Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus berkembang. Melalui
model dan
teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu atom. Perkembangan tersebut tidak dapat
dilepaskan dari
upaya para ilmuwan diantaranya Democritus, John Dalton, J.J. Thomson, Ernest Rutherford, James
Chadwick,
Democritus mengembangkan teori tentang penyusun suatu materi. Menurut Democritus jika suatu
materi
dibelah terus-menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel fundamental yang disebut sebagai
atom
(Yunanu: atomos = tidak terbagi). Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles (384–322 SM), yang
berpendapat bahwa materi bersifat kontinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak
berhingga).
Aristoteles lebih menyetujui teori Empedokles, yaitu materi tersusun atas api, air tanah dan udara.
Sekitar
tahun 1592 - 1655 Gasendi mengemukakan bahwa atom merupakan bagian terkecil suatu zat.
d.Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki
sifat yang
berbeda.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama akan
terbentuk
molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul
senyawa.
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori
tersebut,
antara lain :
c.
Page 1
TEORI ATOM
Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
seperti elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton oleh
Goldstein
tahun 1886.
Berdasarkan percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa / tabung pengawan muatan
(discharge
Dalam tabung katode tekanan gas dalam tabung dapat diatur melalui pompa isap (pompa vakum).
Pada
tekanan cukup rendah dan tegangan yang cukup tinggi (beberapa ribu volt), gas dalam tabung akan
berpijar
dengan cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas dalam tabung (gas neon berwarna merah,
gas natrium
berwarna kuning). Jika tekanan gas dikurangi, maka daerah didepan katode akan menjadi gelap.
Daerah gelap
ini akan bertambah jika tekanan gas dalam tabung terus dikurangi, akhirnya seluruh tabung menjadi
gelap,
tetapi bagian tabung didepan katode berpendar dengan warna kehijauan. Melalui percobaan dapat
ditunjukkan
bahwa perpendaran tersebut disebabkan oleh suatu radiasi yang memancar dari permukaan katode
menuju
anode. Oleh karena berasal dari katode, maka radiasi ini disebut sinar katode. Hasil percobaan
tabung katoda
ini membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom, hal ini dibuktikan dengan
dibelokkan sinar katoda ke arah kutub positif dalam medan listrik. Oleh Thomson partikel ini
dinamakan
elektron.
Page 2
TEORI ATOM
Keterangan:
Selanjutnya Thomson menghitung dan membandingkan nilai muatan partikel (e) dan massa (m),
kemudian
Page 3
TEORI ATOM
Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrews Milikan (1908) melalui percobaan
tetes
kecil. Sebagian tetes minyak akan melewati lubang pada pelat atas dan jatuh karena tarikan
gravitasi.
Dengan menggunakan teropong, diameter tetes minyak dapat ditentukan, sehingga massa tetes
minyak
dapat diketahui.
Radiasi sinar X akan mengionkan gas di dalam silinder. Ionisasi akan menghasilkan elektron.
Elektron
tersebut akan melekat pada tetes minyak, sehingga tetes-tetes minyak menjadi bermuatan listrik
negatif.
Ada yang menyerap satu, dua atau lebih elektron. Jika pelat logam tidak diberi beda potensial,
tetes-tetes
Jika pelat logam diberi beda potensial dengan pelat bawah sebagai kutub negatif maka tetes
minyak
yang bermuatan negatif akan mengalami gaya tolak listrik. Sesuai dengan hukum Coulomb, tetes
minyak
yang mengikat lebih banyak elektron akan tertolak lebih kuat. Pergerakan tetes minyak dapat
diamati
menggunakan teropong. Dengan mengatur beda potensial, tetes minyak dibuat mengambang.
Dalam
kedaan seperti itu berarti gaya tarik gravitasi sama dengan gaya tolak listrik.
Dengan mengetahui massa tetes minyak dan beda potensial yang digunakan, maka muatan tetes
minyak
dapat ditentukan.
Melalui percobaan tersebut, Milikan menemukan bahwa muatan tetes-tetes minyak selalu
merupakan
kelipatan bulat dari suatu muatan tertentu, yaitu 1,602 coulomb. Milikan menyimpulkan bahwa
muatan
tersebut adalah muatan dari satu elektron. Perbedaan muatan antar tetesan terjadi karena satu
tetesan dapat
Dengan mengetahui besarnya muatan elektron, harga massa elektron dapat dihitung. Bagaimana
caranya?
Pertama, masukkan harga muatan elektron ke dalam persamaan angka banding e/m yang
ditemukan Thomson.
Page 4
TEORI ATOM
Menurut hasil percobaan Milikan muatan e = 1,6x10-19 C, maka massa elektron (m) adalah:
= 0,00054859 sma
Page 5
TEORI ATOM
Jadi massa elektron hasil perhitungan adalah 9,10x10-28 gram atau 0,00054859 sma.
Thomson mengemukakan teori tentang atom yaitu atom merupakan bola yang bermuatan positif
dan tersebar
elektron yang bermuatan listrik negatif. Thomson mengajukan model atom seperti roti kismis,
kismisnya
bagaikan elektron atau seperti buah jambu biji yang dikupas dagingnya, biji jambu ibarat elektron
dalam bola
Kelebihan :
Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatomik.
Letak elektron yang acak dalam atom, tidak dapat menjelaskan dinamika reaksi kimia yang terjadi
antar atom.
Model atom Thomson dimana atom digambarkan sebagai bola padat yang homogen, tidak sesuai
dengan
percobaan penembakan partikel alfa pada lempeng logam. Tidak dapat menerangkan fenomena
penghamburan
Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katoda, yang diberi
lubang-lubang dan diberi muatan listrik. E Goldstein menerangkan adanya berkas sinar yang
berfluorisensi
pada permukaan tabung sinar katoda yang melaju lewat lubang-lubang dalam tabung dan
bergerakmenuju
ujung laindari tabung yang bermuatan negatif. Artinya terdapat sinar bermuatan positif bergerak
dalam tabung
Page 6
TEORI ATOM
tersebut.
hidrogen. Penggantian gas hidrogen dengan gas lain menghasilkan sinar yang serupa dengan sinar
terusan
yang dihasilkan dari berbagai gas. Sinar yang dihasilkan selalu bermuatan positif yang besarnya
merupakan
Gas hidrogen merupakan sunsur terkecil dari gas-gas lainnya sehingga Rutherford menyimpulkan
bahwa
muatan partikel positif sama dengan muatan ion positif dari hidrogen, yaitu sebesar 1,6x10-19 C.
Data dari percobaan menunjukkan bahwa angka banding e/m ion positif sama dengan 9,57x104 C/g,
harga
tersebut merupakan harga e/m terbesar dari berbagai macam gas yang diteliti.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa ion positif hidrogen merupakan partikel dasar bermuatan
positif dan
disebut proton. Massa proton dapat dihitung dari angka banding e/m dan muatan proton, yaitu:
Page 7
TEORI ATOM
Spektrometer massa ditemukan oleh Aston 1919, alat ini digunakan untuk menentukan massa atom
atau
molekul. Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan (ion) dalam medan magnet.
Cara kerja :
Sampel dalam bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektronberenergi tinggi. Perlakuan
ini
menyebabkan atom atau molekul sampel mengalami ionisasi (melepas elektron sehingga menjadi
ion positif).
Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu beda potensial dan diarahkan ke dalam suatu
medan magnet
melalui celah sempit. Dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan mengalami pembelokan yang
bergantung
pada:
1) Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial listrik yang digunakan,
makin
2) Kuat medan magnet, makin besarkuat medan magnet, makin besar pembelokan.
3) massa partikel (ion), makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan.
Jika partikel dianggap hanya bermuatan +1, sementara potenisal listrik dan kuat medan magnet
dibuat sama,
maka besarnya pembelokan hanya bergantung pada massa partikel. Keluaran spektrometer masa
dinamakan
Page 8