Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Dalam upaya pengembangan pasar modal syariah di Indonesia pasar, instrumen, dan
instansi menjadi suatu komponen yang saling mendukung dalam sistem keuangan. Satu
institusi akan membutuhkan pasar, instrumen, dan institusi lainnya. Ketika perbankan syariah
dikembangkan, muncullah kebutuhan untuk membuat pasar uang syariah. Pada saat reksa
dana syariah dimunculkan, diperlukan instrumen yang halal untuk penyaluran penempatan
portofolionya.
1. Suku bunga efektif, hal ini jelas bertentangan dengan prinsip syariah yang menentang
penggunaan bunga yang masuk dalam kategori riba.
2. Nalai wajar, penggunaan nilai wajar ini tidak sesuai dengan kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah paragraf 27.
Hal tersebut yang menjadikan pertimbangan investor muslim dalam pemilihan investasi
sukuk karena masih ada pencampuradukan antara perlakuan akuntansi atas sukuk dengan
obligasi konvensional. Untuk mengatasi masalah tersebut IAI menerbitkan PSAK No. 110
mengenai akuntansi sukuk yang di dalamnya mengatur pemisahan antara obligasi
konvensional yang telah diatur dalam PSAK 50 dan 55 dengan sukuk. Instrumen keuangan
islam seperti sukuk dalam transaksinya juga harus mengandung prinsip-prinsip pokok
transaksi keuangan syariah. Prinsip pokok yang terkandung dalam perjanjian penerbitan
sukuk harus adil dan menggunakan prinsip bagi hasil. Selain itu, dalam perjanjian tersebut
juga tidak mengandung unsur riba, gharar, dan maysir. Di sisi lain, obligasi konvensional
mengenakan bunga atas return yang dibayarkan kepada investor merupakan larangan dalam
hukum islam karena termasuk dalam kategori riba. Lembaga Majelis Ulama Indonesia telah
mengeluarkan fatwa mengenai sukuk yaitu :
Ketiga fatwa tersebut menjamin para investor muslim untuk dapat berinvestasi dengan
aman tanpa perlu khawatir dengan masalah riba, gharar, dan maysir yang ada dalam obligasi
konvensional. BAPEPAM sebagai suatu regulasi yang mengatur pasar modal di indonesia
telah mengatur dalam kaitannya dengan penerbitan surat berharga dalam IX.13.A dan akad-
akad yang digunakan dalam penerbitan efek syariah di pasar modal dalam IX.14.A.
2.RUMUSAN MASALAH
3.TUJUAN MAKALAH
a) Untuk mengerjakan tugas Akuntansi Syariah.
b) Untuk mengetahui Pengertian Sukuk.
c) Untuk mengetahui pengertian Sukuk Ijarah dan Sukuk Ritel.
d) Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai Sukuk Ijarah dan Sukuk Ritel.
A.PENGERTIAN SUKUK
Sukuk berasal dari bahasa Arab yaitu shak ( (jamaknya shukk( )atau
shikk()yang artinya dokumen atau piagam. Dan bisa juga bermakna percetakan atau
menempa sehingga kalau dikatakan sakkan nuqud bermakna pencetakan atau penempahan
uang.Kata-kata shak,shukk atau shikk dapat ditelusuri dengan mudah pada literatur Islam
komersial klasik. Kata-kata tersebut terutama secara umum digunakan untuk perdagangan
internasional di wilayah muslim pada abad pertengahan, bersamaan dengan kata hawalah
(menggambarkan transfer pengiriman uang) dan mudharabah (kegiatan bisnis persekutuan).
Akan tetapi, sejumlah penulis barat tentang sejarah perdagangan Islam atau Arab abad
pertengahan memberikan kesimpulan bahwa kata shak merupakan kata dari suara latin
cheque atau check yang biasanya digunakan pada perbankan kontemporer.
Accounting and auditing organization for Islamic financial institutions (AAOIFI)
mendefenisikan sukuk sebagai berikut:Certificates of ownnership of a pool of underlying
assets, in which the certifites are equal of value, issued with the aim of using the mobilized
funds for establising a new project, developing an existing project, or financing a business
activity as per their respective shares.
Secara singkat defenisi sukuk menurut AAOIFI adalah sebagai sertifikat bernilai sama
yang merupakan bukti kepemilikan yang dibagikan atas suatu aset, hak manfaat, dan jasa-jasa
atau kepemilikan atas proyek atau kegiatan investasi tertentu
B.SUKUK IJARAH
1..Pengertian Ijarah
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran
upah sewa, tanpa diikuti kepemilikan atas barang itu sendiri. Menurut Sayyid Sabiq, ijarah
adalah suatu jenis akad yang mengambil manfaat dengan jalan penggantian.
Ijarah terbagi kepada dua, yaitu:
a. Ijarah yang berhubungan dengan sewa jasa, yaitu mempekerjakan jasa
seseorang dengan upah sebagai imbalan jasa yang disewa. Pihak yang
mempekerjakan disebut mustajir, sedangkan pihak pekerja disebut ajir dan
upah yang dibayarkan disebut ujrah.
Sedangkan dalil pensyariatan ijarah yang terdapat dalam hadis adalah hadis
tentang memberikan upah kepada tukang bekam:
2. Landasan hukum sukuk yang terdapat dalam undang-undang dan fatwa Dewan
Syariah Nasional .
a.Undang-undang No.19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara, antara
lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Pasal 1 ayat (1), Surat Berharga Syariah Negara selanjutnya disingkatSBSN,
atau dapat disebut Sukuk Negara, adalah SuratBerharga Negara yang
diterbitkanberdasarkan prinsipsyariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan
terhadapAset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valutaasing.
2. .Pasal 5 ayat (2), Menteri Keuangan berwenang untuk melaksanakan
penerbitan Surat Berharga Syariah Negara.
3. Pasal 6 ayat (1), penerbitan Surat Berharga Syariah Negara dapat dilaksanakan
secara langsung oleh pemerintah atau melalui perusahaan penerbit Surat
Berharga Syariah Negara.
4. Pasal 9 ayat (2), pemerintah wajib membayar imbalan dan nilai nominal Surat
Berharga Syariah Negara pada saat jatuh tempo.
5. Pasal 9 ayat (3), dana untuk pembayaran imbalan nilai nominal Surat Berharga
Syariah Negara disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) setiap tahun sampai dengan berakhirnya kewajiban tersebut.
6. Pasal 10 ayat (1), barang milik negara dapat digunakan sebagai
dasarpenerbitan SBSN, yang untuk selanjutnya barang miliknegara dimaksud
disebut sebagai Aset SBSN.
b.Fatwa NO: 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah, antara lain
mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Akad yang digunakan dalam Obligasi Syariah Ijarah adalah ijarah.
2. Obyek ijarah harus berupa manfaat yang dibolehkan.
3. Jenis usaha yang dilakukan emiten tidak boleh bertentangan dengan syariah.
4. Emiten dalam kedudukannya sebagai penerbit obligasi dapat mengeluarkan
OSI baik untuk aset yang telah ada maupun aset yang akan diadakan untuk
disewakan.
C.SUKUK RITEL
1.Pengertian Sukuk Ritel
Surat berharga syariah negara ritel (sukuk ritel) merupakan surat berharga
yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap
aset surat berharga syariah negara, yang dijual kepada incividu atau perorangan warga
negara indonesia melalui agen penjual, dengan volume minimum yang ditentukan. Sukuk
ritel negara merupakan sukuk yang dikeluarkan oleh pemerintah dan ditujukan bagi
individu warga negara indonesia. sukuk harus memiliki underlying asset yang jelas
sebagai penjamin.
Instrumen sukuk ritel ini dijamin oleh pemerintah dan bebas resiko gagal bayar atau tidak
dibayar pemerintah. Sukuk ritel mulai ditawarkan pada 30 Januari hingga 20 Februari
2009 dengan harga Rp. 1 juta per unit. Individu dapat membelisukuk ritel tersebut minimal
Rp 5 juta melaui 13 agen penjualan yang ditunjuk pemerintah. Di antaranya adalah Bank
Syariah Mandiri, Bank Mandiri, BNI Skuritas, CIMB-GK Securitas Indonesia, Citibank,
HSBC, Reliance Sekuritas, Trimegah Securitas, Danareksa Sekuritas, Dan Bank
Internasional Indonesia.Sedangkan yang terbaru adalah sukuk ritel dengan seri SR 007
yang ditawarkan pada tanggal 23 februari 2015 hingga 6 maret 2015 dan melalui 22 agen
penjualan diantaranya adalah Bank ANZ Indonesia, Bank BRI Syariah, Bank Central Asia,
Bank CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia, Bank Internasional Indonesia, Bank
Mandiri , Bank Mega, Bank Muamalat Indonesia, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank
Negara Indonesia (BNI), Bank OCBC NISP, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia (BRI),
Bank Syariah Mandiri, Standard Chartered Bank, The Hongkong, Shanghai Banking
Corporation Limited, Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, Reliance Securities,
Sucorinvest Central Gani, dan Trimegah Securities.
2) Membuka rekening dana (jika diperlukan) pada salah satu bank umum dan
rekening surat berharga (jika diperlukan) pada salah satu bank kustodian
anggota subregistry atau partisipan/nasabah subregistry
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Sukuk berasal dari bahasa Arab yaitu shak ( (jamaknya shukk( )atau
shikk()yang artinya dokumen atau piagam. Dan bisa juga bermakna percetakan atau
menempa sehingga kalau dikatakan sakkan nuqud bermakna pencetakan atau penempahan
uang.Kata-kata shak,shukk atau shikk dapat ditelusuri dengan mudah pada literatur Islam
komersial klasik. Kata-kata tersebut terutama secara umum digunakan untuk perdagangan
internasional di wilayah muslim pada abad pertengahan, bersamaan dengan kata hawalah
(menggambarkan transfer pengiriman uang) dan mudharabah (kegiatan bisnis persekutuan).
Akan tetapi, sejumlah penulis barat tentang sejarah perdagangan Islam atau Arab abad
pertengahan memberikan kesimpulan bahwa kata shak merupakan kata dari suara latin
cheque atau check yang biasanya digunakan pada perbankan kontemporer.
Sukuk Ijarah adalah suatu sertifikat yang memuat nama pemiliknya (investor) dan
melambangkan kepemilikan terhadap aset yang bertujuan untuk disewakan, atau
kepemilikikan manfaat dan kepemilikan jasa sesuai jumlah efek yang dibeli denagn harapan
mendapatkan keuntungan dari hasil sewa yang berhasil direalisasikan berdasar transaksi
ijarah.`Bentuk sukuk ijarah terdiri dari:
a.Tangiable asset di mana investor memiliki bagian dari aset dan pendapatan
yang berhubungan dengan ijarah.
b.Kepentingan yang bermanfaat bagi investor mendapatkan hak sewa atas aset
yang dengan kontrak sukuk dapat memperoleh manfaat al-ijarah. Sukuk ijarah
didasarkan pada kontrak ijarah atau sewa guna usaha dan tunduk pada persyaratan
tertentu agar sah untuk disekuritisasikan.
Surat berharga syariah negara ritel (sukuk ritel) merupakan surat berharga yang
diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset
surat berharga syariah negara, yang dijual kepada incividu atau perorangan warga negara
indonesia melalui agen penjual, dengan volume minimum yang ditentukan. Sukuk ritel
negara merupakan sukuk yang dikeluarkan oleh pemerintah dan ditujukan bagi individu
warga negara indonesia. sukuk harus memiliki underlying asset yang jelas sebagai penjamin.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik itu dari segi materi maupun dari segi sistematika penulisan
makalah ini,untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik atau saran dari
pembaca sehingga dapat kami jadikan pembelajaran dalam penulisan makalah
selanjutnya.