Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengantar
Setiap sel mempunyai membran (membran sel/plasma). Komponen kimiawi yang utama dari
membran sel adalah lipid dan protein. Sel hewan memiliki komponen kimiawi tambahan, yaitu
karbohidrat. Ketiga macam komponen kimiawi penyusun membran sel memiliki fungsi sendiri-
sendiri yang terintegrasi menjadi fungsi membran sel. Model membran yang diakui
kebenarannya hingga saat ini adalah model membran mosaik-cair yang dikemukakan oleh
Nicholson dan Singer. Membran bukanlah struktur yang mati namun selalu hidup/aktif, oleh
karena itu disebut juga biomembrane/dynamic membrane
Pertanyaan:
1. Struktur membran sel
Membran sel memiliki struktur seperti lembaran tipis. Membran sel tersusun dari
molekul-molekul protein, lipid (lemak), dan sedikit karbohidrat yang membentuk suatu
lapisan dengan sifat dinamis dan asimetri. Bersifat dinamis karena memiliki struktur
seperti fluida (zat cair), sehingga molekul lipid dan protein dapat bergerak. Bersifat
asimetri karena komposisi protein dan lipid sisi luar tidak sama dengan sisi dalam
membran sel. Molekul-molekul tersebut menyusun matriks lapisan fosfolipid rangkap
(fosfolipid bilayer) yang disisipi oleh protein membran. Berikut ini gambaran dari struktur
membran sel
Gambar Struktur Membran Sel
Terdapat dua macam protein membran, yaitu protein yang terbenam (integral) dan yang
menempel (peripheral) di lapisan fosfolipid. Satu unit fosfolipid terdiri dari bagian kepala
(fosfat) dan ekor (asam lemak). Sisi kepala merupakan sisi hidrofilik (suka air) yang menghadap
ke luar membran sel. Sisi ekor merupakan sisi hidrofobik (tidak suka air) yang bersembunyi di
bagian dalam membran sel. Pada bagian membran sel yang menghadap ke luar sel, terdapat
karbohidrat yang melekat pada protein membran atau fosfolipid. Fungsi biologis membran sel
bergantung pada molekul-molekul penyusunnya, yaitu lipid, protein, dan karbohidrat.
2. Komponen kimiawi
1. Lipid
Membran sel terdiri dari tiga kelas lipid amphipathic: fosfolipida, glikolipid, dan
kolesterol. Jumlah dari masing-masing tergantung pada jenis sel, tetapi dalam sebagian
besar kasus fosfolipid yang paling berlimpah. Terdapat 3 tipe lipid, yaitu:
a. Fosfolipid.
Molekul fosfolipid terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala memiliki
muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian kepala karena
bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor bersifat
hidrofobik atau tidak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik.
Gambar 4.Struktur Fosfolipid (Ardiyanto,2011:1)
b. Kolesterol
Banyak terdapat pada membran sel hewan (sekitar 50% dari molekul lipid). Membran
sel tumbuhan dan semua sel bakteri tidak banyak mengandung kolesterol. Kolesterol
lebih sedikit dibandingkan lipida membran lainnya dan tidak terlalu bersifat amfipatik.
Gugus hidroksil dari kolesterol yang bersifat hidrofilik menentukan orientasi molekul
ini pada membran sel. Gugus hidroksil berada pada bagian permukaan
membran.Kolestrol pada membrane sel berfungsi untuk mengatur fluiditas dan
stabilitas mebran serta mencegah asam lemak lebih merapat dan mengkristal dengan
meningkatkan suhu pretransisi.
b. Pengenalan sel
Karbohidrat mampu membedakan sel yang satu dengan sel lainnya. Penting pada
perkembangan jaringan dan organ, Dasar pada penolakan sel asing oleh sistem imun.
Gambar 7.Struktur Karbohidrat (Dalle,1983:4).
3. Membran sebagai mosaik struktur dan fungsi
Membran merupakan kolase banyak protein berbeda-beda yang tertanam dalam matriks fluida
bilayer lipid. Bilayer lipid ini merupakan penyusun utama membran tersebut, tetapi protein menentukan
sebagian besar fungsi spesifik membran. Membran plasma dan membran berbagai macam organel
masing-masing memiliki koleksi protein yang unik. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 50 jenis
protein dalam membran plasma sel darah merah.
Terdapat dua lapisan utama protein membran, yaitu protein integral dan protein poriferal. Protein
integral umumnya merupakan protein transmembran, dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya
membentang sepanjang interior hidrofobik membran tersebut. Daerah hidrofobik protein integral terdiri
atas satu atau lebih rentangan asam amino non polar yang biasanya bergulung menjadi heliks . Ujung
hidrofilik molekul ini dipaparkan ke larutan aqueous pada kedua sisi membran. Protein poriferal sama
sekali tidak tertanam dalam bilayer lipid; protein ini merupakan anggota yang terikat secara longgar pada
permukaan membran, sering juga pada bagian protein integral yang dibiarkan terpapar (Anonim,C.2010).
Pada sisi sitoplasmik membran plasma, sejumlah protein membran diikat di tempatnya melalui
pelekatan pada sitoskeleton. Pada sisi bagian luarnya (eksterior), protein membran tertentu diikat pada
serabut-serabut matriks akstaseluler. Pelekatan-pelekatan ini berkombinasi untuk memberi sel hewan
kerangka luar yang lebih kuat daripada yang diberikan oleh membran plasma itu
sendiri (Ardiyanto,Taufik.2011).
Membran memiliki muka sisi dalam dan sisi luar yang sangat berbeda. Kedua lapisan lipid
mungkin bebrbeda komposisi lipid spesifiknya., dan setiap protein memiliki orientasi terarah dalam
membrannya. Membran plasma juga memiliki karbohidrat, yang dibatasi pada permukaan luar saja.
Distribusi protein, lipid, dan karbohidrat yang taksimetris ini ditentukan sewaktu membrannya sedang
dibuat oleh reikulum endoplasmik. Molekul yang berawal pada muka sisi dalam RE berakhir pada muka
sisi luar membran plasma (Debyashari ,Dhiyas.2012).
Fungsi protein membrane :
Transpor
a)protein yang membentang (melintang) membrane mungkin memberikan suatu saluran hidrofilik
melintasi membrane yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu
b)beberapa protein transport menghidrolisis ATP sebagai sumber energi untuk memompa bahan
melintasi membrane tersebut secara aktif (Rachman,Fauzi.2012).
1.Aktivitas enzimatik
Protein yang berada dalam membrane mungkin berupa enzim dengan sisi aktifnya yang
dipaparkan ke zat-zat pada alrutan sebelahnya. Dalam beberapa kasus, sejumlah enzim dalam
membrane disusun sebagai suatu tim atau satuan yang melaksanakan langkah-langkah berurutan suatu
jalur metabolisme.
2. Transduksi sinyal
Protein membrane mungkin memiliki tempat pengikatan dengan bentuk spesifik yang sesuai
dengan bentuk-bentuk mesenjer kimiawi, seperti hormone. Mesenjer eksternal (sinyal) mungkin
menyebabkan perubahan konformasi protein yang merelai pesan ke bagian dalam sel.
3.Penggabungan interseluler
Protein membrane dari sel-sel yang bersebelahan mungkin dikaitkan bersama-sama dalam
berbagai bentuk junction.
4.Pengenalan sel-sel
Beberapa glikoprotein (protein dengan rantai gula pendek) berfungsi sebagai label identifikasi
yang secara khusus dikenali oleh sel lain.
5.Pelekatan ke sitoskeleton dan matriks ekstraseluler (ECM)
Mikrofilamen atau elemen lain sitoskeleton mungkin terikat ke protein membrane, suatu fungsi
yang membantu mempertahankan bentuk sel dan menetapkan lokasi protein membrane tertentu. Protein
yang mendekat ke ECM dapat mengkoordinasikan perubahan ektraseluler dan intraseluler.
4. Singer & Nicholson (1972)/ Model Mozaik Fluida
model mosaik fluida yang disusun berdasarkan hukum-hukum
termodinamika untuk menjelaskan struktur membran sel. Model mosaik
fluida yang dikembangkan pada tahun 1972 oleh Singer dan Nicolson
memperkenalkan ide baru tentang penyebaran lipid dan protein pada
membran, karena itu mereka merevolusi ilmu pengetahuan (berpikir
ilmiah) tentang struktur membran. Model ini memecahkan dasar baru
dengan dalil (sasaran) yang meyakinkan bahwa protein terpancang secara
langsung pada membran bilayer. Matriks phospholipid terdiri atas dua
lapisan, dan didalamnya terdapat dua tipe protein, ialah protein perifer
yang dapat bereaksi dan dapat larut pada air (polar), dan protein integral
yang sukar berikatan dan sukar larut air (nonpolar) (Anonim,C,2011:1).
DAFTAR PUSTAKA