Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin

dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan


kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500gram
Tujuan Melakukan diagnosa dengan cepat dan tepat, guna menurunkan angka
kejadian abortus di masyarakat dan mengurangi resiko perdarahan yang
mengakibatkan kematian ibu
Kebijakan
Referensi 1. Permenkes nomor V tahun 2014. Paduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta.
2014.

Prosedur Peralatan
1. Inspekulo
2. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan tes kehamilan
3. Dopller

Pemeriksaan Fisik
1. Penilaian tanda vital
2. Penilaian tanda-tanda syok
3. Periksa konjungtiva untuk mencari kesan anemia
4. Mencari ada atau tidaknya massa abdomen
5. Perhatikan apakah ada tanda-tanda akut abdomen dan defans
muscular
6. Pemeriksaan ginekologi ditemukan ;
a. Abortus iminens
Osteum uteri masih menutup
Perdarahan berwarna kecoklatan disertai lendir
Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan
Detak jantung janin masih ditemukan
b. Abortus insipiens
Osteum uteri terbuka, dengan terdapat penonjolan
kantong dan didalamnya berisi cairan ketuban
Perdarahan berwarna merah segar
Ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan
Detak jantung janin masih ditemukan
c. Abortus inkomplet
Osteum uteri terbuka, dengan terdapat sebagian sisa
konsepsi
Perdarahan aktif
Ukuran uterus sesuai usia kehamilan
d. Abortus komplit
Osteum uteri tertutup
Perdarahan sedikit
Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tes kehamilan HCG biasanya masih positif
sampai 7-10 hari setelah abortus
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan sesuai dengan jenis abortus
1. Abortus immines
a. Pertahankan kehamilan
b. Tidak perlu pengobatan khusus
c. Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau
hubungan seksual
d. Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya
pada pemeriksaan antenatal termasuk pemeriksaan kadar
Hb dan USG panggul serial setiap 4 minggu. Lakukan
penilain ulang bila perdarahan terjadi
e. Minum tablet suplemen penambah darah
2. Abortus insipiens
a. Lakukan konselinh untuk menjelaskan kemungkinan
resiko dan rasa tidak nyaman selama tindakan evakuasi,
serta memberikan informasi mengenai kontrasepsi pasca
keguguran
b. Jika usia kehamilan < 16minggu; lakukan evakuasi isi
uterus. Jika evakuasi tidak dapat dilakukan segera berikan
ergometrin 0.2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudisn
bila perlu)
c. Jika usia kehamilan >16 minggu;
Tunggu pengeluaran hasil konsepsi secara spontan dan
evakuasi hasil konsepsi dari dalam uterus. Bila perlu
berikan infus oksitosin 40 IU dalam 1 Liter NaCl 0,9%
atau RL dengan kecepatan 40 tetes permenit
d. Lakukan pemantauan pasca tindakan setiap 30 menit
selama 2 jam
e. Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam,
tanda akut abdomen dan produksi urine tiap 6 jam selama
24 jsm. Periksa kadar Hb setelah 24 jam. Bila kadar hb >
8gr/dl dan keadaan umum baik pasien diperbolehkan
pulang
3. Abortus Incomplet
a. Pantau tanda vital
b. Pasang infus NaCl 0,9% atau RL 40 tetes, selanjutkan
rujuk kefasilitas kesehatan sekunder/ tersier
4. Abortus komplit
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila
menderita anemia perlu diberikan sulfas ferrous dan
dianjurkan untuk banyak menkonsumsi makanan tinggi
protein vitamin dan mineral

Pencegahan
1. Pemeriksaan rutin antenatal
2. Makan makanan yang bergizi (sayuran, susu, ikan, daging dan
telur)
3. Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan dengan
tujuan mencegah infeksi yang bias menggangu prose
implnatasi janin
4. Hindari terpapar rokok
5. Apabila anemia sedang berikan tablet sulfas feroosus
600mg/hari selama 2 minggu

Rencana Tindak Lanjut


1. Melakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional
2. Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca keguguran
karena kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah
keguguran.
3. Evaluasi 2 minggu

Kriteria Rujukan
Abortus insipiens, abortus inkomplit, perdarahan yang banyak, nyeri
perut, ada pembukaan serviks, darah cairan berbau dan kotor

Unit terkait Poli Umum

Anda mungkin juga menyukai