DASAR TEORI
4
b. penginderaan jauh inframerah thermal, sumber energy yang digunakan
adalah energi radiasi ari target yang bersangkutan. Dasarnya
adalah,seperti telah dibahas sebelumnya menegnai sifat radiasi
elektromagnetik, bahwa semua bena pada temperature diatas 0K atau -
273C memancarkan radiasi elektromagnetik terus-menerus dengan
puncak radiasi m.
c. Penginderaan Jauh gelombang pendek,system penginderaan jauh ini
memiliki ua tipe yaitu pasif dan aktif II-2 sistem pasif adalah system yang
menggunakan energy yang telah tersedia,dalam hal ini adalah energy dari
matahari. Untuk seluruh energy yang direfleksikan,sensor pasif hanya
dapat digunakan saat ada penyinaan matahari. Pada saat malam hari, tidak
ada refleksi energy dari matahari yang dapat igunakan. Pada system pasif
radiasi gelombang pendek dipancarkan dari target yang dideteksi. Sitem
aktif adalah system penginderaan jauh yang menggnkan enegi yang
emisikan sendiri (tidak menggunakan matahari sebagai sumber energy)
(sumber : http://remotesensing1a.blogspot.com/2009/12/citra-satelit-
landsat.html)
5
b. Menurut Colwell (1984)Penginderaaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau
perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain
di atas atau jauh dari objek yang diindera.
b. Menurut Curran (1985)
Penginderaan Jauh yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik
untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan
sehingga menghasilkan informasi yang berguna.
c. Menurut American Society of Photogrammetry (1983)
Penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi
dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat perekam
yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena
yang dikaji.
d. Menurut Avery (1985)
Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh,
menunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada
posisi pengamatan daerah kajian.
e. Menurut Lindgren (1985)
Penginderaan jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan untuk
perolehan dan analisis informasi tentang bumi.
6
di setiap tempat berbeda beda hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu antara lain:
a. Waktu penyinaran, jumlah energi yang diterima obyek pada saat
matahari tegak lurus pada siang hari lebih besar daripada saat posisi
miring sore hari. Makin banyak energi yang diterima objek warna obyek
makin cerah.
b. Bentuk permukaan bumi, permukaan bumi yang bertekstur halus dan
memiliki warna cerah pada permukaannya karena lebih banyak
memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertekstur
kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah yang bertekstur halus dan
cerah terlihat lebih terang dan jelas.
c. Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber
tenaga dalam memancarkan dan memantulkan.
2. Atmosfer merupakan lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas,
seperti, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di
dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan
radiasi elektromagnetik. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang
pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi.
3. Interaksi antara tenaga dan obyek : interaksi tersebut dapat dilihat dari rona
yang dihasilkan oleh citra. Tiap-tiap obyek memiliki karakterisitik yang
berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Obyek
yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan
obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra.
4. Sensor dan wahana : sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada
wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua
yaitu sensor fotografik merekam obyek melalui proses kimiawi dan sensor
elektronik bekerja secara elektrikal dalam bentuk sinyal elektrik yang direkam
dalam pita magnetik. Sedangkan wahana merupakan kendaraan/media yang
digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderaja. Berdasarkan
7
ketinggian peredaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Pesawat terbang rendah menengah 1000m 9000m diatas permukaan
bumi.
b. Pesawat terbang tnggi lebih dari 18.000m diatas permukaan bumi.
c. Satelit yang beredar antara 400 km 900 km di luar atmosfer bumi.
Sensor pada penginderaan jauh merupakan alat perekam obyek yang ada di
permukaan bumi yang dipasang pada suatu wahana berupa pesawat udara
maupun pesawat ruang angkasa yang letaknya jauh dari permukaan bumi.
Kemampuan sensor untuk menyajikan Gambaran obyek terkecil disebut
resolusi spasial yang menunjukkan kualitas sensor yang baik atau tidak.
Semakin kecil obyek yang dapat direkam semakin baik kualitas sensornya
5. Perolehan data : Perolehan data dari inderaja ada 2 jenis yaitu data manual
didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Untuk interpretasi citra
menggunakan alat stereoskop yang digunakan untuk melihat obyek dalam
bentuk tiga dimensi. Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan
software khusus penginderaan jauh yang diaplikasikan pada komputer.
6. Pengguna Data : Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting
dalam sistem inderaja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil
inderaja. Jika tidak ada pengguna, maka data inderaja tidak ada manfaatnya.
Beberapa lembaga yang menggunakan data inderaja antara lain bidang militer,
kependudukan, pemetaan, Meteorologi dan Klimatologi.
(Sumber:https://belajargeomatika.wordpress.com/2011/06/14/komponen_pen
ginderaan jauh/)
8
Gambar 2.1 Hubungan komponen-komponen dengan penginderaan jauh
(https://belajargeomatika.wordpress.com/2011/06/14/komponen_penginderaan jauh/)
9
pada permukaan bumi seperti variabilitas suhu tanaman dalam areal yang diirigasi.
(sumber : http://landsat.gsfc.nasa.gov/?page_id=4071)
10
2.5.1 Identifikasi Objek pada Citra Landsat
Untuk interpretasi citra landsat, kita perlu memilih saluran atau paduan
saluran yang paling sesuai dengan tujuannya. Saluran 4 (hijau) dan 5 (merah)
biasanya paling baik untuk mendeteksi kenampakan budaya seperti daerah perkotaan,
jalan rincian baru, tempat penampungan batu, dan tempat pengambilan kerikil. Bagi
daerah semacam itu saluran 5 biasanya lebih disukai karena pada saluran 5 daya
tembus atmosferik lebih baik daripada saluran 4 sehingga memberikan kontras citra
yang lebih tinggi. Di daerah perairan dalam dan jernih, daya tembus air yang lebih
besar diperoleh pada saluran 4 (Lillesand dan Kiefer, 1990).
Identifikasi citra Landsat didasarkan pada karakteristik sifat perekamannya.
Jenis citra yang direkam Landsat hingga saat ini adalah Landsat MSS dan Landsat
TM/ ETM+, yang pada setiap saluran/kanal (band) mempunyai karakteristik dan
kemampuan aplikasi atau penggunaannya yang berbeda.
Tabel 2.1 Karakteristik dan Kemampuan Aplikasi Band Landsat, Landsat MSS,
Landsat 5 TM dan Landsat 7 ETM+
11
membedakan
vegetasi
subur/tidak,
identifikasi
tanaman
- Kontras
Saluran 2
kenampakan
vegetasi dan (0,52 - Mengindera
Saluran 3 - Memisahkan
vegetasi
- Tanggap terhadap TM =
Saluran 6
biomassa vegetasi ETM+ - Serapan klorofil
(0,70 dan memperkuat
- Kontras tanaman, (0,63
0,80) kontras
tanah, air 0,69)
vegetasi/bukan
vegetasi
12
- Tanggap
biomassa
- Tanggap Saluran 4
vegetasi
perbedaan antra TM =
tanah, air, dan - Dentifikasi dan
ETM+
vegetasi kontras
Saluran 7 (0, 78 tanaman,
- Membantu 0,90) tanah, air
(0,80
menentukan
1,10) Saluran 5 - Menentukan
kondisi
kelembaban jenis vegetasi
TM =
tanah dan kandungan
ETM+
airnya
- Kandungan air (1,55
tanaman - Menentukan
1,75)
kelembaban
tanah
TM = - Analisis gangguan
ETM+ vegetasi
(10,4 - Perbedaan
12,5) kelembaban tanah
Saluran 7
TM - Pemisahan formasi
(2,08 batuan
ETM+ lahan
(2,09
13
2,35)
- Identifikasi
permukiman
Saluran 8
- Kontras bentang
ETM+ alam dan budaya
tidak ada
(0,50
0,90) - - Identifikasi
saluran
LS 5 TM
kenampakan
geologi
pankromatik
(Sumber : Landsat Handbook, 1986 dan Program Landsat 7, 1998 (dalam Purwadhi, et.al., 2009).
14
Setiap baris matrik berisikan sejumlah sel yang memiliki nilai tertentu yang
merepresentasikan suatu fenomena geografik. Nilai yang dikandung oleh suatu sel
adalah angka yang menunjukan data nominal. Akurasi model data ini sangat
bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya di permukaan bumi.
Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat kolom
(x) dan barisnya (y). Pada sistem koordinat piksel monitor komputer, titik asal sistem
koordinat raster terletak di sudut kiri atas. Nilai absis (x) akan meningkat ke arah
kanan, dan nilai ordinat (y) akan membesar ke arah bawah seperti terlihat pada
gambar di atas. Walaupun demikian. sistem koordinat ini sering pula
ditransformasikan sehingga titik asal sistem knordinat rerletak di sudut kiri bawah,
makin ke kanan nilai absisnya (x) akan meningkat. dan nilai ordinatnya (y) makin
meningkat jika bergerak ke arah atas.
Entiry spasial raster disimpan di dalam layer yang secara fungsionalitas
direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber-sumber entity spasial raster
adalah citra satelit, misalnya NOAA. Spot, Landsad Ikonos, dll. Kemudian citra
radar, dan model ketinggian dijital seperti DTM atau DEM dalam model data raster.
Model raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dalam
bentuk gambaran yang digeneralisasi. Dengan model ini, dunia nyata disajikan
sebagai elemen matriks atau sel grid yang homogen. Dengan model data raster, data
geografi ditandai oleb nilai-nilai elemen matriks persegi panjang dari suatu objek.
Dengan demikian, secara konseptual, model data raster merupakan model data spasial
yang paling sederhana.
Data raster dapat dikonversi ke sistem koordinat geo-referensi dengan cara
meregistrasi sistem grid raster ke sistem koordinat geo-referensi yang diinginkan.
Dengan demikian setiap sel pada grid memiliki posisi geo-referensi. Dengan adanya
sistem georeferensi, sejumlah set data raster dapat ditata sedemikian sehingga
memungkinkan dilakukan analisis spasial.
(sumber:https://www.academia.edu/9124514/MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RA
STER_)
15
Gambar 2.4 perbandingan gambar di lapangan dengan data raster
(sumber:https://www.academia.edu/9124514/MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RAST
ER_)
16
5. Overlay dan kombinasi data raster dengan data inderaja mudah dilakukan
6. Memiliki kemampuan-kemampuan permodelan dan analisis spasial
tingkat lanjut
7. Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah
8. Gambaran permukaan bumi dalam bentuk citra raster yang didapat dari
radar atau satelit penginderaan jauh selalu lebih actual dari pada bentuk
vektornya
9. Prosedur untuk memperoleh data dalam bentuk raster lebih mudah,
sederhana dan murah.
10. Harga system perangkat lunak aplikasinya cenderung lebih murah.
17
2.7 Data Vektor
Pada model data vektor, unsur geografik disajikan secara digital seperti
bentuk visualisasi/penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan :
a. Titik-titik
Entity titik meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan
dengan koordinat. Di samping koordinat-koordinat, data atau informasi
yang diasosiasikan dengan titik tersebut juga harus disimpan untuk
menunjukkan jenis titik yang bersangkutan.
b. Garis-garis atau kurva
Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang
dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk
oleh dua titik koordinat atau lebih.
c. Poligon/luasan beserta atribut-atributnya
Cara yang paling sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon
adalah pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepresentasikan
arc yang sederhana yaitu merepresentasikan setiap poligon sebagai
sekumpulan koordinat (x,y) yang membentuk segmen garis, dimana
mempunyai titik awal dan titik akhir segmen garis yang sama (memiliki
nilai koordinat yang sama).
Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data
vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Di dalam
model data spasial vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik
terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau poligon juga disimpan sebagai
sekumpulan list titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir
poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan syarat poligon tersebur tertutup.
Representasi vektor suatu objek merupakan suatu usaha di dalam menyajikan
objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Untuk itu, ruang atau dimensi
koordinat diasumsikan bersifat kontinyu yang memungkinkan semua posisi, panjang
dan dimensi didefinisikan dengan presisi.
18
Gambar 2.5 perbandingan gambar di lapangan dengan data vector
(sumber:https://www.academia.edu/9124514/MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RASTER_)
(sumber:https://gedbinlink.wordpress.com/2009/10/19/data-raster-data-vektor-dan-
pengelolaannya/)
19
geometric dilakukan untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh gerak sapuan
penjelajah dansatelit, gerak perputaran dari bumi dan factor kelengkungan bumi yang
mengakibatkan pergeseran posisi terhadap system koordinat referensi. Dalam hal ini
proses koreksi Geometrik dilakukan dengan mentransformasikan posisi setiap piksel
yang ada di citraterhadap posisi obyek yang sama di permukaan bumi dengan
memakai beberapa titik control tanah.
(sumber : https://belajargeomatika.wordpress.com/2011/06/14/koreksi-geometrik/)
20
Gambar 2.6 citra satelit yang belum terkoreksi
(sumber : https://belajargeomatika.wordpress.com/2011/06/14/koreksi-geometrik/)
21
Tabel 2.2 NDVI
NDVI
Rentang nilai NDVI adalah antara -1.0 hingga +1.0. Nilai yang lebih besar
dari 0.1 biasanya menandakan peningkatan derajat kehijauan dan intensitas dari
vegetasi. Nilai diantara 0 dan 0.1 umumnya merupakan karakteristik dari bebatuan
dan lahan kosong, dan nilai yang kurang dari 0 kemungkinan mengindikasikan awan
es, awan uap air dan salju. Permukaan vegetasi memiliki rentang nilai NDVI 0.1
untuk lahan savanna (padang rumput) hingga 0.8 untuk daerah hutan hujan tropis.
22
kelas yaitu kelas hutan, belukar, rumput, lahan terbuka, kebun campur, perkebunan,
pemukiman, industri, tegalan, sawah, tambang, dan kelas air.
(sumber : https://benichi.wordpress.com/2008/11/28/ndvi/)
23
Gambar 2.9 Tampilan awal software ER Mapper
(sumber : diktat kuliah penginderaan jauh)
24