Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 2
AHMAD MAWARDI G311 12 257
HENRI KARTONO G311 12 253
GABRIELLA SERLY G311 12 251
RIZKA AULYA G311 12 102
NURMILA QUDRIANA G311 12 260
SAGITA INGGRIANI N. G311 12 255
Kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian
kosmetik mulai mendapat perhatian yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan.
Penggunaan kosmetik adalah mempercantik diri yaitu usaha untuk menambah daya tarik agar
lebih disukai orang lain. Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang dikenakan pada
kulitmanusia untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik serta merubah rupa.
Seiring perkembangan zaman, perkembangan kosmetik pun tak ketinggalan. Beragam
macam kosmetik dijumpai di berbagai tempat seperti toko-toko kecantikan, salon-salon,
pasaran dan masih banyak lagi. Kosmetik merupakan produk yang unik karena selain produk
ini memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar wanita akan kecantikan
sekaligus seringkali menjadi sarana bagi konsumen untuk memperjelas identitas dirinya secara
sosial dimata masyarakat.
Kosmetik yang sering kita jumpai diantaranya adalah bedak, dan cologne. Bedak
adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk memoles kulit wajah dengan sentuhan artistik
untuk menutupi kekurangan kecil pada kulit sedangkan cologne adalah wewangian yang
memiliki kadar essence yang rendah juga dan biasa digunakan setelah habis mandi untuk
menyagarkan tubuh. Kedua jenis kosmetik ini Berdasarkan hal diatas maka dibuatlah
makalah mengenai bedak dan cologne untuk mengetahui proses pembuatan dan kandungan-
kandungan yang terdapat didalamnya.
II. BEDAK
B. KLASIFIKASI BEDAK
Secara umum, ada dua bentuk utama dari bedak. Loose Face Powder digunakan secara
langsung dengan menggunakan suatu tiupan atau sikat yang besar atau ditransfer kesuatu
wadah khusus dimana dapat dibawa disuatu tas tangan dan digunakan suatu spons atau
gembungan kecil yang juga sesuai dengan wadahnya. Untuk mencegah kebocoran maka
permukaannya ditutupi dengan penutup mesh nylon. Dalam bentuk yang kedua, adalah suatu
bedak yang dipadatkan atau dimampatkan dengan suatu agen pengikat yang digunakan dalam
pembuatannya.
1. Bedak Tabur Atau Bubuk (Loose Powder)
Bedak tabur/Loose powder merupakan produk
kosmetik bedak di mana hamper semua bahan bakunya
merupakan bubuk dan tidak menggunakan minyak.
Dikenal sebagai bedak tabur, dalam bentuk bubuk
yang halus. Biasanya dipakai setelah memoleskan alas bedak
(foundation) secara perlahan dan halus. Bahannya mudah
menyerap minyak di wajah dan menutupi pori-pori wajah
lebih sempurna. Tapi untuk penggunaannya agak kurang praktis karena serbuknya seringkali
berjatuhan dan mengotori baju (Mitsui, 1997).
2. Bedak Padat (Compact Powder)
Bedak padat yang perkenalkan di Amerika pada tahun 1930
telah mencapai popularitasnya dikarenakan penggunaannya yang
sangat mudah dan penyimpanan yang nyaman. Bedak padat adalah
bedak kering yang telah dikompres menjadi padatan dan biasanya
digunakan dengan spons bedak (Mitsui, 1997).
Komposisinya mirip dengan bedak tabur, tapi efeknya pada
kulit berbeda pada beberapa tingkat. Pengikat yang terkandung
dalam bedak padat memberikan adhesi yang besar. Sebagai hasil dari proses pengepresan,
ukuran partikel rata-rata umumnya lebih besar pada bedak padat daripada bedak tabur ; efek
kasar dari butiran-butiran tersebut tentu sangat tidak diinginkan. Bedak padat harus dapat
menempel dengan mudah pada spons bedak, dan padatan bedaknya harus cukup kompak,
tidak pecah atau patah dengan penggunaan normal. Bahan dasar pembuatannya hampir sama
dengan dengan bedak tabur, namun untuk bedak padat mengandung 5% minyak sebagai
pengikat (Mitsui, 1997).
3. Paper Sheet - Type Face Powder
Merupakan tipe bedak yang dibuat dengan mengaplikasikan bedak tabur pada sebuah
kertas khusus sehingga mudah untuk dibawa kemana- mana. Mengabsorpsi minyak yang
muncul pada kulit dan mudah digunakan untuk memperbaiki riasan wajah (Singh, 2000).
Bahan yang digunakan untuk membuatnya hampir sama dengan bedak tabur, namun
ditambahkan polimer larut air agar bedaknya dapat menempel pada kertas (Singh, 2000).
C. KOMPOSISI BEDAK
1. Talk
Secara kimiawi, talk adalah magnesium silikat (3MgO. 4SiO2.H2O). ini merupakan
bahan dasar dari segala macam formulasi bedak modern sifat yang sangat luar biasa adalah
mudah menyebar dan kekuatan menutupi yang rendah. Untuk bedak wajah talk harus putih
dan tidak berbau dengan rasa halus. Tentu saja sifat mudah menyebar yang sangat baik ini
adalah yang paling dibutuhkan.
Ukuran partikel dari talk adalah salah satu kriteria untuk standar kualitasnya. Paling
tidak 98% harus dapat melewati ayakan 200 mesh ( tidak lebih besar dari 74 mikro ) talk
termikronisasi sekarang sudah tersedia di mana ukuran partikel dapat dikurangi menjadi
beberapa mikron. Penggunaan dari talk termikronisasi dalam ukuran partikel dan nilai massa
besar yang diinginkan. Padatan dari massa besar adalah sangat penting dalam talk, karena
variasi sangat mempengaruhi kualitas sekaligus pengepakan dari produk akhir.
2. Kaolin
Warna dari kaolin yang digunakan harus secerah mungkin. Bahan dasar harus
dimurnikan secara baik untuk memindahkan keseluruhan bahan tidak murni dan partikel kasar.
Tidak semua aluminium silikat dapat diklasifikasikan sebagai kaolin, namun 3
kelompok di bawah ini secara khusus memiliki formula yang sama (Al2O3. 2SiO2.2H2O) dan
dapat disebut kaolin : nacrite, dickite, dan kaolinite.
Karena kaolin higroskopis penggunaannya pada bedak wajah umumnya tidak melebihi
25%.
3. Kapur (Kalsium Karbonat)
Kalsium karbonat digunakan untuk mengurangi cahaya dari talk dan memiliki
kekuatan melapisi yang baik. Ini membantu untuk absorpsi parfum dan juga tahan lemak. Dan
menyerap keringat. Kapur juga sangat baik untuk memberikan efek berseri-seri ketika bedak
wajah digunakan.
Kapur adalah basa lemah, putih, serbuk mikrokristal tak berbau ; tidak mengkilap, dan
memiliki rasa kapur. Ketika bahan dasar ini digunakan secara berlebihan, bedak dapat
memberikan rasa kering, tapi penggunaan yang layak adalah sangat membantu dalam formula
bedak wajah.
4. Magnesium karbonat
Sifat yang baik dari magnesium karbonat membuatnya umum digunakan dalam bahan
penyusun bedak. Magnesium karbonat memiliki sifat absorben yang baik dan terbukti
memiliki sifat mendistribusi parfum yang baik. Kerapatannya adalah bagian dari lapisan
magnesium karbonat, kualitas yang mana memberikan perkembangan pada tipe kehalusan dari
bedak.
5. Logam Stearat
Zink dan magnesium stearat sejauh ini merupakan bahan yang paling sering digunakan
dari logam stearat. Untuk bedak wajah, stearat harus memiliki kualitas yang tinggi untuk
mencegah timbulnya keasaman, bau yang tidak diinginkan.
Sifat yang paling penting dari zink dan magnesium stearat adalah sifat adhesif dan anti
air. Zink stearat, yang paling sering digunakan juga memiliki efek menenangkan.
Penggunaan yang berlebihan, stearat dapat menyebabkan noda dan efek jerawat pada
kulit. Dalam jumlah yang cukup (4-15%) zink stearat memberikan sifat adheren pada bedak
wajah.
6. Zink Oksida, Titanium oksida
Terdapat 2 bahan pengopak yang biasa digunakan dalam formulasi bedak wajah : zink
oksida dan titanium dioksida. Terlalu banyak digunakan bahan ini dapat menghasilkan efek
seperti topeng yang mana tidak diinginkan ; terlalu sedikit membuat bedak tidak dapat
menempel pada tubuh.
Diketahui bahwa zink oksida memiliki beberapa sifat terapeutik dan membantu
menghilangkan kecacatan pada kulit. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat
menyebabkan kulit kering.
7. Pati Beras
Bahan ini sering digunakan dalam face powders. Bahan yang paling sering digunakan
adalah pati beras. Bahan ini dianggap dapat memberikan sifat peach likepada wajah. Karena
partikel sperisnya memberikan rasa lembut pada kulit. Bahan ini memiliki sifat absorpsi dan
memiliki sifat menutupi yang baik. Dengan penambhan air dapat menjadi cake, dan menempel
pada wajah, memberikan tampilan yang kurang menyenangkan. Bahan ini juga dapat menjadi
lengket. Pati jagung juga sering digunakan dan memiliki sifat yang sama pada pati beras. Pati
singkong dapat memberikan kelembutan pada produk.
Penggunaan dari amilum telah memberikan masalah mudahnya terdekomposisi oleh
bakteri, karena mengandung nutrisi yang cocok untuk bakteri. Sifat mencerahkan dan
menjerap adalah yang diberikan dari amilum yang mana sekarang juga dapat diberikan oleh
kalsium karbonat dan senyawa lain dalam formula bedak wajah.
8. Silika dan Silikat
Silika dan Silikat dapat berguna dalam bedak wajah untuk menjaga sifat mengalir
bebas, walaupun dengan kelembaban yang tinggi. Silikat dapat juga berfungsi sebagai
pembawa parfum.
Penggunaan dari silikat halus seperti magnesium trisilikat membantu dalam bedak
karena mereka memiliki sifat menyerap yang sangat baik terhadap air dan minyak.
9. Bahan Pemberi Efek Pencerahan
Pigmen sintetik bismut oksiklorida telah dikembangkan untuk menggantikan guanin.
Walaupun sensitif terhadap cahaya, bismut oksiklorida cukup dapat beradaptasi untuk
digunakan dalam bedak wajah cerah untuk memberikan efek metalik, kilauan seperti mutiara.
10. Pewarna
Bahan pewarna adalah dasar dari seni menciptakan bedak wajah yang mana
menampilkan nuansa bayangan yang diinginkan. Pewarna digunakan dalam variasi yang
berbeda baik pigmen inorganik ataupun anorganik.
Jumlah dari pewarna yang dibutuhkan tergantung besarnya derajat tipe yang digunakan
dalam formula. Bahan pengopak dari oksida dan transparansi dari talk sangat mempengaruhi
jumlah pewarna yang diinginkan.
11. Pengharum
Pemilihan parfum yang cocok dan sifat efisiennya yang digunakan dalam bedak wajah
adalah sangat penting, karena bau dari bedak memiliki peranan yang penting dalam
kemampuan penjualan dari produk. Penggunaan parfum yang cocok bukan merupakan
prosedur yang mudah, karena permukaan yang sangat luas dari padatan bedak dan
kemungkinan reaksi dari parfum dengan bahan-bahan dasar lainnya. Jika bahan dasar
merupakan bahan-bahan yang halus, wangi yang dipilih akan lebih sedikit daripada masalah
dalam penyelesaian formulasi bedak wajah.
Ini sangat penting bahwa parfum yang digunakan harus tidak mengiritasi, stabil pada
kondisi basa lemah dan tidak mengalami oksidasi atau menguap dengan cepat. Pengharum
harus tercampurkan dengan semua bahan penyusun bedak karena masalah dengan keasaman,
heterogen dari bau dan diskolorasi dapat terjadi dari pemilihan bau yang tidak cocok.
12. Metallic soap
Metallic soap seperti zinc dan magnesium stearat merupakan bahan yang sangat
penting untuk semua produk bedak. Bahan ini membantu dalam hal pelekatan dalam kulit dan
pada bedak padat dapat berperan agar cake tetap melekat pada godet. Selain meningkatkan
daya lekat (daya adesif), metal soap juga meningkatkan derajat water repellency dan
menghasilkan produk yang lembut. Jumlah yang biasa digunakan adalah 3% dan 10%; jumlah
yang besar dari ini menghasilkan efek bercak pada kulit, sehingga akan mengurangi sifat
slip dari bahan yang lain. Pada produk bedak padat jumlah penggunaan yang tinggi dapat
menghasilkan masalah pada daya alirnya yang berpengaruh pada proses pengempaan dan
mengakibatkan rasa berminyak pada penggunaan, karena minyak akan berpindah karena
terabsorbsi pada puff atau kuas. Sehingga tingkat kemurnian merupakan hal yang sangat
penting; adanya residu asam lemak yang tidak tersaturasi perlu dihindari karena dapat
menyebabkan ketengikan pada hasil produk. Dari kedua bahan ini, zinc stearat lebih disukai
karena memiliki sifat menyejukkan.
13. Bahan-Bahan Lain
Bahan tambahan lain dapat digunakan untuk meningkatkan kelekatan bedak pada kulit;
e.g. emollient seperti cetyl atau stearil alkohol, gliseril monostearat, dan bahan lain seperti
magnesium myristate, petroleum jelly atau mineral oil pada umumnyaditambahkan dalam
jumlah kecil antara 0,5% dan 2%. Jika diinginkan serbuk yang ringan dan memiliki daya
adesif yang baik, bahan-bahan seperti minyak mineral yang dienkapsulasi dapat digunakan.
14. Modified Starch (Pati yang Dimodifikasi)
Kini terdapat modified starch yang sangat berguna dalam produk bedak. Pati ini tidak
berbau dan tidak menggumpal jika dalam keadaan lembap namun memilliki sifat absorptive
untuk air dan minyak. Bahan ini dapat dijadikan sebagai pengganti talc pada produk yang
sama., juga bahan ini meningkatkan estetis pada formula dan berepran dalam absorbs minyak
pada kulit, karena bahan ini merupakan serbuk yang free-flowing dan mencegah caking.
Bahan ini bersifat transparan pada kulit dan mengurangi opasitas formulasi. Dan keuntungan
lainnya, adalah, tentunya karena bahan ini merupakan turunan alami.
Namun, kedua pati baik ini maupun yang dimodifikasi merupakan media yang baik
untuk pertumbuhan mikrobiologi; sehingga tahap sterilisasi merupakan hal yang penting; dan
diperlukan kondisi pembuatan yang sebersih mungkin untulk mencegah kontaminasi bakteri
dan jumlah zat pengawet yang sesuai dalam formulasi.
15. Mica
Mica bersifat translusen dan memberikan kilau yang baik. Beberapa mica dengan
tambahan tertentu sering digunakan. Misalnya dilapisi dengan barium sulfat speris yang akan
berdifusi dan memberikan efek focus yang lembut sehingga dapat menyamarkan garis dan
kerut.
16. Pengawet
Tujuannya adalah untuk menjaga kontaminsi prouk selama pembuatan dan juga selama
digunakan oleh konsumen, dimana mikroorganisme dapat mengkontaminasi prouk setiap kali
penggunaanya, baik dari tangannya atau dari alat yang digunakan. Bahan- bahan yang
digunakan harus menunjukkan terbebas dari mikroorganisme. Tipe produk bedak biasanya
berarti sangat susah terkontaminasi mikroba tapi penggunaan air sebagai bahan tambahan,
seperti ekstrak, dapat mengubahnya, dan bahan ini harus sedapat mungkin dihindari (ekstrak
berbasis minyak harus digunakan sebelumnya). Juga harus dikontrol penggunaan bahan
tambahan dalam bedak yang digunakan di sekitar daerah mata, pada umumnya, batasan
mikroba lebih diperhatikan untuk bahan yang digunakan dalam produk ini.
17. Antioksidan
Penggunaan antioksidan dibutuhkan untuk menjaga beberapa bahan tambahan dari
degradasi dan ketengikan. Sejumlah kecil butylatedhydroxy anisole (BHA), butylated hydroxy
toluene (BHT) atau vitamin E harus digunakan ketika diperlukan.
18. Fumed Silika
Fumed silika dapat digunakan untuk menurunkan kerapatan bulk pada sistem. Ini
sangat kering dan tidak nyaman pada kulit, dan kadar penggunaanya harus sanagt rendah,
kurang dari 1%.
19. Micronized Plastics
Micronized plastics sepeerti polietilen, polystyrene dan nylon dapat memberikan efek
kelembutan pada formula. Partikel ini biasanya berbentuk bulat dan efek dari bentuk bulatnya
yang berperan. Jenis ini dapat digunakan antara 5% dan 10% tapi karena harganya yang sangat
mahal maka penggunaannya terbatas.
20. Walnut Flour
Bahan alami lainnya, walnut flur, kombinasi dengan nonpearly titanium dioxide/
barium sulfat coated mica, direkomendasikan sebagai karakteristik absorpsi minyak yang
bagus. Silikat seperti magnesium trisilikat mngandung air yang tinggi dan bahan yang
mengabsorpsi minyak dan juga digunakan sebagai pembawa parfum.
Komposisi Fungsi % w/w
BM/EDC dalam bahasa Jerman disebut Kolnisch Wasser atau Air Cologne (sebuah
kota di Jerman). Jenis parfum ini pertama kali ditemukan oleh Giovanni Maria Farina dan
suaminya di Italia pada tahun 1709. Ia berhasil menciptakan wewangian dengan konsentrasi 3-
8% yang terdiri dari campuran minyak esesial, etanol, dan air. Minyak atsiri tersebut dapat
berupa minyak jeruk atau lemon, minyak lembayung, ros marinus, thymus, petitgrain (daun
jeruk) dan melati. Wewangian ini memberikan efek segar yang singkat, namun dapat
memberikan sensasi aromatik pada hidung. Body mist atau di kenal dengan sebutan Eau de
Cologne (Perancis: Air Koln). Body mist pertama kali dijadikan industri komersial oleh
Geovanni Maria Farina di Koln, Jerman. Farina mendirikan perusahan "Farina Gegenuber"
yang sampai sekarang masih memproduksi Eau de cologne (body mist).
Eau de cologne (bahasa Perancis: air Kln) merupakan parfum yang berasal dari Kln
(bahasa Perancis: Cologne), Jerman. Sekarang, eau de cologne adalah istilah umum untuk
formula wewangian yang mengandung minyak atsiri sebanyak 2-5%. Bahan dasarnya adalah
etanol. Selain itu, eau de cologne juga mengandung campuran minyak jeruk seperti lemon,
jeruk, jeruk keprok, jeruk bergamot, limau, anggur, dan neroli, juga minyak dari lavender,
rosmarinus, thymus, petitgrain (daun jeruk) dan melati.
Minyak Lemon
Minyak lemon diambil dari bagian kulit buahnya dengan cara pengepresan dingin maupun
penyulingan uap. Teapi jika dilakukan penyulingan uap akan menghasilkan minyak dengan
kualitas rendah. Rondemen minyak berkisar antara 0.35-0.65% (berdasrkan berat buah
lemon). Minyak lemon termasuk dalam genus cytrus. Komponen penyusun minyak lemon
adalah limonene dengan jumlah 28%, mirsen 1.33%, osimen 1.37%, linalool 0.56%,
nonanool 0.54%, geraniol 0.98%, alpha sitrat 1.58%, dan z-sitrat 7.70% (Sukmawaty
2002). Warna cairannya hijau kekuningan hingga kecoklatan. Wewangiannya beraroma
lemon asam yang segar dan khas. Minyak atsiri lemon dapat digunakan sebagai pengharum
ruangan, bahan parfum, dan penambah cita rasa pada makanan. Minyak atsiri lemon juga
bermanfaat bagi kesehatan yaitu untuk aroma terapi. Aroma lemon dapat menstabilkan
sistem syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan dan
menyembuhkan penyakit. Kandungan minyak atsiri lemon seperti linalool, linalil, dan
terpineol memiliki fungsi sebagai penenang (sedatif), serta sitronella sebagai penenang dan
pengusir nyamuk.
Alkohol
Alkohol yang digunakan dalam pembuatan parfum adalah etil alkohol atau etanol. Fungsi
alkohol dalam parfum ialah sebagai pelarut dalam hal memendarkan minyak esensial agar
cepat larut sehingga parfum menjadi lebih harum dari sebelumnya. Fungsi lainnya yaitu
menambah volume sediaan parfum. Namun efek buruk dari etanol ialah menyebabkan
reaksi alergi.
C. Cara Penggunaan Body Mist Secara Tepat
Body mist adalah salah satu varian wewangian yang dapat digunakan sepanjang hari.
Selain aromanya lembut, body mist tidak membuat kulit dehidrasi. Namun wangi body mist
kurang bertahan lama bila dibandingkan dengan parfum lain. Penggunaan body mist yang
tepat agar wanginya tetap bertahan lama:
Pertama: gunakan body mist setelah mandi dan tubuh sudah dikeringkan karena setelah
mandi kelembaban kulit menurun karena sabun. Inilah saat yang tepat untuk
menyemprotkan body mist ke tubuh, karena pada saat itu pori-pori kulit sedang terbuka.
Ingat body mist mengandung minyak dan air sehingga kulit dapat terrehidrasi.
Kedua: berikan perhatian khusus pada titik-titik panas tubuh seperti leher, pergelangan
tangan, lipatan siku, di belakang lutut dan diantara belahan dada. Dengan begitu wangi
akan menyesuaikan dengan suhu tubuh dan membuat wangi lembut tetap tahan lama.
ketiga: semprotlah dari jarak sekitar 30cm atau sejauh jangkauan tangan anda. Ulangi
penyemprotan untuk semua bagian tubuh yang dikehendaki. Dengan demikian wangi akan
menyebar sempurna. Pastikan body mist benar-benar kering dan menyerap ke dalam kulit
sebelum berpakaian
D. Cara Pembuatan Eau de cologne (Cologne)
Eau de Cologne (EDC). Merupakan jenis wewangian yang paling ringan dengan wangi
yang hanya bertahan sekitar 2-3 jam. Mengandung 2-4% konsentrat bahan wewangian dan
kadar alkohol yang paling tinggi dibanding keempat golongan lainnya. EDC dipasaran biasa
dikenal sebagai Body Mist, Body Spray atau Body Splash. Cara pembuatan Eau de cologne
yaitu sebagai berikut:
1. Pertama-tama ukurlah setiap bahan sesuai volume (ml) yang dibutuhkan.
2. Kemudian, masukan minyak lemon ke dalam gelas piala 100ml dan tambahkan 2ml
aquades.
3. Ambil dan masukanlah pewarna secukupnya, aduk sampai larutannya homogen.
4. Setelah itu tambahkan larutan etanol kedalamnya sampai lautan/sediaan body mist
bervolume 30ml.
5. Masukan sediaan body mist ke dalam botol, tutup rapat dan berikan etiket biru berlabel.
Sediaan body mist sudah dapat diaplikasikan.
Parfum dan cologne keduanya memiliki komponen nan sama, apa nan membuat cairan
parfumberbeda ialah persentase dari komponen ini. Disparitas konsentrasi menentukan berapa
lama bau tetap dan seberapa mahal aroma tersebut.
1. Keberadaan minyak Esensial : Disparitas primer antara kedua ialah persentase dari
minyak esensial. Parfum memiliki konsentrasi nan lebih tinggi dibandingkan dengan
minyak cologne. Dalam parfum, konsentrasi umumnya sekitar 30-40%. Cologne
mengandung kurang konsentrasi minyak esensial, cairan parfummemiliki minyak hanya
sekitar 2-5% dalam campuran.
2. Rasio Alkohol dan Air : Dalam parfum, 30% ialah minyak esensial, dan residu 70%, 95%
ialah alkohol dan 5% ialah air. Demikian pula, dalam cologne, 1-3% ialah minyak
esensial dan air nan tersisa, 80% ialah alkohol dan 20% adalah.
3. Layered dan Non-Layered Fragrance : Parfum memiliki wewangian berlapis. Ada 3
lapisan dalam parfum, yaitu notasi atas, notasi tengahdan , notasi dasar. Notasi atas atau
notasi ringan ialah apa nan kita dapatkan rasa bau nya segera setelah di aplikasikan pada
kulit atau pakaian. Lapisan kedua ialah notasi tengah atau notasi hati, aroma notasi ini
mengangkat seiring dengan waktu dan akhirnya notasi dasar, nan bisa tercium setelah
sekitar 30 menit dari aplikasi. Cologne, di sisi lain, ialah aroma berlapis tunggal di luar
dari notasi nan ada.
4. Tahan Lama : Karena parfum memiliki konsentrasi nan lebih tinggi dari aroma, cairan
parfum bertahan lebih lama daripada cairan cologne. Sebuah parfum kecil disemprotkan
pada titik-titik pada nadi bisa berlangsung 8-20 jam dan kadang-kadang bahkan lebih dari
itu, tergantung pada kualitas parfum. Karena cologne merupakan koloid notasi nan
diencerkan, maka hanya akan berlangsung selama 2-3 jam dan harus terus di pakai
kembali setiap beberapa jam. Anda harus menggunakan cologne lebih dari parfum jika
sahih benar membutuhkan sisi light seperti hendak mengambil sesuatu nan tertinggal di
luar rumah, dan hanya menginginkan pelayanan wangi nan 1-2 jam saja. Sementara
pilihlah parfum jika kebutuhan pengenalan Anda lebih lama dari 1-2 jam saja, secara
relatif.
5. Pengemasan :Perbedaan lain antara cologne dan parfum dalam kemasan. Parfum biasanya
datang dalam botol mewah, dalam berbagai bentuk dan warna, sedangkan cologne
biasanya datang dalam botol kaca nan sederhana.
6. Disparitas Harga : Komponen nan paling mahal dari aroma apapun ialah minyak esensial.
Karena, parfum mengandung konsentrasi tinggi dari minyak ini, cairan parfum akan jauh
lebih mahal daripada cologne. maka dari itu, parfum biasanya dua kali lipat harga
cologne. Harga parfum pun dapat lebih tinggi lagi tergantung pada merek.
IV. PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada makalah ini yaitu :
1. Bedak merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk memulas kulit wajah dengan
sentuhan artitik untuk meningkatkan penampilan wajah. Klasifikasi dibedakan menjadi
bedak tabor, bedak padat, dan paper sheet powder. Proses pembuatan bedak meliputi
penambahan warna, pembuatan bedak dasar, dan proses pengempaan.
2. Cologne adalah wewangian yang mengandung minyak atsiri sebanyak 2-5%. Bahan dasar
cologne yaitu minyak lemaon dan alcohol. Proses pembuatan cologne meliputi persiapan
bahan, pencampuran minyak lemon, pewarnaan, pelarutan dengan etanol, dan
pengemasan.
IV.2. Saran
Dalam penggunaan kosmetik seperti bedak dan cologne sebaiknya konsumen lebih
cermat dalam memilih jenis yang cocok dengan kulit sehingga tidak menimbulkan iritasi.
DAFTAR PUSTAKA
Barel, Andre O, dkk. 2001. Handbook of Cosmetic Science and Technology. Marcel Dekker,
Inc: New York.
Eshmawi, Bayan. Cosmetic Formulation Preparation. King Abdul Azis University Pharmacy
School Department. Malaysia. 2010.
Gorantla, Naresh,.et al. Formulation and Evaluation of Face Pack Containing Oats and
Other Natural Ingredients. Balaji College of PharmacyDept. of Biotechnology, Sri
Krishnadevaraya University: Anantapur, A.P, India.
Poucher, Jonh. 2000. Pouchers Perfumes, Cosmetics and Soaps Kluer Academic
Publishers. USA.
S.K. Singh. 2000. Handbook on Cosmetics (Procces, Formulae with Testing Methods). Asia
Pasific Business Press inc.
Surber C, Smith EW. The mystical effects of dermatological vehicles. Dermatology. 2005.
T. Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. Elsevier Science B.V. The Netherlans, Amsterdams.