Anda di halaman 1dari 11

Panas Mendadak dan Nyeri Pinggang

Step 1

1. Pyuria : adanya pus dalam urin / pningkatan leukosit dalam urin


2. Proteinuria : ditemukan protein pada urin, 150 mg / 24 jam (dewasa), anak2 > 140 mg / 24 jam .
dianggap patologis apabila > 200 mg
3. Hematuria : adanya sel darah merah dalam urin (makros dan mikros)
4. Eritrosit dismorfik : morfologi sel darah merah tidak beraturan (bentuknya silinder) --> ada
kerusakan pada glomerulus ginjal.
5. Nyeri ketok kostovertebra : untuk mngetahui apa ada kelainan pda ginjal --> menekan sudut
antara vertebra dan costa trakhir

Step 2
1. Anatomi dan fisiologi Sistem Urinaria ?

Struktur Anatomis Ginjal

- Ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medula ginjal


- Korteks ginjal berisi berjuta-juta nefron
- Medula ginjal berisi duktuli
- Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang t/a tubulus kontortus proksimal,
tubukus kontortus distal, dan duktus kolegentes
- Darah yang membawa sisa-sisa hasil metabolisme tubuh difiltrasi di dalam glomeruli
kemudian di tubuli ginjal, beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami
reabsobsi dan zat-zat hasil sisa metabolisme mengalami sekresi bersama air
membentuk urin.
- Sistem pelvikalises ginjal t/a kaliks minor, infundibulum, kaliks major, dan
pielum/pelvis renalis
- Mukosa sistem pelvikalises t/a epitel transisional dan dindingnya t/a otot polos yang
mampu berkontraksi untuk mengalirkan urin sampai ke ureter

Vaskularisasi Ginjal

- a. Renalis merupakan cabang dari aorta abdominalis


- v. Renalis bermuara ke dalam VCI
- sistem arteri ginjal end arteries (tidak mempunyai anastomosis dengan cabang-
cabang dari arteri lain, sehingga jika terdapat kerusakan pada salah sat cabang arteri
ini, berakibat timbulnya iskemia/nekrosis pada daerah yang dialami

Fungsi Ginjal

1. mengontrol sekresi hormon-hormon aldosteron dan ADH (anti diuretic hormone)


dalam mengatur jumlah cairan tubuh
2. mengatur metabolisme ion kalsium dan vit.D
3. menghasilkan beberapa hormon, al eritropoietin memprod eritrosit, renin
mengatur TD, serta hormon prostaglandin

Ureter
- adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urin dari
pielum ginjal ke dalam buli-buli
- panjangnya sekitar 20 cm
- bila terjadi sumbatan akan terjadi kontraksi nyeri kolik berkala sesuai irama
peristaltik ureter
- ukuran diameter ureter raltif lebih sempit
- tempat-tempat penyempitan al (1) pada perbatasan antara pelvis renalis dan ureter
atau pelvi-ureter junction (2) tempat ureter menyilang a. Iliaka di rongga pelvis (3)
pada saat ureter masuk ke buli-buli
- refluks vesiko-ureter
- ureter dibagi menjadi 2 bagian yaitu
ureter pars abdominalis berada di pelvis renalis sampai menyilang vasa iliaka
ureter pars pelvika mulai dari persilangan dengan vasa iliaka sampai masuk ke
buli-buli
- secara radiologis ureter dibagi menjadi 3 bagian
ureter 1/3 proksimal pelvis renalis sampai batas atas sakrum
ureter 1/3 medial batas atas sakrum sampai batas bawah sakrum
ureter 1/3 distal batas bawah sakrum sampai masuk ke buli-buli

Buli-buli

- adalah organ berongga t/a 3 lapis otot detrusor yang saling beranyam
di dalam otot longitudinal
di tengah sirkuler
di luar otot longitudinal
- trigonum buli-buli
- secara anatomik bentuk buli-buli t/a 3 permukaan
superior berbatasan dengan rongga peritoneum
inferiolateral
posterior = lokus minoris (daerah terlemah) dinding buli-buli
- buli-buli berfungsi menampung urin dari ureter kemudian mengeluarkannya uretra
dalam mekanisme miksi (berkemih)
- kapasitas volume orang dewasa sekitar 300-450 ml
- pada saat kosong, buli-buli terletak di belakang simpisis pubis dan pada saat penuh
berada di atas simpisis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi
- aktivasi pusat miksi di medspin segmen sakral S2-4

Uretra

Urinalisis
- Makroskopik dengan menilai warna, bau, dan berat jenis urin
- Kimiawi meliputi pH, protein, dan gula dalam urin
- Mikroskopik mencari kemungkinan adanya sel-sel, cast (silinder), atau bentuk lain
dalam urin
- Bentuk sedimen pada pemeriksaan mikroskopik urin:
Sel-sel darah (eritrosit, leukosit, plasma)
Sel dari saluran (epitel, sperma)
Sel dari luar saluran kemih (bakteri, fungi, parasit)
Silinder (hialin, granul, waxy)
Kristal (oksalat, urat)
- Eritrosit dalam darah bermakna jika >2/LP menunjukkan adanya cedera pada sistem
saluran kemih dan didapatan leukosituri bermakna jika >5/LP atau piuria merupakan
tanda dari inflamasi saluran kemih
- Cast (silinder) adalah mukoprotein dan elemen-elemen yang berasal dari parenkim
ginjal yang tercetak di tubulus ginjal, bentuknya menyerupai silinder.

Sumber: Basuki B Purnomo. 2009. Dasar-dasar urologi edisi kedua. Jakarta: CV Sagung Seto
(halaman 21-22)

2. Fisiologi dari pembentukan urin ?


3. Kandungan normal urin ?
4. Bagaimanana mekanisme panas mendadak, menggigil, dan nyeri pinggang ?
Panas mendadak : inflamasi --> bakteri flora normal (usus, streptokokus beta hemoliticus
grup A tipe 12 , 4, dan 1)mnyerang --> masuk ke saluran urinaria melalui jalur ascending
(dari saluran urinaria paling bawah naik ke atas) , hematogen, limfogen, organ yg terkena
Antibodi yg ditujukan ke antigen khusus --> streptokokal spesifik.
Sistem non spesifik dan si stem spesifik --> terbentuk komplek Ag-Ab --> sirkulasi di dalam
glomerulus --> trperangka[ pda membran basali> terfiksasi --> peradangan dn lesi -->
menarik pmn dan trombosit menuju tmpat lesi --> fagositosis --> plepasan lisosom dan
merusak endotel basalis glomerulus --> proliferasi endotel --> diikuti sel2 mesangium -->
epitel --> kebocoran kapiler --> protein dn sel darah merah bisa keluar dg urin

5. Kenapa pasien mengeluh kencing sakit, sedikit2 , sering dan tidak bisa ditahan?
6. Apa yang menyebabkan nyeri ketok kostovertebra dan nyeri suprapubis?
nyeri vesika diasakan di daerah supra simphisis . Nyeri ini terjadi akibat overdensitibuli yang
mengalami retensi urin atau terdapat inflamasi pada buli- buli (sistitis, sistosomiasis). Inflamasi
buli- buli dirasakan sebagai perasaan tidak nyaman di daerah suprapubis . Nyeri muncul
manakala terisi penuh dan berkurang selesai miksi.
Buku Urologi dasar .Basuki purnomo.2003

7. Interpretasi dari px nyeri ketok kostovertebra dan nyeri suprapubis ?


nyeri vesika diasakan di daerah supra simphisis . Nyeri ini terjadi akibat overdensitibuli yang
mengalami retensi urin atau terdapat inflamasi pada buli- buli (sistitis, sistosomiasis).
Inflamasi buli- buli dirasakan sebagai perasaan tidak nyaman di daerah suprapubis . Nyeri
muncul manakala terisi penuh dan berkurang selesai miksi.
Buku Urologi dasar .Basuki purnomo.2003

8. Bagaimana bisa terjadi pyuria, hematuria, proteinuria, dan eritrosit dismorfik ? dan
interpretasinya !
- HEMATURIA : Hematuria adalah didapatkannya SDM dalam urin
Hematuria makroskopik adalah hematuria yg secara kasat mata dilihat
sbg urin yg berwarna merah, dapat menimbulkan terbentuknya
gumpalan darah yg dapat menyumbat aliran urin, eksanguinasi
sehingga menimbulkan syok hipovolemik/anemi dan menimbulkan
urosepsis
Hematuria mikroskopik jika ditemukan >2 SDM/LP
E/ bisa disebabkan oleh kelainan dalam sistem UG antara lain:
Infeksi/inflamasi (pilonefritis, glomerulonefritis, ureteritis, sistitis)
Tumor jinak atau ganas (tumor Wilm, tumor Grawitz, tumor pielum,
tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, hiperplasi prostat jinak)
Kelainan bawaan sistem UG (kista ginjal dan ren mobilis)
Trauma yg mencederai sistem UG
Batu saluran kemih
Kelainan pembekuan darah, SLE, kelainan sistem hematologik
Darah baru yg berasal dari buli-buli, prostat, dan uretra merah segar
Darah lama yg berasal dari glomerulus coklat dengan bentuk seperti
cacing
Terjadi di awal miksi kelainan di uretra
Seluruh proses miksi buli-buli, ureter, atau ginjal
Akhir miksi leher buli-buli

- Proteinuria
orang dewasa normal dan sehat mengekskresi sedikit protein dalam urin hingga 150
mg/hari terutama terdiri dari albumin dan protein Tamm-Horsfall
proteinuria yang lebih dari 150 mg/hari dianggap patologis
uji dipstik (Albustix, Combistic) uji yang paling sering untuk menguji proteinuria,
ujung kertas dicelupkan ke dalam urin lalu segera diangkat dan ditiriskan dengan
mengetuk-ngetukkan ujung kertas celup tsb pada tepi tempat penampungan urin
tingkatan dipstick dan konsentrasi protein (mg/dl):
0 0-5 mg/dl
Samar 5-20 mg/dl
+ 30 mg/dl
++ 100 mg/dl
+++ 300 mg/dl
++++ 1000 mg/dl
empat mekanisme utama penyebab proteinuria:
1. fungsional, dapat terjadi pada pasien dengan ginjal normal yg mengacu kepada
peningkatan sementara eksresi protein akibat latihan yang berat, demam, atau
peningkatan eksresi protein yg diperkirakan karena posisi berdiri (proteinuria
ortostatik), adalah suatu keadaan jinak dan sebagian besar terjadi pada remaja
2. aliran keluar (prarenal), terjadi bersamaan dengan eksresi berberat molekul
rendah jika terdapat produksi protein tertentu yang berlebihan (hampir selalu
berupa imunoglobulin rantai pendek pada multipel mieloma), beban yang
difiltrasi meningkat ke tingkat yang melebihi kemampuan reabsorbsi normal dari
tubulus proksimal
3. glomerulus
proteinuria glomerular berkaitan dengan penyakit ginjal yang melibatkan
glomerulus.
Beberapa mekanisme disebabkan oleh permeabilitas glomerulus meningkat,
termasuk hilangnya ukuran atau beban sawar atau perubahan hemodinamik
glomerulus (khususnya tekanan kapiler glomerulus [Pgc]).
Sawar filtrasi glomerulus terdiri dari tiga lapisan (endotel, membran basal, dan
epitel) dengan berbagai ukuran pori-pori.
Normalnya, membran glomerulus hanya memungkinkan protein dengan molekul
rendah (rantai imunoglobulin, asam amino) untuk difiltrasi dan menahan filtrat
makromolekuler (albumin, IgG).
Beban molekuler sebagai penentu penting filtrasi.
Sehingga protein dengan berat molekul rendah atau molekul dengan dengan
beban positif akan langsung difiltrasi.
Tubulus ginjal kemudian mereabsorpsi sebagian besar protein yang terfiltrasi dan
mengekskresikan sejumlah kecil protein yg tdk terdeteksi dalam uji skrining .
4. tubulus, mencakup berbagai penyakit tubulointersisial seperti pielonefritis kronik
(refluks neropati), asidosis tubulus ginjal, sindrom fanconi, dan nekrosis tubulus
akut (NTA).

Sumber: Basuki B Purnomo. 2009. Dasar-dasar urologi edisi kedua. Jakarta:


CV Sagung Seto (halaman 189-191)

9. Px penunjang yg lain ?
- Pemeriksaan kadar kreatinin

Kreatinin merupakan hasil akhir matabolisme otot yang dilepaskan dari


otot dengan kecepatan yang hampir konstan dan dieksresi dalam urin
dengan kecepatan yang sama
Kreatinin diekresi dalam urin melalui filtrasi dalam glomerulus tapi tdk
direabsorpsi oleh tubulus bahkan sejumlah kecil disekresi tubulus
terutama bila kadar kreatinin serum tinggi.

Sumber: Price & Wilson. 2005. Patofisiologi edisi 6 volume 2. Jakarta:


EGC (halaman 900)

Klirens kreatinin menunjukkan kemampuan filtrasi ginjal.


Kadar klirens normal pada orang dewasa adalah 80-120 ml/menit
Rumus klirens kreatinin K = UV/L x 1,73/L
K= nilai klirens kreatinin (ml.menit)
U= kadar kreatinin dalam urin (mg/dl)
V= jumlah urin dalam 24 jam (ml)
P= kadar kreatinin dalam serum (md/dl)
L= luas permukaan tubuh (m2)
Untuk memeriksa klirens kreatinin harus menampung urin selama 24
jam, sering sulit dilakukan pasien kecuali yang sedang rawat inap di
RS.
Klirens kreatinin dapat dihitung dg rumus lain (Cockroft dan Gault)
dengan memperhitungkan harga kreatinin serum, usia pasien, BB, dan
jenis kelamin sbb:
Pria, klirens kreatinin = [(140 usia) x BB] : (72 x kreat)
Wanita, hasil tsb x 0,85

Sumber: Basuki B Purnomo. 2009. Dasar-dasar urologi edisi kedua.


Jakarta: CV Sagung Seto (halaman 22-23)

- Pemeriksaan kadar ureum atau BUN (blood urea nitrogen)


Konsentrasi BUN normal berkisar 10-20 mg per 100 ml
Bila GFR turun, maka kadar kreatinin dan BUN plasma meningkat
dikenal dengan keadaan azotemia (zat nitrogen dalam darah).
BUN terutama dipengaruhi oleh dehidrasi, diet protein tinggi dan
katabolisme protein tubuh seperti pada infeksi atau demam.

Sumber: Price & Wilson. 2005. Patofisiologi edisi 6 volume 2. Jakarta:


EGC (halaman 900)

- Azotemi pararenal, timbul bila terjadi hipoperfusi ginjal yg


mengganggu fungsi ginjal tanpa adanya kerusakan parenkim
- Azotemi pascarenal ditemukan kalau aliran kemih tersumbat di bawah
level ginjal

Sumber: Robin Kumar. Patologi volume 2. Jakarta: EGC (halaman 572)

Pielografi intra Vena (PIV)


- Dikenal dengan intra venous urography atau urografi yaitu foto yang
dapat menggambarkan keadaan sistem urinaria melalui bahan kontras
radio-opak yang menunjukkan adanya kelainan anatomi dan kelainan
fungsi ginjal.
- Bahan kontras yg dipakai biasanya adalah iodium dosis 300 mg/kgBB
atau 1ml/kgBB
- Teknik pelaksanaannya setelah bahan kontras disuntikkan i.v kemudian
dibuat foto serial beberapa menit hingga satu jam dan foto setelah
miksi
- Jika terdapat keterlambatan fungsi ginjal, pengambilan foto diulangi
setelah jam ke-2, jam ke-6, atau jam ke 12
- Pada menit-menit pertama tampak kontras mengisi glomeruli dan
tubuli ginjal sehingga terlihat pencitraan dari parenkim disebut sebagai
fase nefrogram dan selanjutnya kontras akan mengisi sistem
pelvikalises pada fase pielogram.
- Tahapan pembacaan foto PIV
0 menit FPA (foto polos abdomen)
5 menit melihat fungsi eksresi ginjal, pd ginjal normal
pelvikalis sudah tampak
15 menit konras sudah mengisi ureter dan buli-buli
30 menit foto dalam keadaan berdiri untuk menilai
kemungkinan perubahan posisi ginjal (ren mobilis)
60 menit melihat keseluruhan anatomi saluran kemih dan
pada buli-buli diperhatikan adanya identasi protat,
trabekulasi, penebalan otot detrusor, dan sakulasi
buli-buli
Pasca miksi menilai sisa kontrasdan divertikel pada buli-buli
- Pemberian bahan kontras secara i.v dapat menimbulkan alergi berupa
urtikaria, syok anafilaktik, sampai timbul laringospasmus.
- Foto PIV tdk boleh dikerjakan pada pasien gagal ginjal karena bahan
kontras tdk dapat dieksresi oleh ginjal dan menyebabkan kerusakan
ginjal yg lebih parah bersifat nefrotoksik

Sumber: Basuki B Purnomo. 2009. Dasar-dasar urologi edisi kedua.


Jakarta: CV Sagung Seto (halaman 26-27)

USG
- Pemeriksaan pada ginjal digunakan untuk:
1. Untuk mendeteksi keberadaan dan keadaan ginjal (hidronefosis,
kista, massa, atau pengkerutan ginjal)
2. Sbg penuntun saat melakukan pungsi ginjal atau nefrostomi
perkutan
3. Sbg pemeriksaan penyaring pada dugaan adanya trauma ginjal
derajat ringan
- Pada buli-buli untuk menghitung sisa urin pasca miksi dan
mendeteksi adanya batu atau tumor di buli-buli
- Pada kelenjar prostat melalui pendekatan transeksual (TRUS) dipakai
untuk mencari nodul pada keganasan prostat dan menetukan
volume/besarnya prostat jika (+) maka TRUS digunakan sbg penuntun
biopsi kelenjar prostat
- Pada testis untuk membedakan antara tumor testis dan hidrokel
testis serta kadang2 dapat mendeteksi letak testis kriptorkid yg sulit
dipalpasi
- Pada keganasan untuk mengetahui adanya massa pada organ
primer dan kemungkinan metastasis pada hepar dan kelenjar para
aorta

Sumber: Basuki B Purnomo. 2009. Dasar-dasar urologi edisi kedua. Jakarta:


CV Sagung Seto (halaman 33)
CT Scan dan MRI
- Dipakai dlm bidang onkologi untuk menentukan derajat (staging)
tumor yaitu: batas-batas tumor, invasi ke organ di sekitar tumor, dan
mencari adanya metastasis ke kelenjar limfe serta organ lain

Sumber: Basuki B Purnomo. 2009. Dasar-dasar urologi edisi kedua. Jakarta:


CV Sagung Seto (halaman 33)

Ultrafiltrasi Glomerulus
- pembentukan urin dimulai dengan proses filtrasi glomerulus plasma
- aliran darah ginjal (RBF) setara dengan sekitar 25% CO atau 1200
ml/menit
- bila Ht normal 45%, maka aliran plasma ginjal (RPF) = 0,55 x 1200
ml/menit = 660 ml/menit
- sekitar 1/5 dari plasma atau 125 ml/menit dialirkan glomerulus ke
kapsul bowman, disebut laju filtrasi glomerulus (GFR)
- GFR normal laki-laki sekitar 125 ml/menit dan perempuan 115
ml/menit
- GFR akan menurun sekitar 1 ml/menit setiap tahun setelah usia 30
tahun
- proses filtrasi di glomerulus = ultrafiltrasi glomerulus
- sel-sel darah dan molekul-molekul protein yang besar atau protein
bermuatan negatif (albumin) secara efektif tertahan oleh seleksi
ukuran dan muatan, sedangkan molekul yang berukran kecil atau
dengan beban netral atau posiif (air dan kristaloid) sudah langsung
tersaring
- tekanan filtrasi berasal dari perbedaan tekanan yg terdapat antara
kapiler glomerulus dan kapsul bowman
- tekanan hidrostatik darah dalam kapiler glomerulus mempermudah
filtrasi serta tekanan onkotik darah
- tekanan onkotik dalam kapsul bowman adalah nol (0) karena filtrasi
secara normal sama sekali tdk ada protein
- selain itu, filtrasi glomerulus juga dipengaruhi oleh permeabilitas
membran filtrasi (Kf)

Panas mendadak : inflamasi --> bakteri flora normal (usus, streptokokus beta hemoliticus
grup A tipe 12 , 4, dan 1)mnyerang --> masuk ke saluran urinaria melalui jalur ascending (dari
saluran urinaria paling bawah naik ke atas) , hematogen, limfogen, organ yg terkena
Antibodi yg ditujukan ke antigen khusus --> streptokokal spesifik.
Sistem non spesifik dan si stem spesifik --> terbentuk komplek Ag-Ab --> sirkulasi di dalam
glomerulus --> trperangka[ pda membran basali> terfiksasi --> peradangan dn lesi -->
menarik pmn dan trombosit menuju tmpat lesi --> fagositosis --> plepasan lisosom dan
merusak endotel basalis glomerulus --> proliferasi endotel --> diikuti sel2 mesangium -->
epitel --> kebocoran kapiler --> protein dn sel darah merah bisa keluar dg urin
Proses infeksi saluran kemih ?
Menggigil :
Nyeri pinggang : peradangan pada ginjal .
Nyeri kolik --> nyeri alih
Apakah ada hubungannya nyeri sma hormon aldosteron, eritropoitin, dan prostaglandin ?

1. Kenapa pasien mengeluh disuria, sedikit2 , sering dan tidak bisa ditahan?
Disuria : saat kencing nyeri , proses inflamasi pada uretra
Sedikit2 dn sering : berhubungan dg saraf otonom
Oligouri
Oliguria adalah produksi urin sedikit, biasanya kurang dari 400 ml / hari pada orang dewasa,
dan dapat menjadi salah satu tanda awal dari gagal ginjal dan masalah urologi lainnya atau
penyumbatan di dalam saluran kemih. Kondisi ini dapat diobati dengan diagnosis yang tepat
dan pengobatan. Oliguria dapat menjadi prekursor untuk Anuria, yaitu tidak adanya produksi
urin atau urin sangat sedikit.
, poliuria
Poliuria adalah buang air kecil yang berlebihan, biasanya lebih dari 2,5 liter per hari pada
orang dewasa. Penyebab paling umum poliuria adalah diabetes yang tidak terkelola. Kondisi
lain yang menyebabkan poliuria adalah penyakit ginjal polikistik, penyakit anemia sel sabit,
pielonefritis, amiloidosis, sindrom Sjogren, dan myeloma. Obat-obatan tertentu juga dapat
menyebabkan poliuria. Poliuria juga dapat disertai dengan kencing kemerahan atau
berdarah, yang disebut hematuria.
, stranuria
Nyeri yang sangat hebat seperti ditusuk- tusuk pada akhir miksi dan kadang kala disertai
hematuria
, urgensi, polagisuri
Tidak bisa ditahan : sphincter eksterna (otot rangka) sudah terjadi kerusakan , katupnya
inkompeten.
Diuresis : ngompol
Stroke : sphncter tidak berfungsi

2. Bagaimana bisa terjadi pyuria, hematuria, proteinuria, dan eritrosit dismorfik ? dan
interpretasinya !
Pyuria : adanya pus dalam urin, ada sel2 imun yg larut . sel mesangium : mengandung sel2
imun di glomerulus ada prostaglandin, jka ada infeksi --> ditemukan pus.
Hematuria
Hematuria adalah didapatkannya darah atau sel darah merah di dalam urin. Porsi hematuria
peril diperhatikan apakah terjadi oada awal miksi (hematuria inisial), seluruh proses miksi
(hematuria total) dan akhir miksi ng kelua(hematuria terminal). Dengan memperhatikan
porsi hematuria yang keluar dapat diperkirakan asal pendarahan.
Hematuria dapat disebsbkan oleh berbagai kelainan dalam kandung kemih tetapi mulai dari
infeksi sampai keganasan saluran kemih.
Buku Urologi dasar .Basuki purnomo.2003

, proteinuria
Proteinuria sebagian besar berasal dari kebocoran glomerulus (proteinuria glomerular) dan
hanya sebagian kecil berasal dari sekresi tubulus (proteinuria tubular). Perubahan integriti
membran basalis glomerulus menyebabkan peningkatan permeabiliti glomerulus terhadap
protein plasma. Protein utama yang keluar ke dalam urin adalah albumin. Ini berlaku kerana
kemusnahan pada membran basalis glomerulus menyebabkan pertambahan saiz dan
bilangan pori-pori atau liang pada membran. Ini akan memudahkan lagi laluan molekul-
molekul yang besar seperti protein. Laluan protein plasma yang lebih besar dari 70 kD
melalui membrana basalis glomerulus normalnya dibatasi oleh charge selective barrier
(suatu polyanionic glycosaminoglycan) dan size selective barrier. Kebiasaannya, Glycoprotein
yang bercas negatif akan menolak albumin dan plasma protein lain yang juga bercas negatif.
Oleh yang demikian, protein plasma tidak akan di turas dan kekal dalam salur darah. Namun
dalam SN ini, kecelaruan atau kemusnahan cas negatif pada membran basalis glomerulus
akan menyebabkan albumin serta protein plasma yang lain di turas keluar dari salur darah ke
dalam urin. Pada nefropati lesi minimal, proteinuria disebabkan oleh hilangnya charge
selectivity sedangkan pada nefropati membranosa disebabkan terutama oleh hilangnya size
selectivity. Secara umumnya, lebih tinggi kadar kehilangan protein ke dalam urin , maka lebih
rendah tahap albumin di dalam serum dan menyebabkan keadaan yang dipanggil
hipoalbuminemia.

, dan eritrosit dismorfik : ada sesuatu yg pecah --> dri kapiler darah keluar --> ke urin .
kuman mllui ascending suka komppnen dalam urin ,
vili mengikat membran basalis --> kompleks Ag Ab --> terfiksasi --> merusak sel endotel -->
tubuh merespon --> proliferasi --> lesi --> kebocoran --> komponen darah keluar .
proteinuria, : trjdi krena
a. Perubahan glomerulus, permeabilitas tinggi --> filtrasi
b. Kegagalan Tcp, tcd,
c. Filtrasi glomerulus
d. Adanya sekresi imunoglobulin A sbg respon inflamasi.
e. Ada gangguan sawar glomerulus , tidak bisa mnyeleksi dan mendeteksi ion negatif dn ion
positif
Infeksi sistem urinaria ?
Proteinuria : ISK atas
Letak uretra wanita dekat dg anus
Proses eritrosit dismorfik ?
Px penunjang yg lain ?
Urin rutin, USG,

Macam2 infeksi pda sluran kemih ?


Klasifikasi :
a. Uretritis : peradangan uretra
b. Sistitis : peradangan pda VU
c. Pielonefritis : peradangan pda ginjal
Batas ISK atas dan bawah ?
Komplikasi ISK ?
Bgaimana terjadi GGK ?
Faktor predisposisi ISK ?
DD : Uretritis dan sistitis,
jalur ascending karena dilihat dari nyeri suprapubis

kirim email : auliaputri.dr@gmail.com


kamis malam jam 8

Anda mungkin juga menyukai