a. Bilangan pangkat dari [CHCl3] adalah 1.
Jadi, orde reaksi terhadap CHCl3 = 1.
1
b. Bilangan pangkat dari Cl2 adalah 2 .
1
Jadi, orde reaksi terhadap Cl2 adalah 2 .
1 1
c. Orde reaksi keseluruhan = 1 + 2 = 1 2.
2. Simaklah reaksi antara nitrogen oksida (NO) dan klorin (Cl2) berikut ini:
2NO(g) + Cl2(g) 2NOCl(g)
Untuk menentukan persamaan laju reaksinya, dilakukan percobaan dengan data sebagai
berikut:
Konsentrasi awal (mol L-1) Laju reaksi
Percobaan
[NO] [Cl2] (mol L-1 det-1)
1 0,010 0,010 1,2 x 10-4
2 0,010 0,020 2,4 x 10-4
3 0,020 0,020 9,6 x 10-4
Tentukan tetapan laju reaksinya.
Jawab:
v = k [NO]x [Cl2]y
Menghitung orde reaksi Cl2,
2 [] [Cl ]
2
=
1 [] [Cl ] 2
2 = 2y
y=1
Menghitung orde reaksi NO,
3 [] [Cl ]
2
=
2 [] [Cl ] 2
pada percobaan 1;
1,2 x 104 mol L1 det1
k=
[0,01 1 ]2 [0,01 1 ]
1. Konsentrasi
Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat,
jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak
molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin
sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat. Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan,
makin besar laju reaksinya.
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan
yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan
berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada
padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi
tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Laju
reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan reaktan.
3. Temperatur
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut
meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga energi
aktivasi (Ea). Kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi.
Harga tetapan laju reaksi (k) akan berubah jika suhunya berubah. Berdasarkan hasil
percobaan, laju reaksi akan menjadi 2 kali lebih besar untuk setiap kenaikan suhu 10oC.
4. Katalisator
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan
kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.
Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga energi aktivasi (Ea).
Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak mempengaruhi perbedaan
energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah
entalpi reaksi.
D. TEORI LAJU REAKSI: TEORI TUMBUKAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi sebagai suatu
tumbukan. Tumbukan yang dapat menghasilkan partikel-partikel produk reaksi disebut
tumbukan efektif.
Ada dua faktor yang menentukan terjadinya suatu tumbukan efektif, yaitu orientasi arah
partikel dan energi kinetik partikel.
Suatu tumbukan efektif dapat terjadi jika partikel-partikel pereaksi juga mempunyai
orientasi yang tepat pada saat bertumbukan. Perhatikan contoh reaksi berikut.
Tumbukan molekul dan reaksi kimia (a) Tumbukan yang tidak memungkinkan terjadinya reaksi.
(b) Tumbukan yang memungkinkan terjadinya reaksi.
Jadi, tumbukan efektif tidak terjadi jika yang bertumbukan adalah atom yang sejenis.
Kondisi transisi
Tumbukan tidak efektif jika energi kinetik pereaksi lebih rendah dibandingkan energi
pengaktifannya. Hal ini disebabkan Energi kinetic sudah berubah semua menjadi energi
potensial sebelum kelereng mencapai puncak. Sedangkan tumbukan efektif akan terjadi jika
energi kinetic lebih besar atau sama dengan energi aktifasi. Hal ini dikarenakan pada keadaan
transisi energi potensial menjadi maksimum, lalu turun menuju sisi produk reaksi.
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa laju reaksi ditentukan oleh banyak
sedikitnya tumbukan efektif yang terjadi. Selanjutnya, berdasarkan teori tumbukan ini akan
dijelaskan bagaimana faktor konsentrasi, luas permukaan sentuh, suhu, dan katalis yang
dapat mempengaruhi laju reaksi.
1. Konsentrasi
Pengaruh konsentrasi berkait dengan jumlah partikel yang terlibat dalam tumbukan. Apabila
konsentrasi pereaksi bertambah, maka jumlah partikel-partikel akan meningkat. Dengan
demikian, partikel tersebut malah menjadi lebih dekat dan jumlah tumbukan efektif juga akan
meningkat, sehingga akan meningkatkan laju reaksi.
Konsentrasi pereaksi
mempengaruhi laju reaksi.
Semakin tinggi konsentrasi
pereaksi, semakin cepat
laju reaksi.
Luas permukaan sentuh mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar luas permukaan sentuh, semakin cepat
reaksi.
3. Suhu
Pengaruh suhu terhadap laju reaksi terkait dengan nilai energi kinetik partikel. Apabila suhu
dinaikkan, maka energi kinetik partikel akan bertambah. Dengan demikian, lebih banyak
partikel yang akan memiliki energi kinetik minimum Ea. Hal ini menyebabkan jumlah
tumbukan efektif bertambah, sehingga laju reaksi meningkat. Hal ini ditunjukkan paad
gambar berikut:
4. Katalis
Peran katalis di dalam mempengaruhi laju reaksi terkait dengan energi pengaktifan reaksi,
Ea. Katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi memberikan suatu mekanisme reaksi
alternatif dengan nilai Ea yang lebih rendah dibandingkan Ea reaksi tanpa katalis. Dengan Ea
yang lebih rendah, maka lebih banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup
untuk mengatasi halangan Ea yang rendah ini. hal ini menyebabkan jumlah tumbukan efektif
akan bertambah, sehingga laju reaksi juga akan meningkat.
Lampiran Soal
Nama :
Kelas :
Hari, Tanggal :
1. Dari reaksi 2 N2O 4 NO2 + O2 diperoleh data pembentukan senyawa NO2 sebagai
berikut:
2. Simaklah reaksi antara nitrogen oksida (NO) dan klorin (Cl2) berikut ini:
Untuk menentukan persamaan laju reaksinya, dilakukan percobaan dengan data sebagai
berikut:
c. 120 mol-1 L2
4. penambahan inhibitor
a. 1, 2, 3, dan 4
b. 2,4, dan 5
c. 2, 3, 4 dan 5
d. Semua benar
e. 1, 2, 3, dan 5
4. Pada reaksi P + Q P2Q diketahui bahwa reaksi berorde satu terhadap konsentrasi
Q. Hubungan laju reaksi awal zat Q ditunjukkan oleh grafik
5. Pada reaksi 2H2(g) + 2NO(g) 2H2O (g) + N2(g) kecepatan reaksinya adalah v = k [H2]
[NO]2 dengan k = 1 x 10-6. Jika dalam suatu wadah bervolume 4 L direaksikan 4 mol
H2 dan 2 mol NO, laju reaksi tersebut adalah